2 macam verifikasi penelitian sejarah. Show
Top 1: Jelaskan apa yang di maksud dengan kritik intern dan kritik ekstern ketika ...
Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 113 Ringkasan: . sebut kan usaha mu'awiyah bin Abi Sufyan dalam penaklukan konstantinopel . rempan. 23. Perjalanan bangsa Indonesia dalam sudut pandang sejarah mengalami rentang waktu. yang panjang dimulai sejak zaman prasejarah hingga abad sek. … arang. Dalam kurung. waktu yang sangat panjang itu untuk mempermudah generasi muda bangsa mengetahui. dan memahami dinamika perkembangan bangsa dibantu dengan membuat periode. sejarah Indonesia secara sistematis. Jodohkan periodesasi di bawah ini! Hasil pencarian yang cocok: => Merupakan kritik yang membangun dari dalam sejarah, yang didasarkan pada arti sebenarnya dari suatu kesaksian. ... => Merupakan kritik yang membangun dari luar ... ... Top 2: jelaskan yang dimaksud dengan verifikasi dalam tahap penelitian ...
Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 102 Ringkasan: . sebut kan usaha mu'awiyah bin Abi Sufyan dalam penaklukan konstantinopel . rempan. 23. Perjalanan bangsa Indonesia dalam sudut pandang sejarah mengalami rentang waktu. yang panjang dimulai sejak zaman prasejarah hingga abad sek. … arang. Dalam kurung. waktu yang sangat panjang itu untuk mempermudah generasi muda bangsa mengetahui. dan memahami dinamika perkembangan bangsa dibantu dengan membuat periode. sejarah Indonesia secara sistematis. Jodohkan periodesasi di bawah ini! Hasil pencarian yang cocok: Verifikasi atau yang disebut juga sebagai kritik sumber adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa, menguji dan melakukan penilaian terhadap keabsahan ... ... Top 3: Jelaskan apa yang dimaksud dengan kritik intern da... - Roboguru
Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 194 Ringkasan: Kritik merupakan tahapan untuk menguji kebenaran (validitas) dari sumber sejarah. Kritik dibagi menjadi dua, yaitu:Kritik ekstern merupakan kegiatan untuk menguji autentisitas (keaslian) sumber. Kritik ekstern cenderung menguji keaslian sumber sejarah dari bentuk fisiknya. Kritik intern adalah tahap dalam penelitian sejarah yang bertujuan untuk menguji kredibilitas dan realibilitas dari sumber sejarah. Dalam tahap ini, peneliti melakukan kritik secara kritis terhadap konten dan substansi isi dar Hasil pencarian yang cocok: Jelaskan apa yang dimaksud dengan kritik intern dan kritik ekstern ketika akan melakukan verifikasi dalam penelitian sejarah! ... Top 4: Apa yang dimaksud dengan kritik intern dan kritik ekstern ketika akan ...
Pengarang: id.quora.com - Peringkat 209 Hasil pencarian yang cocok: Memang dalam penelitian sejarah ada satu metode yang namanya Kritik Sejarah. Kritik sejarah adalah sebuah metode atau suatu cara tafsir dengan ... ... Top 5: √ Pengertian Verifikasi Sejarah, Langkah, dan Contohnya
Pengarang: penelitianilmiah.com - Peringkat 105 Ringkasan: . Verifikasi sejarah adalah menjadi salah satu tahapan penting dalam penggunaan metode penelitian, hal ini bersamaan dengan heuristik, interpretasi, dan historiografi.. Tetapi yang pasti, secara singkat fungsi dari verifikasi sejarah adalah menemukan keaslian sejarah berdasarakan catatan tertentu. Dimana model ini awal mulanya berlaku pada abad ke 17 dan baru mendapatkan pengakuan populer pada abad ke-19 dan ke-20. Perspektif kritik sejarah awal berakar pada ideologi Reformasi Protestan karena Hasil pencarian yang cocok: Contoh Verifikasi dalam Penelitian Sejarah — Verifikasi sejarah juga dikenal sebagai metode kritik historis dalam Bahasa Inggris historical-critical method ... ... Top 6: Verifikasi penelitian sejarah - Pinhome
Pengarang: pinhome.id - Peringkat 97 Ringkasan: Verifikasi penelitian sejarah – Melanjutkan Heuristik penelitian sejarah, setelah data terkumpul dan terorganisasikan dengan baik, proses berikutnya adalah menguji keaslian dan keabsahan data. Proses ini lazim disebut verifikasi atau kritik sejarah.Setiap sumber informasi harus diuji keaslian dan keabsahannya, karena setiap sumber bisa saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti prasangka, kondisi ekonomi, dan iklim politik saat penelitian berlangsung.Pengujian dilakukan dengan membandingkan Hasil pencarian yang cocok: Kritik/verifikasi internal — Sedangkan kritik eksternal dalam hal keaslian data terkait dengan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: Apakah data awal ... ... Top 7: Metode Penelitian Sejarah - Kompas.com
Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 118 Ringkasan: . Lihat FotoShutterstock/Triff Ilustrasi sejarah, pelajaran sejarah KOMPAS.com - Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki metode penelitian agar dapat dipertanggunjawabkan dan diukur kebenarannya.. Dalam buku Metodologi Sejarah (2007) karya Helius Sjamsudin, metode merupakan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan obyek (bahan-bahan) yang diteliti.. Dalam Historian’s Handbook : A Key to Study and Writing of History (196 Hasil pencarian yang cocok: 26 Okt 2020 — Kritik ekstern merupakan kegiatan untuk menguji autentisitas (keaslian) sumber. Kritik ekstern cenderung menguji keaslian sumber sejarah dari ... ... Top 8: Sejarah 1
Pengarang: books.google.com.au - Peringkat 280 Hasil pencarian yang cocok: Kegiatan pengumpulan sumber dalam penelitian sejarah disebut .... a . heuristik d . sintesis b . kritik e . verifikasi C. interpretasi a . historiografi d ... ... Top 9: Kritik sejarah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengarang: id.m.wikipedia.org - Peringkat 109 Ringkasan: Artikel ini tentang kritik sejarah secara umum. Untuk untuk kritik sejarah sebagai salah satu metode penafsiran Alkitab, lihat Kritik Sejarah (Alkitab).. Kritik sejarah adalah sebuah metode tafsir yang mempertimbangkan faktor historis dari suatu teks untuk dapat menggali maknanya secara lebih mendalam.. Dalam ilmu sejarah, kritik dilakukan untuk mencari kebenaran suatu sumber sejarah. Terdapat dua jenis kritik sejarah, yaitu: Kritik internal (uji kredibilitas). Merupakan kritik yang membangun Hasil pencarian yang cocok: Kritik sejarah · Kritik internal (uji kredibilitas). Merupakan kritik yang membangun dari dalam sejarah, yang didasarkan pada arti sebenarnya dari suatu ... ... Top 10: Metode Penelitian Sejarah - Sejarah Kelas 10 - Quipper Blog
Pengarang: quipper.com - Peringkat 152 Ringkasan: Hai, Quipperian!. Ilmu pengetahuan memiliki beberapa ciri. Ilmu pengetahuan harus merupakan seperangkat pengetahuan yang sistematis, memiliki metode yang efektif, memiliki objek, memiliki rumusan kebenaran-kebenaran umum, bersifat objektif, dan dapat memberikan perkiraan.. Lalu, bagaimana cara menyusun sebuah pengetahuan secara sistematis? Dengan metode di dalamnya! Metode sendiri adalah langkah-langkah yang wajib ditempuh agar dapat menjelaskan objek yang dikajinya.. Bicara tentang sejarah, ob Hasil pencarian yang cocok: Verifikasi atau Kritik Sumber — Sumber yang dapat diperoleh dengan cara wawancara. 3. Verifikasi atau Kritik Sumber. Foto: unsplash.com. Metode ... ...
Penelitian sejarah adalah salah satu metodeyang meneliti tentang apa yang terjadi di masa lalu atau masa lampau. Dalam meneliti sebuah sejarah tidaklah mudah, ada banyak langkah dan tahapan yang harus dilakukan oleh seorang sejarawan. Penelitian sejarah adalah seperangkat aturan atau prinsip-prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengujikan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan, Alfian (dalam santoso, 2006:17). Berdasarkan pandangan yang disampaikan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian sejarah adalah upaya mensistematiskan fakta dan data masa lalu melalui pembuktian, penafsiran, generalisasi dan juga penjelasan data melalui kritik eksternal maupun internal. Di mana kritik eksternal dapat menguji hasil penelitian sejarah dari sisi keautentikan atau keaslian data yang digunakan. Sedangkan dengan kritik internal diharapkan hasil penelitian sejarah teruji kebenaran, keakuratan dan kerelevanan isi data tersebut untuk ditafsirkan dan dijelaskan.
