Tags (tagged): peradaban, lembah sungai indus, peradaban lembah, sungai, indus, unkris, kuno hidup, sepanjang, sungai indus, mengalir, daftar isi, masyarakat, 2 lihat pula, 3 referensi, hal, mengakibatkan para peneliti, berspekulasi kalau, metropolitan, museum photos and, descriptions of, pusat, ilmu pengetahuan india, sarasvati sindhu, civilization, kategori peradaban peradaban, lembah sungai, peradaban lembah sungai Show
Page 2Tags (tagged): peradaban, lembah sungai indus, peradaban lembah, sungai, indus, unkris, kuno hidup, sepanjang, sungai indus, mengalir, daftar isi, masyarakat, 2 lihat pula, 3 referensi, hal, mengakibatkan para peneliti, berspekulasi kalau, metropolitan, museum photos and, descriptions of, pusat, ilmu pengetahuan india, sarasvati sindhu, civilization, kategori peradaban peradaban, lembah sungai, peradaban lembah sungai Page 3Tags (tagged): peradaban, lembah sungai indus, peradaban lembah, sungai, indus, unkris, kuno hidup, sepanjang, sungai indus, mengalir, daftar isi, masyarakat, 2 lihat pula, 3 referensi, hal, mengakibatkan para peneliti, berspekulasi kalau, metropolitan, museum photos and, descriptions of, center, of studies india, sarasvati sindhu, civilization, kategori peradaban peradaban, lembah sungai, peradaban lembah sungai Page 4Tags (tagged): peradaban, lembah sungai indus, peradaban lembah, sungai, indus, unkris, kuno hidup, sepanjang, sungai indus, mengalir, daftar isi, masyarakat, 2 lihat pula, 3 referensi, hal, mengakibatkan para peneliti, berspekulasi kalau, metropolitan, museum photos and, descriptions of, center, of studies india, sarasvati sindhu, civilization, kategori peradaban peradaban, lembah sungai, peradaban lembah sungai Page 5
Sungai Sindhu (Sanskrit: सिन्धु Sindhu; Urdu: سندھ Sindh; Sindhi: سندھو Sindhu; Punjabi سندھ Sindh; Hindko سندھ Sindh; Avestan: सिन्धु Sindhu; Pashto: ّآباسن Abasin "Father of Rivers"; Persian: سند "Nilou" "Hindu"; bahasa Arab: السند "Al-Sind"; Tibet: སེང་གེ།་གཙང་པོ; Wylie: "Sênggê Zangbo" "Lion River"; (Tionghoa); Greek: Ινδός Indos; Turki: Nilab) yang sekarang semakin dikenal dengan sungai Indus yaitu nama salah satu sungai agung di India. Terletak di sekitar kawasan Punjab yang mana sekarang ini terbagi menjadi 2, sebagian di India dan sebagian di Pakistan. Untuk bangsa Yunani sungai ini benar sejarah khusus sebagai di inti dari peradaban Veda lawas dan peradaban Lembah Indus. Pada masa waktu seratus tahun prasejarah, di lembah sungai Sindhu yang subur terdapat sebuah peradaban manusia. Peradaban manusia ini yang yaitu kaum bangsa Arya ini masuk menempuh celah - celah pegunungan Hindu Kush lalu menetap pertama kali di lembah Mohenjo-daro dan Harappa di barat laut India. Di sinilah lahirnya agama Hindu yang akar katanya berasal dari nama sungai Sindhu tersebut. Arus sungai Sindhu sendiri yang dengan arus anak - anak sungai yang lain kemudian berjumpa dan menyatu menjadi arus sungai Gangga di India Utara.
