Jelaskan tahapan HIV menjadi AIDS pada tahap ARC brainly

Gejala HIV dibagi berdasarkan tahap perkembangan penyakitnya, yaitu:

Tahap 1: Infeksi HIV Akut

Tahap pertama HIV adalah tahap infeksi akut, yang terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV.

Gejala pada tahap ini muncul 2–4 minggu setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya tidak menyadari telah terinfeksi HIV, karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Pada tahap ini, jumlah virus di dalam aliran darah cukup tinggi sehingga penularan infeksi lebih mudah terjadi.

Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat dan dapat berlangsung hingga beberapa hari hingga beberapa minggu. Gejalanya meliputi:

Tahap 2: Infeksi HIV Kronis (Masa Laten)

Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten bisa berlangsung sampai beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV tetap aktif merusak daya tahan tubuh, tetapi berkembang biak dalam jumlah yang lebih sedikit.

Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita bahkan tidak merasakan gejala apa pun pada tahap ini. Namun, sebagian lainnya mengalami sejumlah gejala berikut:

  • Berat badan menurun
  • Berkeringat di malam hari
  • Batuk
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Herpes zoster
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Tahap 3: AIDS

Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani akan membuat HIV makin berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah sehingga penderita akan lebih mudah terserang infeksi lain.

Gejala AIDS meliputi:

  • Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya
  • Berkeringat di malam hari
  • Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus
  • Bintik ungu di kulit yang tidak bisa hilang
  • Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari
  • Diare kronis
  • Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, di ketiak, leher, dan selangkangan
  • Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi, lupa ingatan, dan kebingungan
  • Mudah memar atau berdarah
  • Tubuh terasa mudah lelah
  • Mudah marah dan depresi
  • Ruam atau bintik di kulit
  • Sesak napas

Kapan Harus ke Dokter

Pada beberapa kasus, gejala HIV di awal infeksi tidak menimbulkan gejala apa pun. Kebanyakan penderita baru menyadari bahwa mereka terinfeksi HIV setelah virus ini berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.

Jika Anda merasa terpapar HIV akibat melakukan tindakan yang berisiko (seperti hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan), segera lakukan pemeriksaan ke dokter guna mendeteksi kemungkinan HIV lebih dini.

Deteksi dini dan pemeriksaan HIV secara rutin juga perlu dilakukan pada orang-orang yang memiliki risiko tertular HIV, seperti pekerja seks komersial, orang yang pernah berhubungan seks dengan pengguna narkoba suntik, serta pembuat tindik atau tato.

Pada penderita HIV, disarankan untuk segera konsultasi ke dokter bila mengalami kondisi berikut:

  • Berat badan turun drastis
  • Sariawan yang tidak kunjung sembuh
  • Ruam kulit yang tidak kunjung hilang
  • Pembengkakan kelenjar leher atau selangkangan
  • Terdapat selaput putih dalam mulut

Terakhir diperbarui: 25 Oktober 2021

Halodoc, Jakarta - HIV dan AIDS menular melalui cairan tubuh manusia tertentu, seperti cairan air mani, cairan vagina, hingga cairan dari air susu ibu yang diberikan untuk bayinya. Sayangnya, infeksi virus ini bisa bertahan sepanjang hidup dan gejalanya tidak akan langsung terlihat setelah infeksi terjadi pertama kali. 

Seseorang yang terinfeksi virus HIV umumnya akan memulai tahapan perkembangan penyakit dari stadium yang disebut dengan masa jendela. Kondisi ini menggambarkan waktu yang dibutuhkan virus HIV untuk membentuk suatu antibodi di dalam darah, hingga terjadinya infeksi dan munculnya gejala. 

Tahapan Infeksi Virus HIV hingga Menjadi AIDS

Setiap tahapan dari infeksi virus menjelaskan berapa lama siklus hidup dari virus tersebut, termasuk masa inkubasi di dalam tubuh, hingga tanda infeksi terjadi. Waktu kemunculan gejala dari setiap orang juga tidak sama, karena bergantung pada kondisi imunitas tubuh dan fase yang menunjukkan perkembangan infeksinya. 

Baca juga: 2 Tes untuk Mendeteksi HIV AIDS dalam Tubuh

Secara garis besar, tahapan perkembangan infeksi virus HIV hingga menjadi AIDS adalah sebagai berikut:

  • Stadium Awal atau Infeksi Akut

Stadium awal dari infeksi virus HIV disebut juga dengan infeksi HIV akut. Gejalanya biasanya muncul antara dua, hingga empat minggu setelah infeksi pertama. Virus akan berkembang biak dengan sangat cepat dan tidak terkendali pada minggu awal tubuh tertular dan terinfeksi virus HIV. Inilah mengapa, pada stadium awal, tubuh seseorang yang telah terinfeksi akan memiliki banyak viral load.