Heuristik berasal dari kata Yunani, heuriskein, artinya adalah menemukan. Heuristik, maksudnya ialah tahap untuk mencari, menemukan, dan juga mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar bisa mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau yang relevan dengan topik atau judul penelitian. Untuk melacak sumber tersebut, sejarawan harus bisa mencari di berbagai dokumen baik melalui metode kepustakaan ataupun arsip nasional. Sejarawan dapat juga mengunjungi situs sejarah atau melakukan wawancara guna melengkaapi data sehingga diperoleh data yang baik dan lengkap, serta dapat menunjang terwujudnya sejarah yang mendekati kebenaran. Masa lampau yang begitu banyak periiode dan banyak bagian-bagiannya (seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya) memiliki sumber data yang juga beraneka ragam sehingga perlu adanya klasifikasi data daari banyaknya suumber tersebut. Verifikasi merupakan penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebeenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Penilaian terhadap sumber-sumber sejaraah menyangkut aspek ekstern dan intern. Aspek ekstern mempersoalkan apakah sumber itu asli atau palsu sehingga sejarawan harus mampu menguji tentang keakuratan dokumen sejarah tersebut, misalnya adalah, waktu pembuatan dokumen, bahan atau materi dokumen. Aspek intern mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam sumber itu bisa memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, aspek intern berupa prosses analisis terhadap suaatu dokumen. Aspek ekstern harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Setelah ada kepastian bahwa sumber itu ialah sumber yang benar diperlukan dalam bentuk asli dan masih utuh, maka dilakukan kriitik intern. Kritik intern dilakukan untuk membuktikan bahwa informasi yang terkandung di dalam sumber itu bisa dipercaya, dengan penilaian intrinsik terhadap sumber dan juga dengan membandingkan kesaksian-kesaksian berbagai sumber. Interpretasi ialah menafsirkan fakta sejarah dan juga merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan maasuk akal. Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran suatu peristiiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa. Sejarah sebagai suatu peristiwa bisa diungkap kembali oleh para sejarawan melalui berbagai sumber, dokumen perpustakaan, baik berbentuk data, buku, berkunjung ke situs-situs sejarah atau wawancara, sehingga bisa terkumpul dan mendukung dalam proses interpretasi. Dengan demikian, setelah kritik selesai maka langkah berikutnya adalah melakukan interpretasi / penafsiran dan analisis terhadap data yang diperoleh dari berbaagai sumber. Historiografi merupakan penulisan sejarah. Historiografi adalah tahap terakhir dari kegiatan penelitiian untuk penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekadar menyusun dan meraangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejaarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Untuk itu, menulis sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran. Historiografi merupakan rekaman tentang segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan pelajaran tentang periilaku yang baik. Sesudah menentukan judul, mengumpulkan bahan-bahan atau sumber serta melakukan kritik dan seleksi, maka mulailah menuliskan kisah sejarah. Ada tiga bentuk penulisan sejarah berdaasarkan ruang dan waktu. Unsur yang terdapat pada penelitian sejarah
Proses penelitian harus dilandasi oleh wawasan mengenai permasalahan penelitian, baik permasalahan umum maupun permasalahan khusus. Perencanaan dalam bidang ilmiah harus mengikuti logika, karena pada dasarnya suatu perencanaan merupakan serentetan petunjuk yang disusun secara logis dan sistematis. Petunjuk dimaksud tercakup dalam prosedur penelitian yang harus dipenuhi. Hal-hal tersebut penting dipahami dalam membuat rencana penelitian. Perlu dikemukakan bahwa kelemahan penelitian pada prinsipnya akibat kurang dukungan metode penelitian. Penelitian tidak akan berhasil dengan baik, apabila peneliti tidak menguasai metode penelitian dalam arti mampu mengaplikasikan metode itu. Bila metode penelitian tidak diterapkan dengan baik, akan terjadi kelemahan dalam heuristik (pencarian dan penemuan sumber), kelemahan dalam mengolah sumber dan data, sehingga fakta yang diperoleh tidak memadai. Bila hal itu terjadi, dalam penulisan akan mengalami kelemahan, bahkan kesalahan, antara lain kelemahan atau kesalahan interpretasi dan verifikasi (pembuktian). Penelitian sejarah mempunyai 5 tahap, yaitu: 1) Pemilihan topik; 2) Pengumpulan sumber; 3) Verifikasi; 4) Intrepretasi; dan 5) Penulisan. a. Pemilihan Topik Penelitian
Meskipun topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya, khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat diteliti. Oleh karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai sumber, khususnya sumber tertulis. b. Heuristik (Pengumpulan Sumber) Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah terdiri atas sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber menurut bahannya dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu sumber tertulis dan sumber lisan.
