Infaq dan sedekah sama sama merupakan pemberian yang sangat dianjurkan perbedaan keduanya yaitu?

Ajaran dalam agama Islam sungguh mulia, salah satunya adalah melalui perintah infak dan sedekah. Keduanya adalah media untuk dapat meringankan beban orang lain dan menyambung tali silaturahmi.

Membantu orang lain adalah tanda dari manusia yang beriman. Dalam Islam, membantu harus didasari dengan rasa ikhlas dan keinginan untuk berbuat yang terbaik bagi orang lain dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Pahala bagi orang yang ikhlas untuk membantu orang lain pun besar. 

Klik Untuk Donasi - Rozi Anak Seorang Nelayan Butuh Biaya Berobat Pasca Operasi Kolostomi!

Namun, rupanya ada perbedaan antara infak dan sedekah, lho. Apa saja perbedaannya? Mari ketahui lebih lanjut di sini.

Mengenal Perbedaan Infak dan Sedekah dari Segi Hukum

Hukum bersedekah adalah sunah menurut agama Islam (Mory, 2021). Artinya, dalam agama Islam, sedekah lebih baik jika dilakukan. Namun, yang tidak melakukannya tidak akan berdosa.

Bagaimana dengan infak? Berbeda dengan sedekah, infak hukumnya fardhu kifayah. Jadi, apabila salah satu orang Islam telah melakukannya, maka umat Islam yang lain tidak wajib untuk melakukannya. Jenis hukum ini juga sama dengan hukum memandikan serta menguburkan jenazah.

Hukum infak ini tentu berbeda dengan zakat yang bersifat fardhu ‘ain atau wajib dilakukan oleh setiap umat Islam yang mampu. Namun, amalan ini sangat dianjurkan untuk masing-masing umat muslim. Hal ini sesuai dengan firman Allah di surat At Thalaq ayat 7 yang berbunyi:

Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya.

Perbedaan Bentuk Infak dan Sedekah

Infak, atau dalam bahasa Arab anfaqa-yunfiqu, berarti membelanjakan atau membiayai. Maka dari itu, infak memiliki bentuk berupa harta yang kita miliki. Kondisi tersebut berbeda dengan sedekah.

Sedekah bisa berbentuk apa saja. Definisinya cukup luas. Untuk itu, aktivitas bersedekah bisa dijadikan alternatif bagi umat Islam yang tidak berkecukupan secara materi. Kendati tidak memiliki materi yang berlebih, tetapi mereka masih bisa bersedekah dengan cara lain. Contohnya seperti bersedekah dengan menggunakan tenaga, pikiran, niat baik, dan lain sebagainya. Bahkan ,jalan untuk melawan rintangan bagi sesama pun bisa disebut sebagai sedekah.

Untuk itu, selagi muda, banyak-banyaklah bersedekah. Pasalnya, bersedekah saat muda bisa dilakukan dengan media apa saja, mulai dari materi, pikiran, hingga tenaga.

Infak dan Sedekah Bisa Menjadi Haram

Pada dasarnya, umat Islam dianjurkan bahkan diwajibkan untuk berbagi kepada siapa saja lewat sedekah, infak, dan zakat. Namun, hal-hal tersebut bisa menjadi haram di dalam kondisi-kondisi tertentu.

Infak dan sedekah bisa menjadi haram jika dilakukan karena ingin riya’. Riya’ adalah keinginan untuk dilihat orang lain atas kebaikan. Sifat ini membuat kita merasa sombong, lebih baik daripada orang lain, bahkan tidak ikhlas saat memberi. Kita ingin memberi supaya dipandang baik dan supaya dianggap dermawan.

Kemudian, infak dan sedekah bisa menjadi haram jika sumbernya berasal dari harta yang tidak halal. Misalnya, harta yang didapatkan dengan mencuri, korupsi, menipu, dan sebagainya. 

Infak dan sedekah juga dapat menjadi haram jika barang yang diberikan tidak bermanfaat, membahayakan, dan digunakan untuk hal-hal yang buruk. Untuk itu, kamu perlu memastikan bahwa pemberianmu betul-betul bermanfaat dan tidak asal memberikan barang.

Sekarang, kamu sudah tahu perbedaan infak dan sedekah. Keduanya, meskipun memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki nilai kebajikan yang sama, selama dilakukan dengan niat baik, lewat sumber yang baik, dengan bentuk yang baik. 

Nah, kamu dapat bersedekah melalui platform WeCare.id dan mengunduhnya di Play Store atau App Store. Kamu dapat berbagi dengan seluruh masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Segala bentuk pemberian akan diproses secara transparan dan kamu dapat melihat progresnya.

Klik Untuk Donasi - Banjir Hanyutkan Rumah Warga di Serang

Kebaikan dapat dimulai kapan saja dan di mana saja. Kapan kamu mau mulai melakukan infak dan sedekah?

Referensi:

Kurniawan, Andre. (2020). Memahami Perbedaan Infaq dan Sedekah, Amalan Penting untuk Kesejahteraan Umat. https://www.merdeka.com/jabar/memahami-perbedaan-infaq-dan-sedekah-amalan-penting-untuk-kesejahteraan-umat-kln.html , diakses pada 12 Februari 2022
Mory, Friyan Kha. 2021. PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI PERBEDAAN ANTARA ZAKAT, INFAK, SEDEKAH DAN WAKAF (ZISWAF) (Studi Kasus di Nagari Tanjung Barulak Kecamatan Tanjung Emas). Kab. Tanah Datar: IAIN Batusangkar

Jakarta, CNBC Indonesia- Bersedekah merupakan hal yang harus dilakukan setiap orang. Dengan bersedekah, kita bisa meringankan beban untuk orang-orang yang kurang mampu. Dalam Islam, aturan mengenai sedekah telah diatur dengan jelas, mana yang menjadi kewajiban atau sunnah.Chief Marketing Officer Rumah Zakat Irvan Nugraha mengatakan dalam Islam, sedekah terbagi menjadi wajib dan sunah. Sedekah yang wajib dilakukan yakni zakat, dan yang bersifat tidak wajib atau sunah adalah infaq.Baik zakat maupun sunah, ada waktu-waktu pengeluaran terbaik dan sudah ada aturannya. Irvan mengatakan zakat wajib dilakukan seorang muslim yang memiliki harta, dan masuk dalam kategori batas minimal zakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Zakat sendiri terbagi menjadi beberapa jenis dan memiliki waktu tersendiri untuk memenuhinya. Pertama, zakat mal atau zakat harta. Zakat ini wajib dilakukan bagi orang yang memiliki harta tersimpan selama 1 tahun setara 85 gram emas. Besaran zakatnya adalah 2,5% dari harta tersimpan tersebut.Kemudian zakat penghasilan, zakat ini wajib dilakukan oleh orang yang memiliki pendapatan di atas batas nisab. Zakat penghasilan dapat dibayarkan per bulan, 2,5% dari pendapatan per bulan. Selain itu, zakat ini bisa dibayarkan per tahun, yakni 2,5% dari total pendapatan selama satu tahun."Jadi bisa per bulan, atau per tahun, keduanya sama-sama 2,5%. Bisa memilih antara keduanya," kata Irvan kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/05/2019).Selain itu ada pula dan zakat jiwa (fitrah) yang wajib dilakukan oleh semua umat Islam yang mampu. Zakat ini sebaiknya dilakukan sebelum sholat idul fitri. Irvan mengatakan karena beras menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia maka besaran zakat setara dengan 2,5 kilogram beras. Ada yang bilang zakat fitrah adalah zakat pemutus Ramadhan."Kalau dalam bentuk uang, bisa juga misalnya kita biasa membeli beras Rp 15.000 per kilo. Maka yang setara 2,5 kilogram yakni Rp 37.500 untuk zakat," jelasnya.Anda bisa langsung menyalurkan ke pihak yang berhak atau menitipkan ke lembaga-lembaga penyalur zakat. Irvan mengatakan untuk zakat fitrah dan zakat penghasilan, keduanya harus dilakukan oleh umat Islam.Sementara untuk sedekah dan infaq boleh dilakukan kapanpun, di luar zakat.Pasalnya infaq juga merupakan langkah untuk mengeluarkan harta dalam rangka kebaikan. Irvan mengatakan ada waktu yang lebih baik untuk melakukan infaq, yakni pada hari Jumat atau setiap subuh. Namun untuk infaq, besarannya tidak ditentukan seperti zakat."Ada hadis yang mengatakan, saat memberikan sedekah saat subuh doa datang ke seorang muslim, karena yang diberikan mendoakan supaya ditambahkan rezeki untuk hari itu," kata Irvan.

Saksikan Video Besarnya Potensi Dana Zakat Nasional

[Gambas:Video CNBC]


(dob)

Dalam agama Islam, kita tidak hanya dituntut untuk beribadah kepada Allah SWT melalui sholat, puasa, dan lain sebagainya. Kita juga diwajibkan untuk menjadi pribadi yang ringan tangan dalam hal membantu sesama yang kekurangan. Salah satu caranya adalah dengan menyisihkan harta untuk disedekahkan kepada golongan masyarakat yang kurang beruntung. Kita bisa menyalurkan bantuan tersebut dalam 3 bentuk, yaitu zakat, infak, dan sedekah. Namun, masih banyak yang salah kaprah dan belum benar-benar memahami perbedaan infak dan sedekah. Sebelum beramal, wajib baca dulu ulasan berikut.

Perbedaan Infak dan Sedekah dari Segi Definisi

Perbedaan infak dan sedekah bisa dilihat dari segi definisinya. Biarpun mirip, ternyata keduanya sangat berbeda. Jika dilihat dari segi terminologi, kata “infak” berasal dari kosakata bahasa Arab yaitu “anfaqa”. Kata tersebut memiliki makna aktivitas mengeluarkan suatu harta untuk memenuhi sebuah kepentingan dalam agama Islam. Sedangkan, sedekah berasal dari kata “shodaqoh”. Kata tersebut memiliki makna “suatu pemberian sukarela yang diberikan untuk tujuan memperoleh ridha dari Allah SWT.

Perbedaan Infak dan Sedekah dari Segi Wujud Harta

Selain dari segi definisi, perbedaan infak dan sedekah juga bisa dilihat dari wujud barang yang dikeluarkan. Dalam hal ini, infak memiliki wujud harta yang kita miliki. Harta tersebut kita salurkan kepada masyarakat atau suatu golongan demi memenuhi perintah agama. Misalnya, dengan menyantuni anak yatim dan piatu, atau menyumbang sejumlah uang untuk kepentingan membangun masjid di daerah yang membutuhkan.

Berbeda dari zakat, infak tidak memiliki nilai nisab tertentu. Artinya, kita bebas memberikan sumbangan dana dengan besaran maupun dalam waktu yang sangat fleksibel. Infak juga dikenal sebagai salah satu kunci dari pintu rejeki yang akan dibukakan oleh Allah SWT. Barangsiapa yang dengan ikhlas mengeluarkan infak untuk sesamanya, maka Allah SWT akan membukakan sumber rejeki yang tidak terduga. Hukum infak adalah sunnah. Apabila mampu, maka sangat dianjurkan untuk menginfakkan sedikit harta yang dimiliki. Namun, jika tidak pun, tidak akan ada dosa yang harus ditanggung.

Infaq dan sedekah sama sama merupakan pemberian yang sangat dianjurkan perbedaan keduanya yaitu?

Sedangkan, sedekah tidak harus berwujud uang maupun hal-hal bersifat material. Suatu jasa yang kita lakukan juga bisa menjadi sedekah apabila hal tersebut membawa kebaikan bagi orang lain. Bahkan, tersenyum pun juga bisa terhitung sebagai sedekah kecil. Hukum dari sedekah adalah sunnah. Sehingga, barangsiapa yang melakukannya akan mendapatkan pahala. Secara singkat, sedekah merupakan hal-hal kecil yang baik. Sesuai dengan sabda Rasulullah, yaitu “kullu ma’rufin shodaqoh”. Yang artinya, “Setiap kebaikan merupakan sedekah”.

Sedangkan, jika tidak dilakukan pun tidak mengakibatkan dosa. Hanya saja, Allah menjamin bahwa harta yang dimiliki tidak akan habis dengan bersedekah. Bahkan, sedekah merupakan salah satu dari beberapa amalan yang tidak akan terputus bahkan setelah orang tersebut meninggal dunia. 

Manfaat Infak dan Sedekah

Sama seperti zakat, siapapun yang melakukan infak dan sedekah akan diganjar dengan pahala. Tidak hanya itu, berikut adalah sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dengan rajin berinfak dan bersedekah:

  • Memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat
  • Terhindar dari takabur atau sombong, yaitu sifat yang sangat dibenci Allah SWT
  • Mendapatkan ridho dari Allah SWT 
  • Terbebas dari obsesi akan harta yang melimpah. Dengan berinfak maupun bersedekah, kita akan menyadari bahwa harta adalah suatu hal duniawi yang bersifat sementara. 

Itulah beberapa perbedaan infak dan sedekah. Baik infak maupun sedekah, semuanya bisa Donatur lakukan dengan mudah lewat Dompet Dhuafa. Gunakan layanan online untuk menjadi donatur bagi ratusan golongan masyarakat yang kekurangan di Indonesia. Donatur juga bisa mengecek sendiri laporan donasi yang disampaikan secara transparan. Jadi, beramal pun akan menjadi lebih mudah dan tenang. Yuk, berinfak dan bersedekah bersama Dompet Dhuafa sekarang juga.

SEDEKAH SEKARANG