Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
Kegiatan Belajar 1 Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan A. Pengertian Mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil dan siswa-siswa yang bekerja secara perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan ditandai oleh hal-hal berikut:
B. Rasional Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan akan membuahkan hasil dalam terbentuknya sikap dan nilai serta terpenuhinya kebutuhan belajar siswa, karena keberhasilan siswa dalam belajar mencerminkan keberhasilan guru dalam mengajar. Alasan pentingnya kemampuan mengajar kelompok kecil dan perseorangan bagi guru PKR adalah hakikat atau prinsip PKR, yaitu:
C. Variasi Pengorganisasian Contoh Guru memulai pelajaran tentang bentuk-bentuk daun dengan memperlihatkan berbagai gambar. Kemudian, guru meminta setiap siswa untuk pergi ke kebun sekolah selama 10 menit, untuk mencari 3 bentuk daun yang berbeda. Setelah itu, siswa diminta membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang. Kelompok diminta merangkum temuan dari setiap anggotanya. Hasil kelompok dipajang di tempat yang telah dised D. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan kita perlu memperhatikan rambu-rambu berikut :
Kegiatan Belajar 2 Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu:
A. Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi
B. Keterampilan Mengorganisasikan Kegiatan
C. Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar
D. Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran.
Kegiatan Belajar 3 penerapan Keterampilan mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan dalam Pembelajaran kelas Rangkap A. Contoh penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok kecil dan Perseorangan dalam PKR Penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang dilakukan dengan benar akan dapat mewujudkan prisip –prinsip PKR, yang merupakan salah satu acuan dalam menganalisis contoh PKR, baik contoh yang berupa deskripsi tercetak, maupun contoh dalam tayangan video. B. Mengidentifikasi Kemunculan Komponen– Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Identifikasi keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dari sebuah contoh PKR harus dilandasi penguasaan yang mantap tentang deskripsi komponen/subkomponen keterampilan. C. Analisis kekuatan dan Kelemahan Contoh PKR Kekuatan dan kelemahan sebuah contoh PKR dapat dianalisis dengan mengacu kepada prinsip-prinsip PKR, kemunculan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam mewujudkan prinsip-prinsip tersebut, serta kriteria pembelajaran yang efektif. Penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dalam PKR hanya akan berhasil, jika guru menguasai dengan benar keterampilan tersebut serta menguasai prinsip-prinsip PKR. Latihan yang bertahap dan sistematis akan memungkinkan guru mampu menerapkannya secara benar dan efektif. Download PPT Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Dalam PKR pda Modul 6 disini. Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
PEMBELAJARAN MIKRO KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN Disusun Oleh : Kelompok III
PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR TAHUN AJARAN 2016 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan “ Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Atas perhatian dan kesempatan teman-teman yang berkenan membaca makalah ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih. Makassar, 17 September 2016 kelompok III DAFTAR ISI SAMPUL …………………………………………………………….. i KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii DAFTAR ISI…………………………………………………………. iii BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 10 BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran sebagai bagian integral dari pendidikan harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas yang dinikmati oleh setiap warga. Konsep pendidikan untuk semua (education for all), mengandung makna bahwa pendidikan harus mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya. Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, memiliki makna bahwa proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan harus bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap warga belajar (siswa) baik untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat kelompok maupun kebutuhan individual. Salah satu implikasi untuk mewujudkan pelayanan yang dapat memenuhi karakteristik siswa yang berbeda-beda itu adalah dengan menerapkan model mengajar secara berkelompok atau perorangan atau disebut dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Pendidikan dan pembelajaran di satu sisi harus dapat mengantarkan manusia (siswa) dalam kebersamaan, artinya mengembangkan kehidupan sosial. Di sisi lain bahwa setiap manusia (siswa) juga memiliki kebutuhan yang bersifat individual. Pendidikan dan pembelajaran yang efektif tentu saja adalah yang dapat memenuhi atau memfasilitasi adanya kebersaam disamping terpenuhinya kebutuhan secara individual. Dalam pengajaran klasikal, kebutuhan siswa secara induvidu belum dapat terlayani secara maksimal. Guru biasanya hanya memperhatikan kebutuhan siswa pada umumya di kelas yang dia ajarkan. Adapun sifat-sifat atau karakteristik yang bersifat individual belum dapat terlayani secara optimal. Oleh karena itu, guru secara profesional disamping guru harus melayani siswa secara klasikal juga jangan mengabaikan kebutuhan siswa secara individual. Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu keterampilan ini harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para calon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar kita memahami keterampilan dasar mengajar khususnya dalam keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, setelah itu kita perlu memahamai ada unsur-unsur pembelajaran kelompok kecil dan perorangan. Serta agar kita tahu komponen dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan. BAB II PEMBAHASAN
Keterampilan adalah keterampilan standar yang harus dimiliki oleh setiap individu yang berprofesi sebagai tenaga pendidik atau pola kegiatan yang bertujuan, dan memerlukan skill dan koordinasi informasi yang dipelajari. Mengajar adalah membimbing suatu kegiatan siswa dalam proses belajar, yang merupakan pengaturan dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar dengan baik Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru membimbing murid dalam belajar secara kelompok dengan jumlah berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya. Sedangkan keterampilan dalam mengajar perorangan adalah kemampuan guru dalam membimbing murid dalam belajar secara individual terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar atau bermasalah. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Sesuai dengan makna yang tersirat di dalam kata kelompok kecil dan perorangan, maka secara fisik yang menandai bentuk pengajaran ini adalah terbatasnya jumlah siswa yang dihadapi guru, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil dan tentu saja hanya seorang untuk perorangan.Ini tidaklah berarti guru hanya menghadapi satu kelompok atau seorang siswa saja sepanjang waktu belajar. Guru menghadapi banyak kelompok dan banyak siswa yang masing-masing mempunyai kesempatan untuk bertatap muka secara kelompok dan perorangan. Hubungan tatap muka antara guru dengan kelompok atau dengan perorangan ini diwarnai oleh hakekat pengajaran kelompok kecil dan perorangan :
Bertitik tolak dari hakikat di atas, maka tidak setiap siswa yang belajar sendiri ataupun yang duduk dalam kelompok kecil dapat dikatakan berada dalam susasna pengajaran kelompok kecil ataupun perorangan. Syarat-syarat di atas haruslah dipenuhi, hingga peran guru di dalam pengajaran ini, lebih banyak sebagai :
hal-hal berikut ini yang menjadi alasan perlunya pengajaran kelompok kecil dan perorangan :
Secara umum tujuan pengajaran kelompok kecil dan perorangan ini adalah :
Adapun beberapa tujuan Keterampilan mengajar perorangan berikut ini :
Adapun tujuan dari keterampilan mengajar kelompok kecil adalah
Memberikan perhatian yang wajar pada perbedaan individual siswa dalam bentuk kelompok pengajaran kecil dan perorangan menuntut perubahan, baik dalam pengelolaan kelas maupun dala peran guru. Kalau selama ini guru hampir selalu menghadapi siswa dalam kelas besar, kini disediakan kesempatan bagi siswa untuk bekerja di dalam kelompok kecil dan bila perlu secara perorangan. Berbagai organisasi pengorganisasian dapat digunakan untuk maksud tersebut yang tentu saja harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, hakikat materi, kemampuan siswa, kemampuan guru mengelola, serta fasilitas yang tersedia. Di bawah ini disajikan berbagai variasi pengorganisasian untuk memberikan kesempatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan. Model A Kelompok Kecil Perorangan Pelajaran diawali dengan pertemuan kalsikal untuk memberi informasi dasar, penjelasan tentang tugas yang akan dikerjakan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu. Dalam model ini, setelah pertemuan kelas, siswa diberi kesempatan untuk memilih :
Setelah waktu yang ditetapkan berakhir, pelajaran diakhiri dengan pertemuan kelas kembali sebagai arena berbagai pengalaman, laporan atau pengukuhan hasil kerja. Model B Kelompok Kecil Pertemuan yang diawali dengan pengarahan secara kalsikal, yang mungkin mencakup informasi dasar, perundingan tentang tugas yang akan dikerjakan, cara kerja dan sebagainya. Setelah ini kelas langsung bekerja dalam kelompok-kelompok kecil menyelenggarakan kontrak yang telah dibuatnya bersama dengan guru, sampai waktu yang ditentukan berakhir. Laporan kelompok diserahkan kepada guru Model C Perorangan Kelompok Kecil Pertemuan yang diawali dengan pengarahan/informasi secara klasikal. Setelah itu siswa langsung bekerja secara perorangan, dan kemudian bergabung dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengolah szhasil yang telah dicapai. Pada akhir pertemuan, setiap kelompok menyerahkan hasilnya kepada guru. Model D Perorangan Setelah pertemuan dalam kelas besar yang merupakan awal kegiatan, siswa langsung bekerja secara perorangan sampai batas waktu berakhir. Setiap siswa bekerja sesuai kontrak yang telah dibuatnya bersama dengan grur. Masih banyak variasi pengorganisasian lain yang dapat dibuat dari guru, yang semuanya menuntut kemampuan dan keterampilan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai.
Agar dapat menggunakan pengajaran kelompok kecil dan perorangan secara efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru seperti :
Ada 4 (Empat) komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk pengajaran kelompokkecil dan perorangan. Bila diteliti lebih jauh, pengajaran kelompok kecil dan perorangan, masing-masing memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan penanganan tugas. Karena dalam bab ini diuraikan empat kelompok keterampilan, yaitu : Mengadakan pendekatan secara pribadi, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Komponen-komponen tersebut akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut :
Salah satu prinsip pengajaran kelompok keil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab dan sehat antara guru dan siswa dan siswa-siswa. Hal ini mungkin terwujud bila guru memeiliki keterampilan berkomunikasi secara pribadi. Keterampilan ini memungkinkan guru menciptakan suasana terbuka, hingga siswa benar-benar merasa bebas dan leluasa mengemukakan segala pikiran dan permasalahan yang dimilikinya. Siswa merasa yakin guru akan siap mendengarkan serta mempertimbangkan segala pendapatnya, serta akan membantunya bila perlu. Siswa benar-benar merasa bahwa guru penuh perhatian pada dirinya. Suasana seperti itu dapat diciptakan antara lain dengan cara berikut :
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru berperan sebagai organisator, yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Untuk itu guru memerlukan keterampilan berikut :
Keterampilan ini memungkinkan guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami frustasi. Hal ini dapat dicapai bila guru memiliki keterampilan-keterampilan berikut :
Misalnya : “ Waktu tinggal 10 menit lahi “! Pukul 10.00 semua kelompok sudah berkumpul di kelas, siap dengan laporannya!” Pemunculan ketiga jenis supervise ini (supervise proses awal, proses lanjut, dan pemaduan), dapat digambarkan sebagai berikut :
Awal
Tugas guru yang utama adalah membantu siswa melakukan kegiatan baik secara perorangan, maupun secara berkelompok. Untuk maksud tersebut guru harus mampu membuat perencanaan kegiatan belajar yang tepat bagi setiap siswa atau kelompok, dan sekaligus mampu melaksanakannya. Untuk membuat perencanaan yang tepat guru dituntut mampu mendiagnosis kemampuan akademik siswa, kemampuan memahami, gaya belajar, kecenderungan minat, serta tingkat kedisipilinan siswa. Berdasarkan hasil diagnosis tersebut, guru diharapkan mampu menetapkan kondisi dan tuntutan belajar yang memungkinkan siswa memikul tanggung jawab belajarnya sendiri. Kondisi dan tuntunan belajar ini dapat berupa : belajar mandiri, paket kegiatan belajar, belajar dengan tutor teman sebaya, simulasi, belajar dengan bermain, dan sebagainya. Semuanya itu memandu siswa untuk menghayati pengalaman bekerja sama ataupun bekerja dengan pengarahan sendiri. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran ini mencakup :
Dari empat kelompok keterampilan diatas ternyata di dalamnya mencakup keterampilan dasar yang sebelumnya harus dikuasai oleh guru, yaitu keterampilan bertanya, menjelaskan dan membimbing diskusi kelompok kecil. Dengan demikain, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan keterampilan dasar tersebut. Setelah kelompok keterampilan diatas dapat diterapkan baik dalam pengajaran kelompok kecil maupun dalam pengajaran perorangan dengan tekanan yang berbeda. Dalam pengajaran kelompok kecil tekanan utama terletak pada penerapan keterampilan mengorganisasikan serta membimbing dan memudahkan siswa belajar, sedangkan dalam pengajaran perorangan tekanan itu terletak pada penerapan keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi serta keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Gambar 1 Gambar 2 Contoh Keterampilan Mengajar Kelompok perorangan BAB III PENUTUP Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan salah satu cara yang dapat di lakukan untuk dapat memfasilitasi system pembelajaran yang di butuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu keterampilan mengajar ini harus di latih dan di kembangkan, sehingga para calon guru atau guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Adapun Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan yaitu Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, dan Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Asril Zainal.2013. Micro Teaching. Jakarta: Rajawali Pers https://areknerut.wordpress.com/2013/01/01/1018/ http://elinady.blogspot.co.id/2014/02/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html http://zalinamandah.blogspot.co.id/2015/02/makalah-keterampilan-mengajar-kelompok.html |