Jelaskan perbedaan antara tangga nada slendro dengan pelog brainly

Secara umum, tangga nada bisa didefinisikan sebagai susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya: do, re, mi, fa, so, la, si, do.

Pengertian Tangga Nada Mayor dan Minor dalam Seni Musik

Jika tangga nada minor adalah sebutan bagi tangga nada yang musiknya terdengan sendu, maka tangga nada mayor justru sebaliknya. Ciri khas dari penggunaan tangga nada mayor adalah musiknya yang terkesan penuh semangat, ceria dan riang gembira.

Tangga nada diatonis mayor merupakan tangga nada yang bernuansa gembira. Sementara tangga nada diatonis minor merupakan tangga nada bernuansa sedih dan melankolis. Tangga nada minor sering dipakai dalam lagu-lagu dengan alunan musik yang terdengar sedih. Perbedaan keduanya, dapat dilihat dari ciri-cirinya.

Skala pentatonik atau tangga nada pentatonik adalah suatu skala dalam musik dengan lima not per oktaf. Skala pentatonik biasanya digunakan sebagai dasar dalam memainkan jenis musik blues . Ada dua skala pentatonik yang paling sering digunakan yaitu skala pentatonik “Major dan skala pentatonik “Minor” .

Jumlah nada dan nama tangga nada pentatonis adalah ada 5 nada pokok. Tangga nada pentatonis terbagi menjadi 2 yaitu pelog berbunyi do – mi – fa – sol – si dan slendro do – mi – fa – sol – si.

Tangga nada diatonis minor atau tangga nada minor merupakan tangga nada bernuansa sedih dan melankolis. Tangga nada minor sering dipakai dalam lagu-lagu dengan alunan musik yang terdengar sedih.

Mayor bersifat Menggembirakan sedangkan Minor bersifat Menyedihkan. Mayor jarak tertnya besar (2) sedangkan Minor jarak tertnya kecil (1 ½). Mayor nada terakhirnya do sedangkan Minor nada terakhirnya la.

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah dan memiliki tujuh nada pokok. Contoh alat musik yang bertangga nada diatonis adalah piano dan organ. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok.

Dalam teori musik, tangga nada minor atau tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval selang not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.

Tangga nada diatonis mayor ini bersifat riang gembira. Sementara tangga nada diatonis minor bernuansa sedih. Tangga nada diatonis mayor merupakan tangga nada yang memiliki interval (jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½. Apabila dimainkan, tangga nada mayor mempunyai nuansa yang ceria dan menyenangkan.

Lagu bertangga nada mayor antara lain Maju Tak Gentar, Halo-Halo Bandung, dan Garuda Pancasila.

Nada do mi berjarak 2 nada dengan interval 3. Hal ini karena dalam nada do mi, terdapat nada re di tengah-tengahnya.

Dua jenis tangga nada diatonis adalah TANGGA NADA DIATONIS MAYOR dan TANGGA NADA DIATONIS MINOR. Tangga nada diatonis adalah jenis tangga nada yang memiliki 2 jarak tangga nada.

Berbeda dengan tangga nada pelog, pada tangga nada slendro bersifat semangat dan riang gembira. Tangga nada slendro merupakan tangga nada yang tersusun dari nada 1-2-3-5-6 (do-re-mi-sol-la).

Tangga nada mayor merupakan tangga nada yang disusun dengan interval atau jarak nada berupa 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Contoh lagu yang menggunakan tangga nada mayor, yakni ‘Naik Delman’ dan ‘Ampar-Ampar Pisang’.

Tangga nada diatonis mayor merupakan salah satu tangga nada yang umum digunakan pada sebuah musik. Jarak antara nada atau not pada diatonis mayor adalah 1-1-½-1-1-1-½. Permisalan dari tangga nada diatonis mayor adalah C mayor. Tangga nada ini terdiri dari do, re, mi, fa, so, la, si, do.

Penjelasan: Tangga nada adalah deretan/susunan nada nada yang beraturan baik nada naik atau turun dan memiliki pola jarak tertentu. Tangga nada dibedakan menjadi dua yaitu mayor dan minor. 3.contoh lagu = Terimakasihku,Gugur bunga,bubuy bulan ( lagu daerah Jawa barat ).

Dalam teori musik, skala diatonik adalah komponen dasar teori musik dunia Barat. Skala diatonik memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah “Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si”.

Tangga nada pentatonis dibagi menjadi 2 yaitu, slendro; dapat dilakukan dengan menyusun nada ke 1 – 2 – 3 – 5 – 6, dan pelog; dapat dilakukan dengan menyusun nada ke 1 – 3 – 4 – 5 – 7.

Apabila nada dasarnya – F mayor, maka nada F inilah yang menjadi nada do (1 Mol, F=do / F=1; atau do=F / 1=F). Susunan nada solmisasi adalah F, G, A, Bes, C, D, E, F dengan jarak nada 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2.

