Jelaskan faktor pendorong dan penghambat dalam sebuah kreativitas

A.    Faktor Pendukung dan Penghambat Kreativitas

Beberapa penelitian menunjukan bahwa seorang anak yang mendapat rangsangan (dengan melihat, mendengar, dan bergerak) akan lebih berpeluang lebih cerdas dibanding dengan sebaliknya. Salah satu bentuk rangsangan yang sangat penting adalah kasih sayang (touch). Dengan kasih sayang anak akan memiliki kemampuan untuk menyatukan berbagai pengalaman emosional dan mengelolanya dengan baik. Kreativitas sangat terkait dengan kebebasan pribadi.Hal ini artinya seorang anak harus memiliki rasa aman dan percaya diri yang tinggi, sebelum berkreasi.Sedangkan pondasi untuk membangun rasa aman dan kepercayaan dirinya adalah dengan kasih sayang.

Empat hal yang dapat diperhitungkan dalam mengembangkan kreativitas yaitu; Pertama, memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologi (Psychological Athmosphere).Kedua, menciptakan lingkungan kondusif  yang akan memudahkan anak untuk mengakses apaun yang dilihatnya, dipegang, didengarkan, dan dimainkan untuk mengembangkan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja simultan otak kiri dan kanan.Ketiga, peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita ingin anak menjadi kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak.Keempat, peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak.

1.      Rangsangan Mental

Kreatif dapat muncul jika anak mendapatkan rangsangan mental yang mendukung.Pada aspek kepribadian anak distimulasi untuk mengembangkan berbagai macam potensi pribadi kreatif seperti percaya diri, keberanian, ketahanan diri, dan lain sebagainya.Pada aspek suasana psikologi (psycological athmosphere) distimulasi agar anak memiliki rasa aman, kasih sayang, dan penerimaan. Menerima anak dengan segala kekurangan dan kelebihannya akan membuat anak berani mencoba, berinisiatif dan berbuat seuatu secara spontan. Sikap ini sangat diperlukan dalam mengembngkan kreativitas. Dukungan mental yang positif bagi anak maka kreativitas tidak akan terbentuk.

2.Iklim dan Kondisi Lingkungan

            Kondisi lingkungan disekitar anak sangat terpengaruh besar dalam menumbuh kembangkan kreativitas. Lingkungan yang sempit, pengap dan menjemukan akan terasa muram, tidak bersemangat dan mengumpulkan ide cemerlang. Kreativitas dengan sendirinya akan mati dan tidak berkembang dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

3. Peran Guru

            Guru adalah tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Guru memegang peranan lebih dari sekedar pengajar, melainkan pendidik dalam arti yang sesungguhnya. Guru yang kreatif adalah guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai pendekatan dalam proses kegiatan belajar dalam mengembvangkan siswanya. Ia juga figur yang senang melakukan kegiatan kreatif dalam kehidupanya.

4.  Peran Orang Tua

              Uami munandar (1999) menjelaskan bebeapa sikap orang tua yang menunjang tumbuhnya kreativitas , sebagai berikut:

a.       Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkan.

b.      Memberi waktu kepada anak ntuk berpikir, merenung, dan berkhayal.

c.       Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri.

d.      Mendorong anak untuk menjajaki dan mempertanyakan hal-hal.

e.       Menyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba,dilakukan, dan apa yang dihasilkan.

f.       Menunjang dan mendorong kegiatan anak.

g.      Menikmati keberadaannya bersama anak.

h.      Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak.

i.        Mendorng kemandirian anak dalam berkerja.

Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan anak.

Proses pengembangan kreativitas anak usia dini tidaklah mudah, ada beberapa hambatan yang kurang mendukung proses pengembangan kreativitas anak. Salah satunya adalah kebebasan pada pribadi setiap anak. Anak-anak yang mendapatkan banyak rangsangan, seperti rangsangan yang didapatkan dengan melihat, mendengar dan bergerak, mereka akan berpeluang lebih cerdas dibandingkan anak yang sedikit rangsangannya. Rangsangan paling penting untuk anak usia dini adalah kasih sayang.

Jelaskan faktor pendorong dan penghambat dalam sebuah kreativitas
Jelaskan faktor pendorong dan penghambat dalam sebuah kreativitas
Anak-anak yang mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tua, keluarga dekat, teman ataupun orang disekitarnya akan memiliki pengalaman emosional dan kecerdasan dalam mengolah dirinya dengan baik. Dengan begitu, mereka akan memiliki motivasi positif dalam dirinya dan kepercayaan diri. Motivasi dan kepercayaan diri inilah yang diperlukan anak-anak agar berani berkreasi.

Dalam pengembangan kreativitas, ada empat hal yang harus diperhatikan dan dapat mendukung pengembangan kreativitas anak yaitu :

Pemberian rangsangan mental dari aspek kognitif maupun kepribadian serta suasana psikologis

Maksud dari rangsangan mental pertama, yaitu aspek kognitif adalah pemberian stimulasi kepada anak dengan harapan anak mampu berfikir kreatif dan merespon stimulan yang ia dapatkan. Kedua, aspek kepribadian adalah anak diberi stimulasi untuk mengembangkan kepribadian yang ada didalam dirinya yang mendukung potensi kreatifnya, seperti kepercayaan diri, keberanian, tertarik pada kegiatan kreatif dan lain sebagainya. Ketiga, aspek suasana psikologis adalah pemberian stimulasi kepada anak agar anak merasa aman, nyaman, merasa disayangi (kasih sayang) dan merasa diterima oleh lingkungan sekitarnya. Maksud dari diterima ini menyangkut pada kekurangan dan kelebihan anak-anak. Kita sebagai orang tua ataupun pendidik harus menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu anak-anak akan merasa aman dan berani mencoba , berkreasi, berinisiatif dan melakukan sesuatu secara spontan.

Rangsangan mental dari tiga aspek yang telah dijelaskan diatas sangat penting bagi proses pengembangan kreativitas anak, karena anak akan merasa didukung, dihargai dan diterima keberadaannya sehingga ia akan berkreasi ataupun berkarya serta berani untuk memperlihatkan kemampuannya.

Penciptaan lingkungan kondusif untuk memudahkan anak dalam mendapatkan rangsangan melalui melihat, mendengar, dan memegang untuk pengembangan kreativitasnya

Lingkungan yang kondusif bisa diciptakan dari bagaimana kondisi iklim dan lingkungan sekitar anak. Lingkungan yang nyaman, aman dan menyenangkan berpengaruh besar terhadap tumbuhnya jiwa kreatif pada anak.

Terdapat tujuh aspek lingkungan yang mendukung jiwa kreatif anak, yaitu :

Bisa berupa cahaya matahari, terangnya cahaya matahari yang langsung mengenai tubuh memiliki ikatan secara biologis pada tubuh dan pikiran manusia.

Berupa karya nyata yang dapat dilihat dan dinikmati oleh anak. Contohnya ukiran, foto dalam bingkai, poster, lukisan, hiasan dinding, pernak-pernik dalam rak atau benda seni lainnya

Warna bisa memberikan rasa tenang dan menyenangkan. Warna bisa juga membuat orang yang melihatnya merasa mempunyai energi penuh. Anak-anak sangat menyukai warna karena dengan warna kita bisa mengubah suasana hati, pikiran bahkan perasaan. Dengan begitu semangat dan perasaan senang akan menyertai dan timbul bersamaan dengan ide kreatif dari anak.

Aroma atau bebauan dapat merangsang otak dan berpengaruh pada daya ingat anak. Banyak sumber mengatakan bahwa aroma dapat mengembalikan ingatan lama seseorang.

Pada dasarnya anak-anak menyukai bunyi dan musik, karenanya setiap aktivitas/kegiatan anak pasti diiringi dengan berbagai nyanyian. Musik dapat meningkatkan daya ingat, fungsi otak, penataan suasana hati dan pikiran serta perasaan baru yang sangat mendukung untuk menjadi kreatif. 

Baca Juga :  Metode Membaca Permulaan

Rasa enak dan sedap dapat memengaruhi suasana emosional seseorang. Rasa enak akan tertinggal diingatan anak. Ini sama halnya seperti ketika mengingat hal menyenangkan yang akan membuat kita semangat kembali.

Sentuhan disini bisa diartikan dengan kasih sayang. Anak yang mendapatkan kasih sayang akan merasa dihargai dan disayangi, ini membuat kepercayaan diri dan keberanian anak semakin bertambah.

Pendidik (Guru) yang kreatif, yang mampu memberikan bantuan atau stimulasi tepat kepada anak dalam mengembangkan kreativitasnya.

Guru adalah tokoh utama yang berperan sangat penting dalam proses pengembangan kreativitas anak, khususnya dilembaga pendidikan. Guru kreatif membawa peluang lebih besar dalam menciptakan murid-murid kreatif. Hal-hal yang harus dimiliki oleh Guru kreatif, yaitu :

  1. Percaya diri
  2. Berani mencoba hal baru
  3. Menyadari keberagaman karakteristik peserta didik
  4. Positive thinking
  5. Memberikan contoh
  6. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berekspresi, bereksplorasi dan berkreasi

Peran Orang tua dalam memberikan kesempatan, sebagai fasilitator atau pendukung anak ketika anak sedang mengembangkan kreativitasnya.

Jika di sekolah Guru adalah tokoh utamanya, diluar sekolah seperti rumah, Orang tua lah pemeran utamanya. Pemahaman orang tua terhadap tahapan perkembangan anak  sangat diperlukan. Orang tua adalah support system terbesar anak, salah satunya saat anak-anak mencoba hal baru atau berkreasi.

Sikap orang tua yang membantu menumbuhkan kreativitas anak, sebagai berikut :

  1. Memberikan waktu atau kesempatan kepada anak untuk berfikir, merenung dan berkhayal
  2. Menghargai pendapat anak dan membantu anak apabila kesulitan dalam mengungkapkan pendapatnya
  3. Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai setiap apa yang dilakukan dan dicoba oleh anak
  4. Memfasilitasi kegiatan anak
  5. Memberikan pujian dengan sungguh-sungguh kepada anak
  6. Mendukung anak-anak untuk mandiri
  7. Memiliki kerja sama yang baik dengan anak

Setelah mengetahui faktor pendukung pengembangan kreativitas anak, berikut akan dijelaskan mengenai hambatan yang menghambat jalannya proses pengembangan kreativitas anak usia dini, yaitu :

Baca Juga :  Tujuan Kode Etik Profesi Guru

Diri sendiri adalah faktor utama penghambat kreativitas. Mengapa demikian? Karena setiap manusia memiliki sikap dan perilaku yang biasa kita sebut dengan aspek psikologis. Pengaruh dari kebiasaan, prespektif orang lain, kemalasan, kekakuan dalam berfikir, ketakutan untuk mengambil resiko atau ketidakberanian untuk mencoba hal baru, menjadi alasan terhambatnya pengembangan potensi kreatif seseorang.

Anak-anak yang tumbuh dan berkembang disuasana keluarga terbuka, saling menyayangi, saling menghargai, saling menerima dan mendengarkan pendapat orang lain, mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang aktif, terbuka, penuh inisiatif dan produktif. Sebaliknya, jika anak terlalu dikekang, tidak memiliki kebebasan berpendapat, memaksakan kehendak, mereka tidak akan memiliki peluang untuk berinisiatif.

Kegiatan disekolah yang membosankan, monoton dan kurang menyenangkan, membuat anak-anak merasa jenuh dan akhirnya tidak bergairah saat menerima materi pelajaran. Lingkungan sekolah yang kurang menunjang anak-anak untuk mengekspresikan kreativitasnya akan berdampak pada kurangnya kesempatan anak-anak untuk berani berkreasi.