c. Verifikasi
Pada tahap verifikasi di perlukan pengujian ketuaan. Untuk menguji ketuaan terhadap suatu peninggalan sejarah dilakukan melalui beberapa cara:
Sumber-sumber yang diakui kebenarannya lewat verifikasi atau kritik, baik intern maupun ekstern, menjadi fakta. Fakta adalah keterangan tentang sumber yang dianggap benar oleh sejarawan atau peneliti sejarah. Fakta bisa saja diartikan sebagai keterangan tentang sumber yang dianggap benar oleh sejarawan/peneliti sejarah (sumber-sumber yang terpilih). d. Interpretasi (Penafsiran) Selain itu, interpretasi harus bersifat deskriptif sehingga para peneliti dituntut untuk mencari landasan interpretasi yang mereka gunakan. Proses interpretasi juga harus bersifat selektif sebab tidak mungkin semua fakta dimasukkan ke dalam cerita sejarah, sehingga harus dipilih yang relevan dengan topik yang ada dan mendukung kebenaran sejarah. Interpretasi memiliki sifat subyektif dan dapat dilakukan dengan cara 1) Menyatukan bermacam-macam data sehingga menghasilkan fakta; dan 2) Mencari fakta dengan menguraikan data Analisis e. Penulisan (Historiografi)
Kaidah-kaidah tersebut harus benar-benar dipahami dan diterapkan, karena kualitas karya ilmiah bukan hanya terletak pada masalah yang dibahas, tetapi ditunjukkan pula oleh format penyajiannya. Tiga bentuk penulisan sejarah yaitu:
Penyajian penelitian dalam bentuk tulisan mempunyai tiga bagian yaitu: 1) Pengantar; 2) Hasil Penelitian; 3) Kesimpulan.
Penelitian sejarah dikerjakan untuk membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau. Misalnya, ingin diperbandingkan sistem pengajaran di Cina dan Jawa, dan pada masa kerajaan Majapahit. Dalam hal ini, si peneliti ingin memperlihatkan unsur-unsur perbedaan dan persamaan dari fenomena-fenomena sejenis, misalnya seorang peneliti ingin membandingkan usaha tani serta faktor sosial yang mempengaruhi usaha tani dari beberapa negara dan membandingkannya dengan usaha tani Indonesia dalam tahap-tahap trend waktu zaman pertengahan. Penelitian sejarah dikerjakan untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dangan hukum, baik hukum formal ataupun hukum nonformal dalam masa lalu. maka penelitian sejarah tersebut digolongkan dalam penelitian yuridis. Misalnya peneliti ingin mengetahui dan menganalisa tentang keputusan-keputusan pengadilan akibat-akibat hukum adat serta pengaruhnya terhadap suatu masyarakat pada masa lampau, serta ingin membuat generalisasi tentang pengaruh-pengaruh hukum tersebut atas masyarakat, maka penelitian sejarah tersebut termasuk dalam penelitian yuridis. Penelitian sejarah dilakukan untuk meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat. dalam penelitian ini diteliti sifat-sifat, watak, dan pengaruh lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan ide dari subjek penelitian dalam masa hidupnya, serta membentuk watak figur yang diterima selama hayatnya. Sumber-sumber data sejarah untuk penelitian biografis antara lain: surat-surat pribadi, buku harian, hasil karya seseorang, karangan-karangan seseorang tentang figur yang diselidiki ataupun catatan-catatan teman dari orang yang diteliti tersebut. Penelitian sejarah dilakukan untuk mencari, menganalisis, dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokan dalam penelitian bibliografis. Penelitian ini mencakup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis oleh pemikir-pemikir ahli. Kerja penelitian ini termasuk menghimpun karya-karya tertentu dari seorang penulis atau seorang filosof dan menerbitkan kembali dokumen-dokumen unik yang dianggap hilang dan tersembunyi seraya memberikan interpretasi serta generalisasi yang tepat terhadap karya-karya tersebut. Tujuan penelitian sejarah menurut Jhon W. Best adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar peristiwa atau perkembangan dimasa lalu. Menurut Donald Ary tujuan penelitian sejarah adalah untuk memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaimana dan mengapa suatu kejadian masa lalu dapat terjadi serta proses dalam masa lalu itu menjadi masa kini, pada akhirnya, diharapkan meningkatnya pemahaman tentang kejadian masa kini dan memperoleh dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan dimasa kini. Sedangkan Menurut Jack R. Frankel dan Norman E. Wellen tujuan penelitian sejarah adalah sebagai berikut:
Daftar Pustaka
|