Irama adalah alunan bunyi teratur dan berulang yang ada dalam permaian musik. Selain irama, terdapat unsur musik lainnya, yaitu melodi, birama, harmoni, tempo, tangga nada, timbre, dan notasi.

Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar.

Jawaban: Bersifat riang gembira. Bersemangat. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C.

Pelog (bahasa Jawa: pélog) adalah satu dari dua tangga nada (dalam literatur sering disebut juga sebagai “laras”) pokok dipakai dalam musik gamelan asli dari masyarakat di Pulau Bali (juga sebagian Pulau Lombok) dan Pulau Jawa di Indonesia. Nada pelog terdiri dari nada do-mi-fa-sol-si.

Secara umum, apa yang dimaksud dengan tangga nada adalah susunan yang berjenjang dan berasal dari nada-nada pokok dari sebuah sistem nada. Mulai dari nada dasar sampai dengan nada oktaf, yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do.

pelog: do–mi–fa-sol–si. slendro: do–re–mi–sol–la.

Ciri-ciri tangga nada minor

Bersifat sedih. Kurang bersemangat. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A. Mempunyai pola interval: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1.

Berdasarkan jenisnya tangga nada dasar dibagi menjadi tiga, yaitu : Natural, Kres dan Mol. Didalam sebuah nada dasar, terdapat sejumlah nada yang tersusun secara berjenjang, yang disebut sebagai Tangga Nada, atau yang sudah kita kenal dengan solmisasi, seperti “do-re-mi-fa-so-la-si-do”.

Tangga Nada Minor adalah tangga nada diatonis yang memiliki pola 1-1/2-1-1-1/2-1-1, bersifat menyedihkan, bernada dasar A=la, memiliki tert kecil 1 ½, dan memiliki akhiran nada la.

Nomor 2 lagu Bintang Kecil bertangga nada mayor karena nada dasarnya C=la, diawali dan diakhiri dengan nada 6 (la), bernuansa gembira, dan temponya sedang.

Jawaban: Pada tangga nada C mayor, interval nada C ke nada D adalah satu nada. Pada tangga nada C mayor, interval nada E ke nada F adalah satu setengah-nada.

Jakarta -

Tangga nada pentatonik atau pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas lima nada pokok dengan jarak yang berbeda-beda. Tangga nada ini disusun berdasarkan jarak antarnada.

Dalam Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya (Musik) yang disusun oleh Naning Widayati, M.Pd. disebutkan tangga nada pentatonik biasanya digunakan pada musik tradisional Jepang, Cina, dan Indonesia.

Di Indonesia, tangga nada pentatonik atau pentatonis ini digunakan pada alat musik gamelan Jawa dan Bali, lho. Yuk, simak penjelasannya!

Pentatonik merupakan bagian dari tangga nada. Tangga nada sendiri punya arti sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu dan memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Selain tangga nada pentatonik atau pentatonis, terdapat juga tangga nada diatonik dan kromatis. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai tangga nada pentatonis.

Jenis Tangga Nada Pentatonik atau Pentatonis

Berdasarkan jenisnya, tangga nada penatatonik terbagi menjadi dua, yakni tangga nada pelog dan slendro. Apa perbedaannya?

1. Pelog

Tangga nada pelog tersusun atas tujuh nada, yakni 1-2-3-4-5-6-7 (do-re-mi-fa-sol-la-si-do). Namun, nada re dan la sangat jarang digunakan. Sehingga yang dominan digunakan hanya lima nada adalah do-mi-fa-sol-si. Ini membuat Pelog digolongkan dalam tangga nada pentatonik

Tangga nada pentatonik pelog memiliki sifat yang tenang dan khidmat. Contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada ini adalah Gundul-Gundul Pacul (Jawa Tengah), Pitik Tukung (Jawa Tengah), Karatangan Pahlawan (Jawa Barat), Macepet-Cepetan (Bali), dan Ngusak Asing (Bali).


2. Slendro

Tangga nada slendro tersusun atas nada 1-2-3-5-6 (do-re-mi-sol-la). Bertolak belakang dari pelog, tangga nada slendro memiliki sifat yang gembira dan semangat.

Cing Cangkeling (Jawa Barat), Lir Ilir (Jawa Tengah), Cublak-Cublak Suweng (Jawa Tengah), Te Kate Dipanah (Jawa Tengah), dan Kerraban Sape (Madura-Jawa Timur), dan Janger (Bali) adalah contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pentatonik slendro.

Penggunaan tangga nada pentatonis di gamelan Jawa, Sunda dan Bali yang tidak berpaku pada standar Barat dan memiliki istilah tersendiri dalam penyebutan nadanya. Sunda nadanya da mi na ti la, Jawa nem mo lu ro ju, sementara di Bali ding dong deng dung dang.

Itu dia penjelasan mengenai tangga nada pentatonik pelog dan slendro. Coba sekarang detikers sebutkan lagu daerah lainnya yang menggunakan tangga nada pentatonis.

Simak Video "Mengenal Jegog, Seni Musik Tradisional Jembrana Bali"



(pal/pal)