Kamu akan dengan sangat mudah menularkan kembali virus HIV pada orang lain, terlepas dari waktu infeksi pada stadium ini berlangsung. Gejala yang muncul biasanya tidak jauh berbeda dengan gejala flu, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, dan demam. Beberapa pengidap juga mengalami ruam pada beberapa bagian tubuh dan pembengkakan pada kelenjar getah bening. 

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi HIV dan AIDS?

  • Stadium Laten Klinis atau Infeksi Kronis

Tahapan infeksi HIV ini bisa berlangsung hingga 10 atau 15 tahun. Walaupun masih tidak menunjukkan gejala, tetapi virus justru menyerang sel kekebalan tubuh guna memunculkan komplikasi lanjutan. Gejala yang mungkin terjadi pada fase ini adalah sulit bernapas, batuk, diare, tubuh kelelahan, berat badan menurun, hingga demam tinggi.

Meski begitu, terjadi gejala ini belum diketahui dengan pasti apakah karena infeksi virus HIV atau jenis virus lainnya. Inilah mengapa, jika kamu merasakan adanya gejala tersebut, segera lakukan penanganan di rumah sakit atau tanyakan pada dokter penanganan pertama yang perlu kamu lakukan. Gunakan aplikasi Halodoc agar tanya jawab dengan dokter dan membuat janji di rumah sakit menjadi lebih mudah.

Ini adalah tahapan akhir dari infeksi virus hiv dan aids, ketika sistem imunitas tubuh sepenuhnya rusak. Pada fase ini pengidap akan memiliki viral load yang tinggi dan sangat mudah menulari orang lain. Lama waktu fase ini berlangsung hingga 10 tahun, bahkan bisa lebih panjang lagi. 

Baca juga: Waspada, Inilah 5 Komplikasi yang Disebabkan HIV dan AIDS

Rusaknya imunitas tubuh akan mengakibatkan pengidap hiv dan aids sangat rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti toksoplasmosis, pneumonia, atau tuberkulosis. Adanya penyakit ini menandakan bahwa virus HIV dalam tubuh telah berkembang menjadi penyakit AIDS.

Itulah tadi tiga tahapan perkembangan infeksi virus HIV, hingga menjadi penyakit AIDS yang perlu diketahui. Melakukan deteksi menjadi cara terbaik untuk mencegah virus berkembang biak lebih banyak dan menurunkan potensi penyebarannya pada orang lain. 



Referensi: HIV Gov. Diakses pada 2020. How Can You Tell If You Have HIV?Avert. Diakses pada 2020. Symptoms and Stages of HIV Infection.MedicineNet. Diakses pada 2020. What are the Four Stages of HIV?

Oleh : IRMANSYAH, S.ST., M.Si

WIDYAISWARA AHLI MUDA – BBPPKS REGIONAL V SULAWESI

HIV AIDS telah menjadi penyakit yang membuat yang paling menakutkan bagi dunia. Penyakit menular ini disebabkan oleh infeksi virus yaitu Human Immunodeficiency. Virus akan menyebabkan tubuh penderita memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Ada beberapa tahapan atau fase sebelum HIV berubah menjadi AIDS dalam tubuh. Selama virus telah masuk ke dalam tubuh maka HIV akan berkembang dengan berbagai proses.

Bagian yang paling menakutkan adalah apabila HIV berkembang menjadi AIDS. Penderita akan mengalami berbagai masalah kesehatan dari tahap ringan hingga berat. Butuh waktu yang lama dari perubahan infeksi HIV menjadi AIDS, tapi pada dasarnya tidak ada waktu pasti untuk setiap penderita. Penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang bagus mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dari infeksi HIV ke AIDS. Mengapa penyakit HIV AIDS sangat ditakuti? Pada dasarnya penyakit ini memang sangat berbahaya. Bahaya HIV AIDS tidak hanya mengancam nyawa penderita sendiri tapi juga orang lain dari potensi penularan yang besar. Berikut ini adalah beberapa macam bahaya HIV AIDS dilihat dari berbagai aspek.

A. Bahaya HIV AIDS Aspek Kesehatan

Kondisi kesehatan menjadi hal yang paling diperhatikan dari penderita HIV AIDS. Meskipun hingga saat ini obat untuk penyakit ini belum ditemukan, maka sebenarnya jenis obat tertentu dikembangkan untuk menjaga kondisi penderita. Dibawah ini adalah beberapa macam bahaya HIV AIDS dari aspek kesehatan.

1. Infeksi TBC (Tuberkolosis)

Salah satu penyebab kematian terbesar dari penderita HIV AIDS adalah penyakit TBC atau tuberkolosis. Penyakit ini bisa diderita oleh penderita HIV AIDS karena terkena infeksi dari bakteri tuberkolosis. Tubuh penderita akan mengalami demam, batuk berdarah, lemah dan kekurangan daya untuk melakukan aktifitas ringan. Ini adalah jenis infeksi yang paling banyak ditemukan dari penderita HIV AIDS.

Tipes mudah menyerang penderita HIV AIDS. Penyakit ini disebabkan karena infeksi dari bakteri Salmonella yang tinggal di dalam air atau makanan yang kurang bersih. Kondisi penyakit ini memang sangat umum tapi pada penderita HIV AIDS maka penyakit bisa berkembang lebih cepat dan menyebabkan infeksi yang lebih parah. Beberapa gejala tipes yang sering ditemukan adalah sakit perut, diare, demam, batuk, mual, dan muntah. Perawatan diperlukan untuk penderita HIV AIDS apabila sudah terkena penyakit ini.

Penyakit herpes memang sangat umum tapi pada penderita HIV AIDS maka kondisi penyakit ini bisa menjadi lebih parah. Virus akan tinggal dalam tubuh penderita sehingga ketika sistem kekebalan tubuh lemah maka infeksi dapat menyerang kapan saja. Infeksi ditunjukkan pada herpes yang muncul pada kulit dan alat kelamin. Namun penderita HIV AIDS bisa menghadapi kondisi yang serius bila virus sudah menyerang bagian mata, paru-paru, jantung dan saluran pencernaan.

Radang kulit adalah salah satu infeksi yang sangat umum untuk penderita HIV AIDS. Kulit mereka menjadi sangat sensitif sehingga mudah terkena infeksi virus candida. Penyakit ini menyebabkan infeksi yang serius pada bagian selaput lendir, lidah, tenggorokan dan vagina. Penyakit ini bisa sangat menyakitkan terutama jika virus sudah menginfeksi bagian dalam tubuh.

5. Meningitis (Radang Selaput Otak)

Meningitis menjadi ancaman bahaya yang sangat serius untuk penderita HIV AIDS. Peradangan akan terjadi pada bagian selaput dan cairan yang berada di bagian sum-sum tulang belakang dan juga otak. Infeksi ini dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala yang sangat hebat. Seringkali penderita HIV AIDS tidak dapat tertolong karena infeksi meningitis.

Penderita HIV AIDS juga menghadapi resiko terkena penyakit kanker. Penyakit ini bisa menyerang tubuh karena infeksi dari berbagai bakteri dan virus yang terus berkembang dalam tubuh dan berbagai organ dalam tubuh. Salah satu jenis kanker yang sangat aktif pada penderita HIV AIDS adalah sarkoma Kaposi (penyakit kanker yang muncul pada bagian pembuluh darah. Penyakit ini ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi ungu, merah atau merah muda. Penyakit ini juga akan menyerang organ lain sepeti paru-paru dan semua saluran pencernaan.

Semua jenis penyakit yang berhubungan dengan sistem syaraf menjadi ancaman bagi penderita HIV AIDS. Penyakit ini ditandai dengan melemahnya sistem saraf karena infeksi bakteri dan virus dalam tubuh penderita. Beberapa tanda awal dari penyakit ini adalah seperti lupa ingatan, cemas, tidak bisa berjalan dan perubahan kondisi mental. Bahkan beberapa penderita juga bisa mengalami penyakit demensia.

Penderita HIV AIDS juga mudah terkena penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri atau peradangan pada organ ginjal. Penyakit ginjal ini dapat menyebabkan penderita mengalami gangguan pada sistem kemih. Terkadang penyakit ini juga ditemukan pada penderita HIV yang masuk dalam fase sedang atau fase pengembangkan virus dalam tubuh.

B.   Bahaya HIV AIDS Aspek Sosial Ekonomi

Ada berbagai tekanan berat yang selalu dihadapi oleh penderita HIV AIDS. Kondisi sosial ekonomi selalu menjadi ancaman yang sangat serius. Perawatan untuk mendapatkan obat HIV AIDS memang tidak mudah dilakukan. Dibawah ini adalah beberapa ancaman bahaya yang dilihat dari aspek sosial ekonomi :

Tidak banyak lapangan pekerjaan yang khusus dibuka untuk penderita HIV AIDS. Penyakit ini masih dianggap sebagai penyakit yang mudah menular lewat udara atau proses yang lain.Selain itu, penderita HIV AIDS tidak mudah mendapatkan pekerjaan karena mungkin sulit untuk lolos dalam tes kesehatan. Banyak penderita HIV AIDS yang akhirnya harus keluar dari pekerjaan dan tidak mampu melanjutkan perawatan.

2. Tidak Mampu Beraktivitas

Berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus menjadi kendala kesehatan yang besar untuk penderita HIV AIDS. Mereka mudah menjadi sakit dan tidak bisa melakukan berbagai macam aktivitas dengan mudah. Karena itulah penderita HIV AIDS akan merasa sangat terbatas dalam menjalankan pekerjaan dan aktifitas lain.

3. Tidak Diterima Lingkungan

Lingkungan sosial memang mengakui bahwa penyakit HIV AIDS itu memang ada. Tapi sikap sosial terhadap penderita HIV AIDS memang masih sangat minim. Banyak penderita yang akhirnya harus hidup terisolasi karena tidak diterima oleh lingkungan. Bahkan banyak penderita HIV AIDS yang merasa sulit untuk kembali ke keluarga atau lingkungan awal. Meskipun sikap ini tidak benar tapi masih banyak hambatan besar bagi penderita HIV AIDS untuk kembali ke lingkungan yang baik.

C.   Bahaya HIV AIDS Aspek Psikologis

Mental menjadi masalah yang cukup serius untuk penderita HIV AIDS. Pada dasarnya tidak ada penderita yang mudah menerima kenyataan jika memang terkena penyakit ini. Ancaman yang paling serius adalah tekanan mental berat yang bisa menyebabkan kondisi tubuh semakin lemah. Hal ini juga memicu depresi dan bunuh diri yang sangat besar bagi penderita HIV AIDS. Jadi dukungan dari keluarga dan lingkungan bisa membantu penderita HIV AIDS agar mendapatkan kehidupan yang layak.

D. Fakta Penyakit HIV AIDS

Banyak orang yang pada awalnya menganggap bahwa penyakit ini bisa menular dengan mudah dari udara maupun sentuhan. Tapi ilmu pengetahuan terus berkembang dan menemukan bahwa bahaya HIV AIDS hanya bisa menular lewat kontak cairan atau darah. Beberapa penyebab yang membuat penularan HIV AIDS adalah seperti kontak seksual atau hubungan seksual, pemakaian jarum suntik yang berganti dari penderita HIV AIDS ke orang normal, transfusi darah dan semua kegiatan yang melibatkan kontak cairan dari tubuh penderita HIV AIDS ke orang sehat.

Terdapat bebrapa fakta tentang HIV AIDS yang belum banyak diketahui seperti :

·      HIV adalah tahap pertama ketika penderita mendapatkan infeksi dari HIV yang menjadi penyebab awal dari AIDS. Penderita bisa membutuhkan waktu dalam jangka yang sedang hingga panjang agar HIV berkembang menjadi AIDS.

·    Ketika penderita mendapatkan infeksi HIV maka bisa menggunakan beberapa obat-obatan khusus yang mencegah agar perkembangan virus tidak terlalu cepat. Obat-obatan juga digunakan untuk melawan infeksi penyebab kerusakan kekebalan tubuh.

·     AIDS adalah bentuk dari kelanjutan sindrom awal yang disebut HIV. Penderita yang tidak menjalani program pengobatan bisa mengalami tahap HIV menjadi AIDS dalam waktu yang lebih cepat.

·      Penularan HIV AIDS biasanya akan bertahap mulai dari positif HIV hingga menjadi AIDS. Bahkan beberapa penderita harus melakukan tes berulang untuk memastikan adanya infeksi virus HIV.

·    Ibu hamil bisa menularkan HIV kepada janin karena proses transfer darah dari plasenta ibu hamil. Namun ibu hamil bisa mencegah penularan dengan mengkonsumsi obat dan tidak memberikan air susu kepada bayi yang sudah lahir.

//www.honestdocs.id

//www.doctorshare.org

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA