Jelaskan nilai spiritual dan pencerahan musik populer

Muslim bersatu - Rais 'Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar menyinggung soal bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2035 mendatang. Masa di mana para pemuda di usianya yang masih tergolong produktif akan lebih mendominasi pada situasi tersebut.

Menurut pandangannya, para pemuda harus menyiapkan bekal pengetahuan yang cukup matang, mulai dari pengetahuan umum, pengetahuan agama hingga nilai-nilai spritual.

Itu penting menurut dia agar para pemuda bisa mewarnai dengan hal-hal yang positif dan penuh kemajuan. Bahkan ia mengimbau agar pengetahuan umum, agama serta nilai-nilai spritual harus dimiliki dengan seimbang.

"Pengetahuan dan ilmu akan berbahaya jika tidak diimbangi dengan nilai spiritual menghadapi tahun 2035 yang kita kenal dengan istilah bonus demografi," katanya saat menyampaikan ceramah agama di peringatan puncak Haul Mbah Bisri Syansuri, Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/3) malam.

Perkembangan zaman menurut pandangannya demikian cepat. Sampai pada tahun 2019 ini saja sudah cukup terasa, terutama perkembangan dunia digital atau mesin. Berbagai aktivitas manusia tak sedikit yang sudah tergantikan oleh mesin. "Bisnis online sudah marak di mana-mana," ujarnya.

Bahkan, kata dia, ada ilmuwan yang sudah sukses membuat robot sama seperti wanita. Dan pada perkembangannya ilmuwan tersebut menjanjikan robot buatannya itu juga akan bisa memberikan keturunan.

"Pembuatnya bersesumbar bahwa nanti robot itu bisa 'manak', bisa melahirkan," ungkapnya.

Untuk itu, imbuhnya, sudah menjadi keharusan bagi pemuda untuk menyiapkan segala sesuatunya, terutama ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritual. Jika tidak demikian, ia menyebut bukan bonus demografi yang terjadi, melainkan bencana demografi.

"Kalau nanti pada zaman bonus demografi, mereka mengharapkan kesejahteraan merata, tapi otak tidak dibimbing oleh kebenaran, bukan bonus demografi yang didapatkan namun bencana demografi yang didapatkan," jelasnya.

terkait - nilai spiritual dalam pancasila,nilai spiritual dalam pancasila dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara,nilai spiritual k13,nilai spiritual pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah negara,nilai spiritual dalam praktik penyelenggaraan negara,nilai spiritualitas,nilai spiritual dapat dilihat pada sila pertama yang mana maknanya adalah,nilai spiritual dan sosial,nilai spiritual dalam sosiologi,nilai spiritual adalah,nilai spiritual agama islam,nilai spiritual artinya,nilai nilai spiritual atau sakral yang terdapat dalam musik tradisional,nilai spiritual pancasila aktualisasinya dirumuskan dalam sila,nilai positif dari aspek spiritual atas adanya kerjasama ekonomi internasional,aktualisasi nilai spiritual praktik penyelenggaraan pemerintahan,jelaskan nilai spiritual yang ada dalam permainan gobak sodor,nilai budaya spiritual,buku nilai spiritual,nilai spiritual yang terkandung dalam bela diri yaitu,bentuk nilai spiritual,nilai spiritual dan contohnya,contoh nilai spiritual k13,contoh nilai spiritual dalam sosiologi,nilai spiritual dalam musik tradisional,format nilai spiritual,nilai spiritual haji,nilai spiritual dan harapan,nilai spiritual kultural institusional,indikator nilai spiritual,instrumen nilai spiritual,jelaskan nilai spiritual dan pencerahan musik populer,jelaskan nilai spiritual yang terkandung dalam pencak silat,jurnal nilai spiritual,jenis nilai spiritual,nilai karakter spiritual,nilai sikap spiritual kurikulum 2013,deskripsi nilai spiritual k13,nilai sikap spiritual k13

Musik non-tradisi merupakan perpaduan antara musik tradisi indonesia dan musik dari luar indonesia.

- Media atau sarana upacara budaya (ritual) - Media atau sarana hiburan - Media atau sarana ekspresi diri - Pengiring tarian - Media atau sarana ekonomi
- Musik keroncong Dari sejarah perkembangannya, musik ini diperkirakan berasal dari Portugis yang dibawa ke Indonesia sekitar abad ke-16. Ketika itu, para pedagang Portugis terutama kaum peranakan dan budak memperkenalkan sajian musik dengan alat musik seperti ukulele gitar dan cello. dalam perkembangannya musik ini mengalami pengaruh dari musik daerah di Jawa seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Surakarta. pada saat itu pula sajian musik ini pula tidak dibatasi oleh alat musiknya tetapi juga diiringi oleh seorang biduan.

- Musik dangdut

Musik dangdut pada dasarnya adalah hasil perpaduan antara musik india dan musik Melayu. Musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya.

- Musik Gambus

Musik gambus atau yang dikenal dengan sebutan musik padang pasir ini dikenal di Indonesia sejak abad ke-19 saat kedatangan imigran dari Hadramaut (Yaman selatan) ke Indonesia.sampai 1950-an, Gambus merupaka sajian musik yang hampir selalu ada pada pesta-pesta pekawinan.

-Musik Populer

Musik populer memiliki dua arti. Pertama, musik yang sedang disenangi oleh masyarakat pada kurun waktu tertentu. Kedua, jenis atau aliran musik. Musik populer atau pop ini memiliki ciri antara lain penggunaan ritme yang bebas dan mengutamakan permainan drum serta gitar bass.
- Nilai Komersial Dalam musik modern, musik cenderung dipakai sebagai sarana komersial. Musik disajikan untukk mendapatkan uang. Dengan kata lain, dalam musik modern terdapat nilai bahwa musik yang bagus adalah musik yang laku dijual dan banyak penggemarnya.

- Nilai Modern

Musik modern sangat mementingkan teknologi seperti tata lampu dan panggungnya.

- Nilai Komunikatif

Musik Modern sangat mementingkan unsur komunikasi. Artis dan penonton dapat berkomunikasi langsung.


- Nilai Estetis

Musik modern sangat terpaku kepada alat-alat musik, sound sistem, dan penampilan sang artis.

- Nilai Spiritual

Nilai-nilai spiritual musik modern terkait dengan konteks masa sekarang, bukan dengan tradisi masa lampau atau nenek moyang.

- Nilai Pencerahan. 

Musik modern terkait erat dengan konsep pengembangan diri dan pencerahan. Musik saat ini dipakai sebagai salah satu media pengembangan diri. Orang beramai-ramai terjun dalam dunia musik dan menjadikan musik sebagai pegangan atau karier hidup.

- Denovan Widjaja X5 / 10

Page 2

Nilai-Nilai Yang Terkandung

Pada Musik Tradisional Nusantara

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki alat-alat musik dan budaya yang beraneka ragam yang disebut musik daerah. Musik daerah adalah musik yang lahir dari budaya daerah dan diwariskan secara turun temurun yang secara umum disebut musik tradisional. Oleh karena itu alat musik maupun lagunya menjadi sifat unsur kesederhanaan dan kedaerahan.

Kebudayaan merupakan sesuatu yang dihasilkan dari perpaduan antar setiap masyarakat. Kebudayaan ini sendiri bisa berupa hasil karya, adat istiadat dan bahkan alat music tradisional. Seperti yang kita ketahui bahwa Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau.

Oleh karena itu, Negara Indonesia memiliki banyak sekali daerah. Di setiap daerah tersebut, masyarakatnya menghasilkan music tradisional yang beragam pula. Mungkin topik mengenai nilai-nilai music tradisional bagi sebagian orang merupakan topik yang membosankan.

Hal ini wajar, karena setelah ditemukannya music modern, kebanyakan dari kita cenderung meninggalkan music tradisional. Padahal, banyak sekali nilai-nilai music tradisional yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran untuk memperkaya diri kita.

Music tradisional dulunya juga merupakan sarana hiburan sebelum kemunculan music modern. Terlepas dari semua itu, masih banyak juga masyarakat setempat yang terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai music tradisional.

Music tradisional sudah menjadi bagian dari kebudayaan kita yang tak terpisahkan dan berharga. Oleh karena itu, ada baiknya kita terus melestarikan music tradisional. Kebanyakan praktek music tradisional memang dilakukan untuk mengiringi suatu acara atau upacara.

Bahkan, jaman dulu alat music tradisional dimainkan untuk memuja roh-roh di sekitarnya. Sebelum ditemukannya alat music yang lebih modern, music dulunya semata-mata digunakan untuk kepentingan ritual dan hal gaib.

Alat musik tradisional Nusantara dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis sesuai dengan fungsi pengelompokannya, antara lain:

1.            Chordophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: Sasando, Siter/Rebab, Celempung, dll.

2.            Aerophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari udara yang di tiup. Contoh: Seruling, Kledi, dll.

3.            Membranophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari kulit membran. Contoh: Kendang, Ketipung, dll

4.            Idiophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri. Contoh: Gong, Saron, Bonang dll

A.          Berikut Ini Beberapa Nama-Nama Alat Musik Tradisional Beserta Lagu Daerah Khas Adat Kebudayaan Nusantara Sesuai Dengan Daerahnya:

a.            Propinsi Sumatera Utara / Sumut

Alat Musik Tradisional : Arumba, Doli-doli, Druri dana, Faritia, Garantung, Gonrang, Hapetan, Lagu Daerah : Say Selamat Masineger, Leleng Ma Hupaima Ima, Dago Inang Sarge, Madedek Magambiri, Meriam Tomong, Sigulempong, Rambadia, Sinanggar Tulo, Piso Surit, dll.

b.            Propinsi Sumatera Barat / Sumbar

Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik Lagu Daerah : Keparak Tingga, Kambanglah Bungo, Tari Payung, Rang Talu, Lah Laruik Sanjo, Seringgit Dua Kupang, Bareh Solok, Kampuang Nan Jauh Dimato, Malam Baiko, Dayuang Palinggam, Gelang Sipaku Gelang, Tak Tong Tong.

c.             Propinsi Jawa Barat / Jabar

Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab. Lagu Daerah : Cing Cang Keling, Sapu Nyere Pegat Simpai, Tokecang, Es Lilin, Pepeling, Nenun, Manuk Dadali, Bubuy Bulan.

d.            Propinsi Jawa Tengah / Jateng dan DI Yogyakarta

Alat Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung. Lagu Daerah : Gundul pacul, Suwe Ora jamu, Tekate Dipanah, Gek ke Piye, Lir Ilir, Gambang Suling, Pitik tukung.

e.             Propinsi Bali

Alat Musik Tradisional : Gamelan Bali. Lagu Daerah : Putri ayu, Ngusak Asik, Janger, Macepet Cepetan, Tari Bali, Meyong-Meyong

f.              Propinsi Nusa Tenggara Barat / NTB dan Nusa Tenggara Timur / NTT.

Alat Musik Tradisional : Cungklik, Foi Mere, Sasando, Keloko. Lagu Daerah : Pai Mura Rame, Desaku, Tutu Koda, Helele U Ala de Teang, Potong bebek, Anak Kambing Saya, O Nina Noi, Lereng Wutun, Bole Lebo, O Re Re, Tebe Ona Na.

g.            Propinsi Kalimantan Selatan / Kalsel

Alat Musik Tradisional : Babun. Lagu Daerah : Ampar-Ampar pisang, Sapu Tangan Babuncu Ampat, Tumpi Wayu, Palu Lempang Pupoi, Cik Cik Periok.

h.            Propinsi Sulawesi Selatan / Sulsel

Alat Musik Tradisional : Alosu, Anak Becing, Basi-Basi, Popondi, Keso-Keso, Lembang. Lagu Daerah : Tondok Kadadiangku, Marencong Rencong, Pakarena, Angin Mamiri, Anak Kukang.

i.              Propinsi Maluku

Alat Musik Tradisional : Floit, Nafiri, Totobuang, Tifa. Lagu Daerah : Hela Rotan, Burung Kakatua, Sarinande, Ayo mama, Rasa Sayange, Naik-Naik Kepuncak Gunung, Nona Manis Siapa Yang Punya, Waktu Hujan Sore-Sore, Lembe-Lembe, Gunung Salahutu, Burung Tantina.

j.              Propinsi Irian Jaya / Papua

Alat Musik Tradisional : Atowo, Tifa, Fu. Lagu Daerah : Yamko Rambe Yamko, Apuse

B.          Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Musik Tradisional

Berdasarkan uraian tentang musik dan alat music tradisional Nusantara, dapat digali nilai-nilai yang terkandung dalam musik tradisional Nusantara, antara lain:

1.            Nilai-nilai budaya daerah setempat

Nilai-nilai ini bersifat lokal , tidak nasional atau universal. Sebagai contoh musik angklung yang menjadi musik pengiring pada saat pesta panen.

2.            Nilai-nilai spiritual atau sacral

 Music merupakan sarana untuk mengekspresikan diri dari pemainnya kepada para penikmatnya. Dengan mendengarkan music tersebut, kita bisa merasakan adanya gagasan, ide, harapan dari para penciptanya untuk pendengarnya.

Selain itu, music tradisional juga mengandung nilai spiritual yang tinggi, mengingat bahwa music tradisional biasanya dimainkan pada ritual keagamaan dan acara tertentu yang bersifat gaib dan khusuk.

 Pada umumnya, music tradisional mengandung nilai religious yang sangat tinggi, mengingat fungsinya yang digunakan untuk mengiringi upacara-upacara keagamaan dan hal-hal yang bersifat keagamaan.

Dengan memainkan atau mendengarkan music tradisional, maka kita bisa merasakan adanya nilai religious yang ada di dalam music tersebut. Sekarang ini, music modern juga mengandung nilai religious, yaitu melalui lagu-kagu rohani dan lainnya.

Seperti dalam upacara adat, syukuran, perkawinan, dan kematian. Sebagai contoh musik vokal Kagombe di Sulawesi Tenggara biasa dipakai dalam upacara penyembuhan seseorang yang terkena penyakit cacar.

3.            Nilai etis yang berupa pesan moral

 Di dalam music tradisional, terkandung nilai moral yang diajarkan untuk para pendegarnya. Music tradisional ini sendiri bersifat sacral. Sebagian besar masyarakat masih percaya bahwa di dalam alat music tradisional tertentu terkandung roh.

Misalnya alat music jawa, sebelum dimainkan biasanya para pemainnya akan melepaskan sepatunya terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan. Music tradisional juga bersifat khidmat dan biasanya dimainkan secara khusuk.

Pesan moral disampaikan melalui musik agar anggota masyarakatnya tidak berbuat jahat yang mendatangkan musibah, agar masyarakat menghormati orangtuanya, dan sebagainya.

4.            Nilai estetis

 Tentunya music tradisional mengandung nilai yang satu ini, mengingat bahwa music tradisional dimainkan secara berkelompok dan secara bersama-sama. Jarang sekali kita temukan bahwa music tradisional dimainkan secara tunggal.

Oleh karena itu, melalui music tradisional kita bias melihat bahwa masyarakat masih sangat menjunjung tinggi solidaritas dan persatuan. Dari music tradisional ini kita juga diajarkan bahwa kita membutuhkan orang lain untuk hidup.

Musik tradisi umumnya dipertunjukkan bagi masyarakat, sehingga mereka mendapatkan kesenangan.

5.            Nilai komersil

Sebagai contoh, selain sebagai hiburan, music tradisi dibeberapa daerah juga bernilai komersil. Mereka menerima panggilan pentas dengan harga tertentu.

6.            Nilai untuk mempertahankan pola-pola / adat lama yang sudah sudah ada

 Pada dasarnya, music ini sendiri merupakan hasil dari sebuah kebudayaan. Music tradisional meskipun tidak lagi populer, namun tetap diwariskan secara turun temurun agar tidak punah. Beberapa daerah di Indonesia juga masih sangat menjunjung tinggi adat ini.

Dengan mendengarkan music tradisional, kita juga diajarkan untuk menghargai adat kita sendiri. Mengingat banyaknya kalangan muda yang tidak lagi menghargai kebudayaan bangsanya sendiri.

Musik tradisi juga dipakai sebagai penjaga tradisi kultur dan tradisi musik itu sendiri dari berbagai pengaruh luar. Dibeberapa daerah di Indonesia, suatu upacara ritual tidak dapat dilaksanakan tanpa musik tradisinya. Musik tradisi ini tidak dapat diganti dengan musik lainnya. Selain itu, musik tradisi juga dijadikan identitas masyarakatnya. Sebagai contoh, musik gamelan adalah identitas kultur masyarakat Jawa. Demikian juga musik sasando sebagai identitas kultur masyarakat Rote, NTT.

7.            Nilai Pendidikan

 Salah satu dari nilai-nilai music tradisional yang terkandung adalah nilai pendidikan. Music tradisional juga bersifat mendidik para pendegarnya, mengingat bahwa music tradisional dimainkan dengan cara dan sifat tertentu.

8.            Nilai Komunikasi

Kebanyakan music tradisional pada jaman dulunya dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi. Masyarakat dulunya mengetahui arti-arti dari bunyi-bunyian tertentu. Hal ini karena dulunya gendang atau rebana berfungsi untuk mengabarkan adanya bencana alam atau kejadian lainnya.

Sekarang ini, music juga masih merupakan sarana komunikasi secara tidak langsung dari pemainnya kepada pendengarnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA