Jelaskan yang dimaksud dengan akhlak pada diri sendiri

Dewasa ini moral bangsa ini semakin hancur dan hilang hal ini terbukti dengan adanya perilaku-perilaku amoral yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia terutama kaum muda. Sikap amoral yang sekarang semakin merajalela di kehidupan masyarakat dan malah sudah dianggap biasa dan wajar dalam kehidupan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya yang membiarkan begitu saja tanpa dibekali adanya pengetahuanpengetahuan agama yang dijadikan pedoman hidup dalam mengarunggi kehidupanya didunia.

Salah satu kunci utama dalam membenahi akhlak bangsa ini yaitu dengan menitikberatkan pada lingkungan keluarga dan perlu penyadaran terhadap setiap keluarga bahwasanya pendidikan akhlak terutama pendidikan akhlak penting untuk diajarkan dan ditanamkan dalam diri seorang anak. Dalam proses penanaman nilai akhlak ini haruslah pertama kali ditanamkan nilai-nilai akhlak terhadap diri sendiri karena semua hal itu dimulai dari diri kita sendiri, setelah diri kita benar-benar tertanam nilai akhlak maka secara otomatis dapat menjalar dalam aspek-aspek kehidupan yang lain.

Pada makalah ini dibahas mengenai akhlak terhadap diri sendiri didalamya terdapat ulasan mengenai bagaimana kita harus berakhlak kepada jasmani, akal, dan rohani. Semoga dengan adanya makalah ini dapat mempermudah kita dalam berakhlak kepada diri kita, dan dapat menjadikan kita menjadi orang yang benar-benar berakhlak dan menjadi seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT.

Menurut etimologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab ‫اخل ق‬ bentuk jamak dari mufradnya khuluq ‫خلق‬ yang berarti "budi pekerti". Sedangkan menurut terminologi : kata "budi pekerti", budi adalah yang ada pada manusia, berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh pemikiran, ratio. Budi disebut juga karakter. Pekerti adalah apa yang terlihat pada

manusia karena didorong oleh perasaan hati yang disebut behaviour. Jadi, budi pekerti adalah perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia.

Akhlak Terhadap Diri Sendiri adalah akhlak yang telah tertanam kuat dalam jiwa yang kita miliki sehingga menjadi pribadi yang baik, baik untuk diri sendiri, baik untuk orang lain, masyarakat, Negara, dan baik terhadap Allah dengan wujud syukur serta menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Akhlak terhadap diri sendiri diantaranya yaitu : 1. Sabar, adalah menahan diri dari dorongan hawa nafsu untuk mendapatkan keridhaan Allah subhanahu wa ta'ala dalam menjalani cobaan yang ada karena Allah semata, Sikap sabar tediri dari tiga bagian , yaitu;

  • Sabar dari maksiat yaitu bersabar diri untuk tidak melakukan hal yang dilarang oleh agama.
  • Sabar karena ta'at kepada Allah subhanahu wa ta'ala yaitu sabar untuk tetap melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
  • Sabar dalam menghadapi musibah, yaitu sabar ketika ditimpa musibah, ujian atau cobaan dari Allah
2. Syukur, wujud syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala adalah dengan menggunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya, semakin pandai kita mensyukuri nikmat Allah maka Allah akan menambah nikmat yang lebih banyak kepada kita. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 7 :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumatkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti KAmi akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7) 3. Menunaikan Amanah Amanah adalah suatu sikap dan sifat pribadi yang setia, tulus hati dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik berupa harta benda, rahasia ataupun tugas kewajiban. 4. Benar dan Jujur Memiliki perilaku yang benar dan jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan, benar dalam perkataan yaitu mengatakan yang sebenarnya sesuai dengan kenyataannya,benar dalam perbuatan yaitu mengerjakan sesuatu sesuai dengan perintah agama. 5. Menepati Janji Dalam Agama Isalam Janji merupakan Hutang, dan hutang harus dibayar, sebagaimana Firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 34 :

وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا

Artinya : " ... Dan tepatilah janji, karena janji itu pasti dimintai pertanggung jawabannya". (QS. Al-Isra' : 34) 6. Memelihara Kesucian Diri yaitu dengan menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah serta memelihara kehormatan, upaya memelihara kesucian diri sebaiknya dilakukan setiap hari agar diri tetap berada dalam status kesucian

Jelaskan yang dimaksud dengan akhlak pada diri sendiri


Akhak Terhadap Keluarga 

Untuk menciptakan keluarga yang bahagia, sakinah, mawadah dan warahmah perlu ditanamkan akhlak yang baik terhadap keluarga tercinta, adapun akhlak terhadap keluarga diantaranya :

1. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua (Birul walidain)

Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang ditandai oleh adanya keharmonisan hubungan dalam keluarga antara ayah, ibu, anak-anak serta anggota keluarga lainnya (saudara) adanya sikap saling menghormati, mengasihi, saling memberi tanpa harus diminta.

Keluarga sangat berperan penting dalam pendidikan dan penanaman Akhlak, karena didalam keluargalah pertama kali anak terlibat dalam interaktif edukatif, dari anak mulai belajar berbicara, berdiri, bermain, mandi, berpakaian dan lain sebagainya.

Keluarga berkewajiban untuk memberi dan menanamkan sejumlah Akhlak yang baik terhadap seluruh anggota keluarga yang sesuai dengan norma-norma agama dan undang-undang dasar negara, agar tidak berperilaku menyimpang.

Orang tua berjuang keras demi untuk melindungi anak-anaknya, memberikan pendidikan, memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, tanpa kita tau bagaimana jerih payahnya hanya untuk membahagiakan sang anak, terkadang mereka bersedia kurang tidur dikala anaknya sedang tidak enak badan, menjaganya tanpa mempedulikan kondisinya sendiri.

Sudah selayaknya anak berbakti kepada kedua orang tua, berbuat baik kepada kedua orang tua, menghormati mereka, tidak mengeluarkan kata-kata kasar kepada mereka, Sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 14 :

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (QS. Luqman : 14)

Berbuat baiklah kepada Kedua Orang Tua karena Ridha Allah ada pada ridha orang tua dan kemurkaan Allah juga ada pada kemurkaan Orang tua, sebagaimana Hadits Riwayat Ath Thabarani, dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuti:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: رِضَا الرَّبِّ فِى الرِّضَا الْوَالِدَيْنِ وَ سَخْطُهُ فِى سَخْطِهِمَا : الطبراني

Artinya: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, " Ridha Rabb terletak pada ridha kedua orang tua dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya." (HR. Ath Thabarani.Shahih Al Hafidz As Suyuti)

2. Bersikap Baik Kepada Saudara

Untuk dapat meraih kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat kelak, sebagai seorang mukmin Akhlaq yang baik adalah Akhlak yang dipandu dan didasari oleh Hukum syariat islam serta kesadaran moral yang diberikan oleh Alla Subhanahu wa ta'ala, berjuang menuju Akhlak yang baik pada intinya terus berusaha meniru meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 21 :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab :21)

Dalam syariat islam diajarkan untuk berbuat baik kepada sanak saudara atau kaum kerabat, sebagaimana Hadits riwayat An-Nasa'i)

Artinya : "Berbuat Baiklah kepada Ibu Bapakmu, saudaramu perempuan dan laki-laki, sesudah itu kerabat yang lebih dekat kemudian yang lebih dekat." (HR. An-Nasa'i) Didalam ajaran agama Islam telah diperintahkan untuk memiliki akhlak yang baik (mulia) dan dilarang untuk memiliki akhlak yang tercela, sebagaimana Perintah Allah SWT dalam Firman-Nya  dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 90 :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl : 90)

Terciptanya Akhlak Terhadap Diri Sendiri dan Akhlak Terhadap Keluarga yang dapat kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari Akan membawa kita dalam kebahagiaan didunia dan kebahagiaan di akherat

Referensi / Daftar Pustaka :

Kitab Al-minhaj Syahru Shahihu Muslim ; Imam Nawawiy

Kitab Ihya Al Ulumuddin juz 3,:Imam Abi Hamid Muhammad Ibn Muhammad Al-Ghazali hal.58

Menuju Kesempunaan Akhlaq ; Ibn Maskawaih terj. Helmi hidayat bandung 1998

Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran ; Mahmud yunus, jakarta,; Agung 1978


Gambar hanya sebagai ilustrasi dan referensi
Sesungguhnya saya hanyalah seorang manusia, kadang salah dan kadang benar. Oleh karena itu, lihatlah pendapatku semua yang sesuai denga Al-Qur'an dan Sunnah ambillah. Dan semua yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah tinggalkanlah (abaikan saja) : (Imam Malik HR. Ibnu 'Abdil Barr;Al Jami,Ibnu Hazm;Ushul Al Ahkam;Ashl Sifah Shalatin Nabi)