ArahSumber sungai beasal dari dataran tinggi Tibet di sekitar Danau Mansarovar ( ) di Kawasan Otonomi Tibet kemudian sungai mengalir menempuh wilayah Ladakh Jammu dan Kashmir dan memasuki wilayah utara (Gilgit-Baltistan), mengalir kembali menempuh Utara ke arah selatan sepanjang seluruh negeri dan bergabung ke Laut Arab di tidak jauh kota pelabuhan Karachi di Sindh. Panjang total sungai yaitu 3.180 kilometer (1.976 mil) dan adalah sungai terpanjang di Pakistan. Sungai ini memiliki total lapang pengeluaran melebihi 1.165.000 kilometer persegi (450.000 mil persegi). Dianggarkan sungai mengaliri secara tahunan terdiri dari sekitar 207 kilometer kubik, sehingga termasuk sebagai dua puluh satu sungai terbesar di lingkungan kehidupan dalam hal pengairan tahunan. Dimulai pada ketinggian lingkungan kehidupan dengan gletser, sungai yang mengairi hutan, dataran dan pedesaan yang kering dan gersang bersama dengan sungai-sungai Chenab, Ravi, Sutlej, Jhelum, Beas dan dua anak sungai dari perbatasan barat daya dan Afghanistan kemudian membentuk arus Sapta Sindhu (Tujuh Sungai) pada delta di Pakistan.Lembah Sungai IndusLembah sungai Indus terletak di Pakistan. Masyarakat asli Lembah sungai Indus yaitu bangsa Dravida yang berkulit hitam. Di sekitar sungai itu terdapat dua pusat aturan sejak dahulu kala istiadat yaitu Mohenjo Daro dan Harappa. Mereka sudah menetap di sana dengan mata pencaharian bercocok tanam dengan memanfaatkan arus sungai dan kesuburan tanah di sekitarnya. Menurut teori kehidupan bangsa Dravida mulai berganti semenjak tahun 2000-an SM karena hal benar pendatang baru, bangsa Arya. Mereka termasuk rumpun berbahasa Indo-Eropa dan berkulit putih. Bangsa Arya ini mendesak bangsa Dravida ke proses selatan India dan membentuk Aturan sejak dahulu kala istiadat Dravida namun, sebagian lagi benar yang bercampur selang bangsa Arya dan Dravida yang kemudian disebut bangsa Hindu. Oleh karenanya, aturan sejak dahulu kala istiadatnya disebut aturan sejak dahulu kala istiadat Hindu. PustakaTautan luar
edunitas.com Page 6Sungai Sindhu (Sanskrit: सिन्धु Sindhu; Urdu: سندھ Sindh; Sindhi: سندھو Sindhu; Punjabi سندھ Sindh; Hindko سندھ Sindh; Avestan: सिन्धु Sindhu; Pashto: ّآباسن Abasin "Father of Rivers"; Persian: سند "Nilou" "Hindu"; bahasa Arab: السند "Al-Sind"; Tibet: སེང་གེ།་གཙང་པོ; Wylie: "Sênggê Zangbo" "Lion River"; (Tionghoa); Greek: Ινδός Indos; Turki: Nilab) yang sekarang semakin dikenal dengan sungai Indus yaitu nama salah satu sungai agung di India. Terletak di sekitar kawasan Punjab yang mana sekarang ini terbagi menjadi 2, sebagian di India dan sebagian di Pakistan. Untuk bangsa Yunani sungai ini benar sejarah khusus sebagai di inti dari peradaban Veda lawas dan peradaban Lembah Indus. Pada masa waktu seratus tahun prasejarah, di lembah sungai Sindhu yang subur terdapat sebuah peradaban manusia. Peradaban manusia ini yang yaitu kaum bangsa Arya ini masuk menempuh celah - celah pegunungan Hindu Kush lalu menetap pertama kali di lembah Mohenjo-daro dan Harappa di barat laut India. Di sinilah lahirnya agama Hindu yang akar katanya berasal dari nama sungai Sindhu tersebut. Arus sungai Sindhu sendiri yang dengan arus anak - anak sungai yang lain kemudian berjumpa dan menyatu menjadi arus sungai Gangga di India Utara.
ArahSumber sungai beasal dari dataran tinggi Tibet di sekitar Danau Mansarovar ( ) di Kawasan Otonomi Tibet kemudian sungai mengalir menempuh wilayah Ladakh Jammu dan Kashmir dan memasuki wilayah utara (Gilgit-Baltistan), mengalir kembali menempuh Utara ke arah selatan sepanjang seluruh negeri dan bergabung ke Laut Arab di dekat kota pelabuhan Karachi di Sindh. Panjang total sungai yaitu 3.180 kilometer (1.976 mil) dan adalah sungai terpanjang di Pakistan. Sungai ini memiliki total luas pengeluaran melebihi 1.165.000 kilometer persegi (450.000 mil persegi). Dianggarkan sungai mengaliri secara tahunan terdiri dari sekitar 207 kilometer kubik, sehingga termasuk sebagai dua puluh satu sungai terbesar di lingkungan kehidupan dalam hal pengairan tahunan. Dimulai pada ketinggian lingkungan kehidupan dengan gletser, sungai yang mengairi hutan, dataran dan pedesaan yang kering dan gersang bersama dengan sungai-sungai Chenab, Ravi, Sutlej, Jhelum, Beas dan dua anak sungai dari perbatasan barat daya dan Afghanistan kemudian membentuk arus Sapta Sindhu (Tujuh Sungai) pada delta di Pakistan.Lembah Sungai IndusLembah sungai Indus terletak di Pakistan. Masyarakat asli Lembah sungai Indus yaitu bangsa Dravida yang berkulit hitam. Di sekitar sungai itu terdapat dua pusat kebudayaan yaitu Mohenjo Daro dan Harappa. Mereka sudah menetap di sana dengan mata pencaharian bercocok tanam dengan memanfaatkan arus sungai dan kesuburan tanah di sekitarnya. Menurut teori kehidupan bangsa Dravida mulai berganti semenjak tahun 2000-an SM karena hal benar pendatang baru, bangsa Arya. Mereka termasuk rumpun berbahasa Indo-Eropa dan berkulit putih. Bangsa Arya ini mendesak bangsa Dravida ke proses selatan India dan membentuk Kebudayaan Dravida namun, sebagian lagi benar yang bercampur selang bangsa Arya dan Dravida yang kemudian disebut bangsa Hindu. Oleh karenanya, kebudayaannya disebut kebudayaan Hindu. PustakaTautan luar
edunitas.com Page 7Sungai Sindhu (Sanskrit: सिन्धु Sindhu; Urdu: سندھ Sindh; Sindhi: سندھو Sindhu; Punjabi سندھ Sindh; Hindko سندھ Sindh; Avestan: सिन्धु Sindhu; Pashto: ّآباسن Abasin "Father of Rivers"; Persian: سند "Nilou" "Hindu"; bahasa Arab: السند "Al-Sind"; Tibet: སེང་གེ།་གཙང་པོ; Wylie: "Sênggê Zangbo" "Lion River"; (Tionghoa); Greek: Ινδός Indos; Turki: Nilab) yang sekarang semakin dikenal dengan sungai Indus yaitu nama salah satu sungai agung di India. Terletak di sekitar kawasan Punjab yang mana sekarang ini terbagi menjadi 2, sebagian di India dan sebagian di Pakistan. Untuk bangsa Yunani sungai ini benar sejarah khusus sebagai di inti dari peradaban Veda lawas dan peradaban Lembah Indus. Pada masa waktu seratus tahun prasejarah, di lembah sungai Sindhu yang subur terdapat sebuah peradaban manusia. Peradaban manusia ini yang yaitu kaum bangsa Arya ini masuk menempuh celah - celah pegunungan Hindu Kush lalu menetap pertama kali di lembah Mohenjo-daro dan Harappa di barat laut India. Di sinilah lahirnya agama Hindu yang akar katanya berasal dari nama sungai Sindhu tersebut. Arus sungai Sindhu sendiri yang dengan arus anak - anak sungai yang lain kemudian berjumpa dan menyatu menjadi arus sungai Gangga di India Utara.
ArahSumber sungai beasal dari dataran tinggi Tibet di sekitar Danau Mansarovar ( ) di Kawasan Otonomi Tibet kemudian sungai mengalir menempuh wilayah Ladakh Jammu dan Kashmir dan memasuki wilayah utara (Gilgit-Baltistan), mengalir kembali menempuh Utara ke arah selatan sepanjang seluruh negeri dan bergabung ke Laut Arab di dekat kota pelabuhan Karachi di Sindh. Panjang total sungai yaitu 3.180 kilometer (1.976 mil) dan adalah sungai terpanjang di Pakistan. Sungai ini memiliki total luas pengeluaran melebihi 1.165.000 kilometer persegi (450.000 mil persegi). Dianggarkan sungai mengaliri secara tahunan terdiri dari sekitar 207 kilometer kubik, sehingga termasuk sebagai dua puluh satu sungai terbesar di lingkungan kehidupan dalam hal pengairan tahunan. Dimulai pada ketinggian lingkungan kehidupan dengan gletser, sungai yang mengairi hutan, dataran dan pedesaan yang kering dan gersang bersama dengan sungai-sungai Chenab, Ravi, Sutlej, Jhelum, Beas dan dua anak sungai dari perbatasan barat daya dan Afghanistan kemudian membentuk arus Sapta Sindhu (Tujuh Sungai) pada delta di Pakistan.Lembah Sungai IndusLembah sungai Indus terletak di Pakistan. Masyarakat asli Lembah sungai Indus yaitu bangsa Dravida yang berkulit hitam. Di sekitar sungai itu terdapat dua pusat kebudayaan yaitu Mohenjo Daro dan Harappa. Mereka sudah menetap di sana dengan mata pencaharian bercocok tanam dengan memanfaatkan arus sungai dan kesuburan tanah di sekitarnya. Menurut teori kehidupan bangsa Dravida mulai berganti semenjak tahun 2000-an SM karena hal benar pendatang baru, bangsa Arya. Mereka termasuk rumpun berbahasa Indo-Eropa dan berkulit putih. Bangsa Arya ini mendesak bangsa Dravida ke proses selatan India dan membentuk Kebudayaan Dravida namun, sebagian lagi benar yang bercampur selang bangsa Arya dan Dravida yang kemudian disebut bangsa Hindu. Oleh karenanya, kebudayaannya disebut kebudayaan Hindu. PustakaTautan luar
edunitas.com Page 8
Sungai Sindhu (Sanskrit: सिन्धु Sindhu; Urdu: سندھ Sindh; Sindhi: سندھو Sindhu; Punjabi سندھ Sindh; Hindko سندھ Sindh; Avestan: सिन्धु Sindhu; Pashto: ّآباسن Abasin "Father of Rivers"; Persian: سند "Nilou" "Hindu"; bahasa Arab: السند "Al-Sind"; Tibet: སེང་གེ།་གཙང་པོ; Wylie: "Sênggê Zangbo" "Lion River"; (Tionghoa); Greek: Ινδός Indos; Turki: Nilab) yang sekarang semakin dikenal dengan sungai Indus yaitu nama salah satu sungai agung di India. Terletak di sekitar kawasan Punjab yang mana sekarang ini terbagi menjadi 2, sebagian di India dan sebagian di Pakistan. Untuk bangsa Yunani sungai ini benar sejarah khusus sebagai di inti dari peradaban Veda lawas dan peradaban Lembah Indus. Pada masa waktu seratus tahun prasejarah, di lembah sungai Sindhu yang subur terdapat sebuah peradaban manusia. Peradaban manusia ini yang yaitu kaum bangsa Arya ini masuk menempuh celah - celah pegunungan Hindu Kush lalu menetap pertama kali di lembah Mohenjo-daro dan Harappa di barat laut India. Di sinilah lahirnya agama Hindu yang akar katanya berasal dari nama sungai Sindhu tersebut. Arus sungai Sindhu sendiri yang dengan arus anak - anak sungai yang lain kemudian berjumpa dan menyatu menjadi arus sungai Gangga di India Utara.
ArahSumber sungai beasal dari dataran tinggi Tibet di sekitar Danau Mansarovar ( ) di Kawasan Otonomi Tibet kemudian sungai mengalir menempuh wilayah Ladakh Jammu dan Kashmir dan memasuki wilayah utara (Gilgit-Baltistan), mengalir kembali menempuh Utara ke arah selatan sepanjang seluruh negeri dan bergabung ke Laut Arab di tidak jauh kota pelabuhan Karachi di Sindh. Panjang total sungai yaitu 3.180 kilometer (1.976 mil) dan adalah sungai terpanjang di Pakistan. Sungai ini memiliki total lapang pengeluaran melebihi 1.165.000 kilometer persegi (450.000 mil persegi). Dianggarkan sungai mengaliri secara tahunan terdiri dari sekitar 207 kilometer kubik, sehingga termasuk sebagai dua puluh satu sungai terbesar di lingkungan kehidupan dalam hal pengairan tahunan. Dimulai pada ketinggian lingkungan kehidupan dengan gletser, sungai yang mengairi hutan, dataran dan pedesaan yang kering dan gersang bersama dengan sungai-sungai Chenab, Ravi, Sutlej, Jhelum, Beas dan dua anak sungai dari perbatasan barat daya dan Afghanistan kemudian membentuk arus Sapta Sindhu (Tujuh Sungai) pada delta di Pakistan.Lembah Sungai IndusLembah sungai Indus terletak di Pakistan. Masyarakat asli Lembah sungai Indus yaitu bangsa Dravida yang berkulit hitam. Di sekitar sungai itu terdapat dua pusat aturan sejak dahulu kala istiadat yaitu Mohenjo Daro dan Harappa. Mereka sudah menetap di sana dengan mata pencaharian bercocok tanam dengan memanfaatkan arus sungai dan kesuburan tanah di sekitarnya. Menurut teori kehidupan bangsa Dravida mulai berganti semenjak tahun 2000-an SM karena hal benar pendatang baru, bangsa Arya. Mereka termasuk rumpun berbahasa Indo-Eropa dan berkulit putih. Bangsa Arya ini mendesak bangsa Dravida ke proses selatan India dan membentuk Aturan sejak dahulu kala istiadat Dravida namun, sebagian lagi benar yang bercampur selang bangsa Arya dan Dravida yang kemudian disebut bangsa Hindu. Oleh karenanya, aturan sejak dahulu kala istiadatnya disebut aturan sejak dahulu kala istiadat Hindu. PustakaTautan luar
edunitas.com Page 9Tags (tagged): sungai gangga, unkris, sungai, gangga anak sungainya, gangga, india, utara, oleh pejabat menurut, india sebagai, nasional bharat dalam, hinduisme gangga, disembah, sebagai dewi sungai, sungai suci, bagi, pusat ilmu pengetahuan, beragama hindu, foto, lihat pula dewi, gangga edunitas, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, pusat ilmu, pengetahuan, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia Page 10Tags (tagged): sungai gangga, unkris, sungai, gangga anak sungainya, gangga, india, utara, oleh pejabat menurut, india sebagai, nasional bharat dalam, hinduisme gangga, disembah, sebagai dewi sungai, sungai suci, bagi, pusat ilmu pengetahuan, beragama hindu, foto, lihat pula dewi, gangga edunitas, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, pusat ilmu, pengetahuan, kelas eksekutif, ensiklopedi, bahasa indonesia, ensiklopedia Page 11Tags (tagged): ganges river, unkris, sungai gangga, sungai, gangga anak sungainya, gangga, india, utara, oleh pejabat menurut, india sebagai, nasional bharat dalam, hinduisme gangga, disembah, sebagai dewi sungai, sungai suci, bagi, center of studies, beragama hindu, foto, lihat pula dewi, gangga edunitas, ganges, river, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, center of, studies, kelas eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 12Tags (tagged): ganges river, unkris, sungai gangga, sungai, gangga anak sungainya, gangga, india, utara, oleh pejabat menurut, india sebagai, nasional bharat dalam, hinduisme gangga, disembah, sebagai dewi sungai, sungai suci, bagi, center of studies, beragama hindu, foto, lihat pula dewi, gangga edunitas, ganges, river, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, center of, studies, kelas eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 13
Gangga (Sanskerta dan Hindi: गंगा ; Gaṅgā) atau Ganges (ejaan orang barat) adalah nama seorang Dewi dalam agama Hindu yang dipuja sebagai dewi kesuburan dan pembersih segala dosa dengan cairan suci yang dicurahkannya. Dia juga merupakan Dewi sungai suci Sungai Gangga di India. Dewi Gangga sering dilukiskan sebagai wanita cantik yang mencurahkan cairan di dalam guci. Umat Hindu percaya bahwa jika mandi di sungai Gangga pada saat yang tepat akan mendapatkan pengampunan dosa dan memudahkan seseorang untuk mendapat keselamatan. Banyak orang percaya bahwa hasil tersebut didapatkan dengan mandi di sungai Gangga sewaktu-waktu. Orang-orang memainkan perjalanan dari tempat yang jauh untuk mencelupkan sisa dari pembakaran dari jenazah anggota keluarga mereka ke dalam cairan sungai Gangga; pencelupan itu dipercaya sebagai tingkah laku baik untuk mengantarkan sisa dari pembakaran tersebut menuju surga. Beberapa tempat suci untuk umat Hindu berada di sepanjang tepi sungai Gangga, meliputi Haridwar, Allahabad dan Benares. PenggambaranDalam aturan seni di India, Gangga digambarkan sebagai wanita mewah dan cantik, membawa sebuah kendi di tangan dan mencurahkan cairannya. Kendi melambangkan cita-cita akan kemakmuran hidup dan kesuburan, yang memberi makan dan menopang dunia semesta. Aspek kedua yang memberi perbedaan terhadap penggambaran bentuk Gangga adalah hewan yang dijadikan kendaraannya, yang seringkali memberi tempat pijakan untuk dirinya. Hewan itu adalah makara, makhluk campuran yang memiliki tubuh dari buaya dan ekor dari ikan. Makara dalam Hindu diperkirakan memiliki hubungan dengan Capricornus dalam astrologi barat. Makara juga merupakan kendaraan dewa cairan dalam Weda, adalah Baruna. MitologiMenurut sastra Hindu, Dewi Gangga merupakan ibu asuh Dewa Kartikeya (Murugan), yang sebenarnya merupakan putera Siwa dan Parwati. Dia juga merupakan ibu Dewabrata (juga dikenal sebagai Bisma), yang merupakan salah satu tokoh yang paling dihormati dalam Mahabharata. Kadangkala dipercaya bahwa cairan sungai Gangga akan mengering pada penghabisan Kaliyuga (zaman kegelapan, zaman sekarang) bersama dengan sungai Saraswati, dan masa sekarang akan segera hasilnya. Selanjutnya (siklus) zaman selanjutnya adalah Satyayuga atau zaman kebenaran. "Penebusan dosa Bhagiratha", relief di Mahabalipuram. KelahiranTerdapat beberapa kepercayaan Hindu yang memberikan beragam versi mengenai kelahiran Gangga. Menurut salah satu versi, cairan suci di Kamandalu Brahma (kendi air) menjelma sebagai seorang gadis, bernama Gangga. Menurut legenda lain (legenda Waisnawa), Brahma dengan takzim mencuci kaki Wisnu dan mengumpulkan cairannya dalam Kamandalu miliknya. Menurut versi yang ketiga, Gangga merupakan puteri Himawan, raja gunung, dan istrinya, Mena; maka dia merupakan adinda Dewi Parwati. Setiap versi menyebut bahwa dia lahir di surga, di bawah hasil mendidik Brahma. Turun ke bumiSeorang raja yang bernama Sagara dengan aneh memiliki enam puluh ribu putra. Pada sebuah hari, Raja Sagara menerapkan upacara demi kemakmuran di kerajaan. Salah satu anggota terpenting dalam upacara tersebut adalah kuda, yang selanjutnya dicuri oleh Indra yang cemburu. Sagara mengutus semua puteranya ke semua pelosok bumi demi mencari kuda tersebut. Hasilnya mereka menemukan kuda tersebut di dunia bawah tanah (Patala), tepat di hadapan Resi Kapila yang sedang bermeditasi. Karena mereka mengasumsikan bahwa sang resi yang telah mencuri kuda itu, mereka memaki sang resi sehingga sang resi merasa terganggu. Sang resi membuka mata untuk yang awal mulanya sesudah bertahun-tahun, dan memandang para putra Sagara. Dengan tatapannya, semua putera Sagara terbakar dan meninggal. Roh para putra Sagara gentayangan seperti hantu semenjak upacara terakhir untuk mereka tidak dilaksanakan. Ketika Bhagiratha, salah satu keturunan Sagara, putera Dilipa, mengetahui nasib tersebut, dia bersumpah akan membawa Gangga turun ke bumi sehingga cairannya mampu membersihkan roh leluhurnya dan mengantar mereka ke surga. Turunnya Gangga. Lukisan karya Raja Ravi Varma. Bhagiratha menyembah Brahma supaya Gangga turun ke bumi. Brahma bersiap, dan dia menyuruh Gangga supaya turun ke bumi selanjutnya menuju dunia bawah tanah sehingga roh para leluhur Bhagiratha bisa diterima di surga. Gangga yang sombong merasa bahwa itu adalah penghinaan dan dia ingin menyapu semua inti dunia saat dia turun ke bumi. Dengan siaga, Bhagiratha menyembah Siwa supaya ingin mengatasi keangkuhan Gangga saat turun. Gangga dengan congkak turun ke rambut Siwa. Namun dengan tenang Siwa sukses menjebaknya dan membiarkannya keluar hanya lewat aliran kecil. Selanjutnya sentuhan Siwa menyucikan Gangga. Dalam perjalanan Gangga melewati dunia bawah tanah, dia sempat membuat aliran yang bercabang-cabang di muka bumi untuk membantu jiwa-jiwa malang yang benar disana. Karena usaha Bhagiratha sehingga sungai Gangga turun ke bumi, sejak itu sungai tersebut juga dikenal sebagai Bhagirathi, dan istilah Bhagirath prayatna digunakan untuk melukiskan usaha yang berani atau hasil yang sulit. Legenda Dewi JahnawiNama lain Gangga adalah Jahnawi. Kisahnya terjadi saat Gangga turun ke bumi, dalam perjalanannya mengikuti Bhagiratha, cairannya yang deras menyebabkan gelombang pasang dan menghancurkan halaman dan sadhana milik pertapa yang bernama Jahnu. Dia marah karena hal tersebut dan meminum semua cairan Gangga. Atas hal ini, para dewa memuja-muja Jahnu supaya membebaskan Gangga sehingga dia mampu menyelesaikan tujuannya. Karena berkenan dengan pujian para dewa, Jahnu mengeluarkan Gangga (airnya) dari telinganya. Semenjak itu kata "Jahnawi" (puteri Jahnu) ditujukan untuk Gangga. Gangga dalam RegwedaGangga dibicarakan secara terbatas dalam Regweda, kitab suci Hindu yang paling awal dan yang tersuci secara teoritis. Gangga dinamakan dalam Nadistuti (Regweda 10.75), yang memaparkan sungai-sungai dari timur ke barat. Dalam Regweda 6.45.31, kata Ganga juga dibicarakan, namun tidak jelas apakah merujuk untuk sungai. Rigweda 3.58.6 bercakap bahwa, "rumahmu yang dulu, persahabatanmu yang memberi banyak keinginan, O para pahlawan, kekayaanmu berada di tepi sungai Jahnawi (JahnAvyAm)". Sloka ini mungkin saja merujuk untuk Gangga.[1] Dalam RigVeda 1.116.18-19, Jahnawi dan lumba-lumba Gangga muncul dalam dua sloka yang berhampiran.[2][3] Footnote
Tautan luaredunitas.com Page 14Tahun 1 AD adalah tahun pertama dalam kalender Kristen (tidak telah tersedia tahun nol), yaitu kalender yang masa ini dipergunakan (berbarengan dengan kalender Gregorian) di nyaris setiap tempat di alam, karena masa ini didominasi oleh alam Barat. Secara tradisional, ini diasumsikan tahun kelahiran Yesus, namun beberapa agung sarjana modern berpendapat bahwa kelahiran-Nya adalah lebih awal, dan yang paling disetujui adalah sela 6 SM dan 4 sebelum Masehi.
Zaman Rasul-Rasul (±30-100)Tak lama setelah kematian (14 atau 15 Nisan), kebangkitan, Amanat Agung dan kenaikan Yesus, gereja Yerusalem didirikan sebagai gereja Kristen pertama dengan sekitar 120 orang Yahudi dan penganut agama Yahudi (Kisah Para Rasul 1:15), didampingi oleh Pentakosta (6 Sivan), peristiwa Ananias dan Safira, pembelaan Gamaliel (5:34-39), perajaman Stefanus dan penyebaran kemudian dari gereja (7:54-8:8) yang mengakibatkan pertobatan dukun Simon di Samaria (8:9-24), dan juga seorang sida-sida Etiopia (8:26-40).
Korintus, lalu kembali ke Antiokhia; 1 Tesalonika, Surat Galatia ditulis? (lihat peta)
Periode Ante-Nicene (100-325)
RenaisanseReformasiLihat juga
Referensi
Pranala luaredunitas.com Page 15Tahun 1 AD adalah tahun pertama dalam kalender Kristen (tidak telah tersedia tahun nol), yaitu kalender yang masa ini dipergunakan (berbarengan dengan kalender Gregorian) di nyaris setiap tempat di alam, karena masa ini didominasi oleh alam Barat. Secara tradisional, ini diasumsikan tahun lahir Yesus, namun beberapa agung sarjana modern berpendapat bahwa kelahiran-Nya adalah semakin awal, dan yang paling disetujui adalah sela 6 SM dan 4 sebelum Masehi.
Zaman Rasul-Rasul (±30-100)Tak lama setelah kematian (14 atau 15 Nisan), kebangkitan, Amanat Agung dan kenaikan Yesus, gereja Yerusalem didirikan sbg gereja Kristen pertama dengan sekitar 120 orang Yahudi dan penganut agama Yahudi (Kisah Para Rasul 1:15), didampingi oleh Pentakosta (6 Sivan), peristiwa Ananias dan Safira, pembelaan Gamaliel (5:34-39), perajaman Stefanus dan penyebaran kemudian dari gereja (7:54-8:8) yang mengakibatkan pertobatan dukun Simon di Samaria (8:9-24), dan juga seorang sida-sida Etiopia (8:26-40).
Korintus, lalu kembali ke Antiokhia; 1 Tesalonika, Surat Galatia ditulis? (lihat peta)
Periode Ante-Nicene (100-325)
RenaisanseReformasiLihat juga
Referensi
Pranala luaredunitas.com Page 16Tahun 1 AD adalah tahun pertama dalam kalender Kristen (tidak telah tersedia tahun nol), yaitu kalender yang masa ini dipergunakan (berbarengan dengan kalender Gregorian) di nyaris setiap tempat di alam, karena masa ini didominasi oleh alam Barat. Secara tradisional, ini diasumsikan tahun lahir Yesus, namun beberapa agung sarjana modern berpendapat bahwa kelahiran-Nya adalah semakin awal, dan yang paling disetujui adalah sela 6 SM dan 4 sebelum Masehi.
Zaman Rasul-Rasul (±30-100)Tak lama setelah kematian (14 atau 15 Nisan), kebangkitan, Amanat Agung dan kenaikan Yesus, gereja Yerusalem didirikan sbg gereja Kristen pertama dengan sekitar 120 orang Yahudi dan penganut agama Yahudi (Kisah Para Rasul 1:15), didampingi oleh Pentakosta (6 Sivan), peristiwa Ananias dan Safira, pembelaan Gamaliel (5:34-39), perajaman Stefanus dan penyebaran kemudian dari gereja (7:54-8:8) yang mengakibatkan pertobatan dukun Simon di Samaria (8:9-24), dan juga seorang sida-sida Etiopia (8:26-40).
Korintus, lalu kembali ke Antiokhia; 1 Tesalonika, Surat Galatia ditulis? (lihat peta)
Periode Ante-Nicene (100-325)
RenaisanseReformasiLihat juga
Referensi
Pranala luaredunitas.com Page 17Tahun 1 AD adalah tahun pertama dalam kalender Kristen (tidak telah tersedia tahun nol), yaitu kalender yang masa ini dipergunakan (berbarengan dengan kalender Gregorian) di nyaris setiap tempat di alam, karena masa ini didominasi oleh alam Barat. Secara tradisional, ini diasumsikan tahun kelahiran Yesus, namun beberapa agung sarjana modern berpendapat bahwa kelahiran-Nya adalah lebih awal, dan yang paling disetujui adalah sela 6 SM dan 4 sebelum Masehi.
Zaman Rasul-Rasul (±30-100)Tak lama setelah kematian (14 atau 15 Nisan), kebangkitan, Amanat Agung dan kenaikan Yesus, gereja Yerusalem didirikan sebagai gereja Kristen pertama dengan sekitar 120 orang Yahudi dan penganut agama Yahudi (Kisah Para Rasul 1:15), didampingi oleh Pentakosta (6 Sivan), peristiwa Ananias dan Safira, pembelaan Gamaliel (5:34-39), perajaman Stefanus dan penyebaran kemudian dari gereja (7:54-8:8) yang mengakibatkan pertobatan dukun Simon di Samaria (8:9-24), dan juga seorang sida-sida Etiopia (8:26-40).
Korintus, lalu kembali ke Antiokhia; 1 Tesalonika, Surat Galatia ditulis? (lihat peta)
Periode Ante-Nicene (100-325)
RenaisanseReformasiLihat juga
Referensi
Pranala luaredunitas.com Page 18
edunitas.com Page 19
edunitas.com Page 20
edunitas.com Page 21
edunitas.com Page 22
edunitas.com Page 23
edunitas.com Page 24
edunitas.com Page 25
edunitas.com Page 26[+] Linguistik komputasional |