Jelaskan bagaimana saat pemupukan yang baik



MOMSMONEY.ID -  Dalam membudidayakan tanaman, pemupukan merupakan proses yang penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Pemupukan bertujuan untuk memberikan tambahan nutrisi pada tanah yang nantinya akan diserap oleh tanaman. Nutrisi ini terdiri dari makronutrien seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Sedangkan mikronutrien seperti unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan lainnya. Ada bermacam-macam jenis pupuk, seperti pupuk kompos, pupuk hijau, dan lainnya. Bentuknya pun beragam, mulai dari granular, tepung, hingga cair. Jenis dan bentuk yang berbeda ini juga membedakan cara pengaplikasiannya. Alasannya supaya unsur hara dapat diserap secara maksimal oleh tanaman dari dalam tanah. Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pupuk Kimia pada Tanaman Selain itu, pemilihan metode pemupukan harus mempertimbangkan cuaca, jenis tanaman, dan jenis tanah. Nah, berikut ini adalah macam-macam metode pemberian pupuk yang baik pada tanaman. Simak yuk! Broadcasting Broadcasting merupakan pemberian pupuk yang dilakukan dengan cara menyebarkan pupuk secara merata ke tanah-tanah di sekitar tanaman. Waktu terbaik untuk memberi pupuk dengan metode ini adalah saat pembajakan terakhir atau sehari sebelum tanam. Setelah menyebarkan pupuk, jangan lupa untuk diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, metode pemupukan ini diberikan kepada tanaman dengan jarak yang rapat, mempunyai akar yang dangkal, dan kesuburan yang relatif baik. Metode ini cocok dilakukan untuk tanaman semusim seperti padi, kacang-kacangan, sayuran, dan lain-lain. Baca Juga: Rawan Menguning, Begini Cara Merawat Tanaman Monstera Keuntungan metode ini adalah lebih hemat waktu, hemat tenaga kerja, dan mudah dilakukan. Sementara kelembahannya terletak pada potensi penguapan atau volatilisasi ammonium (NH4) menjadi bentuk gas ammonia (NH3) dan memicu pertumbuhan gulma. Ring Placement Ring placement merupakan metode pemupukan yang dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di antara larikan tanaman dan ditutup kembali dengan tanah. Metode ini umumnya dilakukan untuk jenis tanaman tahunan dengan cara ditaburkan melingkar pada tanaman dengan jarak tegak lurus daun terjauh, lalu ditutup dengan tanah. Tanaman tahunan ini dapat berupa buah-buahan, kopi, teh, kelapa, dan lain-lain. Hal yang dipertimbangkan untuk menggunakan metode ini adalah jarak tanam antar tanaman cukup jarang, digunakan pada tanaman darat, tanaman dengan perkembangan akar sedikit, dan kesuburan tanah yang rendah. Selain itu, penggunaan pupuk ini juga relatif sedikit.      Keuntungan metode ini adalah pengambilan hara pupuk oleh tanaman lebih mudah dan kehilangan hara pupuk berkurang. Sementara kelemahan metode ini adalah kesuburan tanah lebih rendah jika jumlah pupuk sedikit dan persebaran pupuk tidak merata. Baca Juga: Media Tanam Selain Tanah dari Organik dan Anorganik Spot Placement Spot placement adalah metode pemupukan yang dilakukan dengan cara menguburkan pupuk ke dalam lubang di samping batang tanaman. Kedalaman lubang ini hanya sekitar 5-10 cm saja, lalu ditutup kembali dengan tanah. Sementara untuk tanaman tahunan, pupuk dibenamkan ke dalam lubang yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dengan daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam metode ini sama dengan metode ring placement. Keuntungan penggunaan metode ini adalah pupuk tidak mudah menguap dan dekat dengan akar tanaman, sehingga tanaman lebih cepat menyerap. Namun, kelemahannya adalah waktu yang diperlukan cukup lama, butuh tenaga yang lebih besar, dan takaran pupuk harus diatur agar sama setiap lubangnya. Spraying Spraying adalah metode pemupukan lewat daun atau foliar application. Caranya, pupuk dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sangat rendah, kemudian disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa seperti hand sprayer. Namun, jika tanaman budidaya lebih luas dapat menggunakan knapsact sprayer. Aplikasi ini dilakukan di daun bagian bawah agar nutrisi dapat mudah diserap oleh stomata daun. Hal yang harus diperhatikan adalah pemberian pupuk semprot ketika matahari tidak sedang terik untuk menghindari penguapan. Paling ideal dilakukan saat sore atau pagi hari saat masih minim sinar matahari. Namun, Anda juga tak boleh melakukannya pada musim hujan, karena biasanya stomata akan menutup dan pupuk yang disemprotkan akan terguyur air hujan.

Selanjutnya: Ini yang Terjadi Bila Menggunakan Pupuk Kimia Berlebihan

  Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Anggi Miftasha


Setelah mengetahui macam-macam pupuk seperti pupuk kompos, pupuk hijau, dan lainnya, ada baiknya kita mengetahui cara-cara pemupukan untuk tanaman budidaya.

Pemupukan bertujuan memberikan tambahan nutrisi pada tanah, yang secara langsung maupun tidak langsung akan diserap oleh tanaman untuk metabolismenya. Nutrisi yang dibutuhkan terdiri dari makronutrien seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dan mikronutrien seperti unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng dan lainnya.

Pemupukan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui akar dan daun. Pemupukan melalui akar bertujuan memberikan unsur hara pada tanah untuk kebutuhan tanaman. Pada umumnya pemberian pupuk melalui akar dapat dilakukan secara disebar (broadcasting), ditempatkan dalam lubang (spot placement), larikan atau barisan (ring placement). Sedangkan melalui daun, pemupukan dilakukan secara penyemprotan (spraying).

Aplikasi pemupukan pada tanaman semusim dan tahunan berbeda. Pada tanaman semusim seperti kacang-kacangan, sayuran, padi, jagung, dan lainnya menggunakan metode pemupukan secara disebar, dalam lubang, atau larikan. Sedangkan pada tanaman tahunan seperti tanaman buah-buahan, kopi, teh, kakao, kelapa, dan lainnya menggunakan metode ring placement .

Berikut ialah cara-cara pemupukan pada tanaman budidaya yang umum digunakan:

1. Broadcasting

Pemupukan dengan cara disebar dilakukan apabila jarak tanam rapat dan teratur dalam barisan, contohnya tanaman padi. Selain itu cara ini cocok dilakukan untuk tanaman yang mempunyai akar dangkal, tanah cukup subur, dan dosis tinggi atau takaran pemupukan yang banyak. Cara ini dapat pula dilakukan pada waktu pengolahan lahan dengan memberikan pupuk kandang sebelum tanam pada area tanam.

Keuntungan memberi pupuk secara broadcasting yaitu lebih hemat waktu dan tenaga kerja serta mudah diaplikasikan untuk pemupukan tanaman budidaya, sedangkan kelemahan pemupukan secara disebar ialah berpotensi terjadinya penguapan atau volatilisasi ammonium (NH4) menjadi bentuk gas ammonia (NH3), memacu pertumbuhan gulma.

2. Ring placement

Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Ring placement umumnya digunakan untuk tanaman tahunan dengan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dapat dilakukan apabila jarak tanaman tidak rapat, kesuburan tanah rendah dan perkembangan akar tanaman yang sedikit.

Keuntungan aplikasi secara larikan atau barisan ialah pengambilan hara pupuk oleh tanaman lebih mudah dan kehilangan hara pupuk dapat di kurangi, sedangkan untuk kelemahan aplikasi ini kesuburan tanah rendah jika jumlah pupuk sedikit dan persebaran pupuk tidak merata.

3. Spot placement

Caranya di samping tanaman dibuat lubang sedalam kurang lebih 5-10 cm, kemudian pupuk dimasukkan ke dalam lubang tersebut, setelah itu ditutup dengan tanah. Aplikasi pupuk secara spot placement dapat dilakukan apabila jarak tanam cukup lebar. Pemupukan pada tanaman jagung dapat menggunakan metode ini.

Keuntungan memberi pupuk secara spot placement yaitu pupuk tidak mudah menguap dan aplikasi langsung ke dalam tanah dekat dengan akar tanaman. Kelemahannya ialah waktu yang diperlukan cukup lama, takaran pupuk diatur agar seragam tiap lubangnya.

Pemupukan lewat daun atau foliar application, yaitu pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa seperti hand sprayer. Jika area budidaya lebih luas, dapat digunakan knapsact sparayer. Aplikasi dilakukan untuk daun bagian bawah, agar nutrisi dapat mudah diserap oleh stomata daun.

Itulah berbagai cara pemupukan untuk tanaman budidaya yang banyak digunakan, semoga bermanfaat!

Sumber: Farming.id

Pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi. Pemupukan merupakan hal yang sangat penting pada pertumbuhan tanaman. Setiap lahan membutuhkan pupuk yang berbeda, sehingga perlu dilakukan pengujian dan penghitungan kebutuhan pupuk. Pengujian kebutuhan pupuk dapat dihitung dengan menggunakan beberapa cara yaitu:

  1. Menggunakan informasi dari KATAM
  2. Peta Status Hara
  3. Menggunakan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK)
  4. Menggunakan Bagan Warna Daun (BWD)

Dengan menggunakan prinsip 5 tepat (jenis, dosis, waktu, cara, dan sasaran) dalam pemupukan tanaman diharapkan petani dapat mempertahankan kesuburan tanah sehingga dapat meningkatkan produksinya, yaitu :

Tepat jenis yaitu pada saat pemupukan haruslah tepat dalam menentukan jenis pupuk apa yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur Urea jika tanaman kekurangan unsur N, SP 36 jika tanaman kekurangan unsur P. Jika pupuk yang digunakan salah, tanaman yang kita pupuk tidak akan bagus.

Tepat dosis yaitu pada saat pemupukan dosis yang diberikan harus tepat atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tepat dosis disini dimaksudkan agar dosis yang kita berikan ke tanaman tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit jika pemberian pupuk sedikit tanaman masih kekurangan unsur yang dibutuhkan, terlalu banyak tentu tanaman akan over dosis dan bisa menjadi toksik.

Tepat waktu disini yaitu pada saat pemberian pupuk yang baik dan benar hendaknya disesuaikan kapan tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih unsur hara atau pada waktu yang tepat. Hal ini agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Maksudnya formula/ bentuk pupuk seuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Jika dalam bentuk butiran memerlukan waktu yang singkat untuk memupuknya.  Jika dalam bentuk tepung atau cair yang perlu disemprotkan memerlukan tenaga kerja lebih banyak.  Bentuk cair/tepung yang disemprotkan juga cocok untuk sawah yang sering banjir yang tidak memungkinkan untuk dipupuk butiran karena pupuk gampang hanyut dan tercuci keluar sawah.

Tepat cara yaitu pada saat pemupukan cara kita harus benar. Cara pemberian pupuk yang salah akan membuat pupuk terbuang sia-sia ataupun tercuci oleh air dan terdenitrifikasi sehingga tidak dapat diserap atau ditangkap langsung oleh tanaman. Untuk itu cara pemupukan harus benar dan tepat sasaran.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA