Jelaskan kerugian negara-negara islam yang dijajah bangsa barat dalam bidang ekonomi

Jelaskan kerugian negara-negara islam yang dijajah bangsa barat dalam bidang ekonomi

Jelaskan kerugian negara-negara islam yang dijajah bangsa barat dalam bidang ekonomi
Lihat Foto

Wikimedia Commons/Desmond Davis

Masa penjajahan Inggris di Jawa

KOMPAS.com - Inggris mulai menduduki Indonesia sejak keberhasilannya mengalahkan pasukan Gubernur Jenderal Janssens pada 1811.

Thomas Stamford Raffles kemudian ditunjuk sebagai letnan gubernur untuk menjalankan pemerintahan di Indonesia.

Sebagai seorang yang memiliki jiwa revolusioner, Raffles ingin memperbaiki tatanan yang telah ada melalui kebijakannya.

Raffles menginginkan adanya perubahan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang ekonomi.

Kebijakan Raffles di bidang ekonomi

Berikut ini beberapa kebijakan yang dijalankan Raffles dalam bidang ekonomi.

  • Menghapus segala bentuk penyerahan wajib dan sistem pajak
  • Memberi kebebasan dalam usaha perdagangan dengan memberi kesempatan rakyat untuk menanam tanaman-tanaman yang laku di pasar internasional
  • Melaksanakan monopoli garam
  • Menjual tanah kepada pihak swasta dan melanjutkan usaha penanaman kopi
  • Menghapus sistem kerja rodi dan perbudakan
  • Memberlakukan sistem sewa tanah (land rent system)

Raffles sebenarnya adalah orang berpandangan maju yang ingin memperbaiki tanah jajahan dan meningkatkan kemakmuran rakyat.

Namun dalam pelaksanaannya di lapangan, terdapat berbagai kendala yang tidak bisa dihindari, di antaranya:

  • Budaya dan kebiasaan petani yang sulit diubah
  • Kurangnya pengawasan pemerintah
  • Peran kepala desa lebih kuat daripada asisten residen (orang Eropa)
  • Raffles sulit melepaskan kultur sebagai penjajah

Pada akhirnya pemerintah Inggris tidak mendapat keuntungan berarti sedangkan rakyat Indonesia tetap menderita.

Baca juga: Land Rent System: Pengertian, Pencetus, dan Pelaksanaannya

Dampak penjajahan Inggris di bidang ekonomi

Pengaruh penjajahan Inggris bagi masyarakat Indonesia dalam aspek ekonomi adalah sebagai berikut.

Dampak positif
  • Diperkenalkannya sistem sewa tanah
  • Perkebunan di Jawa terus berkembang
  • Penghapusan sejumlah kebijakan Belanda yang sangat menyengsarakan rakyat
  • Penerapan sistem perdagangan bebas
Dampak negatif
  • Monopoli oleh penjajah menyebabkan terjadinya situasi yang tidak sehat dalam perdagangan
  • Timbul persaingan tidak sehat karena pengusaha pribumi dengan modal kecil kalah bersaing dengan pedagang besar
  • Beban pajak sistem sewa tanah sangat memberatkan dan membuat rakyat semakin miskin
  • Kerja rodi, perbudakan, dan monopoli masih dilakukan

Referensi:

  • Makfi, Samsudar. (2019). Masa Penjajahan Kolonial. Singkawang: Maraga Borneo Tarigas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Dampak Penjajahan Bangsa Barat terhadap Negara Islam

a.     Motivasi penjajah bangsa Barat terhadap Negara Islam

Kelemahan dan kemunduran dunia Islam dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak menuju ke arah negara-negara Islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke negara-negara Islam adalah motivasi politik, ekonomi, dan agama. Hal ini dapat terlihat dari cara-cara mereka datang untuk pertama kali ke negara-negara Islam. Mereka datang dengan dalih untuk berdagang atau mencari rempah-rempah di Timur. Akhirnya mereka terangsang oleh keuntungan besar dan ambisi yang kuat, sehingga muncullah keinginan untuk menguasai semua sistem ekonomi dan politik negara-negara Islam.

Pada saat yang sama, dunia Islam sedang terus dilanda kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, sehingga negara-negara Islam tidak mampu bersaing dengan bangsa Barat yang didukung oleh kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itulah dunia Islam berada dalam kekuasaan kaum penjajahan Barat

Setelah bangsa-bangsa Barat menguasai sistem ekonomi dan politik negara-negara Islam, terdapat pula negara Barat yang menjajah dunia Islam yang melakukan penyebaran agam Kristen melalui missionaris dan zendingnya. Penjajahan bangsa Barat yang dipelopori oleh bangsa Spanyol dan Portugis mempunyai tujuan yang hampir sama, yaitu di samping mencari daerah bahan mentah dan bahan baku serta mencari daerah penanaman modal asing, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah jajahannya. Walaupun usahanya tidak segencar yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugis yang bersemboyan Gold, yaitu semangat untuk mencari keuntungan besar, Glory, yaitu semangat untuk mencapai kejayaan dalam bidang kekuasaan, Gospel, yaitu semangat menyebarkan agama Kristen di masyarakat yang terjajah. Oleh karena itu, kedua bangsa Barat tersebut terus gencar melakuakn penjajahan terhadap negara-negara Islam dan berusaha menguasainya, sehingga dengan mudah mereka dapat menyebarkan agama Kristen. Kondisi seperti ini didukung oleh semangat balas dendam mereka terhadap bangsa-bangsa Islam yang dulunya pernah menjajah bangsa Barat, terutama Spanyol. Semangat balas dendam ini disebut dengan istilah reconquesta.

Dengan demikian, motivasi bangsa-bangsa Barat dalam menjajah negara-negara Islam selain motivasi ekonomi dan politik juga motivasi agama.  Masyarakat Islam yang berada di bawah kekuasaan bangsa-bangsa Barat ditekan, sehingga banyak di antara umat Islam yang melarikan diri atau bertahan dengan melakukan perlawanan terhadap kekuasaan penjajah Barat tersebut. Gerak langkah umat Islam diawasi sedemikian rupa, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan peradabannya atau paling tidak mempertahankan peradaban Islam yang masih ada. Hampir semua sistem Barat diterapkan di dunia Islam, termasuk peradabannya. Masyarakat Islam diubah budayanya agar berperilaku dan berperadaban Barat. Dengan demikian, pola hidup dan pemikiran umat Islam mengarah kepada bangsa Barat yang menjajah.

b.     Wilayah Islam yang dijajah dan perilaku mereka terhadap wilayah Islam

Di antara negara-negara atau wilayah Islam yang jatuh ke tangan penjajah bangsa Barat adalah sebagai berikut:

Ø   Kerajaan Islam Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 M

Ø   Nusantara (Indonesia) jatuh di tangan Belanda tahun 1602 M

Ø   Mesir jatuh ke tangan Napoleon Bonaparte, Prancis tahun 1789-1802 M

Ø   Oman dan Qatar jatuh di tangan Inggris tahun 1802 M

Ø   Aljazair jatuh ke tangan Prancis tahun 1830-1857 M

Ø   Kaukasia jatuh ke tangan Rusia tahun 1834-1859 M

Ø   Aden jatuh ke tangan Inggris tahun 1839 M

Ø   Kerajaan Mughal di India dikuasai Inggris tahun 1857 M

Ø   Daerah di sekitar Bukhara dan Samarkand dikuasai Rusia tahun 1866 M

Ø   Uzbekistan direbut Rusia tahun 1973-1887 M

Ø   Tunisia dikuasai Perancis tahun 1881-1883 M

Ø   Mesir dikuasai Inggris tahun 1882 M

Ø   Eritaria dikuasai Italia tahun 1885-1890 M

Ø   Sinegal dikuasai Perancis tahun 1890 M

Ø   Nigeria Atas dan Pantai Gading direbut Prancis tahun 1891-1899 M

Ø   Sudan ditaklukan 1898 M

Ø   Baluchistan dikuasai Inggris tahun 1906 M

Ø   Chad dikuasai Prancis tahun 1900 M

Ø   Kesultanan Tripoli dan Syreneica direbut Italia tahun 1912-1913 M

Ø   Maroko direbut Perancis dan Spanyol tahun 1912 M

Ø   Kuwait dikuasai Inggris tahun 1914 M

Ø   Irak dikuasai Inngris tahun 1920 M

Ø   Syria dan Libanon jatuh ke tangan Perancis tahun 1920 M

Ø   Kesultanan Sulu dan Mindanau di Philipina jatuh ke Spanyol tahun 1851 M

Demikian sebagian negara-negara atau wilayah-wilayah Islam yang jatuh ke tangan bangsa-bangsa Barat. Bangsa-bangsa Barat dengan seenaknya membagi-bagi wilayah yang dikuasainya, seperti mereka membagi-bagikan kue yang baru mereka peroleh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada saat kelemahan umat Islam seluruh benua Asia Afrika jatuh ke tangan bangsa-bangsa Barat. Meskipun berada dalam tekanan dan penjajahan umat Islam terus melakukan perlawanan dan berusaha membebaskan tanah air dan agamanya dari tekanan para penjajah bangsa-bangsa Barat tersebut. Sebab para penjajah yang datang ke negara-negara Asia Afrika, selain untuk mengeruk hasil bumi dan keuntungan yang sangat besar, mereka juga menyebarkan agam Kristen. Oleh karena itu, tak jarang terjadi bentrokan dan perlawanan umat Islam tidak semata hanya untuk mengusir kaum penjajah, tetapi juga berusaha menghapus pengaruh agama Kristen. Sebab pada masa penjajahan, agama Kristen juga memainkan peran dalam melakukan penekanan terhadap para penduduk muslim di daerah yang dikuasainya.

c.     Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang politik dan ekonomi

Keberadaan penjajah bangsa Barat di wilayah-wilayah Islam berakibat negatif dan menimbulkan bahaya serius bagi bangsa terjajah, seperti bahaya dalam bidang politik, ekonomi, dan akhlaq. Penjajahan itu menyebabkan kehancuran politik bangsa yang dijajahnya. Beratus-ratus tahun bangsa yang dijajah, seperti Indonesia, tidak mampu memimpin bangsanya, tidak dapat mengatasi kesulitan dan penderitaan rakyatnya. Politik kapitalisme membuat bangsa yang dijajah mempunyai watak ingin mengeruk keuntungan tanpa menghiraukan penderitaan orang lain. Para tuan tanah bekerja merampas tanah rakyat dengan cara paksa. Begitu juga dengan para cukong, mereka banyak yang menindas rakyat kecil dengan merampas harta milik mereka. Sikap dan perilaku mereka sangat bertentangan dengan watak bangsa Indonesia dan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh agama Islam.

Bahaya lain dalam bidang politik yang diakibatkan dari peninggalan penjajahan adalah penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan. Paham ini kemudian dikembangkan oleh kaum yang ingin mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara. Paham ini sangat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan umat Islam secara keseluruhan.

Hampir seluruh negeri Islam di dunia yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat, dalam struktur pemerintahannya dan landasan negerinya mempergunakan landasan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Pada umumnya mempergunakan dasar yang mereka peroleh dari negeri penjajahnya. Hal ini pada akhirnya akan menekan pula masyarakat yang mendiami wilayah Islam atau memperlakukan masyarakat Islam tidak dengan sewajarnya. Oleh karena itu, persoalan bahaya politik ini harus diantisipasi sejauh mungkin, agar tidak berbahaya bagi kehidupan bangsa dan masyarakat Islam di negara-negara bekas jajahan bangsa-bangsa Barat.

Bahaya lain yang ditimbullkan dari kolonialisme Barat dalam bidang ekonomi adalah kapitalisme. Sistem kapitalisme ini amat berbahaya bagi keberadaan dan perjuangan umat Islam dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Islam. Jika sistem ini terus dipertahankan, maka kemiskinan terus akan bertambah, dan kesengsaraan umat Islam akan semakin parah. Sebab modal akan terkumpul pada satu orang atau sekelompok orang tertentu saja, sementara banyak orang yang tidak memiliki modal untuk usaha dan mempertahankan kehidupannya. Selain itu, sistem ini dikhawatirkan dapat menimbulkan eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Untuk mengatasi hal itu, umat Islam harus saling tolong menolong dan membantu sesama, dengan tanpa dilatar belakangi oleh kepentingan pribadi atau golongan. Umat Islam harus dapat membangkitkan semangat juang mereka dalam segala hal. Sehingga mereka tidak lagi menjadi bahan atau obyek penjajahan. Umat Islam harus bersatu dan memperjuangkan hak-hak masyarakat muslim dari penindasan yang dilakukan baik oleh bangsa-bangsa Barat ataupun penindasan yang dilakukan oleh umat Islam sendiri. Umat Islam harus terbebas dari segala bentuk penindasan dan ketergantungan dengan bangsa-bangsa bekas penjajahnya.

Semua itu harus diwujudkan dalam upaya untuk mengatasi persoalan yang dihadapi umat dan dunia Islam, akibat dari sistem kolonialisme bangsa-bangsa Barat. Sehingga dunia Islam terbebas dari keterbelakangan dan kebodohan, yang pada akhirnya umat Islam memiliki derajat yang sama dengan bangsa-bangsa Barat bahkan lebih tinggi.