Rangkaian listrik seri merupakan rangkaian listrik yang disusun secara berjajar, sedangkan rangkaian listrik paralel merupakan rangkian listrik yang disusun secara bercabang. Beberapa perbedaan rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel terdapat pada tabel berikut: Show
Listrik merupakan salah satu sumber utama bagi kehidupan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Listrik memiliki dua rangkaian utama yaitu rangkaian seri dan paralel serta rangkaian campuran yaitu gabungan dari rangkaian seri paralel. Setiap rangkaian memiliki perbedaan masing-masing, mulai dari rangkaian, cara pemasangan hingga biaya pemasangannya. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini merupakan perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel dan penjelasannya. Baca Juga : Arus Listrik dan penjelasannya Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan ParalelPengertian Rangkaian Seri dan ParalelRangkaian Seri Rangkaian seri adalah rangkaian arus listrik yang disusun berderetan atau berurutan antara komponennya. Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang disusun sejajar atau memiliki cabang, dengan input dari setiap komponen yang digunakan berasal dari komponen yang sama. Kelebihan Rangkaian Seri dan ParalelKelebihan Rangkaian Seri
Kelebihan Rangkaian Paralel
Kekurangan Rangkaian Seri dan ParalelKekurangan Rangkaian Seri
Kekurangan Rangkaian Paralel
Baca Juga : Arus Bolak Balik dan penjelasannya Perbedaan Susunan Rangkaian Seri dan ParalelPerbedaan rangkaian seri dan paralel ada pada bentuk rangkaiannya. Bentuk rangkaian tersebut juga menentukan komponen yang digunakan untuk menyusunnya. Bentuk rangkaian seri dan rangkaian paralel sangat jelas terlihat dari bentuk rangkaian lurus atau bercabang pada rangkaian. Ddibawah ini merupakan susunan rangkaian seri dan rangkaian paralel, antara lain: Susunan Rangkaian Seri Susunan Rangkaian Paralel Perbedaan Komponen Rangkaian Seri dan ParalelRangkaian seri dan paralel memiliki susunan rangkaian yang berbeda karena jumlah komponen yang digunakan juga berbeda. Selain itu jumlah hambatan yang diberikan pada kedua rangkaian tersebut juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dibawah ini merupakan perbedaan komponen pada rangkaian seri dan rangkaian paralel: Komponen Rangkaian Seri Komponen Rangkaian Paralel Baca Juga : Efek Fotolistrik dan penjelasannya Rumus Rangkaian Seri dan ParalelSelain perbedaan yang sudah dijelaskan diatas, perbedaan lainnya juga ada pada rumus rangkaian seri dan paralel. Dalam rumus perhitungannya, rangkaian seri dan paralel memiliki perbedaan yang berlawanan. Berikut persamaan yang digunakan, antara lain: 1. Kuat Arus pada Rangkaian Seri dan ParalelKuat Arus Rangkaian Seri
Kuat Arus Rangkaian Paralel
2. Kuat Tegangan pada Rangkaian Seri dan Paralel Tegangan adalah besarnya energi potensial (V) dalam sebuah medan listrik dengan satuan Volt. Berikut rumus yang digunakan pada rangkaian seri dan paralel. Kuat Tegangan Rangkaian Seri
Kuat Tegangan Rangkaian Paralel
3. Besar Hambatan pada Rangkaian Seri dan ParalelPada rangkaian seri dan paralel, hambatan diketahui denga melakukan perbandingan antara tegangan dan kuat arus listrik yang lewat suatu titik dalam satu rangkaian. Berikut rumus besar hambatan yang digunakan pada rangkaian seri dan paralel. Besar Hambatan Rangkaian Seri
Besar Hambatan Rangkaian Paralel
Baca Juga : Kapasitor dan Penjelasannya Demikian artikel mengenai Kapasitor dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan parallel. Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut rangkaian paralel, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet dan berurutan disebut rangkaian seri. Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen.[1][2] Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen.[1] Berkas:Series talitha and rava lol circuit.svg Anggap sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari 4 lampu dan satu baterai 6 V. Jika keempat lampu terhubung seri, maka arus yang melewati tiap lampu sama dan voltage drop turun 1.5 V setiap lampu, yang mungkin tidak cukup untuk menyalakan semua lampu. Jika keempat lampu terhubung paralel, arus yang melalui tiap lampu akan digabungkan, sedangkan voltage drop turun melalui tiap lampu dan semuanya bisa menyala.
Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi).
Pada rangkaian seri, arus yang lewat besarnya sama tiap elemen.
Total hambatan resistor pada rangkaian seri sama dengan jumlahan masing-masing hambatan:
Konduktansi listrik berkebalikan dengan hambatan. Total konduktansi pada rangkaian seri dari resistor dapat dihitung dari persamaan berikut:
Untuk kasus khusus dengan 2 resistor dipasang seri, total konduktansi sama dengan: G total = G 1 G 2 G 1 + G 2 . {\displaystyle G_{\text{total}}={\frac {G_{1}G_{2}}{G_{1}+G_{2}}}.}InduktorInduktor juga mengikuti hukum yang sama: L t o t a l = L 1 + L 2 + ⋯ + L n {\displaystyle L_{\mathrm {total} }=L_{1}+L_{2}+\cdots +L_{n}}Namun, dalam beberapa kasus sulit untuk menghindari induktor yang berdekatan untuk saling mempengaruhi, karena medan magnet dari satu elemen akan terhubung dengan elemen lainnya. Pengaruh ini didefinisikan pada induktansi-saling M. Jika 2 induktor dipasang seri, ada kemungkinan besarnya induktansi sama tergantung dari medan magnet dari kedua induktor mempengaruhi satu sama lain. KapasitorKapasitor mengikuti hukum berkebalikan. Total kapasitansi yang dipasang seri sama dengan dari jumlah kebalikan masing-masing elemen: 1 C t o t a l = 1 C 1 + 1 C 2 + ⋯ + 1 C n {\displaystyle {\frac {1}{C_{\mathrm {total} }}}={\frac {1}{C_{1}}}+{\frac {1}{C_{2}}}+\cdots +{\frac {1}{C_{n}}}} .
|