Fungsi keterampilan mengajar kelompok kecil dan PERORANGAN

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Fungsi keterampilan mengajar kelompok kecil dan PERORANGAN

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

Kegiatan Belajar 1

Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

A. Pengertian

Mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil dan siswa-siswa yang bekerja secara perseorangan.

Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan ditandai oleh hal-hal berikut:

  1. Adanya hubungan antarpribadi yang sehat antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa.
  2. Siswa mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat, cara dan kecepatannya sendiri.
  3. Siswa mendapat bantuan dari guru jika ia memerlukannya.
  4. Dalam batas-batas tertentu, siswa dapat dilibatkan dalam penentuan cara belajar, alat yang akan digunakan, dan tujuan yang ingin dicapai.

B. Rasional

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan akan membuahkan hasil dalam terbentuknya sikap dan nilai serta terpenuhinya kebutuhan belajar siswa, karena keberhasilan siswa dalam belajar mencerminkan keberhasilan guru dalam mengajar. Alasan pentingnya kemampuan mengajar kelompok kecil dan perseorangan bagi guru PKR adalah hakikat atau prinsip PKR, yaitu:

  1. Keserempakan kegiatan belajar mengajar
  2. Kadar tinggi waktu kegiatan akademik (WKA)
  3. Kontak psikologis guru – siswa secara berkelanjutan
  4. Pemanfaatan sumber belajar secara efisien.

C. Variasi Pengorganisasian

Contoh

Guru memulai pelajaran tentang bentuk-bentuk daun dengan memperlihatkan berbagai gambar. Kemudian, guru meminta setiap siswa untuk pergi ke kebun sekolah selama 10 menit, untuk mencari 3 bentuk daun yang berbeda.

Setelah itu, siswa diminta membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang. Kelompok diminta merangkum temuan dari setiap anggotanya. Hasil kelompok dipajang di tempat yang telah dised

D. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan

Dalam menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan kita perlu memperhatikan rambu-rambu berikut :

  1. Tidak semua topik dapat diajarkan melalui kelompok kecil dan perseorangan.
  2. Dalam pembelajaran kelompok, langkah pertama yang harus dikerjakan guru adalah mengorganisasikan siswa, sumber materi, ruangan, serta waktu yang diperluka
  3. Kegiatan kelompok kecil yang efektif harus diakhiri dengan kulminasi (puncak kegiatan), berupa laporan, rangkuman dan sejenisnya.
  4. Dalam pembelajaran perseorangan, guru perlu mengenal siswa secara pribadi hingga kondisi belajar dapat diatur dengan cepat.
  5. Kegiatan dalam pembelajaran perseorangan dapat berupa bekerja bebas dengan petunjuk yang telah disiapkan guru dan belajar mandiri sesuai dengan jadwal kegiatan.

Kegiatan Belajar 2

Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan 

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu:

  1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
  2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan.
  3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.
  4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

A. Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi

  1. Menunjukan kehangatan dan kepekaan.
  2. Mendengarkan secara simpatik ide- ide yang dikemukakan siswa.
  3. Memberikan respons positif terhadap buah pikiran siswa.
  4. Membangun hubungan saling mempercayai.
  5. Menunjukan kesiapan untuk membantu siswa.
  6. Menerima perasaan siswa dengan penuh keterbukaan dan pengertian
  7. Berusahalah mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman.

B. Keterampilan Mengorganisasikan Kegiatan

  1. Memberi orientasi umum sebelum kegiatan dimulai
  2. Memvariasikan kegiatan.
  3. Membentuk kelompok yang tepat.
  4. Mengkoordinasikan kegiatan.
  5. Membagi–bagi perhatian.
  6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi

C. Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar

  1. Memberikan penguatan secara tepat.
  2. Melakukan supervise proses awal.
  3. Melakukan supervise proses lanjut.
  4. Mengadakan supervise pemaduan, yaitu bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan kegiatan serta penyiagakan siswa untuk mengikuti akhir.

D. Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran.

  1. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar.
  2. Merencanakan tujuan pembelajaran.
  3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa.
  4. Membantu siswa menilai pencapaian atau kemajuannya.

Kegiatan Belajar 3

penerapan Keterampilan mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan dalam Pembelajaran kelas Rangkap

A. Contoh penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok kecil dan Perseorangan dalam PKR

Penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang dilakukan dengan benar akan dapat mewujudkan prisip –prinsip PKR, yang merupakan salah satu acuan dalam menganalisis contoh PKR, baik contoh yang berupa deskripsi tercetak, maupun contoh dalam tayangan video.

B. Mengidentifikasi Kemunculan Komponen– Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Identifikasi keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dari sebuah contoh PKR harus dilandasi penguasaan yang mantap tentang deskripsi komponen/subkomponen keterampilan.

C. Analisis kekuatan dan Kelemahan Contoh PKR

Kekuatan dan kelemahan sebuah contoh PKR dapat dianalisis dengan mengacu kepada prinsip-prinsip PKR, kemunculan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam mewujudkan prinsip-prinsip tersebut, serta kriteria pembelajaran yang efektif.

Penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dalam PKR hanya akan berhasil, jika guru menguasai dengan benar keterampilan tersebut serta menguasai prinsip-prinsip PKR. Latihan yang bertahap dan sistematis akan memungkinkan guru mampu menerapkannya secara benar dan efektif.

Download PPT Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Dalam PKR pda Modul 6 disini.

Fungsi keterampilan mengajar kelompok kecil dan PERORANGAN

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Fungsi keterampilan mengajar kelompok kecil dan PERORANGAN

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

PEMBELAJARAN MIKRO

KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

Disusun Oleh :

Kelompok III

Sri Hutari Astati Febianti L
Kurniah Hasbi Abdullah Difinubun Rosliana
IIn Seftiana Dante Nurleli said
Fatmawati Sarti
Evi elfira Nurul Fatwa
Marlena Osfi
Wa Ulfi Nur Mutmainah

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2016

KATA PENGANTAR

        Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan “ Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan”.

        Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

         Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

        Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Atas perhatian dan kesempatan teman-teman yang berkenan membaca makalah ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih.

Makassar, 17 September 2016

kelompok III

DAFTAR ISI

SAMPUL ……………………………………………………………..  i

KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar belakang …………………………………………………………………………… 1
  2. Rumusan masalah …………………………………………………………………….. 2
  3. Tujuan ……………………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

  1. Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan……… 3
  2. Rasionalitas…………………………………………………………………………. 5
  3. Tujuan Penggunaan dalam Kelas………………………………………………… 5
  4. Komponen-Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan …. 6

BAB III PENUTUP

  1. Kesimpulan………………………………………………………………. 9
  2. Saran………………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 10

BAB I

PENDAHULUAN

       Pembelajaran sebagai bagian integral dari pendidikan harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas yang dinikmati oleh setiap warga. Konsep pendidikan untuk semua (education for all), mengandung makna bahwa pendidikan harus mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya.

        Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, memiliki makna bahwa proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan harus bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap warga belajar (siswa) baik untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat kelompok maupun kebutuhan individual. Salah satu implikasi untuk mewujudkan pelayanan yang dapat memenuhi karakteristik siswa yang berbeda-beda itu adalah dengan menerapkan model mengajar secara berkelompok atau perorangan atau disebut dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

         Pendidikan dan pembelajaran di satu sisi harus dapat mengantarkan manusia (siswa) dalam kebersamaan, artinya mengembangkan kehidupan sosial. Di sisi lain bahwa setiap manusia (siswa) juga memiliki kebutuhan yang bersifat individual. Pendidikan dan pembelajaran yang efektif tentu saja adalah yang dapat memenuhi atau memfasilitasi adanya kebersaam disamping terpenuhinya kebutuhan secara individual.

        Dalam pengajaran klasikal, kebutuhan siswa secara induvidu belum dapat terlayani secara maksimal. Guru biasanya hanya memperhatikan kebutuhan siswa pada umumya di kelas yang dia ajarkan. Adapun sifat-sifat atau karakteristik yang bersifat individual belum dapat terlayani secara optimal. Oleh karena itu, guru secara profesional disamping guru harus melayani siswa secara klasikal juga jangan mengabaikan kebutuhan siswa secara individual.

         Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu keterampilan ini harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para calon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

  1. Rumusan Masalah
  2. Apa yang dimaksud dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
  3. Apa rasional keterampilan belajar kelompok kecil dan perorangan?
  4. Apa tujuan penggunaan dalam kelas mengenai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ?
  5. Apa saja  komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ?

       Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita memahami keterampilan dasar mengajar khususnya dalam keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, setelah itu kita perlu memahamai ada unsur-unsur pembelajaran kelompok kecil dan perorangan. Serta agar kita tahu komponen dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian dan Rasional Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
  2. Pengertian

         Keterampilan adalah keterampilan standar yang harus dimiliki oleh setiap individu yang berprofesi sebagai tenaga pendidik atau pola kegiatan yang bertujuan, dan memerlukan skill dan koordinasi informasi yang dipelajari.

      Mengajar adalah membimbing suatu kegiatan siswa dalam proses belajar, yang merupakan pengaturan dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar dengan baik

        Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru membimbing murid dalam belajar secara kelompok dengan jumlah berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya. Sedangkan keterampilan dalam mengajar perorangan  adalah kemampuan guru dalam membimbing murid dalam belajar secara individual terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar atau bermasalah.

         Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.

           Sesuai dengan makna yang tersirat di dalam kata kelompok kecil dan perorangan, maka secara fisik yang menandai bentuk pengajaran ini adalah terbatasnya jumlah siswa yang dihadapi guru, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil dan tentu saja hanya seorang untuk perorangan.Ini tidaklah berarti guru hanya menghadapi satu kelompok atau seorang siswa saja sepanjang waktu belajar. Guru menghadapi banyak kelompok dan banyak siswa yang masing-masing mempunyai kesempatan untuk bertatap muka secara kelompok dan perorangan.

         Hubungan tatap muka antara guru dengan kelompok atau dengan perorangan ini diwarnai oleh hakekat pengajaran kelompok kecil dan perorangan :

  1. Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan siswa-siswa. Ini berarti bahwa interaksi belajar mengajar tidak saja terjadi antar guru dan siswa, tetapi juga antara siswa dan siswa.
  2. Siswa belajar sesuai engan kecepatan, cara, kemampuan dan minatnya sendiri
  3. Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
  4. Siswa dilibatkan dengan penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.

        Bertitik tolak dari hakikat di atas, maka tidak setiap siswa yang belajar sendiri ataupun yang duduk dalam kelompok kecil dapat dikatakan berada dalam susasna pengajaran kelompok kecil ataupun perorangan. Syarat-syarat di atas haruslah dipenuhi, hingga peran guru di dalam pengajaran ini, lebih banyak sebagai :

  1. Organisator kegiatan pembelajaran.
  2. Sumber informasi bagi siswa.
  3. Pendorong bagi siswa untuk belajar.
  4. Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.
  5. Orang yang mendiagnosis kesulitan siswa dan memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya..
  6. Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa lainnya, yang berarti guru ikut serta menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan suatu masalah atau mencari suatu kesepakatan sebagaimana siswa lain melakukannya.

       hal-hal berikut ini yang menjadi alasan perlunya pengajaran kelompok kecil dan perorangan :

  1. pada dasarnya seorang siswa berbeda dengan siswa lainnya (individual differences), sehinngga memerlukan perlakuan/layanan yang tidak harus sama.
  2. Dalam pengajaran klasikal, perbedaan individual tidak mendapat perhatian guru. Karena itu, diperlukan pengajaran perorangan.
  3. Perbedaan individual perlu mendapat perhatian yang lebih manusiawi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
  4. Dalam kelompok kecil hubungan guru-siswa dan siswa-siswa, lebih akrab, sehingga, mereka dapat saling membelajarkan, daya kreatif dan kepemimpinan siswa berkemban, siswa aktif belajar secara optimal sesuai dengan kebutuhannya( kadar CBSA tinggi).
  5. Belajar dalam kelompok kecil dan perorangan merupakan alternatif yang dapat dikombinasikan dengan pengajaran klasikal.
  6. Dengan demikian, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu kebutuhan yang esensial bagi setiap guru yang profesional.
  1. Tujuan dan Penggunaan dalam Kelas
  2. Tujaun

Secara umum tujuan pengajaran kelompok kecil dan perorangan ini adalah :

  1. Mengaktifkan siswa belajar.
  2. Agar terjadi interaksi dalam belajar yang bervariasi, yaitu guru-siswa, siswa-siwa. Siwa-guru, dan seterusnya.
  3. Agar siswa dapat mencapai kemajuan belajar sesuai dengan kemampuan, minat dan kecepatannya sendiri.
  4. Siswa yang mempunyai masalah dalam belajar karena mereka berada dalam susasana hubungan interpersonal yang sehat dan akrab.

Adapun beberapa tujuan Keterampilan mengajar perorangan berikut ini :

  1. Memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar kepada peserta didik.
  2. Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada peserta didik
  3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar lebih aktif
  4. Membentuk hubungan yang lebih akrab antara pendidik dan peserta didik, maupun antar peserta didik

Adapun tujuan dari keterampilan mengajar kelompok kecil adalah

  1. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui dinamika kelompok
  2. Memberi kesempatan memecahkan masalah untuk berlatih memecahkan masalah dan cara hidup secara rasional dan demokratis
  3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong royong.
  4. Penggunaan dalam Kelas
  5. Variasi Pengorganisasian

       Memberikan perhatian yang wajar pada perbedaan individual siswa dalam bentuk kelompok pengajaran kecil dan perorangan menuntut perubahan, baik dalam pengelolaan kelas maupun dala peran guru. Kalau selama ini guru hampir selalu menghadapi siswa dalam kelas besar, kini disediakan kesempatan bagi siswa untuk bekerja di dalam kelompok kecil dan bila perlu secara perorangan.

       Berbagai organisasi pengorganisasian dapat digunakan untuk maksud tersebut yang tentu saja harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, hakikat materi, kemampuan siswa, kemampuan guru mengelola, serta fasilitas yang tersedia. Di bawah ini disajikan berbagai variasi pengorganisasian untuk memberikan kesempatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan.

Model A

Kelompok       Kecil                                                                Perorangan

Pelajaran diawali dengan pertemuan kalsikal untuk memberi informasi dasar, penjelasan tentang tugas yang akan dikerjakan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu. Dalam model ini, setelah pertemuan kelas, siswa diberi kesempatan untuk memilih :

  1. bekerja dalam kelompok
  2. bekerja dalam perorangan

Setelah waktu yang ditetapkan berakhir, pelajaran diakhiri dengan pertemuan kelas kembali sebagai arena berbagai pengalaman, laporan atau pengukuhan hasil kerja.

Model B

Kelompok Kecil

Pertemuan yang diawali dengan pengarahan secara kalsikal, yang mungkin mencakup informasi dasar, perundingan tentang tugas yang akan dikerjakan, cara kerja dan sebagainya. Setelah ini kelas langsung bekerja dalam kelompok-kelompok kecil menyelenggarakan kontrak yang telah dibuatnya bersama dengan guru, sampai waktu yang ditentukan berakhir. Laporan kelompok diserahkan kepada guru

Model C

Perorangan

                                                                                                                                                                                                                                                              Kelompok Kecil

            Pertemuan yang diawali dengan pengarahan/informasi secara klasikal. Setelah itu siswa langsung bekerja secara perorangan, dan kemudian bergabung dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengolah szhasil yang telah dicapai. Pada akhir pertemuan, setiap kelompok menyerahkan hasilnya kepada guru.

Model D

Perorangan

            Setelah pertemuan dalam kelas besar yang merupakan awal kegiatan, siswa langsung bekerja secara perorangan sampai batas waktu berakhir. Setiap siswa bekerja sesuai kontrak yang telah dibuatnya bersama dengan grur.

         Masih banyak variasi pengorganisasian lain yang dapat dibuat dari guru, yang semuanya menuntut kemampuan dan keterampilan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai.

  1. Hal – hal yang harus diperhatikan

         Agar dapat menggunakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan secara efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru seperti :

  • tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil atau perorangan. Hal – hal yang bersifat umum seperti pengarahan, informasi umum dan sebagainya diberikan dalam bentuk kelas besar.
  • dalam pengajaran kelompok kecil langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah mengorganisasikan siswa, sumber, materi, ruangan serta waktu yang ditentukan. Langkah ini merupakan landasan bagi berlangsungnya kegiatan.
  • kegiatan pengajaran kelompok kecil yang efektif diakhiri oleh suatu kulminasi yang dapat berupa rangkuman, pemantapan, laporan, dan sebagainya yang semuanya memungkinkan siswa saling belajar.
  • dalam pengajaran perorangan guru sangat perlu mengenal siswa secara pribadi, hingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.
  • kegiatan dalam pengajar perorangan dapat bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai ( misalnya dengan paket belajar atau dengan bahan yang disiapkan oleh guru ), dapat pula bekerja dalam kelompok kecil, dengan demikian dalam situasi pengajaran perorangan guru mungkin bekerja dengan satu orang siswa, 2 orang siswa, atau mengunjungi tiap siswa dengan berbagai kegiatan bila muncul kebutuhan untuk itu.
  1. Komponen-Komponen Keterampilan

         Ada 4 (Empat) komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk pengajaran kelompokkecil dan perorangan. Bila diteliti lebih jauh, pengajaran kelompok kecil dan perorangan, masing-masing memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan penanganan tugas. Karena dalam bab ini diuraikan empat kelompok keterampilan, yaitu : Mengadakan pendekatan secara pribadi, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Komponen-komponen tersebut akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut :

  1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi

Salah satu prinsip pengajaran kelompok keil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab dan sehat antara guru dan siswa dan siswa-siswa. Hal ini mungkin terwujud bila guru memeiliki keterampilan berkomunikasi secara pribadi. Keterampilan ini memungkinkan guru menciptakan suasana terbuka, hingga siswa benar-benar merasa bebas dan leluasa mengemukakan segala pikiran dan permasalahan yang dimilikinya. Siswa merasa yakin guru akan siap mendengarkan serta mempertimbangkan segala pendapatnya, serta akan membantunya bila perlu. Siswa benar-benar merasa bahwa guru penuh perhatian pada dirinya. Suasana seperti itu dapat diciptakan antara lain dengan cara berikut :

  1. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.
  2. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa.
  3. Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa.
  4. Membangun hubungan saling mempercayai. Siakp saling mempercayai ini dapat ditunjukkan oleh guru secara verbal dan non verbal, misalnya dengan mimic (ekspresi muka), ataupun kontak langsung dengan siswa (seperti : berbicara langsung, menepuk bahu dan sebagainya).
  5. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk mendominasi ataupun mengambil alih tugas siswa
  6. Menerima perasaan isswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
  7. Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh pemahaman, merasa dibantu, serta merasa menemukan alternative pemecahan masalah yang dihadapinya.
  1. Keterampilan mengorganisasikan

        Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru berperan sebagai organisator, yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Untuk itu guru memerlukan keterampilan berikut :

  1. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan, sebelum kelompok/perorangan mengerjakan berbagai kegiatan yang telah ditetapkan bersama
  2. Memvariasikan kegiatan yang mencakup : penetapan/penyediaan ruangan kerja, peralatan, cara kerja, aturan-aturan yang perlu dilaksanakan, serta alokasi waktu untuk kegiatan tersebut
  3. Membentuk kelompok yang tepat, dalam jumlah, tingkat kemampuan, dan lain-lain hingga siap mengerjakan tugas-tugasnya dengan sumber yang sudah tersedia
  4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan sertapenggunaan materi dan sumber, hingga dapat memberikan bantuan pada saat yang tepat.
  5. Membagi-bagikan perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa, hingga guru siap datang membantu siapa saja memerlukannya
  6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa : laporan hasil yang dicapai siswa, kemudian disertai penyimpulan tentang kemajuan yang dicapai siswa dalam kegiatan tersebut. Hal ini sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling belajar.
  1. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar

Keterampilan ini memungkinkan guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami frustasi. Hal ini dapat dicapai bila guru memiliki keterampilan-keterampilan berikut :

  1. Memberikan penguatan yang sesuai dalam bentuk, kauntitas, dan kualitas ; karena pada dasarnya penguatan merupakan dorongan yang penting bagi siswa untuk maju
  2. Mengembangkan supervise proses awal yaitu sikap tanggap guru terhadap siswa secara perorangan maupun keseluruhan, yang memungkinkan guru melihat atau mengetahui apakah segala sesuatu berjalan dengan lancer dan memadai. Hal ini menuntut guru berkeliling ke semua kelompok untuk melihat apakah siswa sudah mulai bekerja dengan arah yang benar, memberi bantuan bila diperlukan, dan sebagainya. Dengan demikian supervise proses awal menekankan kelancaran berlangsunya segala sesuatu yang perlu dilaksanakan pada awal kegiatan. Bimbingan pertama ini merupakan jaminan bagi tumbuhnya semangat dan kepercayaan diri siswa untuk melakukan kegiatan
  3. Mengadakan supervise proses lanjut yang memusatkan perhatian pada penekanan dan pemberian bantuan secara kolektif setelah kegiatan berlangsung beberapa lama. Hal ini kemudian menuntut keterampilan guru untuk mengadakan interaksi guru-siswa. Interaksi tersebut dapat berupa :
  • Memberikan pelajaran atau bimbingan tambahan (tutoring) kepada siswa tertentu, baik secara perorangan maupun kelompok. Pelajaran atau bimbingan tersebut dapat berupa suatu konsep atau keterampilan khusus
  • Melibatkan diri sebagai peserta dengan hak dan kewajiban yang sama dengan siswa. Kehadiran guru dikelompok sebagai peserta aktif, akan merupakan motivasi bagi siswa, hingga siswa menyadari potensinya sendiri.
  • Memimpin diskusi bila perlu
  • Bertindak sebagai katalisator, yaitu meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir atau belajar melalui pertanyaan, komentar dan saran-saran
  1. Mengadakan supervise pemaduan, yang memusatkan perhatian pada penilaian pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman dan pemantapan yang pada akhirnya memungkinkan siswa saling belajar, serta memperoleh wawasan secara menyeluruh tentang kegiatan tersebut. Supervisi pemanduan ini dilakukan guru dengan mendatangi setiap kelompok, menilai kemajuannya, serta menyiagakan mereka untuk mengikuti kegiatan akhir. Salah satu cara yang efektif untuk maksud ini, adalah mengingatkan siswa akan waktu yang masih tersisa untuk menyelesaikan tugas.

Misalnya : “ Waktu tinggal 10 menit lahi “!

Pukul 10.00 semua kelompok sudah berkumpul di kelas, siap dengan laporannya!”

Pemunculan ketiga jenis supervise ini (supervise proses awal, proses lanjut, dan pemaduan), dapat digambarkan sebagai berikut :

Kegiatan Awal

–        Penjelasan tugas

–        Pembagian tugas

   Awal

Kegiatan Kelompok Berlangsung

Sesuai dengan pengarahan antara lain :

–        Kegiatan paralel

–        Kegiatan komplementer

–        Kegiatan berbeda penuh

Menyiapkan Kelompok Untuk Kegiatan Akhir

–        Kegiatan pada tujuan

–        Pengecekan kemajuan kelompok

Kegiatan Akhir

–        Laporan + Tanya jawab

–        Rangkuman

–        Pemantapan

  1. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

       Tugas guru yang utama adalah membantu siswa melakukan kegiatan baik secara perorangan, maupun secara berkelompok. Untuk maksud tersebut guru harus mampu membuat perencanaan kegiatan belajar yang tepat bagi setiap siswa atau kelompok, dan sekaligus mampu melaksanakannya. Untuk membuat perencanaan yang tepat guru dituntut mampu mendiagnosis kemampuan akademik siswa, kemampuan memahami, gaya belajar, kecenderungan minat, serta tingkat kedisipilinan siswa. Berdasarkan hasil diagnosis tersebut, guru diharapkan mampu menetapkan kondisi dan tuntutan belajar yang memungkinkan siswa memikul tanggung jawab belajarnya sendiri. Kondisi dan tuntunan belajar ini dapat berupa : belajar mandiri, paket kegiatan belajar, belajar dengan tutor teman sebaya, simulasi, belajar dengan bermain, dan sebagainya. Semuanya itu memandu siswa untuk menghayati pengalaman bekerja sama ataupun bekerja dengan pengarahan sendiri.

          Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran ini mencakup :

  1. Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran yang dapat dilakukan dengan diskusi atau menyediakan bahan-bahan yang menarik dan yang mampu menstimulasi siswa untuk mencapai tujuan tertentu
  2. Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa yang mencakup kriteria keberhasilan, langkah-langkah kerja waktu serta kondisi belajar
  3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa bila diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan berinteraksi aktif, menunjukkan mimik tanda setuju atau menjawab pertanyaan. Disamping itu, guru perlu juga memberikan saran/nasihat secara periodic yang didasarkan pada kemajuan mahasiswa, misalnya siswa yang memilih belajar sendiri ternyata mengalami hambatan didalam proses belajarnya. Dalam hal ini guru dapat menyarankan belajar yang lain. Bimbingan secara periodic ini sangat berpengaruh pada kemajuan siswa karena waktu dapat digunakan secara efektif, siswa segera dapat diarahkan kembali, dan dengan demikian gairah dan semangat belajar dapat dipelihara
  4. Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri. Hal ini berbeda dari cara penilaian tradisional yang pada umumnya dilakukan oleh guru sendiri. Membantu siswa menilai diri sendiri berarti memberi kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki dirinya sendri, yang sekaligus merupakan pencerminan kerjasama guru dan siswa dalam situasi pendidikan yang manusiawi.

Dari empat kelompok keterampilan diatas ternyata di dalamnya mencakup keterampilan dasar yang sebelumnya harus dikuasai oleh guru, yaitu keterampilan bertanya, menjelaskan dan membimbing diskusi kelompok kecil. Dengan demikain, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan keterampilan dasar tersebut. Setelah kelompok keterampilan diatas dapat diterapkan baik dalam pengajaran kelompok kecil maupun dalam pengajaran perorangan dengan tekanan yang berbeda. Dalam pengajaran kelompok kecil tekanan utama terletak pada penerapan keterampilan mengorganisasikan serta membimbing dan memudahkan siswa belajar, sedangkan dalam pengajaran perorangan tekanan itu terletak pada penerapan keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi serta keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Contoh Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil

Gambar 1

Gambar 2

Contoh Keterampilan Mengajar Kelompok perorangan

BAB III

PENUTUP

       Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan salah satu cara yang dapat di lakukan untuk dapat memfasilitasi system pembelajaran yang di butuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu keterampilan mengajar ini harus  di latih dan di kembangkan, sehingga para calon guru atau guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

      Adapun Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan yaitu Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, dan Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

       Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Asril Zainal.2013. Micro Teaching. Jakarta: Rajawali Pers

https://areknerut.wordpress.com/2013/01/01/1018/

http://elinady.blogspot.co.id/2014/02/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html

http://zalinamandah.blogspot.co.id/2015/02/makalah-keterampilan-mengajar-kelompok.html