Jelaskan apa yang dimaksud reproduksi dengan spora vegetatif pada deuteromycota?

Pengertian Deuteromycota, Struktur, Siklus, Ciri dan Perannya – Pada kesempatan ini Seputar Pengetahuan akan membahas tentang pengertian deuteromycota, strukutr, siklus, ciri dan perannya dengan secara singkat dan jelas. Agar dapat lebih mudah dalam memahaminya bisa dilihat pada artikel berikut ini.

Pengertian Deuteromycota, Struktur, Siklus, Ciri dan Perannya

Pengertian Deuteromycota merupakan jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Deuteromycota juga dapt disebut dengan jamur yang tidak sempurna. Jenis jamur ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok ascomycota. Karena tidak memiliki askus dan tidak dapat dikategorikan ke dalam basidiomycota juga karna tidak mempunyai basidium.

Jamur Deuteromycota juga merupakan jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Selain itu reproduksi dari jamur Deuteromycota dapat dengan secara aseksual dan juga dapat dilakukan dengan membentuk berbentuk tunas atau blastospora dan pembentukan spora dengan benang hifa atau artrospora.

Contohnya sepeti jamur oncom atau Monilia sitophila yang mana diketahui reproduksi seksualnya tergolong pada Deuteromycota. Namun saat ini diketahui juga reproduksinya dengan menghasilkan askospora didalam askus atau peritesium. Jadi digolongkan kedalam Ascomycota dan diganti nama Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.

Struktur Jamur Deuteromycota

Struktur pada jamur Deuteromycota atau biasa disebut jamur tidak sempurna (imperfect fungi) terdapat hifa, Alternaria, Conidium, phialophora dan claosporium.

Siklus Hidup Deuteromycota

Pada jamur Deuteromycota memiliki sifat saprofit pada materi organik yaitu hidus sebagai parasit pada tumbuhan tingkat tinggi dan sebagai penyebab rusaknya dari beberapa tanaman budidaya. Deuteromycotabisa menyebabkan penyakit pada manusia seperti penyakit panu dan kurap, bila pada tanaman akan menyebabkan pelapukan pada kayu.

Dalam divisi artivisial ada juga yang bereproduksi secara aseksual seperti konidia yang terbentuk pada ujung konidiosfora secara langsung pada hifa yang bebas. Ada juga yang hidup pada dedaunan dan sisa pada tumbuhan yang tengelam didasar sungai yang memiliki arus deras.

Reproduksi Paraseksual dan Aseksual Deuteromycota

Dalam hal ini Deuteromycota walau tidak memiliki reproduksi seksual, tetapi rekombinasi genetiknya itu masih bisa terjadi maka disebut paraseksualitas. Dengan siklus paraseksual ini yang menjadi suatu proses mengirim materi genetik tanpa melalui pembelahan meiosis dan perkembangan dari struktur seksual.

Untuk reproduksi aseksual dapat terjadi dengan menghasilkan konidia atau deng menghasilkan hifa khusus yang disebut konidioforn.

Ciri Deuteromycota

Dibawah ini merupakan ciri-ciri atau karakteristik dari Deuteromycota, diantaranya sebagai berikut :

Berikut adalah beberapa ciri atau karakteristik dari Deuteromycota, antara lain yaitu:

  • Dinding sel itu terbuat dari zat kitin;
  • Multiseluler (memiliki sel banyak) tapi terdapat beberapa jenis jamur itu merupakan organisme yang memiliki sel tunggal dan juga membentuk sebuah pseudomiselium(miselium semu) dikondisi atau situasi lingkungan yang menguntungkan;
  • Banyak yang sifatnya parasit atau merusak yang mengakibatkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia serta juga tanaman budidaya;
  • Sebagian besar itu adalah mikroskopis (artinya tidak dapat atau bisa diamati dengan mata telanjang);
  • Hidupnya itu secara saprofit maupun juga parasit;
  • Pada jenis-jenis tertentu juga ditemukan hifa bersekat dengan sel yang berinti satu, namun dominan itu berinti banyak;
  • Terbentuk spora itu dengan secara vegetatif serta belum diketahui fase kawinnya sehinga disebut kemudian jamur tidak sempurna atau imperfekti;
  • Berkembang biaknya itu dengan membentuk spora aseksual yakni dengan melalui fragmentasi serta konidium yang bersel satu atau juga yang bersel banyak. Sedangkan untuk reproduksi seksual itu belum diketahui;
  • Biasanya itu berhabitat pada tempat yang lembab.

Peranan dan Contoh Deuteromycota

Berikut ini adalah beberapa peranan dan contoh dari Deuteromycota, antara lain yaitu:

Peranan Deutoromycota yang menguntungkan

  • Aspergillus oryzae dapat digunakan untuk melunakan adonan roti;
  • Aspergillus wentii dapat digunakan sebagai bahan pembuatan asam oksalat, tauco, kecap serta, sake;
  • Monilia sitophyla dapat proses pembuatan oncom;
  • Tolypocladium inflatum dapat digunakan obat untuk menekan reaksi kekebalan;

Peranan Deutoromycota yang merugikan;

  • Epidermophyton Floocosum dimana dapat menyebabkan kutu air;
  • Melazasia fur-fur dimana dapat menyebabkan panu;
  • Altenaria sp yaitu parasit pada tanaman kentang;
  • Fusarium yaitu dapat menjadikan tanaman tomat sebagai inangnya;
  • Trychophyton tonsurans dapat menyebabkan ketombe;
  • Tinea versicolor dapat mengakibatkan penyakit kaki atlet pada manusia;
  • Trichophyton sp dapat mengakibatkan penyakit kulit ring worm pada manusia;
  • Helminthospora oryzae dapat sebagai parasit karena dapat merusak kecambah dan menyerang daun serta berbagai buah tanaman budidaya;
  • Ephidermophyton floocosum yaitu jamur yang menyebabkan penyakit kutu air;
  • Mycrosporum sp. dan Tryghophyton sp dapat menyebabkan penyakit kurap;
  • Sclerothium rolfsie dapat menyebabkan penyakit busuk pada tanaman;
  • Candida ablicans dapat meyebabkan infeksi pada vagina;
  • Curvularia sp yaitu hidup parasit;
  • Chaclosporium sp. yaitu parasit pada buah buahan dan sayuran;
  • Trychophyton tonsurans yaitu dapat menimbulkan ketombe di kepala;
  • Fusaarium sp dimana hidup pada tanaman tomat;
  • Altenaria sp dimana hidup pada tanaman kentang.

Demikian penjelasan tentang Pengertian Deuteromycota, Struktur, Siklus, Ciri dan Perannya, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Jamur Deuteromycota – Pengertian, Ciri, Gambar, Struktur & Contoh – Sebelum kita ke topik utama sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu, apa sih Jamur itu ??? jamur atau cendawan ialah timbuhan yang tidak memiliki klorofil sehingga bersifat haterotrof, jamur adab yang unuseluler dan multiseluler.

Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa, hifa ini bisa membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.

Setelah itu menyimpannya dalam bentuk glikogen jamur merupakan konsumen maka darin itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya, sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif atau saprofit.

Cara hidup jamur ialah dengan melakukan simbiosis mutualisme, jamur yang hidup bersimbiosis selain menyerap makan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang sangat bermanfaat bagi simbionnya. Simbosis mutualisme jamur dengan tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme, walaupun kebanyakan hidup didarat beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang biasanya hidup diair ini bersifat parasit atau saprofit dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Jamur dibedakan menjadi 4 divisio yakni Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota Dan Deuteromycota.

Pengertian Jamur Deuteromycota

Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur Deuteromycota merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).

Jamur Deuteromycota yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam kelompok Deuteromycota yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).

Ciri-Ciri Jamur Deuteromycota

Ciri-ciri jamur Deuteromycota yang paling utama dapat dilihat dari cara reproduksinya. Jamur Deuteromycota ini berkembang biak dengan konidia dan belum termasuk tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk didalam kelas Jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu jamur ini merupakan jamur yang termasuk kedalam tidak sempurna ( jamur imperfeksi ).

Baca Juga : “Klasifikasi Protista” Sejarah Beserta Definisi

Jenis jamur yang termasuk tergolong kadalam jamur imperfeksi banyak menimbulkan penyakit yang diantaranya yaitu :

  • Dapat merusak kecambah terutama menyerang buah dan dapat menimbulkan noda-noda hitam pada bagian daun inang.

  • Merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman.

Jenis jamur yang termasuk kedalam yang menguntungkan ialah jamur oncom ( Monilia sitophila atau sekarang yang bernama Neurospora sitophila ).

Kelompok jamur Deuteromycota ini disebeut juga dengan Fungsi Imperfecti ( jamur tidak sempurna ). Jenis jamur ini hanya dapat diketahui dengan cara reproduksi secara aseksual yaitu dengan membentuk blastospora ( berbentuk tunas ), artrospora ( pembentukan spora dengan benang-benang hifa ) dan konidia. Sedangkan reproduksi seksualnya belum bisa diketahui dengan begitu jelas.

Tetapi jika dalam penelitian diketahui reproduksi seksualnya biasanya akan dikeluarkan dari kelompok jamur tidak sempurna misalnya seperti jamur Monilia sitophila sebelum diketahui reproduksi seksualnya digolongkan pada Deuteromycota, tetapi sekarang setelah diketahui reprodukis seksualnya yaitu dengan menghasilkan askospora didalam askus ( peritesium ) yang dikelompokkan ke dalam Ascomycota dan diganti dengan nama Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.

Namun masig ada ahli yang menggolongkan Jmur Penicillium dan Aspergillus ke dalam Deuteromycotina dengan alasan karena tingkat konidiumnya begitu jelas dan tidak asing lagi, walaupun tingkat seksualnya telah diketahui dengan baik.

Baca Juga : “Klasifikasi Jaringan Epitel” Sifat Umum ( Fungsi – Contoh )

Beberapa contoh jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya antara lain :

  • Yang merupakan parasit pada kaki, biasanya menyebabkan penyakit pada kaki para atlet.

  • Penyebab penyakit ini ialah dermatomikosis, yang sasarannya adalah pada kulit, rambut dan kuku.

  • Merupakan parasit pada tanaman kentang.

  • Merupakan parasit pada tanaman padi.

  • Yang merupakan parasit pada bawang merah.

Karakteristik

Kelompok jamur Deuteromycota tidak diketahui cara reproduksi generatifnya sehingga disebut juga jamur imperpekti. Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis. Deuteromycota memiliki empat ordo:

  1. Moniliales
  2. Sphaeropsidales
  3. Melanconiales
  4. Mycelia Sterlia

Siklus hidup

Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus disebut konidiofor. Kemungkinan jamur Deuteromycota merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.

Baca Juga : Neuron Adalah

Cara hidup

Jamur Deuteromycota bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur Deuteromycota juga menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur Deuteromycota adalah monilia sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur Deuteromycota umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.

Fase pembiakan secara vegetative pada monilia sp. Ditemukan oleh dodge (1927) dari amerika serikat, sedangakan fase generatifnya ditemukan oleh dwidjoseputro (1961), setelah diketahui fase generatifnya, kenudian jamur Deuteromycota dimasukkan golongan ascomycocetes dan diganti namanya menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora crassa.

Reproduksi generative monilia sp dengan menghasilkan askospora. Askus – askus yang tumbuh pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus mengandung delapan spora. Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain : chalado sporium, curvularia, gleosporium, dan diploria. Untuk memberantas jamur Deuteromycota digunakan fungisida , misalnya lokanol dithane M-45 dan copper Sandoz.

Ciri-ciri jamur deuteromycotina yaitu :

  1. Tubuhnya mikroskopis
  2. Hidup kebanyakan parasit
  3. Bereproduksi secara aseksual

Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi aseksualnya saja oleh karena itu sering disebut fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna. Reproduksi aseksual jamur deuteromycotina ini yaitu dengan cara pembentukan konidia. Jika suatu jamur deuteromycotina ini diketahui cara reproduksi seksualnya maka dimasukkan ke dalam kelompok jamur yang lain. Contohnya Monilia Sitophila, setelah diketahui reproduksi seksualnya dengan menghasilkan askospora, jamur ini dimasukkan ke dalam jamur Ascomycotina dan diganti namanya menjadi Neurospora Crassa (jamur oncom).

Beberapa contoh dari jamur deuteromycotina dan peranannya bagi kehidupan adalah antara lain  sebagai berikut:

  • Ephidermophyton Floocosum, menyebabkan penyakit kaki atlet
  • Mycrosporum dan Tryghophyton, menyebabkan penyakit kurap
  • Sclerothium Rolfsie, menyebabkan penyakit busuk pada tanaman
  • Helminthosporium Oryzae, menimbulkan noda berwarna hitam pada daun
  • Candida albicans, menyebabkan infeksi pada vagina
  • Chaclosporium, parasit pada buah-buahan dan sayuran
  • Curvularia, hidup parasit

Secara umum untuk ciri-ciri jamur Deuteromycota ialah hidup saprofit maupun parasit, hifa bersekat-sekat dinding selnya dari zat kitin, kebanyakan mikroskopis.

Baca Juga : Rantai Makanan Dan Jaring Makanan

Contohnya:

  1. Helminthosprium oryzae parasit pada padi
  2. Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
  3. Tinea versicolor jamur panu
  4. Epidermophyton floocossum jamur kulit, parasit pada kaki atlit
  5. Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman

Contoh-Contoh Jamur Deuteromycota

Pada manusia, jamur anggota Divisi Deuteromycota umumnya menyebabkan penyakit. Epidermophyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet, sedangkan Microsporum sp. dan Trichophyton sp. menyebabkan penyakit kurap atau panu.

Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut sering disebut juga sebagai dermatophytes. Jenis lain yang merupakan penyebab penyakit pada manusia adalah Candida albicans. Jamur mikroskopis ini memiliki bentuk tubuh mirip ragi, tetapi sifat hidupnya adalah parasit. Penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit keputihan yang terjadi karena adanya infeksi pada vagina.

Deuteromycota juga memiliki beberapa anggota yang merupakan penyebab penyakit pada tanaman. Sclerotium rolfsie adalah jamur yang menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budidaya. Sedangkan Helminthosporium oryzae adalah contoh jamur parasit yang dapat merusak kecambah dan buah serta dapat menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya.

Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).

Baca Juga : Bagian-Bagian Kembang Sepatu

Reproduksi Basidiomycota

1. Reproduksi secara aseksual: dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi reproduksi ini.
2. Reproduksi secara Seksual

  1. Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)
  2. Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang dikariotik miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.
  3. Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti diploid.
  4. Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid.
  5. Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.
  6. Apabila basidiospora jatuh di tempat ang cocok akan berkecambah tumbuh menjadi hifa bersekat dengan inti haploid (monokariotik)

Reproduksi Deuteromycota

Deuteromycota memiliki hifa yang bersekat. Fungi ini sering disebut fungi tak sempurna. Hal in disebabkan anggota fungi ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Reproduksi deuteromycota dilakukan secara aseksual.

Baca Juga : Sumber Daya Alam Non Hayati

Demikianlah pembahasan mengenai Jamur Deuteromycota – Pengertian, Ciri, Gambar, Struktur & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA