Hasil penyuntingan video yang akan diputar dalam VCD player disimpan dalam format

1.1 Apa Digital Video?? Video adalah sekumpulan gambar yang dirangkai dalam satuan waktu. Gambar-gambar tersebut dinamakan frame. Gambar tersebut dimainkan dalam kecepatan sangat tinggi (misalnya 24 frame perdetik) sehingga menciptakan ilusi gerak.Secara garis besar video dapat dibedakan dalam format analog dan digital. Tv yang anda lihat di rumah menggunakan format analog video, demikian juga dengan video player yang menggunakan kaset VHS dan Betacam. Data video analog disimpan dalam pita seluloid. Signal dari pita ini menimbulkan getaran magnetik yang memuat data gambar, misalnya apabila gambar lebih terang, getaran magnetik akan lebih kuat.Sedangkan format digital, dapat dijumpai misalnya pada saat anda memainkan VCD atau DVD player. Dalam format digital suatu video disimpan dalam format digital (digit number 0 dan 1), maka format video itu sebenarnya sudah dapat dinamakan digital video (misalnya MPG, AVI, MOV). Namun ada sedikit kerancuan, yaitu dengan adanya format baru yaitu DV dan DV-CAM. DV adalah singkaatan dari Digital Video. DV hanya salah satu format dalam digital video, sama seperti AVI, MOV dan MPG.DV adalah singkaatan dari Digital Video. DV hanya salah satu format dalam digital video, sama seperti AVI, MOV dan MPG.Dengan merebaknya digital video, tidak berarti kualitas format analog lebih rendah dari digial. Profesional movie maker masih menggunakan format betacam sebagai standar. Untuk memahami penegrtian sinyal digital dan analog,kita ambil saja pengandaian lampu. Sinyal analog seumpama lampu yang memiliki kemampuan dim (pengaturan tingkat terang-redup pancaran cahaya). Sinyal digital dapat diumpamakan sebagai lampu yang hanya memiliki tombol hidup atau mati. Sehingga banyak orang merasa rekaman analog lebih kaya nada dan nuansa dibandingkan dengan rekaman digital.Namun demikian perlu diingat bahwa pemutaran rekaman analog dilakukan dengan sistim gesek media rekam dengan head pemutar. Lama kelamaan media rekam pasti akan mengalami keausan. Konsekuensinya, noise akan semakin banyak, juga kekuatan sinyal akan semakin tidak konsisten. Kita juga harus mengetahui bahwa komputer adalah sarana edit utama untuk digital video editing. Saat proses pemindahan rekaman dari kaset video ke hardisk (proses capturing), tentu data digital akan lebih sedikit mengalami penurunan atau hilangnya data karena sinyalnya relatif lebih stabil. 1.2 Digital Video EditingSebelum munculnya teknologi digital editing, semua proses penyuntingan dilakukan dengan minimal 1 palyer dan 1 recorder video. Cara ini hanya mengijikan transisi cut saja. Penggunaan 1 playr dan 2 recorder dilengkapi dengan mixer mengijinkan teknik dissolve. Teknologi editing seperti ini disebut A/B roll editing. Dengan teknologi editing yang lama, akibat dari sifat video yang linier, apabila pada saat editing ada satu segmen ditengah cerita yang ingin diperpanjang atau diperpendek maka seluruh rangkaian editing dibelakangnya harus diulang kembali. Dengan teknologi digital editing, persoalan ini bisa diatasi dengan Non-Linier Editing (NLE). Video dapat disimpan dalam hardisk sehingga bisa dilakukan proses editing yang lebih flexibel. Satu segmen video bisa dipindahkan atau bisa dipakai berulang-ulang. Anda tinggal melakukan drag and drop video, gambar, musik. Bayangkan saja seperti anda menggunakan Microsoft Word tetapi bukan kata-kata yang anda edit tetapi video. Sekarang video editing dipengaruhi oleh teknologi komputer yang berkembang sangat cepat. Dahulu jika kita ingin mengedit dan memanipulasi video untuk membuat film, kita membutuhkan berbagai macam peralatan video editing yang harganya sangat mahal. Sekarang dengan komputer multimedia dan program aplikasi video editing seperti Pinnacle Studio 9, Ulead Video Studio 8, atau Adobe Premier, kita dapat melakukan video editing dengan mudah, cepat dan murah. Dengan komputer, kita dapat menghemat biaya produksi pembuatan film. Karena kita hanya membutuhkan seperangkat komputer multimedia dan tidak perlu membeli peralatan video editing yang mahal harganya. Dengan komputer, kita dapat memanipulasi video dengan mudah di rumah sendiri. 1.3 Proses Video1.3.1 Proses Produksi Video FilmBila kita asumsikan kita telah memiliki sebuah judul cerita, atau kita membuat sebuah video pendek untuk konsumsi Web, kepentingan industri atau presentasi pelatihan, iklan televisi, feature film, atau hanya sebuah proyek pribadi, maka semua proses yang dilakukan di atas sebenarnya memiliki kesamaan. Gambar 1.3.1. menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses produksi digital video secara umum, dengan adanya gambaran tersebut maka akan menjadi jelas letak dan fungsi pekerjaan video editing dalam proses produksi digital video. Secara sederhana proses produksi video atau film dapat dibagi dalam 3 tahap:-Pra produksi-Produksi-Pasca produksiPerhatikan dalam bagan, proses editing hanyalah sebagian dari seluruh proses produksi video. Pra ProduksiPreproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Dengan lahirnya teknologi digital video dan metode nonlinear editing maka proses produksi video menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock-shoot/footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan. Sebelum anda melakukan syuting, ada baiknya anda melakukan perencanaan terlebih dahulu. Misalnya merencanakan:Budgeting. Berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk membuat film, lokasi, properti, jadwal syuting, dll. Ketika kita sedang mengerjakan proyek professional ataupun pribadi, maka sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya produksi. Dalam proyek professional, rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan keuangan perusahaan. Tanpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan spekulasi, maka prosentase kerugian akan menjadi besar. Rencana anggaran biaya meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, actor dan talent lainnya (effect specialist, graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers), begitu pula dengan pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering dan yang lainnya. Casting. Tentukan siapa yang menjadi pemeran utama dalam video anda. Tentukan pula pemeran-pemeran tambahan lainnya. Outline. Untuk mempermudah membuat proyek video, maka kita harus membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. Outline dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan klien kita, supaya kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi yang sama tentang langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat. Script writing. Ini menentukan bagaimana anda menentukan jalan cerita video anda (skenarionya).Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya. Storyboarding. Storyboard adalah rentetan gambar yang menerangkan detail pengambilan adegan demi adegan. Biasanya adegan digambar seperti format komik. Disini tidak dituntut seberapa hebat anda bisa menggambar, namun lebih dipentingkan anda bisa memahami dan menterjemahkan adegan.Apabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka kita dapat pula menyertakan storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya. ProduksiProduksi meliputi pekerjaan syuting. Anda dapat melakukan syuting dengan camera. Kadang terjadi overlap antara produksi dan pasca produksi. Capturing dan editing bisa menjadi bagian dari tahap produksi. “Quiet on the set! Action! and Roll ’em!”, kata-kata tersebut seringkali terdengar saat shooting berlangsung, pada intinya merekam kejadian langsung, adegan animasi dan suara pada film, videotape atau DV untuk menghasilkan footage/clip disebut dengan “production” atau proses produksi. Selama proses produksi berlangsung, perhatian kita akan tertuju pada lighting/pencahayaan, blocking (dimana dan bagaimana aktor atau subyek kita bergerak), dan shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene kita dilihat). Ada banyak referensi yang bagus untuk mempelajari lebih dalam mengenai proses produksi. Pembuatan animasi/motion graphics dapat pula dikategorikan dalam proses produksi, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan disusun dan diedit dalam proses pasca produksi. Pasca produksiSetelah proses produksi maka akan dihasilkan footage atau koleksi klip video. Untuk membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun klip-klip tersebut dan tentu saja menambahkan visual effects, gambar, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca produksi. Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi : •Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time untuk para professional dalam bidang digital video production. • Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect. • Adobe Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital. • Adobe Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring. Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop dan Adobe IllustratorTahap ini dimulai dengan pekerjaan memindahkan data video(capturing) kedalam format file digital video di komputer anda. Setelah itu file terebut dapt diedit. Dalam proses editing ini anda memotong video, membuang bagian yang jelek, menggabungkan satu video dengan lainnya, menambahkan transisi, dll.Proses compositing adalah membuat komposisi dari beberapa buah video menjadi satu, misalnya, anda ingin mengganti background dari file video yang lain. Langkah berikutnya adalah menambahkan efek audio dan visual. Dalam beberapa kasus, compositing biasanya menggunakan software yang lebih high end.Langkah terakhir adalah mendistribusikan video ke penonton. Anda dapat mendistribusikan dalam berbagai format, yaitu:Analog Format (Betacam/VHS)Digital Format. Anda dapat mengekspor video dalam berbagai format seperti AVI, MOV dan MPG. Kemudian dengan bantuan software pembakar CD, anda dapat membuat video tersebut dalam CD, VCD atau DVD. Alternatif format digital lainnya adalah Real Media, atau Windows Media Format untuk dimainkan secara streaming di internet.Kompresi Format Analog yang Setara Resolusi (pixel) Bit RateMPEG 1 (VCD) VHS 353 x 288 1,15 MBpsMPEG 2 (DVD) S-VHS 720 x 576 9,80 MBpsGambar 1.3.4. Format digital 1.4 Atribut Digital Video1.4.2 Format Broadcast (TV)Setiap negara memiliki format TV yang dipakai. Ada 3 macam format, yaitu NTSC (National Television Standard Comitte), SECAM (Sequential Couleur Avec Memoire) dan PAL (Phase Alternate Linese). Setiap format memiliki frame rate tersendiri. Frame rate mementukan berapa banyak gambar yang ditampilkan dalam setiap detik. 1.4 Atribut Digital Video1.4.3 TimecodeTimecode mementukan bagaimana frame dihitung dan dibaca. Secara default premiere menggunakan timecode SMPTE (Society of Motion Picture and Television Engineer), dimana durasi 00:06:51:15 berarti video telah diputar selama 6 menit, 51 detik dan 15 frame. 1.4 Atribut Digital Video1.4.4 Frame SizeFrame size menyatakan lebar dan tinggi frame, misalnya 640 x 480 pixel. Dalam digital video editing, frame size disebut juga dengan resolusi. Pada umumnya resolusi yang tinggi membutuhkan informasi gambar yang lebih banyak dan membutuhkan memori yang lebih besar untuk mengedit. Misalnya frame PAL square pixel 768 x 576 pixel, sedangkan non square pixel 720 x 576. VHS atau VCD (standar MPG 1) menggunakan 320 x 240 untuk NTSC dan 352 x 288 untuk PAL. 1.4 Atribut Digital Video1.4.5 Aspect RatioAspect ratio adalah perbandingan ukuran lebar dan tinggi frame. Standar aspect ratio video adalah 4:3 dan motion picture (film bioskop) mrnggunakan 16:9. Beberapa format video menggunakan aspect ratio yang berbeda-beda. Jika anda menyaksikan film bioskop yang diputar di TV, bila tidak di crop maka tampilan di TV menjadi gepeng. Jika dicrop maka ada bagian film yang hilang. Untuk itu anda perlu memperhitungkan di media mana film anda akan diputar. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah perbedaan pixel aspect ratio, yaitu dengan adanya square pixel dan non-square pixel. Square pixel digunakan pada komputer diamana perbandingan tinggi dan lebar pixel adalah sama. Pada standar sinyal broadcast video (standar D1) digunakan non-square pixel dimana ukuran lebar dan tinggi pixel tidak sama. Jika video yang menggunakan non-square pixel ditampitkan pada layar monitor komputer yang menggunakan square pixel maka gambar yang ditampilakan akan mengalami distorsi (misalnya lingkaran menjadi ellips). 1.4 Atribut Digital Video1.4.6 BIt DepthDalam komputer, bit adalah unit terkecil penyimpanan informasi. Bit Depth menyatakan jumlah bit yang disimpan utnuk mendeskripsikan warna suatu pixel. Sebuah gambara yang memiliki 8 bit per pixel dapat menampilakn 256 warna, sedangkan gambar dengan 24 bit dapat menampilkan 16 juta warna. Komputer menggunakan 24 bit RGB, sedangkan video menggunakan 16 bit YUV sehingga jangkauan warnanya lebih terbatas. Karena itu anda perlu hati-hati apabila membuat video untuk ditayangkan di TV, karena warna di layar monitor komputer dapat berbeda dengan tampilan di layar TV. 1.4 Atribut Digital Video1.4.7 Bit RateBit rate sering disebut juga dengan data rate. Atribut ini menentukan jumlah data yang ditampilakan saat video dimainkan. Data rate ini dihitung dalam satuan bps (bit per second). Data rate berkaitan dengan pemilihan codec. Beberapa codec menghendaki data rate tertentu. Misalnya MPG-2 yang digunakan dalam DVD dapat mmenggunakan bit rate maksimum 9800 kbps atau 9,8 mbps. Sedangkan VCD hanya menggunakan bit rate 1,15 mbps.1.5 Memaham Audio Digital 1.5.1 Audio DigitalAudio analog mereproduksi variasi suara dengan membuat atau membaca variasi yang terdapat dalam sinyal elektrik. Audio digital mereproduksi suara dengan mengambil sampling suara atau sinyal dengan kerapatan tertentu dan merubahnya menjadi angka. Kualitas audio bergantung pada sample rate dan bit depth. Sample rate 44,1 kHz sebagai contoh, merupakan kualitas audio CD. Audio untuk internet/CDROM biasanya lebih rendah lagi, yaitu menggunakan sample rate 22 kHz atau dibawahnya. Bit depth hampir sama pengertiannya dengan bit depth pada atribut video, yaitu jumlah bit yang disimpan untuk mendeskripsikan kualitas suara. Misalnya kualitas audio CD adalah 16 bit. Bit depth dan sample rate rendah cocok untuk dialog. Semakin besar sample rate dan bit depth maka ukuran ukuran file akan bertambah. OverviewPengambilan gambar (syuting) video dilakukan dengan camcorder atau handycam. Mungkin juga video yang akan diedit telah disimpan dalam kaset video Beta atau VHS. Untuk memperolehnya dari sumber-sumber tersebut, kita membutuhkan komputer yang telah dilengkapi capture card. Kita dapat menggunakan lima tipe kartu video capture untuk memperoleh video dari sumber, yaitu Analog M-JPEG, Analog MPEG, DV, kombinasi Analog/DV, dan kartu-kartu proprietary. Kita tidak dapat sembarangan menggunakan komputer untuk melakukan video editing. Karena jika kita gunakan komputer dengan konfigurasi rendah, video editing akan terasa berat dan lama. Dibutuhkan komputer dengan konfigurasi minimal harddisk 40 GB, memori 256 MB, processor 1 GHz, kartu VGA AGP 32 MB atau 64 MB, dan monitor CRT untuk melakukan video editing dengan baik. Software yang akan kita gunakan untuk video editing bergantung pada kemampuan kit. Gunakan Movie Maker 2 atau Pinnacle Studio jika kita baru belajar video editing. Jika kita telah agak mahir, kita dapat menggunakan Ulead Video Studio. Gunakan Adobe Premiere jika kita telah profesional dalam video editing. Kita dapat menggunakan program utility untuk mengkonversi video dari suatu format ke format lain. 2.1 Kebutuhan Komputer untuk Menjalankan Adobe Premiere Pro 2.1.1 Spesifikasi KomputerPC (Personal Computer) digunakan untuk mengolah file video baik proses capture maupun editing menggunakan software Adobe Premiere Pro. PC yang akan digunakan minimal harus memiliki spesifikasi sebagai berikut : • Processor Intel® Pentium® III – 800 Mhz • RAM 256 Mb • Harddisk berkecepatan 7200 rpm dengan kapasitas besar (space kosong minimal 20 Gb) • VGA Card 32 Mb (resolusi monitor 1024x768 pixel) • Sound Card yang mendukung DirectX • CDROM/RW dan DVDROM/RW untuk menulis dalam format VCD maupun DVD • DV Capture Card/IEEE 1394 Card • Sistem Operasi Windows XP Home/Pro Edition Untuk menggunakan Adobe Premiere Pro maka harus menggunakan Microsoft Windows XP sebagai sistem operasinya. Hal ini dikarenakan Adobe Premiere Pro hanya dapat berjalan pada sistem operasi tersebut. Lain dengan Adobe Premiere versi 6.5 yang masih dapat berjalan pada sistem operasi Windows 98SE dan Windows2000. 2.2 Video Capture Card2.2.1 Video Capture CardUntuk metransfer file video dari sumber media ke dalam harddisk diperlukan video capture card. Sumber ini bisa berupa VCR (VHS/Betacam), bisa juga dari Handycam/Camcorder. Dengan melakukan proses capturing berarti file dari media tersebut diubah menjadi digital untuk bisa disimpan ke dalam harddisk. Ada bermacam-macam jenis video capture card, yang dapat dibedakan dari fasilitas yang disediakan: Video card yang paling sederhana biasanya hanya mendukung koneksi IEEE 1394. Kebanyakan komputer belum memiliki koneksi ini. Sehingga card ini sebenarnya hanya berfungsi untuk menambah konektor. Koneksi ini digunakan untuk mengcapture format DV (Digital Video). Format DV ini sebenarnya sudah merupakan format digital dan dapat langsung disimpan ke komputer lewat konektor IEEE 1394. Konektor ini bisa digunakan juga untuk koneksi hardware lain, seperti scanner, harddisk eksternal, dll. Video card kelas menengah biasanya menambahkan koneksi analog, bisa berupa S-Video, Composit (RCA). Card ini dapat mengcapture video dari VCR. Beberapa video capture card juga juga dilengkapi dengan input dari antena TV sehingga bisa langsung mengcapture dari acara TV. Real Time Video Card adalah video capture card untuk profesional. Vodeo ard ini memiliki kemampuan untuk mendukung software video editing, sehingga efek atau transisi yang dibuat bisa dipreview real time. Hal ini desebabkan perhitungan kompresi dan efek video dihitung dalam microchip yang terdapat di dalam piranti keras tersebut. Video card ini sangat mahal harganya. Beberapa tipe diantaranya juga memiliki koneksi analog output sehingga bisa melihat hasil preview video di layar TV. Analog disini berarti berbicara mengenai metode input video. Percuma saja kita memilih camcorder dengan antarmuka yang canggih DV, seperti Fire Wire atau USB, sementara kartu video capture yang kita miliki input RCA, alias analog. Karena kita menggunakan RCA, data video yang ada di camcorder harus dipindahkan dulu seluruhnya ke komputer dengan kontrol minimal. Sementara dengan menggunakan Fire Wire atau USB, camcorder bisa dikendalikan langsung melalui komputer lewat software video editing. Lebih mudah dan praktis. Perhatikan juga resolusi dan frame rate maksimum. Tipe yang agak murah memiliki resolusi maksimum 320 x 240, atau bahkan lebih kecil. Capture card seperti ini akan menghasilkan gambar yang terlalu kecil. Pilihlah kartu yang mampu menangani paling tidak 640 x 480, atau bahkan 720 x 576. Untuk frame rate-nya, cari karu yang dapat menangkap gambar 60 rate per detik. Semua kartu video capture datang dalam bentuk bundel dengan software-software yang dibutuhkan untuk menangkap gambar dan video editing tingkat dasar. Kartu-kartu yang lebih mahal biasanya dilengkapi dengan Adobe Premiere. 2.3 Hal-Hal Penting dalam Viedo Editing2.3.1 Beberapa Hal yang Perlu DiperhatikanDalam melakukan proses capturing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses capture berjalan baik, tanpa terjadi drop frame. Drop frame dapat menimbulkan tampilan video yang patah-patah. Video capture cardVideo capture card tersebut harus cukup kuat untuk mampu mengcapture pada kualitas tertentu yang dibutuhkan. Misalkan untuk tampilan full screen video NTSC, video capture card harus mampu mengcapture 30 fps pada 640 x 480 tanpa drop frame. Untuk PAL dan SECAM full screen harus mampu mengcapture 720 x 576 pixel. Untuk medium seperti video untuk CDROM, internet atau VCD bisa digunakan seting yang lebih rendah.HarddiskHarddisk harus memiliki kapasitas yang cukup dan harus cukup cepat untuk menyimpan seluruh rangkaian video. Harddisk yang digunakan minimal 7200 rpm atau lebih baik lagi 10.000 rpm SCSI. ProsesorUntuk mengerjakan proses capturing dan editing gunakan prosesor yang cepat atau kalu bisa gunakan lebih dari 1 prosesor (dual prosesor). Gunakan komponen lain, seperti motherboard dan memori yang cukup cepat untuk mengimbangi prosesor. CodecSebagian besar video capture card memiliki chip kompresi untuk mempertahankan data rate agar tetap bisa mengcapture dengan lancar. Jika video capture card tidak memiliki chip kompresi gunakan kompresi yang cepat seperti MPEG. Bila menggunakan kompresi yang lambat seperti Cinepak, maka akan terjadi drop frame. Matikan program lain yang sedang berjalanSelama melakukan proses capture, matikan program lain seperti screensaver, atau aplikasi lain. Jika tidak dimatikan akan mengganggu proses capture dan mengakibatkan terjadinya drop frame. OverviewAdobe Premiere Pro dibuat oleh Adobe System Inc, yang merupakan versi pembaharuan dari beberapa versi Adobe Premiere terdahulu. Adobe Premiere Pro mulai di luncurkan ke pasaran pada bulan Agustus tahun 2003. Mulai versi 6.0 Adobe Premiere dapat digunakan untuk mengedit file video dengan format DV. Adobe Premiere telah menjadi program standar bagi para profesional dalam bidang digital video. 3.1 Fitur Baru Adobe Premiere Pro3.1.1 Fitur-Fitur BaruPada versi baru ini Adobe Premiere Pro hadir dengan tampilan baru, tetapi lebih simple dari para pendahulunya. Penamaan efek video serta transisinya sedikit mengalami perubahan sehingga membutuhkan waktu bagi para pengguna versi lama (6.0 dan 6.5) untuk menyesuaikan diri dalam tampilan yang baru ini. Beberapa fasilitas baru yang ada dalam Adobe Premiere Pro adalah : Real Time Rendering, dengan fasilitas ini memungkinkan melihat hasil transisi tanpa melaluiproses render. Adobe Product Integration, yaitu kita dapat menggunakan berbagai produk Adobe (Adobe Photoshop, Adobe After Effects, Adobe Encore DVD dan Adobe Audition) untuk bekerja sama dengan Adobe Premiere Pro.Audio Mixer, pada versi ini Adobe telah memperbarui fasilitas audio mixernya, yang mendukung track based effects, submix tracks, mendukung proses perekaman voiceover langsung (dubbing), fasilitas panning untuk sorround dan stereo dan VST filter. Color Correction, Adobe Premiere Pro mulai versi ini melengkapi dirinya dengan fasilitaseksklusif ini. Fasilitas Ini biasanya terdapat pada software editing standar broadcast (highend). Dengan adanya fasilitas ini kita dapat dengan mudah mengkoreksi warna clip video kita sesuai dengan keinginan. Motion Path, pada versi yang baru ini Adobe Premiere Pro menerapkan prinsip keyframing untuk animasi perpindahan posisi pada klip-klip nya. Visual Effect yang dilengkapi dengan keyframe, sehingga dapat dianimasikan dengan mudah.Fasilitas export dalam berbagai format, Adobe Premiere Pro menyediakan fasilitas ekspor kedalam berbagai format media seperti MPEG1, MPEG2, Microsoft DV, AVI dalam berbagai kompresi, Windows Media 9 Series dan Real Media 9.3.2 Premiere User Interface3.2.1 InterfaceMengenal Area Kerja Adobe Premiere Pro Garis besar lingkungan kerja Adobe Premiere Pro terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : 1. Project Window, yang berada pada sebelah kiri atas. 2. Monitor Window, yang berada pada sebelah kanan atas. 3. Timeline Window, yang berada di sebelah kiri bawah. 4. Tools Window, yang berada di sebelah kiri bawah. 3.2 Premiere User Interface3.2.2 Project WindowProject Window adalah tempat dimana Anda menyimpan clip/footage (sebutan bagi file yang digunakan dalam digital video production) yang berupa file image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Project Window memiliki 2 bagian yaitu Tab Project yang berisi daftar clip dan Tab Effects yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video dan transisi video. 3.2 Premiere User Interface3.2.3 Monitor Window Monitor Window terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, di sebelah kiri merupakan Source Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequence Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video nantinya, dan Sequence Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline. 3.2 Premiere User Interface3.2.4 Timeline WindowTimeline Window adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit. Dinamakan timeline karena bekerja berdasarkan waktu (secara horisontal), sedangkan secara vertikal Timeline dibagi dalam “track”, yang terdiri dari track Video dan Audio. Adobe Premiere Pro menggunakan format SMPTE dalam satuan waktunya. SMPTE (Society of Motion Picture dan Television Engineers) adalah organisasi dari orang-orang film dan televisi internasional. Satuan format SMPTE adalah berdasarkan Jam:Menit:Detik:Frame. Misalnya posisi 00: 05: 15: 19 artinya kita berada pada posisi menit ke-5, detik ke-15 dan frame ke-19. Dengan format ini kita akan tahu durasi dari sebuah movie. 3.2 Premiere User Interface3.2.5 Tools WindowTools Window berisikan tombol Selection Tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rolling Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video. OverviewAdobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Adanya kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe PhotoShop dan Adobe After Effect adalah memberikan kemudahan dalam pemakaiannya, image – image dapat disiapkan dengan adobe photoshop dan effect – effect khusus juga dapat disiapkan dari adobe after effect. Sebelumnya Pastikan bahwa Adobe Premiere Pro sudah terinstall, Sekarang Kita mulai dengan membuka Adobe Premiere Pro Klik Start > Program > Adobe > Adobe Premiere Pro, premiere akan menanyakan kepada kita apakah kita akan membuka file yang telah ada, atau membuat file baru, untuk ini tentu saja kita akan membuat file baru. Dan selanjutnya muncul windows dengan New Project klik pada tab Custom Setting.4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.1 ProjekJalankan program Adobe Premiere Pro yang telah kita instal dengan cara pilih Start > All Programs > Adobe Premiere Pro. Tampilan awal program seperti gambar berikut. Setelah menjalankan Adobe Premiere Pro maka langkah selanjutnya adalah membuat project baru dan mensetingnya, langkahnya : 1. Klik tombol New Project yang terdapat pada kotak dialog pembuka. Maka akan tampil kotak dialog New Project. 2. Pada kotak dialog New Project atur Available Presets dengan pilihan DV‐PAL Standard48 KHz, 48 KHz menyatakan rate audio ketika direkam. Jika DV Camcorder menggunakan format video NTSC, pilih DV‐NTSC Standard 48 KHz.Pada frame General, kerena kita kita akan membuat file Video lebih baik kita memilih:- Editing Mode Video for windows,- Time base 29.97 frame per second,Pada Frame Video kita isikan- Frame size 720h : 480v- Frame rate: 29.97 frames/second- Pixel Aspect Ratio: D1/DV NTSC (0.9) Pada Frame Audio kita isikan:- Sample rate 44100 Hz- Display Format Audio Sample 3. Lalu pilihlah lokasi penyimpanan file dengan klik tombol Browse. 4. Isikan nama project pada text box Name dengan nama Baru1. Selanjutnya klik tombol OK untuk melanjutkan. Maka akan tampil area kerja Adobe Premiere Pro. Dan apabila akan menyimpan settingan ini kita tekan tombol SavePreset, kita isi kan nama dan descristion, dan secara otomatis setingan kita akan terlihat pada tab Load Preset, kita simpan File project (ex: Latihan) kita tersrah menentukan lokasi file project kita. Interface Premiere Pro terdiri dari 3 windows utama:1. Project windows, merupakan tempat menyimpan file project2. Monitor windows, merupakan tempat melihat video, yang kita edit di timeline3. Timeline windows, tenpat kita melakukan proses editing 4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.2 Import FileUntuk melakukan pengeditan suatu video, terlebih dahulu kita meng-impor file kita perlukan, dengan cara klik menu File>Import (Ctrl+I) atau klik kanan pada windows project dan pilih import, di sini kita bias meng-impor file video, audio dan image. Pada project windows kita bisa membuat Bin(seperti folder pada windows explorer). Bin ini memudah kita dalam memanagement file project kita. Pada saat ini kita akan membuat 3 bin dengan nama bin masing2 Video, audio, dan image. Cara membuat Bin, klik pada menu File>New>Bin, atau klik kanan pada project windows pilih bin. 4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.3 TransitionTransisi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, dalam pengeditan suatu video transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video berikutnya. Kali ini kita akan mencoba untuk memasukkan sebuah film ke dalam areal kerja kita. Tahap awal yang harus kita lakukan adalah “klik File dari Bar lalu klik Import”. Setelah kita klik import kita lihat pada Project Window secara otomatis terdapat file yang kita import. Untuk meletakkan file yang telah kita import ke dalam TimeLine guna pengeditan, akan kita lakukan dengan cara yang paling mudah dengan teknik DRAG atau DROP yaitu menarik langsung file yang kita inginkan ke dalam time line, untuk file video dan image kita masukkan ke timeline pada track video sedangkan file audio kita masukkan ke track audio. Setelah file dimasukkan ke dalam timeline, tampilan gambar yang kita lihat sangat kecil. Untuk memperbesar tampilannya klik Zoom tool yang berada pada toolbox di samping timelime, klik menu windows>Tools. Sekarang kita memasukkan dua file video kedalam track video 1 dan video 2. Sekarang kita akan mencoba untuk membuat sebuah Transition. Transisis ini berfungsi untuk membuat tiap perubahan video 1 dan 2 atau tiap perpindahan antara scene I dan scene II menjadi halus. Untuk membuka perintah transisi kita buka menu Window lalu klik Effect, dan window effect akan muncul (secara default windows effect ini terdapat pada project windows). Pada menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transition yang sesuai dengan keinginan maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu letakkan kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2. (lihat gambar di bawah ini). Untuk melihat hasil nya tarik pointer sehingga melewati transisi, dan lihat pada monitor windows. 4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.4 Proses EditingDisini kita akan memulai pengeditan Video. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu kita akan masuk kedalam Source Monitor (monitor sebelah kiri) Source Monitor dapat digunakan untuk memotong gambar, yaitu dengan menentukan terlebih dahulu frame mana yang kan kita masukkan ke dalam Timeline. Setelah kitatentukan frame yang akan kita ambil lalu klik tombol “Set In Point( { )” kemudian tentukan sampai frame berikutnya lalu tekan tombol “Set Out Point( } )”.Kemudian cara meletakkan frame tersebut kedalam TimeLine pilih dulu track yang kita ingin kan untuk menempatkan potongan video terdebut, kemudian klik tombol “Insert” pada monitor windows. Secara otomatis frame tersebut masuk ke dalam TimeLine. Atau drag and drop Monitor source nya. Ke dalam Timeline dan track yang kita pilih.Pada tahap ini adalah lanjutan dari proses insert di atas. yaitu apabila frame yang kita tentukan terdapat frame lain yang ikut dalam timeline, jadi frame yang ikut harus dibuang. Caranya adalah:Klik tanda segitiga di samping track video, kita akan melihat seperti ini:Klik set display style, dan pilih show frame, maka track tersebut akan menampilkan file video tersebut frame by frame dan kita tentukan di zoom in menjadi 1 frame sehingga tidak ada lagi frame yang tersisa, kemudian lakukan pemotongan dengan Razor Tool yang terdapat pada ToolsBox, pilih frame yang akan kita buang dan tekan Delete pada keyboard.4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.5 OpacityPada tahap selanjutnya kita akan mencoba untuk melihat fasilitas yang terdapat pada Time line Video., yaitu Opacity Klik tanda panah yang terdapat track video kita lihat fasilitas Opacity dengan cara klik pada Show Key Frame pilih Show Opacity Handles, di sana kita akan melihat garis berwarna orange, posisi nya terletak paling atas itu menandakan opacity nya 100%. Untuk mengubah opacity nya, sebelumnya arahkan pointer video pada video untuk menentukan key frame nya kemudian klik tombol add/remove key frame, setelah kita memberi keyframe maka turunkanlah key frame untuk mengubah Opacity.Catatan: kita bisa memberi banyak key frame pada track tersebut untuk menentukan opacity yang kita inginkan.Track video & Audio dapat kita tambahkan hingga beberapa track. Dengan cara meng Klik kanan pada salah satu track dan pilih add track. Kemudian isikan jumlah track yang ingin kita tambahkan,4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.6 Import TextUntuk memberikan text klik pada menu File>New>Title atau klik kanan pada project window anda dan pilih New Item>Title, maka akan muncul Window Title Designer seperti di bawah:Kita isi kan text pada layer yang tersedia,Setelah itu ttutup window title tersebut. Dan Kemudian title tersebut akan masuk pada project windows anda.Dan Kemudian Masukanlah file title tersebut ke Timeline kita untuk memberi text dan template, lihat gambar.4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.7 Effect VideoSekarang memulai dengan memberi effect pada video kita, untuk memberi sebuah effect pada sebuah video, sebelumnya kita harus memanggil windows effect. Untuk menampilkan windownya klik pada menu Windows>effect, maka window effect akan terlihat seperti gambar dibawah:Pada gambar di atas, Adobe premiere menyediakan berbagai jenis effect yang merupakan effect-effect bawaan pada saat kita menginstall.Sekarang kita memasukkan suatu effect ke dalam track video yang akan kita beri effect, caranya cukup drag and drop salah satu effect yang yang kta anggap bagus. Setelah kita memasukkan effect ke dalam track video kita. Effect yang kita berikan pada track belum terlihat apa, maka dari itu untuk melihat effect yang kita berikan pada video tersebut harus di seting/diatur. Untuk menyeting atau mengatur effect nya kita harus membuka windows effect control, untuk menampilkan window effect klik pada menu windows>effect controls. Maka akan tampil sebuah windows seperti dibawah ini: 4.1 Membuat Project Baru dan Mengatur Seting Dasar 4.1.8 Export FilePada sesi ini merupakan sesi terakhir dalam suatu pengeditam suatu video, sekarang kita meng-export hasil kerja kita yang terdapat dalam timeline windows. Untuk meng-export nya klik pada menu File>Export>Movie Maka akan muncul dialog box seperti di bawah, dan video yang di export dengan format AVI.5.1 Menambahkan Clip Khusus5.1.1 Clip KhususMemasang Universal Counting Leader Untuk menghitung mundur sebelum masuk ke video utama seringkali digunakan Universal Counting Leader.- Memasang Clip Bars and Tone Selain Universal Counting Leader kita juga dapat menambahkan clip Bars and Tone yang berfungsi untuk alat bantu kalibrasi. Biasanya ditambahkan 6 detik Bars and Tone di awal movie. - Membuat Black Video Apabila kita ingin menyisipkan background hitam ke dalam video kita dapat menggunakan clip Black Video. Selain itu kita dapat menambahkan clip Black Video ke dalam Timeline pada awal movie dengan tujuan untuk menyediakan waktu bagi proses perekaman movie di video recorder.5.2 Proses Superimposing5.2.1 SuperimposingSetiap clip yang berada dalam Track Video pasti memiliki property transparansi, dalam Adobe Premiere Pro sebutan untuk transparansi adalah Opacity. Dengan menggunakan fasilitas Opacity kita dapat menggabungkan dua buah clip yang salah satunya akan dijadikan background, teknik penggabungan inilah yang dinamakan Superimpose. Teknik Superimpose hanya berlaku untuk clip yang berada pada Track Video 2, 3 dan seterusnya. Kita akan berlatih menggunakan teknik Superimposing untuk membuat transisi dissolve secara manual, menggabungkan gambar yang memiliki Alpha Channel dan penggabungan gambar yang tidak memiliki Alpha Channel.5.3 Menggunakan Adobe Photoshop CS Untuk Membuat Clip Yang Memiliki Alpha Channel 5.3.1 Menggunakan Adobe Photoshop CS Untuk Membuat Clip Yang Memiliki Alpha Channel Berbagai produk Adobe dapat diintegrasikan untuk memperoleh hasil kreativitas video yang maksimal. Adobe Photoshop CS dapat diintergrasikan dengan Adobe Premiere Pro. Adobe Photoshop CS digunakan untuk membuat title, walaupun dalam Adobe Premiere Pro telah disediakan fasilitas Adobe Title Designer. 5.4 Metode Penggabungan Clip Yang Memiliki Alpha Channel 5.4.1 Metode Penggabungan Clip Yang Memiliki Alpha Channel Selain digunakan untuk membuat transisi sederhana, teknik Superimpose juga dipergunakan untuk menggabungkan clip yang memiliki Alpha Channel.5.6 Bermain dengan Durasi5.6.1 DurasiMungkin suatu saat kita membutuhkan adegan lambat dan adegan yang dipercepat untuk memenuhi tuntutan cerita. Maka akan diperlukan efek slow motion, fast motion, freeze frame dan reverse motion. - Slow Motion Slow motion atau adegan lambat pada prinsipnya adalah mengurangi kecepatan dan menambah durasi dari clip asli. - Fast Motion Fast Motion disebut juga adegan cepat, pada prinsipnya fast motion adalah menambah kecepatan (speed) dan mengurangi panjang durasi. - Freeze Frame Freeze frame atau menghentikan klip adalah mode manipulasi waktu yang lain selain fast motion dan slow motion. Dengan menggunakan metode ini kita dapat menghentikan clip di tengah movie untuk kemudian memainkannya lagi. - Reverse Motion Manipulasi reverse motion pada prinsipnya adalah membalik nilai dari kecepatan/speed, kita dapat melakukan pula melakukan fast reverse motion (adegan balik yang dipercepat) atau slow reverse motion (adegan balik yang diperlambat).5.7 Menggunakan Rate Stretch Tool 5.7.1 Menggunakan Rate Stretch Tool Selain menggunakan cara-cara diatas, proses manipulasi durasi juga dapat dilakukan menggunakan Rate Stretch Tool yang terdapat dalam Tools Window. Dengan menggunakan tool ini kita dapat mempercepat dan memperlambat clip langsung di dalam Timeline.5.8 Koreksi Durasi dalam Timeline5.8.1 Ripple EditApabila kita telah menyusun banyak clip ke dalam Timeline Window, kemudian ingin mengoreksi durasi clip, misalnya memendekkan atau memanjangkan durasi clip yang ada di tengah-tengah, tentu saja koreksi durasi pada clip yang berada di tengah akan mempengaruhi clip-clip yang ada di sampingnya. Adobe Premiere Pro menyediakan berbagai tool untuk melakukan hal ini, yaitu Ripple Edit Tool, Rolling Edit Tool, Slip Edit Tool dan Slide Edit Tool. Ripple Edit Pada Ripple Edit durasi clip yang lain yang ada disebelah clip yang diedit durasinya adalah tetap/tidak mengalami perubahan, namun keseluruhan durasi akan berubah menurut banyaknya perubahan durasi dari clip yang diedit.5.8 Koreksi Durasi dalam Timeline5.8.2 Rolling EditRolling Edit Pada Rolling Edit, durasi keseluruhan clip akan dipertahankan/tetap, jadi jika clip yang berada di tengah dipanjangkan atau dipendekkan maka clip-clip yang berada di sebelahnya akan mengalami penyesuaian5.8 Koreksi Durasi dalam Timeline5.8.3 Slip EditSlip Edit digunakan untuk merubah posisi In Point dan Out Point dari clip yang ada di tengah, durasi clip yang berada di sebelah (clip pertama dan ketiga) tetap, durasi keseluruhan clip juga tidak berubah/tetap.5.9 Mengenal Lift dan Extract5.9.1 Lift dan ExtractFasilitas Lift dan Extract digunakan untuk menghapus bagian clip yang ada di dalam Timeline Window. Perbedaan dari keduanya adalah Lift akan membiarkan daerah yang terhapus tetap kosong, sedangkan Extract akan mengisi bagian yang kosong tersebut dengan menggeser bagian sebelah kanan clip yang tidak terpotong.5.10 Three Point Editing dan Four Point Editing Untuk Menyisipkan Clip 5.10.1 Three Point EditingThree Point Editing Teknik ini disebut Three Point karena kita menggunakan tiga titik sebagai referensi editing, jadi pertama-tama kita tentukan In Point dan Out Point dari clip yang akan disisipkan dalam Source Monitor Window, kemudian kita tentukan In Point atau Out Point saja pada Sequence Monitor Window. Kemudian gnakan tombol insert atau overlay yang ada di dalam source monitor untuk menyisipkan clip ke dalam time line. Perbedaan dasar antara Insert dan Overlay adalah, Insert akan menyisipkan clip dengan mengubah panjang durasi keseluruhan clip menjadi bertambah panjang, sedangkan Overlay akan menyisipkan clip tanpa merubah durasi keseluruhan clip, tetapi mengambil porsi durasi dari clip yang ada disebelahnya.5.10 Three Point Editing dan Four Point Editing Untuk Menyisipkan Clip 5.10.2 Four Point EditingFour Point Editing Jika dalam teknik Three Point Editing kita gunakan 3 buah titik sebagai referensi, maka pada teknik Four Point Editing akan dipergunakan 4 titik sebagai referensi. Jadi pertama kita tentukan In Point dan Out Point clip yang akan disisipkan di dalam Source Monitor Window, kemudian setelah itu kita tentukan In Point dan Out Point dalam Sequence Monitor Window.5.11 Unlink Video dan Audio5.11.1 UnlinkVideo hasil capture biasanya disertai audio/suara. Apabila disusun dalam Timeline Window maka clip tersebut akan menempatkan format video ke dalam Track Video dan format audio ke dalam TrackAudio.Biasanya clip tersebut berwarna hijau. Jika clip dipindah atau digeser maka Track Video dan Track Audio akan ikut berpindah pada posisi yang sama.5.11 Unlink Video dan Audio5.11.1 UnlinkVideo hasil capture biasanya disertai audio/suara. Apabila disusun dalam Timeline Window maka clip tersebut akan menempatkan format video ke dalam Track Video dan format audio ke dalam TrackAudio.Biasanya clip tersebut berwarna hijau. Jika clip dipindah atau digeser maka Track Video dan Track Audio akan ikut berpindah pada posisi yang sama.OverviewAdobe Premiere Pro mendukung banyak format media sebagai hasil akhir proses ekspor. Untuk format video Adobe Premiere mendukung format Microsoft AVI dan DV AVI, Animated GIF, MPEG, RealMedia, QuickTime, serta Windows Media. Untuk format audio Adobe Premiere Pro mendukung format Microsoft AVI dan DV AVI, MPEG, RealMedia, QuickTime, serta Windows Audio Waveform. Untuk format still-image Adobe Premiere Pro mendukung format Filmstrip, FLC/FLI, Targa, TIFF, dan Windows Bitmap. Sedangkan untuk format sequence Adobe Premiere Pro mendukung format GIF sequence, Targa sequence, TIFF sequence, dan Windows Bitmap sequence.Gambar diatas terlihat bahwa terdapat satu buah effect video, untuk melihat hasil dari effect video tersebut arahkah pointer yang di dalam Timeline window pada track video yang kita beri effect tersbut. Apabila anda ingin memberi effect pada bagian tertentu pada track video yang diberi effect, perhatikan pada window effect control terdapat sebuah pointer yang menunjukkan posisi video yang sedang aktif pada track video tersebut. jadi untuk memberi effect pada bagian tertentu pada video tersebut kita harus membuat key frame pada video tersebut dengan cara klik add/remove key frame. dengan memberikan keyframe kita dapat mengatur effect pada bagian video yang kita inginkan. Pada windows effect diatas terdapat Motion, pada motion anda bisa mengatur posisi, skala video anda, semuanya tergantung pada kreasi anda. 6.1 Re-setting Export Movie6.1.1 Re-setting Export MovieApabila anda ingin melakukan setting ulang movie yang sudah anda buat, klik-lah tombol setting sebelum anda meng-export file tersebut. Apabila anda ingin meng-export file dengan format lain, misalnya ke dalam bentuk MPEG-1 (VCD) dan MPEG-2 (DVD) atau dalam format video streaming, Adobe Premiere Pro menyediakan fasilitas encoding terintegrasi dengan nama Adobe Media Encoder. Untuk menampilkan Adobe Media Encoder caranya pada menu pilih File > Export > Adobe Media Encoder. Maka akan tampil kotak dialog Transcode Settings, seperti gambar di bawah ini:

Kemudian pilih format ekspor dalam pilihan Format, kemudian atur juga parameter Preset yang terletak dibawahnya. Untuk memulai proses encoding tekan tombol OK. Maka akan muncul proses rendering seperti gambar di bawah:

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA