Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Salah satu kewajiban guru terkait tugas profesinya adalah melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu. Pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu ini diawali dengan perencanaan pembelajaran dan diakhiri dengan penilaian dan evaluasi hasil pembelajaran (UU No. 14 Tahun 2005 pasal 20 huruf a).

Sementara itu pengertian pembelajaran menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (20) adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dengan demikian pembelajaran yang bermutu adalah pembelajaran di mana terjadi interaksi maksimal peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.

Terjadinya interaksi maksimal dari peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar tersebut tentunya dimaksudkan agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Kita paham bahwa setiap pembelajaran memiliki tujuan pembelajaran yang harus dapat dicapai atau dikuasai oleh peserta pembelajaran (peserta didik).

Jika dalam suatu proses pembelajaran peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal (dilihat dari hasil tes atau penilaian), maka pembelajaran itu dikatakan berhasil.

Sebaliknya, jika setelah mengikuti proses pembelajaran ternyata peserta didik tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka pembelajaran tersebut dikatakan gagal alias tidak berhasil. Jadi, ukuran keberhasilannya adalah capaian peserta didik.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, tentunya, kebermutuan pembelajaran diukur bukan hanya dari proses melainkan juga dari hasil pembelajaran.

Proses pembelajaran yang bermutu dapat diamati dari keterlibatan peserta didik (siswa) selama mengikuti proses pembelajaran.

Jika selama proses pembelajaran seluruh siswa terlibat secara aktif (terutama keterlibatan emosional dan pikiran), maka kemungkinannya adalah bahwa siswa akan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa dapat diketahui dari hasil unjuk kerja siswa, atau hasil penilaian terhadap siswa terkait materi pembelajaran.

Jelas, yang diamati dalam proses pembelajaran adalah aktivitas siswa dan yang diukur keberhasilannya dari proses pembelajaran adalah juga keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas atau menjawab soal secara benar.

Dapat dipahami bahwa pembelajaran yang bermutu akan terselenggara atau terwujud apabila seluruh siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan sekaligus dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Bukan guru yang aktif berceramah (menjelaskan materi pelajaran) sementara siswa tidak peduli dengan apa yang disampaikan guru (siswa yang tidak sungguh-sungguh memperhatikan guru, corat-coret buku, memandang ke luar, bergurau, atau mengganggu teman di sebelahnya).

Telah disebutkan bahwa pembelajaran bermutu akan terjadi apabila siswa secara aktif terlibat dalam pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Untuk hal ini, tugas guru adalah menyiapkan skenario pembelajaran, menyediakan sumber belajar yang mudah diakses, mengelola pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa, menyiapkan soal atau tugas terkait kompetensi yang diharapkan dicapai, melaksanakan tes akhir kepada siswa dan memberikan penilaian.

Yang sangat penting harus diperhatikan oleh guru dalam penyelenggaraan pembelajaran yang bermutu di kelas adalah bahwa seluruh siswa harus terlibat secara aktif atau sengaja dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

Tanpa keterlibatan aktif seluruh siswa, maka pembelajaran tidak akan berhasil.

Mengapa? Karena ukuran keberhasilan pembelajaran adalah keberhasilan siswa. Siswa yang harus belajar dan siswa yang harus berhasil menguasai kompetensi belajar atau mencapai tujuan pembelajaran. Maka, siswa yang harus aktif bekerja atau aktif belajar atau aktif terlibat dalam pembelajaran.

Jadi, pastikan siswa terlibat secara penuh dalam pembelajaran di kelas, maka siswa akan berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Baca: “Pembelajaran Yang Menjamin Keterlibatan Siswa”, Klik di sini …

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Sebelum melakukan kegiatan atau proses pembelajaran, guru diharapkan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. RPP sendiri merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu atau beberapa kali tatap muka. RPP dikembangkan dari silabus dengan tujuan untuk mengarahkan kegiatan belajar mengajar dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Seorang guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.

Lalu, mengapa seorang guru harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran? Berikut adalah beberapa alasan pentingnya menyusun rencana pembelajaran.

Alasan Pentingnya Menyusun Rencana Pembelajaran

1. Pembelajaran Menjadi Lebih Sistematis

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Dengan adanya RPP, guru memiliki pedoman dalam merancang sebuah metode pembelajaran yang disenangi oleh siswa. Guru dapat mendesain metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa pembelajaran akan lebih bermakna. Misalnya, dalam satu materi penyampaian, guru bisa merancang metode belajar diskusi, kerja kelompok, eksperimen, dan lain sebagainya.

2. Memudahkan Analisis Keberhasilan Belajar Siswa

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

RPP disusun termasuk dengan butir penilaian yang akan diberikan kepada siswa. Guru bisa melihat nilai yang didapat siswa dari butir penilaian dalam RPP yang sudah diterapkan kepada siswa. Dari nilai tersebut, guru bisa melihat apakah butir penilaian yang ada di dalam RPP sudah dicapai oleh siswa dengan baik atau tidak. Keberhasilan belajar siswa tidak harus selalu diukur menggunakan angka. Oleh karena itu. dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, guru diharapkan mampu menyusun bentuk penilaian yang sesuai untuk melihat perkembangan belajar siswa.

3. Memudahkan Penyampaian Materi

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Dengan RPP, guru dapat mengatur berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu materi pelajaran. Apakah satu kali, dua kali, tiga kali, atau empat kali pertemuan. Jika terdapat ketidaksesuaian jumlah tatap muka dalam penyampaian materi di RPP dengan yang ada di kelas, maka guru dapat segera mencari tahu di poin mana penyampaian materi tersebut berjalan kurang efektif. Dengan begitu guru memiliki kesempatan untuk mencari strategi penyampaian materi dengan lebih efektif.

4. Mengatur Pola Pembelajaran

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Beberapa materi yang diajarkan tidak selalu bisa selesai dalam satu kali tatap muka. Ada kalanya guru memerlukan beberapa kali tatap muka untuk menuntaskan satu materi pelajaran. Di sini RPP membantu guru dalam merancang pola penyampaian materi, misalnya di pertemuan pertama membahas tentang dasar-dasar materi yang disampaikan, pertemuan kedua membahas hal yang lebih detail, dan seterusnya.

5. Menghemat Waktu dan Tenaga

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Persiapan pembelajaran akan lebih matang dengan disusunnya RPP. Guru tidak perlu lagi bingung menentukan metode, bentuk penilaian, materi, dan lain sebagainya saat mengajar karena semua sudah disusun dalam RPP sebelumnya. Dengan demikian tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang untuk memikirkan segala persiapan di saat mengajar.

6. Dasar Pengembangan Keterampilan

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Sebuah rencana pembelajaran digunakan sebagai dasar sebelum melakukan kegiatan pembelajaran itu sendiri. Guru dapat lebih terampil dan kreatif dalam membuat pengembangan rencana pembelajaran.

Sebelum mengajar, guru dituntut memahami segala aspek pengembangan persiapan mengajar. Guru juga dituntut untuk lebih terampil dalam membuat teknik dan metode pembelajaran yang sesuai. Guru diharapkan mengeluarkan ide-idenya untuk mengembangkan proses pembelajaran yang menyenangkan di kelas.

7. Bahan Evaluasi dan Refleksi dalam Proses Pembelajaran

Jelaskan seperti apa urgensi RPP dalam terselenggaranya proses pembelajaran yang bermutu

Banyak yang beranggapan bahwa RPP hanya digunakan sebagai pelengkap administrasi yang kemudian disetorkan pada atasan tanpa dilihat lagi di kemudian hari. Padahal sebenarnya guru bisa menggunakan RPP yang telah dibuat sebagai bahan acuan untuk melakukan evaluasi sekaligus refleksi mengenai pembelajaran di kelas. Apakah sudah berjalan dengan baik, sudah mencapai tujuan pembelajaran, serta mampu membelajarkan siswa. Dengan mengacu pada RPP, guru juga dapat menuliskan kendala yang terjadi selama pembelajaran sehingga dapat dilakukan perbaikan di pembelajaran selanjutnya.

Demikianlah informasi mengenai alasan pentingnya menyusun rencana pembelajaran. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Bapak/Ibu Guru semua.