Jelaskan perbedaan denah rumah dengan sketsa rumah

Pengertian denah secara umum adalahsebuah peta dalam ukuran minimalis (kecil) yang menggambarkan suatu lokasi, tempat atau bangunan secara spesifik. Apabila sebuah bangunan memiliki bentuk melintang, maka gambar yang diambil dengan tampak atas bangunan itu bisa disebut sebagai sebuahdenah.

Denah dibuat guna memberikan kemudahaan bagi penggunanya untuk melacak atau mengetahui sebuah lokasi. Berbeda dengan peta yang dibuat dengan cakupan wilayah lebih luas dan besar, denah hanya menggambarkan suatu area bangunan saja.

Fungsi Dan Manfaat Denah

Pembuatan denah tidak terlepas dari fungsinya. Beberapafungsi utama denahadalah sebagai berikut:

1. Fungsi Ruang

Denah memiliki fungsi sebagai pemandu untuk menunjukan letak dari setiap ruangan pada sebuah bangunan. Dengandenah, maka seseorang bisa mengetahui letak ruangan yang dicarinya dengan lebih mudah dan cepat.

2. Susunan Ruang

Denahjuga memiliki fungsi sebagai susunan ruang. Nyaris sama seperti fungsi yang ditulis pada poin pertama, disini denah juga memiliki fungsi menunjukkan suatu susunan ruang di sebuah bangunan.

3. Sirkulasi Ruang

Sirkulasi ruang ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan masuk dan keluar di sebuah ruang bangunan. Yang mana penggunanya akan mendapatkan gambaran lebih real tentang jalan masuk ataupun keluar sebuah gedung. Disini, pengguna bisa mencari jalan tercepat untuk menuju ruang di sisi bangunan tertentu. Bahkan meskipun belum pernah memasukinya.

4. Dimensi Ruang

Denahsangat berguna untuk mengetahui sebuah dimensi ukuran dari setiap ruang di satu bangunan. Dengan memaksimalkan fungsu ini, maka pengguna bisa tahu besar kecil ukuran ruang dengan lebih mudah.

5. Letak Pintu dan Bukaan

Fungsi letak pintu dan bukaan bisa memudahkan penggunadenahuntuk menemukan dimana lokasi pintu, jalan rahasia dan juga ventilasi lain. Ini akan menjadi sangat berguna apabila suatu saat terjadi kecelakaan atau bencana seperti gempa bumi. Sehingga bisa segera keluar dari bangunan tersebut untuk menyelamatkan diri.

6. Isi Ruang

Fungsi isi ruang ini erat kaitannya dengan berbagai macam furniture di dalam ruangan pada suatu bangunan. Dengan fungsi ini, maka penggunadenahbisa mengetahui apa saja yang ada di ruang tersebut dan juga dimana letaknya.

Jenis-Jenis Denah

Denahdikelompokkan dalam beberapa jenis, untuk informasi lengkapnya silahkan baca pembahasan di bawah ini :

1. Rencana Sederhana

Jenis denah rencana sederhana ini memiliki definisi sebagai sebuah rencana yang dibuat dalam bentuk praktis dan tidak diterbitkan secara resmi. Contoh daridenahjenis ini adalah rencana pembuatan ruang kelas dan tempat duduk mahasiswa.

2. Desain Kompleks

Sedangkan pada jenis denah desain kompleks, umumnya mengacu pada tujuan pembuatan suatu bangunan atau lokasi dengan struktur yang kompleks. Contohnya adalah denah kawasan wisata Baturaden yang dibuat oleh pihak Dinas Pariwisata Banyumas.

Unsur-Unsur Denah

Denah terdiri atas beberapa unsur utama, yakni sebagai berikut :

1.Judul Denah. Bahwasanya setiap pembuatan denah harus diawali atau disertai dengan sebuah judul guna memudahkan penggunanya.

2.Adanya Gambaran Umum Lokasi. Sebagaimana definisi dan fungsinya,denahjuga harus menggambarkan detail umum dari tempat atau bangunan. Hal ini dilakukan guna membuat pengguna atau pembaca paham.

3.Adanya tanda arah utara. Ini adalah satu komponen unsur yang sangat penting dan wajib ada di dalam suatu gambardenah.

4.Petunjuk berupa nama.Denahbukan hanya berisi gambar-gambar, tapi juga menggunakan nama untuk menunjukkan suatu tempat maupun barang yang ada di dalam sebuah bangunan. Hal ini demi memudahkan pengguna untuk mengenali apa saja yang terdapat di lokasi atau ruangan tersebut.

Ilustrasi Denah Lokasi

Di penghujung akhir tahun 2020, ramai masyarakat menggelar pesta pernikahan meski di tengah Pandemi Covid-19. Tercatat data pada Sistem Informasi Manajemen Nikah Kementerian Agama RI, terdapat 69.523 pasangan yang telah melakukan pernikahan pada Desember 2020 ini. Beragam undangan dengan berbagai bentuk unik telah disiapkan oleh para mempelai untuk disebar kepada tamu undangan.

