Gangguan alat peredaran darah dapat dicegah dengan cara-cara berikut kecuali

Ilustrasi sistem peredaran daarah. / Sumber: Pixabay

Bola.com, Jakarta - Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel. Sistem peredaran darah berperan penting dalam kehidupan manusia.

Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah ganda atau rangkap. Hal itu dikarenakan setiap sekali beredar ke seluruh tubuh darah melewati jantung sebanyak dua kali.

Sistem peredaran darah bekerja dengan cara mengirim darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Jika aliran darah ke bagian tubuh tertentu berkurang, bisa mengakibatkan berbagai gejala akibat gangguan pada sistem peredaran darah.

Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah sering dijumpai pada seseorang. Beberapa penyebab kelainan tersebut bisa karena faktor keturunan (genetik), kerusakan pada sistem peredaran darah, dan faktor-faktor lain.

Berikut rangkuman tentang macam-macam kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia, dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Jumat (5/11/2021). 

Kapten Fiorentina, Davide Astori meninggal dunia karena serangan jantung. Namun, itu bukanlah hal yang pertama kali terjadi.

Anemia adalah penyakit kurang darah. Kurang darah tersebut terjadi karena kandungan hemoglobin (HB) dalam sel darah merah rendah atau berkurang.

Rendahnya kandungan HB bisa diakibatkan kurangnya makanan yang mengandung zat besi. Selain itu, berkurangnya sel darah merah sering terjadi pada penderita penyakit malaria.

Hal ini karena plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria memakan sel darah merah.

Thalasemia merupakan penyakit yang diakibatkan faktor keturunan. Thalasemia sering terdapat pada bayi dan anak-anak.

Pada pengidap thalasemia, daya ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemoglobin. Pengidap thalasemia berat membutuhkan transfusi darah setiap bulan.

Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan (genetis). Kelainan tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah.

Penderita harus menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus.

Leukimia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali. Beberapa gejala leukimia, yaitu:

  • Demam, kedinginan, dan gejala seperti flu.
  • Badan lemah dan sakit kepala.
  • Sering mengalami infeksi.
  • Kehilangan berat badan.
  • Berkeringat, terutama malam hari.
  • Nyeri tulang atau sendi.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab leukimia. Namun, para peneliti menduga penyebab leukimia antara lain radiasi energi tinggi dan keadaan genetika seseorang.

Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi bila nilai ambang tekanan sistolik antara 140-200 mmHg atau lebih dan nilai ambang tekanan diastolik antara 90-110 mmHg atau lebih.

Beberapa pengidap tidak menunjukkan gejala-gejala akibat tekanan darah tinggi. Namun, beberapa orang ada yang mengalami gejala-gejala, yaitu sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur.

Penyebab hipertensi berkaitan dengan umur, kegemukan, dan keturunan.

Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk arteri (arteri koronari) pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut jantung mendapat makan dan oksigen.

Nadi tajuk berukuran kecil sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat terganggu atau terhenti. Pengidap yang terkena koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada (jantung).

Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri.

Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena). Varises biasanya terjadi di kaki terutama di bagian betis. Varises juga terdapat di bagian anus atau biasa disebut ambeien.

Varises merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak berbahaya. Penyebab varises tidak diketahui secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, varises dapat disebabkan oleh pembengkakan pada vena.

Varises tidak perlu diobati. Namun, jika terjadi varises atau ambien yang parah, dapat dilakukan operasi.

Sumber: Kemdikbud

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah dapat terjadi kapanpun.

Banyak faktor yang menyebabkan sistem peredaran darah terganggu, seperti faktor keturunan ataupun kerusakan yang disebabkan oleh bakteri.

Gangguan yang terjadi tersebut akan berdampak atau memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan berbagai penyakit.

Baca juga: Hipertensi: Gejala, Faktor Risiko, Bahaya, dan Cara Mengobati

Penyakit sistem peredaran darah

Ada beberapa gangguan dan penyakit yang bisa menyerang sistem peredaran tubuh manusia, yakni:

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi akibat arterioskleorsis.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), hipertensi terjadi ketika pembuluh darah tubuh lebih kecil menyempit.

Itu menyebabkan darah memberikan tekanan berlebihan pada dinding pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mempertahankan tekanan.

Meski jantung dan pembuluh darah dapat mentolerir peningkatan tekanan darah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tapi jantung tetap dapat membesar.

Bahkan bisa sampai melemah pada titik kegagalan. Cedera pembuluh darah di ginjal, otak, dan mata juga dapat terjadi.

Baca juga: Anemia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Tekanan darah sebenarnya adalah ukuran dari dua tekanan, yaitu:

Avisena Ashari Kamis, 5 November 2020 | 14:00 WIB

Tidur cukup bisa menjadi salah satu cara pencegahan gangguan pada organ peredaran darah (Dok. Majalah Bobo/Ode)

Bobo.id - Agar jantung dan peredaran tetap sehat, kita bisa melakukan cara pencegahan gangguan pada organ peredaran darah.

Apa teman-teman sudah menerapkan cara pencegahan gangguan pada organ peredaran darah dalam kehidupan sehari-hari?

Atau mungkin teman-teman belum tahu bagaimana cara pencegahan gangguan pada organ peredaran darah itu?

Yuk, kita cari tahu!

Penyebab Gangguan pada Organ Peredaran Darah

Gangguan pada organ peredaran darah ada yang menyerang jantung, pembuluh darah, atau darah di tubuh.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab gangguan pada organ peredaran darah.

Misalnya, ada faktor keturunan saat penyakit diturunkan dari orang tua.

Ada juga faktor bawaan, yaitu kondisi yang sudah ada sejak lahir atau selama dalam kandungan ibu.

Hingga ada faktor produksi sel darah putih yang berlebihan, kekurangan zat besi, dan dampak dari pola hidup tidak sehat.

Beberapa faktor penyebab gangguan pada organ peredaran darah ini bisa kita hindari sehingga risiko penyakit jantung dan peredaran darah lebih kecil.

Bagaimana cara pencegahan gangguan pada organ peredaran darah itu?

Baca Juga: Contoh Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia dan Penyebabnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA