Hitunglah NPS dari beberapa konfigurasi pindah silang berikut a pindah silang ganda 2 3 2 3

Pernah dengar saat puasa 14 jam dst nya tubuh kita memproduksi hormon pertumbuhan nah yang jadi pertanyaan selama berpuasa muncul nya hormon pertumbuh … an kan nah ketika hormon pertumbuhan muncul kita tidur nya bengkokin badan apakah badan kita bengkok Semoga paham ya

bagian dari sistem pernafasan yang bertugas untuk membersihkan saluran pernafasan adalah​

1.Tebakan atau teka-teki merupakan contoh dari: a. Ill-structured problems b. Well-structured problems c. Isomorphic problems d. Creativity proble … ms 2. Ketika seseorang meninggalkan sejenak permasalahan yang ada dan beristirahat agar tidak terjadi negative transfer, hal ini dikenal sebagai a. Maturation b. Problem solving c. Making decision d. Incubation 3. Salah satu kriteria orang kreatif adalah memiliki: a. Inductive reasoning b. Deductive reasoning c. Divergent thinking d. Reticular activation 4. Proses berpikir dari fakta-fakta yang spesifik menjadi suatu kesimpulan yang menjelaskan fakta – fakta tersebut, disebut sebagai: a. Inductive reasoning b. Deductive reasoning c. Divergent Production d. Reticular activation 5. Sarah suka dengan aroma terapi, ia suka mendengarkan musik yang tenang. Sarah pun juga senang mengumpulkan berbagai macam bentuk lilin yang memberikan ketenangan. Dengan informasi yang seperti ini, banyak orang berpikir bahwa Sarah akan menjadi terapis daripada guru sekolah. Merujuk pada informasi di atas, bentuk heuristic seperti apakah yang dilakukan a. Representativeness heuristics b. Availability heuristics c. Short-cut heuristics d. Mixed heuristics 6.Saat suatu peristiwa telah terjadi, kita merasa dapat melihat tanda-tanda yang mengarah pada peristiwa tersebut, sebaliknya saat peristiwa itu belum terjadi, kita kesulitan untuk memprediksinya. Hal tersebut disebut sebagai: a. Overconfidence b. Conjunction fallacy c. Confirmation bias d. Hindsight bias Tolong dibantu ya buat UAS .. makasi

Minta tolong untuk kakak kakak sma yang akselerasi boleh sharing info apa saja materi yang diujikan saat seleksi tes aksel​

apa itu air jernih ott animals​

istilah dari mos: permen bertanggal lahir adalah?​

Quiz pertama! Nyamuk yang paling berbahaya adalah? ​

Awal masa pubertas pada masa pubertas tidaklah sama,pubertas dini atau terlambat adalah hal yang...nt : bantu follow ya btw gw akun baru nya @HENNYPRA … SASTI27​

apa perbedaan sampah organik dan anorganik​

kelinci suka makan apa selain wortel dan sayur kalo bisa yang lengkap ​

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GENETIKA Topik 6 Berangkai dan Pindah Silang Disusun Oleh : Asti Cahyaningtias 15304241023 PENDIDIKAN BIOLOGI INTERNASIONAL JURUSAN PNDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 Topik 6 Berangkai dan Pindah Silang I. Tujuan Mengetahui terjadinya pindah silang secara imitasi. II. Dasar Teori Saat ini kita telah mengetahui bahwa banyaknya gen pada kacang ercis dan juga pada setiap spesies organisme lainnya, jauh lebih banyak daripada jumlah kromosomnya. Artinya, di dalam sebuah kromosom tertentu dapat dijumpai lebih dar sebuah gen. Gen-gen yang terdapat pada kromosom yang sama dinamakan gen-gen yang berangkai (linkage genes), sedang fenomenanya dinamakan berangkai (linkage) (Agus Hery Sutanto, 2011). Sedangkan menurut Tim Genetika Jurdik Biologi FMIPA UNY (2012), berangkai atau linkage adalah beberapa gen yang berbeda alelnya, seringkali terdapat bersama pada sebuah kromosom. Fenomena berangkai pertama kali ditemukan pada percobaan dihibrid W. Bateson dan R.C Punnet pada tahun 1906. Akan tetapi merekan tidak bisa membeikan interpretasi terhadap hasil persilangan yang diperoleh. Baru sekitar 5 tahun kemudian seorang ahli genetika dan embriologi dari Amerika Serikat, T.H Morgan, dapat menjelaskan mekanisme pewarisan gengen berangkai pada lalat Drosophila melanogaster. Dari konsep mengenai berangkai ini selanjutnya berkembang pengetahuan mengenai pindah silang (crossing over) dan pemetaan kromosom, yang sebagian besar melibatkan karya Morgan dan mahasiswanya (Agus Hery Sutanto, 2011). Dua buah gen yang berangkai akan cenderung untuk tetap bersama-sama di dalam gamet yang terbentuk. Akan tetapi diantara keduanya masih terdapat pula kemungkinan untuk mengalami segregasi dan rekombinasi sehingga akan diperoleh kombinasi gen-gen seperti yang dijumpai pada gamet tipe rekombinasi. Terjadinya segregasi dan rekombinasi dua buah gen berangkai ini tidak lain karena mereka mengalami peristiwa yang dinamakan pindah silang (crossing over) yaitu pertukaran materi genetik (gen) diantara kromosom-kromosom homolog (Agus Hery Sutanto, 2011). Peristiwa pindah silang, bersama-sama dengan pemilihan bebas (hukum Mendel III), merupakan mekanisme penting yang mendasari pembentukan keanekaragaman genetik karena kedua-duanya akan menghasilkan kombinasi baru di antara gen-gen yang terdapat pada individu sebelumnya. Selanjutnya, seleksi alam akan bekerja untuk mempertahankan genotipegenotipe dengan kombinasi gen yang adaptif saja. Tautan dapat terjadi pada kromosom tubuh maupun kromosom kelamin. Tautan pada kromosom tubuh disebut tautan autosomal atau tautan non-kelamin. Sedangkan tautan kelamin disebut juga tautan seks. Gen-gen yang mengalami tautan pada satu kromosom tidak selalu bersama-sama pada saat pembentukan gamet melalui pembelahan meiosis. Gen-gen yang tertaut tersebut dapat mengalami pindah silang. Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya (Suryo,2010). Peristiwa pindah silang diikuti oleh patah dan melekatnya kromatid pada waktu profase dalam pembelahan meiosis. Pindah silang mengakibatkan rekombinasi sehingga dihasilkan kombinasi parental dan rekombinasi pada fenotipenya. Dalam menghitung presentase tipe rekombinan di antara keturunan dapat digunakan unit peta, yaitu jarak antara gen-gen untuk menyatakan posisi relatifnya pada suatu kromosom. Untuk menentukan unit peta antara gengen, terlebih dahulu dihitung nilai pindah silang (NPS) = (jumlah tipe rekombinan / jumlah individu seluruhnya) x 100% (Suryo,2010). Peristiwa pindah silang akan menyebabkan terbentuknya gamet tipe rekombinasi yang merupakan hasil pindah silang. Sementara itu, persentase gamet tipe rekombinasi sampai dengan batas tertentu (lebih kurang 20%) memperlihatkan korelasi positif dengan jarak fisik antara dua gen berangkai. Dengan demikian besarnya persentase pindah silang menggambarkan jarak fisik antara dua gen berantai . Pindah silang dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Pindah silang tunggal merupakan pindah silang yang terjadi pada satu tempat. Dengan terjadinya pindah silang ini akan terbentuk 4 macam gamet. Dua macam gamet memiliki gen-gen yang sama dengan gen-gen yang dimiliki induk (parental), sehingga dinamakan gamet tipe parental. Dua gamet lainnya merupakan gamet-gamet baru, yang terjadi akibat adanya pindah silang. Gamet-gamet ini dinamakan gamet rekombinasi. Gamet tipe parental dibentuk lebih banyak dibanding dengan tipe rekombinasi. 2. Pindah silang ganda merupakan pindah silang yang terjadi pada dua tempat. Jika pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung diantara dua buah gen yang terangkai, maka terjadinya pindah silang ganda ini tidak akan tampak dalam fenotip, sebab gametgamet yang dibentuk hanya dari tipe parental saja atau dari tipe rekombinasi atau tipe parental dan tipe rekombinasi akibat pindah silang tunggal. Akan tetapi, misalkan diantara gen A dan B masih ada gen ketiga, misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda antara A dan B akan nampak (Suryo,2010). Muller menegaskan bahwa suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat tentu menghambat terjadinya pindah silang lain yang berdekatan. Inilah yang dinamakan interferensi. Untuk mencari besarnya interferensi harus dicari besarnya koefisien koinsidens (KK) dahulu, yaitu perbandingan antara banyaknya pindah silang ganda yang sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang ganda yang diharapkan (Elrod & Stansfield, 2002). III. Metode a) Alat 1. Kamera 2. Kertas label b) Bahan Lilin lunak (malam) c) Cara Kerja Menyiapkan alat dan bahan Membuat 2 pasang bentuk benang (strand) dari lilin lunak, masing-masing pasangan terdiri dari 2 benang lilin dengan warna sama yang berbeda dengan pasangan lainnya. 2 pasang bentuk benang ini menggambarkan 4 kromatid. Menentukan lokasi sentromer pada kromatid tersebut, dengan lilin yang warnanya sama (sentromer belum membelah) Membuat konfigurasi terjadinya pindah silang sesuai dengan ketentuan berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6. IV. PS tunggal (2-3) PS ganda (2-3, 2-3) PS Ganda (1-3, 2-4) PS Ganda (2-3, 2-4) PS Ganda (2-3, 1-4) PS Ganda (1-3, 2-4, 2-3) Hasil dan Pembahasan Hasil No Macam Pindah Gambar Kromosomdalam Gamet Persentase Gamet Tipe Pindah Silang Silang 1 PS tunggal (2-3) Gamet tipe pindah silang = 50% Gamet tipe Parental = 50 % Gamet Rekombinasi tipe = 50% 2 PS ganda (2-3, 2-3) Gamet tipe pindah silang = 50% Gamet tipe Parental = 50 % Gamet Rekombinasi 50% tipe = 3 PS ganda (1-3, 2-4) Gamet tipe pindah silang = 100% Gamet tipe Parental =0% Gamet Rekombinasi tipe = 100% 4 PS ganda (2-3) (2-4) Gamet tipe pindah silang = 75% Gamet tipe Parental = 25 % Gamet Rekombinasi 75% tipe = 5 PS ganda (2-3, 1-4) Gamet tipe pindah silang = 100% Gamet tipe Parental =0% Gamet Rekombinasi tipe = 100% 6 PS ganda (1-3, 2-4, Gamet tipe pindah 2-3) silang = 100% Gamet tipe Parental = 0% Gamet Rekombinasi 100% tipe = Praktikum kali ini bertopik “Berangkai dan Pindah Silang”. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya pindah silang secara imitasi. Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 13 April 2017 pada pukul 09.20-11.00 WIB bertempat di Laboratorium Genetikan FMIPA UNY. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kamera dan lilin lunak atau malam. Cara kerja dalam praktikum ini adalah yang pertama menyiapkan alat dan bahan.kemudian membuat dua pasang bentuk benang dari lilin lunak. Masing-masing pasangan terdiri dari 2 buah benang dengan warna sama dan berbeda dengan pasangan lainnya. Plastisin yang digunakan pada praktikum ini berwarna orange dan hijau. 2 pasangan ini dibuat untuk menggambarkan 2 pasang kromatid. Selanjutnya menentukan lokasi sentromer pada kromatid dengan lilin yang warnanya sama (sentromer belum membelah). Menempelkan label untuk memberi kode pada benag kromatid. Kemudian membuat konfigurasi terjadinya pindah silang sesuai dengan ketentuan yang diinginkan yaitu : PS tunggal (2-3), PS ganda (2-3, 2-3), PS Ganda (13, 2-4), PS Ganda (2-3, 2-4), PS Ganda (2-3, 1-4), dan PS Ganda (1-3, 2-4, 2-3). Plastisin berwarna orange keduanya di beri label huruf besar” ABC” , sedangkan yang berwarna hijau diberi huruf kecil “abc” 1. Pindah silang tunggal (2-3) Pindah silang ini dilakukan dengan menyilangkan secara tunggal kromosom nomor 2 dan 3. Nomor kromosom diurutkan dari atas ke bawah (nomor 1, 2, 3) seperti gambar berikut. Dengan dipindah silang antara kromosom 2 dan 3, kromosom-kromosom itu akan menjadi seperti pada gambar berikut. Kemudian setelah adanya pemisahan, maka akan terbentuk sentromer baru di setiap kromosomnya seperti pada gambar berikut. Pindah silang ini membentuk genotip ABC pada strand 1, Abc pada strand 2, aBC pada strand 3, dan abc padaa strand 4. Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa penukaran segmen dari kromatidkromatid bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Pada praktikum ini kromatid 1 dan 2 merupakan sister kromatid atau sepasang kromatid dan kromatid 3 dan 4 juga merupakan sister kromatid. Pada praktikum ini pindah silang tunggal terjadi pada kromatid nomor 2 dan 3 yang mana mereka bukanlah sepasang kromatid atau sister kromatid. Pindah silang tunggal ini menghasilkan 4 macam gamet, dimana 2 gamet sama dengan gamet parentalnya (ABC dan abc) dan dua gamet lainnya merupakan gamet baru dari hasil terjadinya pindah silang atau gamet tipe rekombinan (Abc dan aBC). Berdasarkan pindah silang tunggal (2-3) diketahui persentase dari hasil gamet yang didapat yang sama dengan ciri gamet parental sebesar 50 % dan gamet rekombinasi sebesar 50%. 2. Pindah Silang Ganda (2-3, 2-3) Pada uji kedua yaitu dilakukan pindah silang ganda (2-3)(2-3) yang artinya pindah silang antara kromosom 2 dan 3, kemudian dipindahsilangkan lagi antara kromosom 2 dan 3. Kemudian disilangkan lagi antara kromosom 2 dan 3 menjadi sebagai berikut. Hasilnya terbentuk seperti gambar di bawah ini. Pindah silang ini menghasilkan 4 genotip yang berbeda yaitu : ABC pada strand 1, AbC pada strand 2, aBc pada strand, dan abc pada strand 4. Pindah silang ganda merupakan pindah silang yang terjadi pada lebih dari satu tempat. Jika pindah silang ganda (double crossing over) berlangsung di antara dua buah gen yang terangkai, maka terjadinya pindah silang ganda ini tidak akan tampak pada fenotip, sebab gamet-gamet yang dibentuk hanya dari tipe parental saja atau dari tipe rekombinansi atau tipe parental dan tipe rekombinansi akibat pindah silang tunggal. Akan tetapi, jika di antara gen A dan gen B masih ada gen ketiga, misalnya gen C, maka terjadinya pindah silang ganda antara gen A dan gen B akan tampak. Pada pindah silang ganda (2,3) (2,3) ini kromatid nomor 2 dan 3 disilangkan dan kemudian didapatkan hasil 4 genotip yang berbeda yaitu ABC pada strand 1, Abc pada strand 2, aBC pada strand 3, dan abc padaa strand 4. Kemudian dari hasil pindah silang pertama tersebut kemudian disilangkan kembali pada strand nomer 2 dan 3. Hasil dari pindah silang yang kedua ini adalah ABC pada strand 1, AbC pada strand 2, aBc pada strand, dan abc pada strand 4. Hasil dari pindah silang ganda ini adalah 2 buah gamet tipe parental dan 2 buah gamet tipe rekombinan. Dengan demikian, hasil yang diperoleh 50% merupakan tipe gamet parental dan 50% tipe gamet rekombinan. 3. PS ganda (1-3, 2-4) Pada uji ketiga dipindah silang ganda pada kromosom (1-3)(2-4). Pindah silang pertama dilakukan pada kromosom 1 dan 3, dan yang kedua pada kromosom 2 dan 4. Menghasilkan kromosom seperti gambar berikut. Pindah silang umumnya terjadi pada kromatid-kromatid tengah yaitu kromatid nomor 2 dan 3 dari tetrad kromatid. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pindah silang pada kromatid-kromatid yang lain (Campbell, 2008: 318). Pada praktikum ini kromatid nomor 1 disilangkan dengan kromatid nomor 3. Keduanya bukan sepasang kromatid atau sister kromatid. Kemudian dari hasil pindah silang tersebut, kromatid nomor 2 dan 4 disilangkan. Hasil dari pindah silang tersebut adalah 4 gamet yang berbeda yaitu Abc pada strand 1, Abc pada strand 2, aBC pada strand 3, dan abC pada strand 4. Dari hasil pindah silang adalah 4 genotip dengan tipe rekombinan 4. Pindah Silang Ganda (2-3, 2-4) Kegiatan keempat dilakukan pindah silang ganda pada kromosom (2-3)(2-4) yang mana dipindah silang pertama pada kromosom 2 dan 3 kemudian dipindah silang lagi pada kromosom 2 dan 4. Sehingga menghasilkan 4 gamet seperti gambar di bawah ini. Pada pindah silang (2-3, 2-4), kromatid nomor 2 disilangkan dengan kromatid nomor 3, kemudian dari hasil tersebut kromatid nomor 2 disilangkan kembali dengan kromatid nomor 4. Dari hasil pindah silang ini didapatkan 4 genotip yang berbeda yaitu ABC pada strand 1, Abc pada strand 2, aBc pada strand 3, dan abC pada strand 4. Hasil pindah silang ini terdiri dari 1 tipe parental dan 3 tipe rekombinan. Sehingga dapat diketahui hasil dari pindah silang ganda pada kromosom (2-3)(2-4) memiliki 25% gamet dengan tipe parental dan 75% gamet dengan tipe rekombinan. 5. Pindah Silang Ganda (2-3, 1-4) Pada kegiatan kelima dilakukan pindah silang pada kromosom (2-3)(1-4). Kali ini dilakukan uji silang yang melibatkan seluruh kromatid, yaitu pada pindah silang pertama antara kromatid 2 dengan 3, selanjutnya pindah silang terjadi pada kromatid 1 dengan 4. Pada pindah silang silang kali ini, kromatid nomor 2 disilangkan dengan kromatid nomor 3, kemudian kromatid nomor 1 disilangkan dengan kromatid nomor 4. Hasil dari pindah silang ini adalah 4 tipe gamet yang berbeda yaitu ABc pada strand 1, Abc pada strand 2, aBC pada strand 3, dan abC pada strand 4. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa semua gamet hasil pindah silang pada (2-3, 1-4) adalah tipe rekombinan. Sehingga diketahui bahwa hasilpindah silang ini memiliki persentase tipe rekombinan 100% sedangkan tipe parentalnya 0%. Semakin banyak kromosom yang dipindah silangkan maka semakin tinggi pula persentase gamet tipe rekombinannya. 6. Pindah Silang Ganda (1-3, 2-4, 2-3). Kegiatan pindah silang keenam, dilakukan pindah silang ganda pada kromosom (13)(2-4)(2-3). Pindah silang ini terjadi pada tiga tempat. Pindah silang pertama dilakukan pada kromosom 1 dan 3, kemudian pada kromosom 2 dan 4 dan yang terakhir pindah silang pada kromosom 2 dan 3. Dari hasil pindah silang ini didapatkan 4 tipe gamet yang berbeda yaitu : AbcD pada strand 1, Abcd pada strand 2, aBCD pada strand 3, dan abCd pada strand 4. Hasil pada pindah silang ganda (1-3, 2-4, 2-3) adalah keempat gamet yang terbentuk merupakan tipe rekombinan. Sehingga persentasenya tipe rekombinanya adalah 100% sedangkan persentase tipe parentalnya 0%. Berdasarkan hasil praktikum keeanam pindah silang di atas, dapat diketahui bahwa pindah silang terjadi secara tunggal pada satu tempat atau ganda pada lebih dari satu tempat. Pindah silang mengakibatkan terbentuknya gamet tipe pindah silang, yang dapat teridiri atas tipe parental dan tipe rekombinan. Pindah silang ini terjadi pada pemisahan gamet secara bebas pada saat meiosis. V. Kesimpulan Berdasarkan praktikum pindah silang yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pindah silang dapat menimbulkan berbagai variasi susunan gen dan genotip. Selain itu, persen rekombinan pada pindah silang tunggal (2-3) dan pindah silang ganda (2-3 ; 2-3) adalah sebesar 50%. Pindah silang ganda (2-3 ; 2-4) sebesar 75%. Selanjutnya pada pindah silang ganda (1-3 ; 2-4), pindah silang ganda (2-3 ; 1-4) dan pindah silang ganda (1-3 ; 2-4 ; 2-3) nilai persen rekombinasi adalah sebesar 100%. Pada peristiwa pindah silang tunggal dihasilkan tipe rekombinasi yang terjadi akibat pindah silang sebesar 50% karena hanya melibatkan dua kromosom yang mengalami pindah silang. Pada peristiwa pindah silang ganda dihasilkan tipe rekombinasi yang terjadi akibat pindah silang sebesar 50%, 75% hingga 100% karena tidak hanya dua kromosom yang mengalami pindah silang, tetapi sampai tiga atau emapat kromosom mengalami pindah silang. Semakin banyak kromosom yang terlibat pindah silang, semakin besar tipe rekombinasi yang terbentuk akibat pindah silang. VI. 1. Diskusi Apa yang disebut dengan pindah silang? Jawab: Peristiwa dimana gen-gen yang terangkai pada sebuah kromosom dengan jarak yang berjauhan satu dengan lainnya, mengalami perubahan letak yang disebabkan karena penukaran segmen dari kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolog. 2. Kapan peristiwa pindah silang itu terjadi? Mengapa bisa terjadi pindah silang? Jawab: Pindah silang terjadi saat meiosis, pada tahap profase I, pascaduplikasi kromosom. Pada profase I meiosis kedua kromosom homolog akan mengalami duplikasi menjadi empat buah kormatid. Selanjutnya keempat kromatid ini akan membentuk sinapsis yang dinamakan tetrad. Pada saat terbentuknya konfigurasi tetrad inilah pindah silang terjadi. Pindah silang dapat terjadi karena gen-gen yang terangkai pada sebuah kromosom dengan jarak yang berjauhan satu dengan lainnya, mengalami perubahan letak yang disebabkan karena penukaran segmen dari kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolog. 3. Apakah pindah silang selalu menghasilkan tipe rekombinasi? Jawab: Tidak. Pindah silang dapat menghasilkan tipe parental dan rekombinasi. 4. Kapan pindah silang itu akan menghasilkan gamet yang semuanya tipe parental dan kapan semuanya tipe rekombinan? Jawab: Pindah silang itu akan menghasilkan gamet yang semuanya tipe parental ketika semua kromatid dalam satu sister kromatid mengalami pindah silang, sedangkan pindah silang akan menghasilkan gamet yang semuanya tipe rekombinan ketika tidak ada kromatid yang dalam satu sister kromatid yang meangalami pindah silang. VII. Daftar Pustaka Suryo. 2010. Genetika untuk Strata1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2003. Genetika Common Book Edisi Revisi. FMIPA UNY. Susanto, Agus Herry. 2011. Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lampiran Macam pindah silang P S Tunggal (2-3) P s Ganda (2-3,2-3) P S Ganda (1-3, 2-4) P S Ganda (2-3, 2-4) P S Ganda (2-3,1-4) P S Ganda (1-3, 2-4, 2-3)

Hasil Pindah Silang