Di dalam penyusunan undangan terdapat satu bagian yang cukup penting dan tak boleh terlewat, yaitu denah lokasi. Namun masih banyak dari masyarakat memiliki persepsi bahwa denah adalah peta, padahal denah dan peta adalah dua hal yang berbeda.

Pada penggunaan di lapangan, denah tidak dapat menggantikan peran sebuah peta. Misalnya, pada sebuah peperangan, tentunya para tentara membutuhkan sebuah peta yang detil untuk merencanakan suatu strategi. Begitu juga dengan pembangunan sebuah wilayah. Sangat membutuhkan suatu peta dengan akurasi tinggi agar tidak terjadi suatu tumpang tindih di wilayah tersebut.

Bahkan, sebuah permainan berbasis android yang beberapa waktu lalu sempat viral, yaitu Pokemon Go, membutuhkan dukungan dari sebuah peta dengan akurasi yang baik. Pendirinya pun, John Hanke, merupakan seorang yang dulunya menempuh pendidikan dan bekerja dalam dunia pemetaan.

Menurut I.C.A (International Cartographic Assosiation), peta adalah gambaran konvensional dan selektif yang diperkecil, biasanya dibuat pada bidang datar, dapat meliputi perujudan-perujudan (features) dari pada permukaan bumi atau benda angkasa, letak maupun data yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda angkasa.

Selain itu dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial pada pasal 1 butir 4 disebutkan bahwa Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan keruangan.

Sedangkan yang dimaksud dengan data geospasial adalah data yang mengidentifikasi lokasi geografis dan/atau karakteristik obyek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi. Dengan demikian jelaslah bahwa yang dimaksud dengan Informasi Geospasial dalam pengertian ini adalah identik dengan pengertian peta.

Menurut KBBI, denah memiliki pengertian suatu gambar yang menunjukkan pada letak kota, jalan serta sebagainya; peta atau juga gambar rancangan yakni rumah bangunan dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sukwarjono dan Sukoco (1993: 2-5) menyatakan pendapatnya bahwa pengertian denah tidak hanya terdiri dari fenomena geofrafikal saja namun juga lebih dari itu.

Terdapat beberapa perbedan mendasar antara Denah dengan Peta. Denah hanya menggambarkan 1 letak lokasi, sedangkan pada Peta berisikan beberapa lokasi. Selain itu Denah tidak mencantumkan skala, lalu pada Peta harus mencantumkan skala.

Pada penampakan Denah tidak menampilkan garis lintang dan garis bujur, sedangkan pada peta menampilkan garis lintang dan garis bujur. Terakhir dari sisi topografi, denah tidak menampilkan simbolisasi kenampakan topografi sedangkan pada peta terdapat simbolisasi warna kenampakan topografi.

Menurut, Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim Badan Informasi Geospasial (BIG), Dr. Ade Komara Mulyana menuturkan bahwa dua aspek utama yang harus dimiliki sebuah peta adalah tingkat ketelitian posisi (sering disebut juga ketelitian geometris) dan tingkat kedetilan informasi. Objek-objek yang digambarkan pada sebuah peta akan memiliki koordinat yang dapat dibaca pada peta tersebut.

Semakin tepat koordinat peta dengan koordinat sebenarnya di lapangan, maka sebuah peta itu akan semakin baik. Juga semakin detil informasi yang ditampilkan pada peta, maka semakin baik peta tersebut. Peta yang menggambarkan kotak-kotak rumah, tentunya lebih detil dibandingkan peta yang menampilkan satu kota secara keseluruhan hanya dengan satu titik.

Jika dibandingkan, peta sangatlah berbeda dengan denah yang hanya memberikan informasi umum tentang lokasi suatu objek, tanpa dituntut ketelitian yang tinggi untuk posisi maupun kedetilan informasinya.

Sebagai informasi, Badan Informasi Geospasial merupakan suatu Lembaga Negara Non Kementerian yang berwenang dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011.

Sebelumnya, Badan Informasi Geospasial (BIG) bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Perubahan nama yang telah disahkan pada tanggal 27 Desember 2011 melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 94 Tahun 2011 ini juga menguatkan kebijakan nasional di bidang informasi geospasial.

Salah satu hasil kerja dari BIG adalah Penyusunan Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peta tersebut diterbitkan oleh BIG yang dalam penyusunannya melibatkan berbagai Kementerian Lembaga seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertahanan, Dinas Pemetaan Topografi TNI AD, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Dinas Foto Udara TNI AU, Badan Bahasa, dll.

Peta ini bersifat public domain artinya bisa dicetak oleh siapa saja, dengan tidak mengubah isinya. Peta NKRI tersebut juga dapat diakses dan diunduh secara GRATIS melalui situs web Ina-Geoportal, tanahair.indonesia.go.id.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA