Jelaskan berakhirnya kekuasaan VOC pada tahun 1799 faktor internal dan Faktor Eksternal

Berakhirnya kekuasaan VOC 


Pada 27 maret 1749, parlemen Belanda mengeluarkan UU yang menetapkan bahwa Raja Willem IV menjadi penguasa tertinggi VOC. Dengan demikian VOC dibawah kekuasaan raja dan raja mejadi panglima tentara VOC. Pengurus VOC mulai akrab dengan pemerintah Belanda, kepentingan pemegang saham menjadi terabaikan, kemudian pengurus mulai berpikir memperkaya diri sendiri dibanding memajukan perusahaan. Sehingga keuntungan VOC pun merosot tajam, bahkan tahun 1673 VOC tidak mampu  membayar deviden dan beban hutang pun tak terelakan.

Ada pun sebab-sebab pembubaran VOC sebagai berikut :

a)      Korupsi, di semua tingkatan, pejabat rendah sampai tinggi

b)      Perdagangan gelap( black market ) merajalela

c)      Anggaran biaya untuk pegawai besar karena kekuasaan meluas

d)      Biaya perang yang digunakan untuk menanggulangi perlawanan rakyat sangat besar

e)      Adanya persaingan dari perserikatan perdagangan lain seperti EIC ( East Indian Companny ) dari Inggris dan CDI ( Compagnie des Indes ) dari Prancis ; para pejabat dan pegawai VOC yang korup membuat VOC kalah dalam persaingan dagang

f)       Pemasukan kecil disertai hutang yang menumpuk menyulitkan VOC untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham

Padatahun 1795 dibawah Napoleon Bonaparte menguasai Belanda setelah menggulingkan Raja Willem V. SetelahdikuasaiolehPrancis, Belanda berubah bentuk menjadi Republik dan menjadi sekutu Prancis. Perubahan ini ikut mempengaruhi kebijakan VOC karena Prancis memandang apa yang dilakukan VOC bertentangan dengan semangat kesetaraan dan kebebasan termasuk dalam urusan perdagangan maka tahun 1799 VOC dibubarkan.


ilustrasi VOC. painterest.com

JATENG | 31 Desember 2020 06:00 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Hari ini, tepat 221 tahun lalu, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) secara resmi dibubarkan. VOC yang didirikan pada 1602 ini adalah salah satu perserikatan dagang yang paling sukses di abad ke-17 dan ke-18. Pasalnya, tidak lama setelah kelahirannya, VOC berhasil menyingkirkan orang Portugis yang sebelumnya telah membangun imperium perdagangan di Asia.

Seiring berjalannya waktu, kompeni Belanda itu semakin bertumbuh pesat. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh berlimpahnya modal di Republik yang memungkinkan VOC untuk lebih maju dibandingkan lawannya. Dengan begitu, VOC mampu membiayai operasi-operasi militer yang memungkinkan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Di Indonesia sendiri, VOC pertama kali berpusat di Ambon yang dipimpin Gubernur Jenderal pertamanya yaitu Pieter Both. Meskipun VOC cukup berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku, namun perdagangan di Asia masih dikuasai oleh Portugis. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Pieter Both untuk memindahkan pusat kegiatan di Batavia (Jakarta).

Semakin hari kekuasaan VOC semakin meluas, dengan kelicikan dan kekuatan militernya, VOC akhirnya menjadi satu-satunya serikat dagang Eropa yang mampu menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Meski begitu, tidak ada kekuasaan yang abadi, pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan dan pemerintahan VOC di Nusantara diambil alih oleh pemerintahan Belanda.

Lantas, apa latar belakang pembubaran VOC tersebut? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari sejarah-nusantara.anri.go.id:

2 dari 4 halaman

painterest.com

Masa penjajahan Belanda di Indonesia setidaknya dibagi dalam dua periode, di mana periode pertama tahun 1602 hingga 1799, kemudian periode kedua terjadi pada 1800 sampai 1942. Pada mulanya Belanda datang ke Indonesia untuk berniaga. Akan tetapi, pada 1602 Belanda mendirikan VOC dengan tujuan pokoknya mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Bermula saat memindahkan pusat administrasi dari Ambon ke Batavia, VOC semakin melebarkan sayapnya. Batavia menjadi pelabuhan paling penting sekaligus sebagai pusat administratifnya. Dari Batavia, VOC terus memperluas pengaruhnya ke wilayah lain di Indonesia.

3 dari 4 halaman

painterest.com

VOC dibentuk salah satunya untuk mengatasi persaingan antara pedagang Belanda dengan Portugis. Agar serikat dagang ini dapat berkembang dengan baik, maka pemerintahnya mendukung penuh dan memberikan hak istimewa yaitu bertindak sebagai suatu negara. Tak heran, pada saat itu VOC benar-benar menguasai berbagai aspek sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menurut Sartono Kartodirdjo (1987:17), hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda tersebut menjadikan VOC sebagai pemerintah penjajah di Indonesia. Hal inilah yang kemudian membuat VOC berhasil merampas beberapa daerah di Indonesia. Adapun beberapa tujuan didirikan VOC adalah sebagai berikut:

Monopoli Perdagangan

Salah satu tujuan didirikan VOC ialah melaksanakan monopoli perdagangan. Atas hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda, VOC dapat melakukan monopoli perdagangan di daerah Tanjung Harapan (benua Afrika) dan Selat Magelhaen (ujung selatan benua Amerika).

Dengan begitu, VOC mampu mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya di wilayah jajahannya.

Menguasai Rempah-rempah

Sudah sejak dahulu Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam berupa hasil rempah-rempah yang besar.

Hal inilah yang kemudian memicu dibentuknya VOC, salah satunya untuk menguasai rempah-rempah yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan adanya sistem monopoli yang dilakukan VOC, maka dengan mudah hasil rempah-rempah dapat dikuasainya.

Menguasai Kerajaan-Kerajaan

Agar wilayah kekuasaan semakin luas dan kuat, maka VOC juga memiliki tujuan untuk menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara.

Hal ini dilakukan juga untuk mengambil alih tentara kerajaan menjadi prajurit perang Belanda. Dengan begitu, VOC dapat menguasai sumber daya manusia untuk meningkatkan daya perang.

4 dari 4 halaman

painterest.com

Setelah berjalan lebih dari satu abad, keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Di mana kasnya semakin kecil, sementara anggaran belanja VOC semakin besar. Hal ini yang kemudian membuat keadaan VOC semakin memburuk, akibatnya VOC harus membubarkan diri pada tanggal 31 Desember 1799.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan VOC dibubarkan, yakni dari faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor internal, terjadi korupsi di semua level tingkatan birokrasi, mulai dari pegawai hingga pejabat VOC. Bahkan, Gubernur Jenderal Johan van Hoorn dikabarkan berhasil menimbun harta 10 juta gulden saat kembali ke Belanda, padahal saat itu gajinya hanya 700 gulden saja.

Sedangkan, dari faktor eksternal pembubaran VOC terjadi ketika Prancis di bawah Napoleon Bonaparte menguasai Belanda dan mendirikan Republik Bataaf. Perubahan politik ini memengaruhi kebijakan Belanda terhadap VOC. Sehingga, pemerintah Republik Bataaf menganggap bahwa apa yang dilakukan VOC bertentangan dengan semangat kesetaraan dan kebebasan.

Dengan adanya perubahan politik tersebut, maka pada 31 Desember 1799, VOC secara resmi dibubarkan. Sementara itu, Belanda tetap menjadi bagian dari Prancis sampai tahun 1813.

(mdk/jen)

  • Home
  • IPS
  • Faktor penyebab VOC mengalami kemunduran sehingga dibubarkan

Pada akhir abad 18 VOC mulai mengalami kemunduran yang disebabkan oleh faktor internal dan aktor eksternal.

Berikut penyebab VOC mengamali keruntuhan sehingga dibubarkan adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal yang meyebabkan kemerosotan VOC adalah:

A. Banyak tindakan korupsi yang dilakukan oleh pegawai VOC

B. Daerah kekuasaan VOC yang sangat luas sehingga sulit untuk melakukan pengawasan.

2. Faktor Eksternal yang menyebabkan keruntuhan VOC:

1. Terjadinya revolusi Prancis sehingga Belanda jatuh ke tangan Prancis pada era pimpinan Napoleon Bonaparte.

2. Terjadinya reaksi penentangan dari rakyat Indonesia terhadap VOC seperti peperangan sehingga VOC mengeluarkan biaya yang besar.

Karena keadaan hal tersebut yang semakin parah, maka pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dinyatakan dibubarkan. Kemudian pemerintahan penjajahan di Indonesia dipegang langsung oleh pemerintahan kerajaan Belanda.

SHARE ON Twitter Facebook WhatsApp Pinterest

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA