Hasil akhir dari proses oogenesis pada pembelahan sel meiosis adalah

Hasil akhir dari proses oogenesis pada pembelahan sel meiosis adalah
Ilustrasi wanita hamil. Shutterstock/bikeriderlondon

TRENDING | 26 Januari 2022 09:46 Reporter : Khulafa Pinta Winastya

Merdeka.com - Proses oogenesis merupakan rangkaian pembentukan ovum (sel telur) dalam ovarium. Kata oogenesis sendiri berasal dari Yunani, yang artinya 'oo' adalah telur dan 'genesis' adalah terjadinya sesuatu. Maka, jika disederhanakan, oogenesis dapat diartikan sebagai proses terwujudnya sel telur.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, wanita sudah mengalami proses oogenesis sejak sebelum lahir. Tepatnya, sekitar delapan hingga 20 minggu setelah ia mulai berkembang sebagai janin. Sel-sel tersebut kemudian berkembang menjadi ovum yang akan matang dan berlipat ganda.

Namun, proses oogenesis akan berhenti sementara pada saat masa kanak-kanak. Kemudian, berlanjut ketika wanita mulai mengalami menstruasi atau masuk masa pubertas. Lalu, bagaimanakah proses oogenesis itu sendiri? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman morulaivf dan berbagai sumber, Rabu (26/1/2022):

2 dari 4 halaman

Sistem reproduksi wanita merupakan salah satu bagian terpenting dalam tubuh untuk melanjutkan keturunan. Untuk bisa hamil, wanita membutuhkan sel telur matang yang siap dibuahi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) pada wanita, yang terjadi di dalam ovarium (indung telur).

Proses oogenesis pada wanita dimulai sejak ia masih menjadi janin. Ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium. Oogonium atau sel induk telur memperbanyak diri dengan cara mitosis (membelah diri) hingga jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer.

Oosit adalah sel telur yang belum matang dan nantinya berkembang sekaligus matang di lapisan luar ovarium.Namun, jumlkah oosit itu akan terus berkurang sampai janin lahir. Dan kemudian kembali berkembang saat masuk masa pubertas.

Sisa oosit yang bertahan itu kemudian akan berkembang menjadi folikel matang. Istilah tersebut merujuk pada kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel itulah yang kemudian akan lepaskan selama masa subur atau reproduksi. (mdk/khu)

Baca juga:
Kasad Jenderal TNI Dudung Menantunya Prajurit Kopassus, Ini Sosoknya yang Gagah
PKK Singkatan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Ini 10 Tugas Pokok&Sejarahnya
Diambil Alih RI, Begini Sejarahnya Ruang Udara Natuna Dikelola Singapura

3 dari 4 halaman

Sebelum terjadi kehamilan, tubuh wanita membutuhkan proses oogenesis terlebih dulu. Berikut proses oogenesis atau terbentuknya sel telur pada tubuh wanita:

1. Fase Pembelahan dan Penggandaan

Fase pertama dalam proses oogenesis dimulai dengan fase mitosis dan meiosis. Mitosis merupakan proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet identik. Sedangkan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet dan masing-masingnya memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induk.


2. Fase Perkembangan

Pada fase ini, terjadi pembelahan sel telur pertama. Yang kemudian terjadi perkembangan sitoplasma (bagian sel) yang tidak seimbang. Karenanya, ada satu oosit yang punya banyak sitoplasma, ada pula yang tidak memilikinya. Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar daripada yang tidak. Oosit yang ukurannya lebih kecil ini disebut dengan badan polar pertama.

3. Fase Pematangan

Kemudian, oosit sekunder dengan ukuran lebih besar akan mengalami pembelahan sel telur kedua yang menghasilkan ootid. Badan polar pertama juga akan membelah menjadi dua badan polar kedua. Lalu, ootid ini akan berkembang menjadi sel telur apabila bertemu dengan spermatozoa alias sel sperma.

Maka bisa dikatakan bahwa ovulasi akan terjadi ketika oosit telah mencapai tahap perkembangan ootid. Setelah pembuahan, maka ootid sudah melewati tahap akhir pematangan dan menjadi sel telur.

Proses ini nantinya akan mengalami degenerasi atau perubahan. Jika oosit atau ootid bertemu dengan sel sperma dan pembuahan tidak terjadi, siklus oogenesis terulang kembali. Tidak hanya itu saja, sel telur pun tidak jadi berkembang sehingga Anda akan mengalami menstruasi.

Baca juga:
Pria Ini Bantu Sopir Truk Alami Pecah Ban di Tol 'Sudah Makan Belum Pak'
Wanita Ngamuk ke Suami di Pinggir Jalan, Ternyata di Dalam Mobilnya Ada Pelakor
Jarang Tersorot, Ini Sosok Ibu Tercinta Eks Wakapolri Komjen Nanan Soekarna

4 dari 4 halaman

Pada proses oogenesis, tentu tak lepas juga dari peran hormon di dalam tubuh. Hormon tersebut dihasilkan oleh hipofisis (kelenjar pituitari) atau ovarium itu sendiri. Mengutip dari Hellosehat, ada tiga hormon utama yang membantu proses oogenesis, yaitu:

FSH/ Follicle Srimulating Hormone, hormon yang merangsang proses ovulasi dan memicu folikel untuk membentuk estrogen. Sehingga, hal itu akan memicu folikel untuk berkembang. Folikel adal sel-sel yang membungkus ovum.

LH/ Lituneizing Hormone, hormon yang menghasilkan hormon progesteron dan merangsang terjadinya ovulasi.

GnRH/ Gonadotropin Releasing Hormone, hormon yang memiliki peran dalam stimulasi hipofisis, sehingga hormon FSH dan LH sekresi. 

Baca juga:
Tips Cari Pasangan yang Setia dan Sayang Ala Heni Tania Istri Kombes
50 Kata-Kata Motivasi Hidup untuk Masa Depan Tanamkan Pikiran Cerah hingga Semangat R
6 Proses Pembuahan Sebelum Terjadinya Kehamilan, Perlu Dipahami

Hasil akhir dari proses oogenesis pada pembelahan sel meiosis adalah
Hasil akhir dari proses oogenesis pada pembelahan sel meiosis adalah

Sistem reproduksi wanita merupakan salah satu bagian terpenting dalam tubuh untuk melanjutkan keturunan. Agar terjadi kehamilan, wanita membutuhkan sel telur yang matang sehingga siap dibuahi. Sebelumnya, ada pula proses oogenesis yang menjadi tahap awal agar sel telur terbentuk. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Mengutip dari laman Fertilitypedia, oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) pada wanita, yang terjadi di dalam ovarium (indung telur).

Sel telur di dalam tubuh wanita sudah ada sejak Anda masih berusia 8 hingga 20 minggu di dalam kandungan. Ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium.

Oogonium atau sel induk telur memperbanyak diri dengan cara mitosis (membelah diri) hingga jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer.

Sayangnya, jumlah oosit primer yang banyak ini akan terus berkurang sampai janin lahir.

Oosit adalah sel telur yang belum matang dan nantinya berkembang sekaligus matang di lapisan luar ovarium.

Awalnya, jumlah oosit primer lebih dari 7 juta. Lalu, jumlah ini pun menurun dan tersisa sekitar 1 – 2 juta setelah bayi perempuan lahir.

Sel-sel telur ini juga akan berhenti berkembang sementara sampai Anda memasuki usia pubertas pada masa remaja.

Nah, setelah masa puber inilah oogonium atau sel induk telur akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi Anda.

Dari 2 juta oosit primer yang ada hanya sekitar 400 saja yang bisa bertahan hingga menjadi folikel matang.

Folikel matang adalah kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel telur ini yang kemudian akan dilepaskan selama masa subur atau reproduksi.

Maka dari itu, proses oogenesis ini diperlukan agar sel telur menjadi matang sehingga pembuahan pun bisa terjadi.

Perlu dipahami bahwa seiring bertambahnya usia Anda, maka kualitas serta kuantitas sel telur mengalami penurunan dan ini adalah hal yang normal terjadi.

Proses oogenesis pada organ reproduksi wanita

Sebelum proses terjadinya kehamilan, tubuh membutuhkan proses oogenesis terlebih dahulu karena berkaitan dengan fungsi reproduksi.

Berikut adalah proses oogenesis atau terbentuknya sel telur pada tubuh wanita.

Fase pembelahan dan penggandaan

Proses oogenesis dimulai dengan adanya mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet (sel anak) yang identik.

Sementara itu, meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet, yang masing-masingnya memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induknya.

Oogonium atau sel induk telur akan matang dan bermitosis menjadi oosit primer (sel telur menjadi besar).

Oosit primer sendiri nantinya akan terbelah menjadi dua bagian menghasilkan oosit sekunder (hasil dari pembelahan).

Fase perkembangan

Berbeda dengan proses spermatogenesis, pembelahan sel telur pertama pada proses oogenesis mengalami perkembangan sitoplasma (bagian sel) yang tidak seimbang.

Akibatnya, ada satu oosit (sel telur yang belum matang) yang memiliki banyak sitoplasma, sedangkan oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma.

Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar daripada oosit yang tidak mempunyai sitoplasma. Nah, oosit yang lebih kecil inilah yang disebut dengan badan polar pertama.

Fase pematangan

Setelah itu, oosit sekunder yang berukuran lebih besar akan mengalami pembelahan sel telur kedua yang menghasilkan ootid.

Badan polar pertama juga akan membelah menjadi dua badan polar kedua. Ootid ini akan berkembang menjadi sel telur apabila bertemu dengan spermatozoa alias sel sperma.

Dapat dikatakan bahwa ovulasi terjadi ketika oosit telah mencapai tahap perkembangan ootid.

Lalu, setelah pembuahan, maka ootid sudah melewati tahap akhir pematangan dan menjadi sel telur.

Proses ini nantinya akan mengalami degenerasi atau perubahan. Jika oosit atau ootid bertemu dengan sel sperma dan pembuahan tidak terjadi, siklus oogenesis terulang kembali.

Tidak hanya itu saja, sel telur pun tidak jadi berkembang sehingga Anda akan mengalami menstruasi.

Hormon yang memengaruhi proses oogenesis

Saat proses oogenesis atau pematangan sel telur wanita berhasil, hal ini yang membuat Anda mengalami ovulasi setiap bulannya.

Perlu diketahui pula bahwa saat mengalami ovulasi, hanya akan ada satu sel telur saja yang matang.

Proses oogenesis ini juga bisa terjadi karena adanya bantuan dan dipengaruhi oleh hormon lainnya yaitu hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone).

Dikutip dari Medline Plus, hormon FSH dapat merangsang pertumbuhan folikel di ovarium (indung telur) sebelum pelepasan sel telur pada proses oogenesis.

Sementara hormon LH mempunyai manfaat untuk memicu terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.