Jabarkan kelebihan dan kekurangan penelitian atau survei dengan angket

Tutorial Laporan Penelitian – Penelitian survei (survey) atau sering juga disebut penelitian sensus/kuantitatif — adalah salah satu jenis penelitian kuantitatif paling umum digunakan dalam ilmu sosial.

Survey adalah alat pengumpulan data yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang individu. Penelitian survey memiliki kapasitas aplikasi dan cakupan luas sehingga memberi kegunaan yang besar.

Penelitian survey bukan milik salah satu bidang dan dapat digunakan oleh hampir semua disiplin. Survey sebenarnya gabungan teknik penelitian yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu.

Misalnya, basis wawancara banyak dikembangkan dalam bidang psikologi dan antropologi, sedangkan metode sampling sangat maju dikembangkan di bidang ekonomi dan pertanian (Campbell dan Katona, 1953).

Luasnya cakupan survey memungkinkan penerapan beberapa cara yang berbeda. Dalam satu metode menggunakan wawancara terstruktur, dalam metode lain menggunakan kuesioner.

Survey umumnya terstandar untuk memastikan reliabilitas dan validitas. Standardisasi ini menjadi penting sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan untuk populasi yang lebih besar.

Kelebihan Menggunakan Survey
• Relatif murah.
• Deskripsi populasi besar. Tidak ada metode lain memiliki kemampuan ini.
• Menjangkau lokasi terpencil dengan menggunakan surat, email atau telepon.
• Sampel sangat besar memberi hasil signifikan secara statistik bahkan ketika menganalisis beberapa variabel.
• Banyak pertanyaan diterapkan mengenai suatu topik sehingga memiliki fleksibilitas tinggi.
• Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat.
• Memiliki kemampuan tinggi dalam mengeliminasi subjektivitas peneliti.

Kelemahan Menggunakan Survey
• Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang pertanyaan umum sehingga menghapus keunikan tiap responden.
• Survei yang fleksibel membutuhkan desain administrasi stabil sepanjang pengumpulan data.
• Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon (bebas respon bias).
• Mungkin sulit bagi responden mengingat informasi atau mengatakan kebenaran tentang pertanyaan kontroversial.
• Berbeda dengan direct observation, penelitian survei sulit mengontrol “konteks”.

Tahap akhir dari survei adalah melaporkan hasil. Format pelaporan tergantung kepentingan. Peneliti dapat memilih cara paling mudah dipahami orang lain, misalnya grafik batang, histogram, poligram, diagram lingkar, tabel dan lain-lain.

=================

Campbell, Angus, A. dan Georgia Katona (1953). The Sample Survey: A Technique for Social Science Research. Dalam Theodore M. (Ed). Research Methods in the Behavioral Sciences. The Dryden Press: New York.

BAB I

PENDAHULUAN

Jabarkan kelebihan dan kekurangan penelitian atau survei dengan angket

A.      Latar Belakang

Penelitian pada dasarnya adalah sutu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena. Tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adlah beraturan dan semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui.

Menurut Kerlinger (1990:17) mendefinisikan penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis, tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh teori hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut.

Selama abad ke-19 dan pertngahan abad ke-20, strategi penelitian diasosiasikan dengan penelitian kuantiatif yang diturunkan dari pandangan postpositivist. Ini mencakup penelitian true experiments, quasi experiment, korelasional (Campbell dan Stanley, 1963), dan specific single subject experiments(Cooper dan Heward, 1987 ; Neuman dan Mc Cormick, 1995). Akhir-akhir ini strategi kuantitatif mencakup eksperimen kompleks dengan banyak variabel dan treatment. Ini juga mencakup elaborasi modelpersamaan struktural yang menggabungkan jalur kausal dan mengidentifikasi kekuatan kolektif variabel jamak.

Dalam makalah ini difokuskan mambahas tentang penelitian Kuantitatif dan Survei. Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti. Penelitian kuantitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan terbuka (emergent design) yang disempurnakan selama pengumpulan data. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

Survei termasuk studi cross sectional dan longitudinal yang mengguanakan kuesioner atau interview terstruktur untuk pengumpulan data, dengan pemusatan perhatian pada penggeneralisasikan dari suatu sampel ke populasi (Babbie, 2001) dalam Creswell, 2003: 14).

B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1.         Bagaimana karakteristik penelitian kuantitatif?

2.         Bagaimanan metode pengumpulan data penelitian kuantitatif?

3.         Bagaimana analisis data penelitian kuantitatif?

4.         Apa yang dimaksud dengan penelitian survei?

C.      Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disusun tujuan sebagai berikut  :

1.         Menjelaskan karakteristik penelitian kuantitatif.

2.         Menjelaskan metode penelitian kuantitatif.

3.         Menjelaskan analisis data penelitian kuantitatif.

4.         Menjelaskan tentang penelitian survei.



BAB II

PEMBAHASAN

PENELITIAN KUANTITATIF

A.    Pengertian Penelitian Kuantitatif

Desain penelitian kuantitatif spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak awal, dan menjadi pegangan langkah demi langkah. Tujuannya adalah menunjukan hubungan antar variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Teknik pengumpulan datanya kuesioner, observasi, dan wawancara terstruktur. Instrumen penelitiannya berupa tes, angket, wawancara terstruktur dengan instrumen yang telah terstandar. Data penelitian ini berupa kuantitatif (angka) atau hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan.

Menurut Creswell (2008 : 46), Quantitative Research is “a type of educational research in which the researcher decides what to study; asks specific, narrow questions; collect quantifiable data from participants; analyzes these numbers using statistics; and conducts the inquiry in an unbiased, objective manner”, yang artinya Penelitian Quantitatif adalah salah satu jenis Penelitian Pendidikan yang mana peneliti menentukan atau memutuskan apa yang akan diteliti; dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik; pertanyaan-pertanyaan sempit; mengumpulkan data kuantitatif dari partisipan; analisis angka-angka ini menggunakan statistik, dan melakukan pengumpulan data secara objektif.

Sedangkan Sugiyono (2013:14), mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengmabilan sampel pada umumnya dilakukan secara random , pengumpulan data menggunakan instrumen peneltian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B.     Karakteristik

Sugiyono (2013:23), mengemukakan bahwa macam karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:

1.         Desain Penelitian

a.         Spesifik, jelas, terinci.

b.        Ditentukan secara mantap sejak awal.

c.         Menjadi pegangan langkah demi langkah.

2.         Tujuan Penelitian

a.         Menunjukkan hubungan antara variabel.

b.        Mentest teori.

c.         Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.

3.         Teknik Penelitian

a.         Eksperimen, survey, observasi berstruktur.

b.        Wawancara berstruktur.

4.         Instrumen Penelitian

a.         Test, angket, wawancara, skala.

b.        Komputer, Kalkulator.

5.         Data Penelitian

a.         Kuantitatif.

b.        Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.

6.         Sampel Penelitian

a.         Besar.

b.        Representatif.

c.         Sedapat mungkin random.

7.         Analisis Penelitian

a.         Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai.

b.        Deduktif.

c.         Menggunakan statistik.

8.         Hubungan Dengan Responden Penelitian

a.         Berjarak, sering tanpa kontak langsung.

b.        Hubungan antara peneliti – svubjek jangka pendek.

9.         Usulan Desain Penelitian

a.         Luas dan terinci.

b.        Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah.

c.         Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya.

d.        Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu.

e.         Hipotesis dirumuskan dengan jelas dan ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan.

10.     Kapan Penelitian Dianggap Selesai?

Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan.

11.     Kepercayaan Terhadap Hasil Peneltian

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

C.    Jenis Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menenkankna fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survei, ekspos fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan (Nana Syaodih S, 2012: 53).

1.         Peneltian Deskriptif

Penelitian Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

2.         Penelitian Survei

Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu.

3.         Penelitian Ekpos Fakto

Peneltian ini meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu.

4.         Penelitian Komparatif

Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti.

5.         Penelitian Korelasional

Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian secara statistik.

6.         Peneltian Tindakan

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Guru-guru mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.

D.    Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012:137), cara atau teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan tiga cara; interview, kuesioner, dan obsevasi, dengan penjelasan sebagai berikut:

1.         Interview (wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.

a.      Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu dlam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

b.      Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

2.         Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok untuk digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner daoat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

3.         Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012: 145) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a.        Participant Observation(observasi berperan serta)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

b.        Non Participant Observation.

Pengumpulan dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik perilaku yang tampak terucapkan dan yang tertulis.

Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a.        Observasi Terstruktur

observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Dalam pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi.

b.        Observasi Tidak Terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Oleh karena itu, peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.

E.     Proses Penelitian Kuantitatif

Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa penelitian kuantitatif dan kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa penelitri harus sudah jelas,sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.

Setelah masalah diidentifikasi,dan dibatasi,maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu penelitian untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya, jadi teori dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotersis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Proses Penelitian Kuantitatif menurut Sugiyono (2013:49)

Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut,selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris berdasarkan data dari lapangan. Untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas,sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga,maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi,maka sampel yang diambil harus representatif, dengan teknik random sempling.

Meneliti adalah mencari data yang teliti/akurat. Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian. Dalam ilmu-ilmu alam,teknik,dan ilmu-ilmu empirik lainnya,instrumen penelitian seperti termometer untuk mengukur suhu,timbangan untuk mengukur berat semuanya sudah ada, sehingga tidak perlu membuat instrumen, tetapi dalam penelitian sosial seperti pendidikan,sering instrumen yang akan digunakan untuk meneliti belum ada, sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan diri. Agar instrumen dapat dipercaya,maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya.

Setelah instrumen teruji validitas dan reliabilitasnya,maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti. Instrumen untuk pengumpulan data dapat berbentuk test dan non test. Untuk instrumen yang berbentuk non test ,dapat digunakan sebagai kuesioner,pedoman observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa test dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner, observasi, dan wawancara.

Di bawah ini merupakan beberapa contoh tesis yang berkaitan dengan penelitianKuantitatif :

Judul tesis   :KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA (PBB) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD

Penulis       : Firosalia Kristin (2013)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan modek Pembelajaran BerbasisBudaya (PBB) dibandingkan model konvensional dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya, Lampung.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi.Subjek dalam penelitian adalah semua siswa kelas IV A dan NB di SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya Lampung sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan observasi.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t untuk sampel independen.

Berdasarkan uraian di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1.      Apakah penggunaan model Pembelajaran Berbasis Budaya (PBB) lebih efektif dibanding dengan model konvensional untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya Lampung?

2.      Bagaimana perkembangan antuasiasme, keefektifan,tanggungjawab,kepercayaan diri dan diskusi sebelum dan sesudah pemberian perlakuan model PBB?

Desain penelitian yang digunakan adalah pre test dan post tes design. dalam desain ini,tes hasil belajar dilakukan dua kali yaitu sebelum pelaksanaan eksperimen (pre test) dan sesudah pelaksanaan eksperimen (post test).

Desain Penelitian

Group

Pre test

Perlakuan

Post test

Eksperimen

O1

X1

O2

Kontrol

O1

X2

O2

Keterangan:

O1 = Pre test

O2 = post test

X1 = Pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran berbasis budaya

X2 = Pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran konvensional

Prosedur penelitian ini :

1.      Tes awal,berisikan tes hasil belajar IPS. Data hasil tes awal digunakan untuk mendapatkan informasi normalitas dan homogenitas data subjek penelitian.

2.      Tes akhir, tes akhir berisikan kemampuan akhir siswa terhadap hasil belajar IPS.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1.      Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a.       Tes

b.      Observasi

2.      Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a.       Tes tertulis

b.      Pedoman Observasi

Validitas dan reliabilitas instrument penelitian ini terdiri dari:

1.      Validitas isi

2.      Validitas konstruk

3.      Reliabilitas instrumen

PENELITIAN SURVEI

A.      Pengertian Penelitian Survei

Menurut Singarimbun dan Effendi (1989:3), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

Menurut Creswell (2008: 388) “Survey Research Design are procedures in Quantitative Research in which investigators administer a survey to a sample or to the entire population of people to discribe the attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the population”, yang artinya Metode Penelitian Survei merupakan salah satu metode penelitian dalam Penelitian Kuantitatif dimana peneliti melakukan survei sampel atau seluruh populasi untuk menggambarkan sikap, perilaku, pendapat atau karakteristik dari populasi tersebut.

Dari kedua pendapat di atas, dapat kami simpulkan penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang digunakan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Pada survei tidak ada intervensi, survey mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang,pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.
Penggalian data dapat melalui kuesioner, wawancara, observasi maupun data dokumen. Penggalian data melalui kuesioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran kuesioner melalui surat. Wawancara dapat dilakukan juga melalui telepon, video confeence maupun tatap muka-langsung. Keuntungan dari survei ini adalah dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil dapat dipergunakan untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat sering kali cenderung bersifat superfisial. Oleh karena itu pada penelitian survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa secara bertahap.

Penelitian survei mengilustrasikan prinsip-prinsip penelitian korelasional dan melengkapinya dengan cara yang tepat dan efektif untuk mendeskripsikan pemikiran, pendapat, dan perasaan orang. Berbagai survei berbeda dalam tujuan dan ruang lingkup, tetapi secara umum semuanya melibatkan sampling.

Sampling adalah suatu prosedur yang menyebabkan sejumlah elemen khusus digambarkan dari kerangka sampling (sampling fram) yang mewakili daftar aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi. Sampling random sederhana (simple random sampling) merupakan jenis sampling probabilitas yang paling umum digunakan setiap elemendengan karakteristiknya sama dimasukkan dalam sampel. Sampling random berstrata digunakan apabila kita menganalisis subsampel dari objek penelitian kita.

Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya mencerminkan populasi. Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud penjajakan (eksploratif), menguraikan (deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi, prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, penelitian operational dan pengembangan indikator-indikator sosial.

B.     Tujuan

Singarimbun & Effendi (1989:4), mengemukakan bahwa tujuan penelitian survai antara lain sebagai berikut:

1.         Penjajagan (eksploratif)

Penelitian ini bersifat terbuka, masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif.

2.         Deskriptif

Penelitian ini dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, keadaan gizi. Penelti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan hipotesa.

3.         Penjelasan (explanatory atau confirmatory)

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa.

4.         Evaluasi

Penelitian ini bisa digunakan untuk mengadakan evaluasi. Sejauh mana tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.

5.         Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang

Penelitian ini juga bisa digunakan untuk mengadakan prediksi mengenai fenomena sosial tertentu.

6.         Penelitian operasional

Penelitian operasional, pusat perhatian adalah variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu program. Setelah diidentifikasi hambatan-hambatan operasional, penelitian dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.

7.         Pengembangan indikator-indikator sosial

Dari penelitian survai yang dilakukan secara berkala dapat diperoleh hasil, dan hasil tersebut dapat dijadikan dasar untuk menegmbangkan indikator-indikator sosial.

C.    Karakteristik

Menurut Sukmadinata, (2012:82) ada tiga karakteristik utama dari penelitian survai:

1.         Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti; kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi.

2.         Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis bisa juga lisan) dari suatu populasi.

3.         Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.

D.    Jenis-jenis Survei

Kerlinger (2006 : 663), mengemukakan bahwa jenis survei dapat dikelompok-kelompokkan secara mudah berdasar metode-metode yang digunakan untuk memperoleh informasi sebagai berikut : wawancara pribadi; kuesioner; lewat pos; panel; dan telepon. Diantara keempat metode itu, wawancara pribadi jauh mengungguli yang lain-lainnya, barangkali sebagai alat yang paling kuat dan berguna dalam penelitian survei ilmu sosial.

Penelitian survei yang terbaik menggunakan wawancara pribadi sebagai metode utama pengumpulan informasi. Ini antara lain dicapai dengan upaya penyusunan skedul atau kuesioner secara cermat dan tekun. Informasi yang ingin diperoleh dengan skedul itu meliputi informasi faktual, pendapat dan sikap, alasan perilaku, alasan pendapat, dan alasan sikap.

Tipe penelitian survei lain yang penting setelah wawancara pribadi adalah panel. Dipilih suatu sampel responden untuk diwawancara, dan kemudian di wawancara ulang serta dikaji pada waktu sesudahnya.

Survei telepon tidak mempunyai banyak kelebihan untuk dipujikan, selain singkatnya waktu yang dibutuhkan dan rendahnya biaya. Kelemahan dari tipe ini adalah ketidakmampuan untuk memperoleh informasi rinci. Kuesioner pos yang merupakan tipe lain survei, mengandung kekurangan-kekurangan kecuali jika ia digunakan dalam hubungannya dengan teknik-teknik lain. Dua dari kelemahan-kelemahannya itu adalah kemungkinan kurangnya respons dan ketidakmungkinan mengecek respons yang diberikan.

Dalam konteks pendidikan dan tingkah laku, penelitian survey minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu (Sukardi, 2007: 196).

1.         Survey Catatan

Jenis survey ini sering disebut survey of records, karena dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catata atau informasi nonreaksi. Dalam penelitian nonreaksi ini, penelitian ini biasanya tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari subjek orang atau subjek yang diteliti.Survey model catatan ini mempunyai keuntungan dibanding model lainnya, yaitu bahwa objektivitas informasi yang diperolah lebih objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Disamping itu, survey menggunakan sumber catatan ini mempunyai kelebihan, termasuk:

a.         Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat bereaksi terhadap perlakuan yang diterima yang berasal dari peneliti,

b.        Sumber-sumber yang ada, murah dan tidak berpindah-pindah tempat, sehingga lebih cepat diakses

c.         Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis adan dilakukan secara analisis kecenderungan dari suatu keadaan ke keadaan lain yang berbeda, dan

d.        Jika catatan tepat dan up to date, mereka dapat menjadi acuan perbandingan yang sangat baik.

Disamping kelebihan diatas, survey menggunakan sumber catatan juga mempunyai kelemahan yang apabila peneliti tidak menyadari akan dapat meminimalkan efektivitas penelitian itu sendiri. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh penelitian survey catatan diantaranya adalah sebagai berikut:

a.         Peneliti terhalang dengan sumber catatan yang memiliki sifat confidential atau rahasia Negara, kelompok, atau mungkin juga pribadi.

b.        Sumber-sumber catatan mungkin sekali tidak lengkap, tidak tepat, dan obsolete atau kadaluwarsa

c.         Adanya aturan untuk usia suatu catatan dapat diketahui public sehingga membuat perbandingan tidak valid, misalnya catatan higky secret negara maka baru se5telah masa 30 tahun, rahasia negara tersebut dapat dubuka  untuk diketahui public.

d.        Catatan dapat menyebabkan salah persepsi, utamanya jika peneliti tidak menerangkan bagaimana catatan dikumpulkan dan diadministrasi

e.         Tujuan pencatatan biasanya tidak berhubungan dengan kegiatan survey. Oleh karena itu, peneliti menyeleksi bagian informasi yang relevan dan menganalisisnya dengan menggunakan teknik yang tepat.

f.         Catatan pada umumnya hanya berupa informasi factual yang masih memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.

2.         Survei Menggunakan Angket

            Jenis kedua adalah metode survei dengan menggunakan angket atau kuisioner.Survei dengan angket biasanya didistribusikan ke responden melalui jasa pos. Dinegara-negara dimana masyarakatnya lebih maju tingkat pendidikannya, penelitian ini temasuk aman, tetapi untuk negara kita masih memerlukan pencermatan secara insentif.Walaupun demikian, sebaiknya kita perlu mengetahui keunggulan dan kelemahan penelitian survey dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data.

Keunggulan penelitian survey dengan menggunakan angketi diantaranya adalah bahwa penelitian survey dengan model angket :

a.         Merupakan penelitian dengan biaya murah, jika dibandingkan dengan menggunakan alat pengumpul data lainnya, misalnya : wawancara dan observasi,

b.        Dapat menjangkau responden dengan jumlah besar dan tempat tinggal yang jauh

c.         Dapat direncanakan dengan penampilam angket bagus, sederhana, dan menarik.

d.        Dapat direncanakan dengan penampilan angket bagus, sederhana, dan menarik.

e.         Dapat diadministrasi dengan lebih mudah, dan

f.         Karena alasan tertentu, pengisian angket dapat dilakukan dengan model anonym atau merahasiakan nama responden

g.        Kelemahan penelitian survey data menggunakan angket, diantaranya adalah seperti berikut:

h.        Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian responden rendah. Ini terjadi jika responden memiliki tingkat pendidikan rendah atau banyak melibatkan orang-orang tua.

i.          Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalm angket diketahui maksudanya oleh responden

j.          Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang dimaksud oleh peneliti

3.         Penelitian Survei Melalui Telepon

            Penelitian survey jenis lainnya adalah penelitian dengan menggunakan jasa telepon.Pada penelitian ini, peneliti dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning) menghubungi responden, kemudian mengatakan kepada mereka maksud dan tujuannya memperoleh informasi yang diinginkan adalah jawaban dari mereka.

            Seiring dengan kemajuan teknologi, penelitian survey melalui telepon juga maju dan banyak digunakan baikd alam bidang pendidikan maupun pada penelitian social.Karenanya penelitian ini ternyata juga mempunyai keunggulan dan kelemahan.

Sepeti model penelitian lainnya survey menggunakan telepon, mempunyai beberapa keunggulan beberapa diantaranya, yaitu sebagai berikut:

a.       Lebih mudarh jika dibandingkan dengan metode wawancara langsung

b.      Mamungkinkan meghibungi respoden dalam jumlah besar

c.       Dapat dilakukan dengan waktu fleksibel, misalnya siang dan sore hari dimana para responden sudah berada dirumahnya masing-masing

d.      Dapat mencakup daerah tinggal yang lebih luas, yaitu dimana responden berdomisili

e.       Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi, misalnya: di rumah, mereka masing-masing dan mereka cenderung lebih jujur

Kelemahan survey melalaui telepon

a.       Banyak penduduk yang belum memeiliki pesawat komunikasi telepon. Kondisi ini jika diabaikan akan mempengaruhi tingkat representativeness atau keterwakilan responden

b.      Strata masyarakat yang ada tidak dapat dijangkau generalisasi yang terwakili, karena tidak semua masyarakat memiliki sarana komunikasi telepon

c.       Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung seperti hilangnya ekspresi wajah, gerak anggota badan tangan dan kaki, serta gambaran lingkungan rumah responden.

4.         Survei Menggunakan Wawancara Kelompok

            Penelitian survey lain yang juga banyak digunakan oleh para peneliti adalah survey dengan menggunakan wawancara kelompok. Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan.Peneliti dalam menggali informasid alam grup, memungkinkan terjadinya interaksi di antara anggota kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.

            Penelitian survey dengan menggunakan gurp wawancara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut;

a.         Cara tersebut lebih efiseien dan lebih murah jika dibandingkan dengan wawancara secara individual

b.        Hasil survey lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan hasil consensus antarresponden

c.         Menunjukkan adanya bentuk interaksi kelompok dalam suatu lembaga

d.        Dapat meragsang produktivitas yang lebih tinggi diantara kelompok

Disamping kelebihan diatas, survey dengan menggunakan wawancara kelompok juga mempunyai kelemahan, yang perlu diketahui oleh para peneliti. Beberapa kelemahan tersebut diantaranya ialah :

a.         Adanya interaksi antaranggota dalam suatu kelompok, memungkinkan terjadi rasa terintimidasi perbendaan yanga ada dalam individual

b.        Menimbulkan loyalitas kelompok yang dapat mempengaruhi keadaan kelompok tersebut

c.         Memungkinkan terjadinya manipulasi oleh anggota grup memiliki kelebihan, misalnya pandai bicara

5.         Survei dengan Melakukan Wawancara Individual

            Penelitian survey jenis yang kelima ini merupakan survey dengan menggunakan pendekatan konvesional, yaitu wawancara perorangan.Pada penelitian dengan wawancara individual ini lebih berhasil apabila peneliti merasa tertantang atau challenging untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi terbatas.

Kelebihan penelitian survey dengan wawancara individual adalah sebagai berikut

a.         Dapat lebih bersifat personal

b.        Memungkinkan terjadinya wawancara yang mendalam dengan jawaban bebas

c.         Proses dapat fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan yang  ada

d.        Memunkinkan peneliti memperoleh informasi tambahan dari responden yang ebrkaitan dengan gerakan tangan, badan, nada, dan suara jawaban.

e.         Lingkungan rumah juga dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara.

Penelitian survey dengan wawancara yang dilakukan secara individual juga mempunyai beberapa kelemahan termasuk dintaranya sebagai berikut;

a.         Lebih mahal dan memerlukan waktu lama, memungkinkan terjadinya intimidasi ketika terjadi hal yang mengecewakan responden, misalnya: karena atribut yang dimiliki responden yang berbeda. Atribut tersebut misalnya : perbendaan ras, perbedaan etnis, perbedaan latar belakang social antara peneliti dan responden

b.        Terjadinya manipulasi secara terang-terangan dari pewawancara

c.         Memungkinkan terjadinya konflik pribadi

d.        Memerlukan ketrampilan berwawancara

e.         Mungkin sulit menyimpulkan hasil temuan wawancara

E.     Metodologi Penelitian Survei

Penelitian Survei telah banyak memberikan sumbangan bagi metodologi ilmu sosial. Sumkbangsih yang terpenting adalah prosedur sampling yang cermat dan ketat, desain keseluruhan dan implementasi desain/rancangan kajian, definisi yang jelas tegas serta spesifikasi masalah penelitian, dan analisis serta penafsiran data.

Penenlitian Survei menggunakan suatu bagan kerja untuk menggariskan desain penelitiannya dan kemudian implementasi survei itu. Bagan kerja di mulai dengan sasaran-sasaran survei, pencatatan setiap langkah yang hendak diambil, dan diakhiri dengan laporan akhir.

Salah satu pekerjaan paling penting yang dihadapi peneliti itu ialah mengkhususkan (menspesifikasikan) dan menjernihkan masalahnya. Untuk melakukan tugas itu dengan baik, si peneliti hendaknya jangan hanya membayangkan akan menanyai orang tentang pendapat mereka mengenai sekolah itu, meskipun ini munghkin dapat menjadi cara yang baik untuk mulai bnekerja jika dia tidak tahu banyak tentang subjek penelitiannya itu. Peneliti ini harus mengajukan pertanyaan lain yang spesifik yang diarahkan pada berbagai segi atau fase masalah yang bersangkutan. Pertanyaan-pertanyaan itu masing-masing haruslah sudah terletak pada skedul wawancara. Ada peneliti survei tertentu yang bahkan merancang tabel untuk analisis data sudah sejak taraf awal ini, dalam rangka menjernihkan masalah penelitian dan memandu penyusunan pertanyaan untuk wawancara.

Agar diperoleh data atau informasi yang diharapkan,ada beberapa langkah yang sebaiknya ditempuh oleh peneliti dalam pengumpulan data survey terutama yang menggunakan jasa pos(McMillan & Schumacher, 2001)

1.         Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus .

2.         Memilih sumber dan populasi target.

3.         Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data.

4.         Petunjuk pengisian.

5.         Penentuan sampel. Pemilihan dan penarikan sampel sangat penting dalam survei

6.         Pembuatan alamat

7.         Uji coba

8.         Tidak lengkap dan tidak mengembalikan

9.         Tindak lanjut

Di bawah ini merupakan beberapa contoh tesis yang berkaitan dengan penelitian survei :

Judul tesis   : KINERJA GURU SMK NEGERI DI KABUPATEN TAPIN  KALIMANTAN SELATAN

Penulis       : Budiyono tahun 2012

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh motivasi berprestasi tehadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang dikembangkan dengan skala likert. Analisis data menggunakan statistik deskriptif yang berupa perhitungan rata-rata dan persentase. Pengujian hipotesis menggunakan korelasi dan regresi sederhana serta regresi ganda.

Beberapa fokus penelitian di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :

1.         Bagaimanakah kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan?

2.         Bagaimanakah motivasi berprestasi guru di kabupaten Tapin Kalimantan selatan?

3.         Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan?

4.         Apakah budaya/ kultur sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan?

5.         Apakah sarana prasarana sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru padaguru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan?

6.         Apakah motivasi berprestasi, budaya sekolah, dan sarana-prasarana secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru padaguru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan?

7.         Apakah ada perbedaan kinerja guru yang sudah sertifikasi dan yang belum?

8.         Apakah ada perbedaan kinerja guruyang pengalaman kerjanya 5 tahun dan yang lebih dari lima tahun?



BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan. Sedangkan penelitian survei mengandung hal yang menguntungkan yaitu banyak informasi yang dapat diperoleh dari populasi yang luas. Populasi yang luas atau besar, atau suatu sistem persekolahan yang luas dapat dikaji dengan biaya yang jauh lebih ringan daripada dilakukan sensus. Informasi dri penelitian survei tentu saja akurat dalam batas galat sampling.

Namun penelitian survei juga mempunyai beberapa kelemahan yang tidak mungkin dielak. Pertama, informasi survei biasanya tidak menukik cukup dalam ke bawah permukaan. Kedua, penelitian ini bersifat praktis yang menuntut banyak waktu dan uang.  Dalam suatu survei yang luas, mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan dulu sebelum dapat diuji satu hipotesis saja. Ada lagi kelemahan lainnya yaitu metode ini membuka peluang bagi wawancara survei untuk secara temporer mencabut responden dari konteks sosialnya sendiri dan ini menjadikan hasil-hasil survei tidak valid.

B.     Saran

Penelitian survei memerlukan banyak pengetahuan dan pencanggihan peneliti. Seorang peneliti survei harus mengetahui seluk beluk sampling, penyusunan skedul dan pertanyaan, pewawancaraan, analisis data, dan aspek tekis lainnay dalam survei.

Setiap jenis penelitian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, jika ingin melakukan suatu penelitian tertentu diharapkan peneliti dapat memilih jenis penelitian yang sesuai dengan keadaan yang ingin diteliti sehingga membuahkan hasil yang memuaskan, indah, dan berbobot.



DAFTAR PUSTAKA

Creswell. J.W. 2008.Educational Research; Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey :Pearson Education, Inc

Kerlinger, Fred N. 2006. Asas-AsasPenelitian Behavioral. Terjemahan Landung R. Simatupang. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001. Researh in Education A Conseptual Introduction. New York. Longman.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________ 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi.2007.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Singarimbun, M., Effendi, S, 1989, Metode Penelitian Survey, Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia