Fungsi afeksi dari lembaga keluarga berdasarkan gejala gejala sosial di atas adalah

Kita mungkin pernah mendengar bahwa fungsi afeksi bagi keluarga itu merupakan sesuatu hal yang penting. Afeksi jika didefinisikan secara umum merupakan bentuk pengungkapan kasih sayang. Di dalam psikologi keluarga, afeksi menjadi salah satu unsur dimana keberlangsungan hidup seseorang bisa menjadi lebih bermakna dan berarti. Afeksi ini bisa dijumpai di hampir segala macam aspek. Apalagi jika kita sedang membicarakan keluarga, maka afeksi jelas bisa terlihat di sana. Penggambaran afeksi ini mungkin tidak hanya terbatas tentang bagaimana rasa kasih sayang yang ada antara orang tua kepada anak, namun juga antar anggota yang ada di dalamnya. (Baca juga: Manfaat psikologi dalam keluarga)

Mengapa afeksi itu penting bagi keluarga? Tujuannya jelas yaitu untuk menciptakan suasana keluarga yang lebih harmonis. Jika diuraikan dengan lebih rinci, berikut ini adalah beberapa macam fungsi dari afeksi ini. Kita bisa memahaminya supaya mengerti bagaimana pentingnya afeksi ini. Tanpa adanya afeksi, mungkin hubungan dalam keluarga akan terasa ada yang kurang.

  1. Membagi Rasa Kasih Sayang

Afeksi sebagaimana dilihat dari pengertiannya adalah sebuah rasa kasih sayang. Dengan adanya afeksi ini, rasa kasih sayang bisa dibagikan dan dirasakan di dalam keluarga. Kita bisa melihat bagaimana kasih sayang yang timbul dari orang tua kepada anak dan juga sebaliknya. Ini merupakan sebuah hal yang cukup penting.

  1. Mempererat Hubungan Keluarga

Dengan adanya afeksi, hubungan keluarga juga menjadi lebih erat. Pengamatan terhadap perilaku ini bisa dilihat dari bagaimana keluarga yang anggotanya saling terbuka satu sama lain bisa menjadi lebih erat lagi hubungannya. Afeksi juga menjadi sebuah cara tersendiri yang bisa menunjukkan bagaimana kasih sayang itu bisa dirasakan oleh orang lain yang juga ada di dalam keluarga.

Afeksi yang ada di dalam keluarga juga akan menciptakan kerukunan di dalam anggota keluarga tersebut. Bagaimana pun juga, sebuah keluarga tidak mungkin bisa menjadi rukun bila tidak ada sikap saling menyayangi di dalamnya. Penyebab keluarga tidak harmonis salah satunya karena tidak adanya kerukunan. Oleh karenanya, sikap rukun ini bisa diwujudkan melalui afeksi. Keluarga yang rukun tentu saja menjadi sebuah tujuan tersendiri bagi setiap orang.

  1. Menumbuhkan Sikap Saling Mengerti

Sikap saling mengerti merupakan sikap yang bisa tumbuh karena adanya afeksi. Afeksi membuat seseorang menjadi lebih sadar betapa berharganya anggota keluarga yang lain untuk dirinya. Perbedaan pendapat atau perselisihan pendapat yang ada di antara anggota keluarga tentu bisa lebih mudah diselesaikan jika sebelumnya sudah ada afeksi yang ada dalam keluarga tersebut.

Suasana yang nyaman, perasaan ingin kembali ke rumah dengan senang, itu semua adalah contoh dari fungsi afeksi bagi keluarga. Melalui afeksi ini, suasana lingkungan rumah akan menjadi lebih menyenangkan. Seseorang akan lebih memilih tinggal di rumah karena ada sumber kenyamanan yang ia dapatkan di sana. (Baca juga: Peran ibu dalam keluarga)

Nuansa aman dan nyaman, merupakan dua kombinasi dari afeksi yang ada di dalam keluarga. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa dengan adanya afeksi, sebuah keluarga bisa menjadi lebih merasa aman. Mereka saling percaya dan juga yakin satu sama lain bahwa sikap saling melindungi itu ada di antara mereka. (Baca juga: Peran ayah dalam keluarga)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sikap saling percaya juga akan muncul dengan adanya afeksi ini. Penghianatan atau pun kebohongan yang mungkin saja timbul di tengah-tengah keluarga bisa menimbulkan konflik. Namun bila afeksi yang ada di keluarga termasuk berkembang dengan baik, hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik pula biasanya.

  1. Menjadi Pribadi yang Bisa Diandalkan

Keterbukaan dan bagaimana mencari sumber kenyamanan bisa menjadikan seseorang menjadi pribadi yang bisa diandalkan. Kita bisa melihat bagaimana saat kita kesusahan, tentu saja keluarga bisa menjadi pilihan terbaik dalam membantu menyelesaikan permasalahan kita. Ini adalah bukti bahwa afeksi menjadikan anggota keluarga bisa saling mengandalkan satu sama lain. Peran keluarga dalam pendidikan anak juga menjadi wadah dalam menumbuhkan sikap ini.

Suasana harmonis adalah fungsi paling utama yang ada dari afeksi di dalam keluarga. Keluarga harmonis akan menunjukkan bagaimana sikap-sikap tertentu yang bisa menjadikan seseorang lebih nyaman berada di tengah-tengah keluarga. Ini merupakan salah satu goal set yang juga termasuk baik dalam keluarga.

Sikap saling menghargai sudah bisa dengan jelas kita pahami. Perselisihan pendapat yang seringkali muncul tidak akan dianggap sebagai sesuatu yang bisa merusak hubungan keluarga, jika di dalamnya terbentuk pola afeksi yang baik.

Selain sikap saling mengandalkan, anggota keluarga juga akan menumbuhkan sikap saling memiliki. Sikap ini juga termasuk penting karena bisa semakin menumbuhkan sikap untuk saling mengandalkan.

Dengan adanya sikap saling menghargai, saling percaya dan saling mengerti, maka toleransi akan terbentuk dengan baik pula. Umumnya antar anggota akan lebih toleran dibanding ketika mereka bertemu dengan orang asing.

  1. Membangun “Bounding” yang Baik

Pada akhirnya, afeksi akan memiliki fungsi dalam membangun bounding yang ada di dalam keluarga. Bounding bisa diartikan sebagai perasaan saling terhubung di dalam sebuah keluarga. Ini tentu saja menjadi sebuah hal yang pasti akan didapatkan sebuah keluarga bila afeksi di dalamnya cukup baik.

Jadi, bagaimana? Kira-kira apakah afeksi ini sudah ada di dalam keluarga Anda? Pastinya kita bisa mengamati bagaimana bentuk afeksi yang muncul tersebut. Semoga pengetahuan tentang fungsi afeksi bagi keluarga ini bermanfaat dan sampai jumpa di posting selanjutnya.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/DUALORORUA

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Lembaga keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang punya peran dan fungsi tersendiri.

Mengutip Kemdikbud RI, lembaga keluarga adalah salah satu dari jenis-jenis lembaga sosial, bersama dengan lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, dan lembaga politik.

Lembaga keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dari keluarga akan melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat.

Anak-anak nantinya akan berkembang dan mulai melihat dan mengenal arti diri sendiri, kemudian mulai dikenal sebagai individu.

Peran lembaga keluarga

Keluarga berperan membina dan membimbing anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya di mana ia berada.

Bila semua anggota sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal, maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman dan tenteram.

Keluarga terbentuk dari perkawinan yang sah menurut agama, adat, dan pemerintah. Secara sadar atau tidak, setiap anggota keluarga mempunyai peran yang berkaitan dengan proses regenerasi bagi anak-anaknya.

Baca juga: Fungsi Lembaga Sosial

Fungsi lembaga keluarga

Dalam keluarga diatur hubungan antara anggota keluarga, sehingga tiap anggota mempunayi peran dan fungsi yang jelas. 

Contoh, ayah sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab memberi nafkah pada anggota keluarga. Ibu sebagai pengatur, pengurus, dan pendidik anak-anak. Anak harus membantu kedua orang tua.

Fungsi lembaga keluarga adalah:

tirto.id - Contoh fungsi keluarga sebagai suatu lembaga sosial terdiri atas berbagai macam. Sejumlah fungsi keluarga ialah: reproduksi; sosialisasi; ekonomi; proteksi, afeksi, pemberian status sosial, kontrol.

Dalam studi sosiologi, lembaga sosial sebenarnya tidak dipahami sebagai sebuah organisasi dalam kehidupan masyarakat.

Robert Mac Iver dan Charles Page, seperti dikutip Yesmil Anwar dan Adang dalam buku Sosiologi untuk Universitas [2013:200], mendefinisikan lembaga sosial sebagai tata cara atau prosedur yang dibentuk guna mengatur hubungan antar-manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat.

Sementara itu, menurut Rahardjo dalam Pengantar Sosiologi Perdesaan dan Pertanian [1999:158], lembaga sosial adalah wujud kompleksitas bermacam norma dan kebiasaan, yang keberadaannya berfungsi mempertahankan nilai-nilai penting, sekaligus wadah untuk memenuhi kebutuhan atau memperjuangkan kepentingan tertentu di masyarakat.

Adapun wujud konkret lembaga sosial dalam masyarakat yakni asosiasi, yang menjadi tempat bagi berkembangnya sekumpulan aturan dan kebiasaan, serta hubungan antar-manusia.

Selain keluarga, macam-macam lembaga sosial yang lainnya berupa Lembaga Ekonomi, Lembaga Pendidikan, Lembaga Agama, Lembaga Politik, dan Lembaga Budaya.

Macam-macam Fungsi Lembaga Keluarga

Dalam sosiologi, pengertian lembaga keluarga merupakan lembaga sosial terkecil yang terbentuk karena perkawinan dan hubungan darah.

Keluarga juga dianggap sebagai satuan unit kekerabatan paling mendasar dalam masyarakat, yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak.

Keluarga termasuk dalam jenis lembaga sosial, karena di dalamnya, ada aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota.

Contoh aturan dalam keluarga ialah: anak harus menghormati orang tua; orang tua merawat serta melindungi anak; larangan pulang malam bagi anak-anak; dan lain sebagainya.

Baca juga:

  • Contoh Konflik Sosial di Indonesia dan Penyebabnya
  • Ciri-ciri Perubahan Sosial dalam Masyarakat dan Contohnya

Seperti dijelaskan sedikit di atas, ada sejumlah fungsi yang dimiliki oleh lembaga keluarga, dalam konteks perannya sebagai lembaga sosial.

Berikut ini daftar macam-macam fungsi lembaga keluarga beserta penjelasannya:

1. Fungsi reproduksi: Maksudnya keturunan [anak] adalah inti dari terjadinya sebuah pernikahan.

2. Fungsi ekonomi: Maksunya peran ayah dan ibu untuk menghidupi semua anggota keluarga, baik itu mereka sendiri sebagai orang tua maupun anak-anaknya.

3. Fungsi proteksi: Maksudnya peran keluarga dalam menciptakan perasaan aman, tentram, serta keterlindungan, baik secara psikologis maupun fisik, bagi para anggotanya.

4. Fungsi sosialisasi: Maksudnya keluarga berperan mengajarkan anak segala hal guna berinteraksi dan menjalani kehidupan secara baik dan benar agar dapat berperan dalam masyarakat.

5. Fungsi afeksi: Maksudnya orang tua memberikan kehangatan dan kasih sayang pada anak-anak. Dalam hal ini, orang tua memenuhi kebutuhan psikologis anak-anak dan mereka sendiri.

6. Fungsi pengawasan sosial [kontrol]: Maksudnya keluarga mengawasi dan mengontrol segala hal terkait aktivitas dan tingkah laku para anggotanya. Dalam hal ini, orang tua mengawasi anaknya.

7. Fungsi pemberian status sosial: Maksudnya keluarga bisa menentukan kedudukan anggotanya di masyarakat melalui lembaga perkawinan.

Contoh Fungsi Lembaga Keluarga

Contoh implementasi fungsi keluarga bisa dilihat dari pengambilan peran oleh masing-masing dari anggotanya, termasuk ayah, ibu, dan anak-anak.

Berikut ini macam-macam contoh fungsi keluarga berdasarkan posisi masing-masing anggotanya, sebagaimana dikutip dari Modul IPS terbitan Kemdikbud.

1. Contoh Fungsi Lembaga Keluarga [Peran Ayah]

  • Fungsi ekonomi: Bekerja mencari nafkah
  • Fungsi sosialisasi: Memberi contoh dalam mematuhi peraturan di masyarakat
  • Fungsi kontrol: Memastikan anak-anak rajin masuk sekolah
  • Fungsi reproduksi: Menghasilkan keturunan
  • Fungsi proteksi: Melindungi keluarga dan anggotanya dari ancaman pihak lain
  • Fungsi afeksi: Menyayangi dan memberi perhatian pada anggota keluarga lain
  • Fungsi pemberian status sosial: Memberi status istri pada ibu.

2. Contoh Fungsi Lembaga Keluarga [Peran Ibu]

  • Fungsi ekonomi: Memasak untuk makan keluarga
  • Fungsi sosialisasi: Mengajarkan etika dan sopan santun pada anak
  • Fungsi kontrol: Menanyakan kepada anak tentang tugastugas sekolah
  • Fungsi reproduksi: Menghasilkan keturunan
  • Fungsi proteksi: Mengantar jemput anak ke sekolah
  • Fungsi afeksi: Memeluk atau menghibur anak saat ia sedang sedih
  • Fungsi pemberian status sosial: Memberi status suami pada untuk ayah.

3. Contoh Fungsi Lembaga Keluarga [Peran Anak]

  • Fungsi ekonomi: Membantu ibu dan ayah mencari nafkah saat sudah berusia dewasa
  • Fungsi kontrol: Mengingatkan kakak/adik jika melakukan tindakan menyimpang
  • Fungsi proteksi: Melindungi keluarga dan anggotanya dari ancaman pihak lain
  • Fungsi afeksi: Menghibur dan memotivasi anggota keluarga lain
  • Fungsi pemberian status sosial: Menyebabkan ibu berstatus ibu dan ayah berstatus ayah
  • Fungsi sosialisasi: Belajar mematuhi peraturan di masyarakat dan mengetahui nilai tertentu
  • Fungsi reproduksi: Menghasilkan keturunan saat sudah menikah dan membentuk keluarga baru.

Baca juga artikel terkait LEMBAGA SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
[tirto.id - add/add]

Penulis: Addi M Idhom Editor: Yantina Debora

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Kata afeksi pastinya sudah sering di dengar banyak orang sebagai bagian makhluk sosial. Afeksi sendiri pada dasarnya adalah pengungkapan atau pencurahan kasih sayang, sehingga arti afeksi lebih sering disandingkan dengan keluarga.

Karena keluargalah yang menjadi tempat utama bagi seseorang atau anak kecil untuk menerima kasih sayang secara utuh dan mengajarkan berbagai hal tentang kehidupan. Dengan adanya afeksi maka hidup seseorang akan jauh lebih berarti dan bermakna, maka dari itu tidak heran jika istilah ini memang telah dikenal banyak orang.

Afeksi

Berbicara mengenai afeksi, memang istilah tersebut sangat patut digabungkan dengan keluarga. Mengingat bentuk pengungkapan rasa kasih sayang yang paling utama yaitu dari keluarga itu sendiri.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas afeksi adalah bentuk kasih sayang yang diberikan kepada seseorang dengan setulus hati, agar kehidupannya lebih bermakna dan memiliki arti tersendiri. Penggambaran hubungan afeksi dan kognisi ini batasnya bukan hanya terjadi antara orang tua yang memberi cintanya kepada anak. Melainkan bentuk kasih sayang tersebut diberikan pada seluruh anggota keluarga.

Fungsi Afeksi dalam Keluarga

Melalui pemahaman afeksi diatas diharapkan anda sudah mengerti maksud dari istilah tersebut. Selanjutnya dalam hal ini afeksi juga memiliki fungsi dan contoh khususnya dalam keluarga yang dijelaskan sebagai berikut:

Fungsi afeksi yang jelas akan membuat seseorang bisa saling berbagai kasih sayang dengan anggota lainnya dalam keluarga. Perbuatan ini bisa terjadi karena bentuk cinta kasih yang selama ini sudah ditanamkan dari kecil, sehingga membuat kepribadian orang tersebut menjadi lebih bermakna dan mampu membagikan kasih sayangnya kepada orang lain.

Contoh Afeksi Membagi Kasih Sayang

Contoh dari fungsi afeksi yang satu ini adalah sikap seorang kakak yang selalu melindungi adiknya dari kenakalan orang lain agar adiknya tidak tersakiti oleh siapapun. Kemudian bentuk kasih sayang yang diberikan ayah/ibu kepada anak-anaknya dengan setulus hati.

Mempererat hubungan keluarga pastinya dapat terjadi karena adanya bentuk kasih sayang yang tercipta dalam lingkup keluarga tersebut. Bahkan dengan pemberian cinta yang sepenuh hati diberikan antar sesama anggota keluarga hal ini justru dapat memperdalam rasa saling memiliki satu lain dan hubungan kekeluargaan agar tercipta lebih kuat lagi.

Contoh Afeksi Hubungan Keluarga

Contohnya saja dalam keluarga ketika seorang anak harus pergi meninggalkan rumah untuk merantau atu mencari pekerjaan maka tempat kembalinya nanti adalah rumah keluarganya sendiri. Sejauh apapun dirinya melangkah namun hubungan kekeluargaan ini tidak dapat diputus begitu saja, karena sudah adanya ikatan darah dalam diri seseorang.

Pemberian cinta kasih dalam sebuah keluarga tentunya akan menimbulkan dampak yang begitu luar biasa salah satunya adalah kerukunan. Hal ini dikarenakan kasih sayang tersebut mampu mengikat hubungan persaudaraan lebih kuat.

Contoh Afeksi dalam Kerukunan

Contohnya kakak dan adik dalam hubungan keluarga pasti akan sering bertengkar walaupun hanya masalah sepele. Namun tidak menunggu waktu yang lama rasa rukun itu akan datang dengan cepat mengingat hubungan persaudaraan dan rasa cinta yang dimiliki satu sama lain.

Sikap saling mengerti sudah pasti akan terbentuk dalam lingkup keluarga. Alasannya masing-masing antar anggota yang ada didalam rumah tersebut sudah mengenal satu sama lain, bahkan mulai dari keburukan hingga kelebihan yang dimiliki setiap saudaranya sendiri.

Contoh Afeksi dalam Saling Mengerti

Contohnya orangtua yang memberikan rasa cinta dengan adil kepada semua anaknya pasti mengerti dengan betul sifat dari buah hatinya masing-masing. Sehingga tidak heran jika orangtua memiliki cara-cara tersendiri untuk mendidik atau menegur anaknya jika melakukan kesalahan.

Kasih sayang yang diberikan dalam keluarga tentunya dapat menimbulkan sebuah kenyamanan yang tidak dapat tertandingi dengan apapun. Itulah sebabnya seorang anak selalu mencari jalan pulang untuk kembali pada tempat kenyamanan yang dirindukan yaitu pelukan orangtuanya.

Contoh Afeksi dalam Kenyamanan

Contohnya hidup dalam keluarga mau sesusah ataupun sesenang apapun rasa nyaman merupakan hal yang akan selalu dirasakan oleh setiap anggota anggota. Karena pada dasarnya kenyamanan hanya bisa dirasakan dengan orang-orang yang sudah dikenalnya dengan dekat.

Bentuk kasih sayang yang selalu diberikan pada hubungan sosial kekeluarga tentunya akan menumbuhkan sikap toleransi. Mengingat dalam keluarga itu sendiri terdiri dari banyak orang dan setiap pribadi memiliki karakter masing-masing.

Contoh Afeksi dalam Toleransi

Contohnya saja adanya anak bertoleransi setiap ada perbedaan pendapat ketika anggota keluarnya sedang mendiskusikan suatu hal.

Dalam hubungan keluarga, orangtua cenderung akan mengenal sifat anaknya dengan lebih baik. Maka dari itu terkadang seorang anak diberi rasa kepercayaan penuh oleh orangtua karena dianggap bisa diandalkan dalam berbagai hal.

Contoh Afeksi dalam Pribadi

Contoh ayah/ibu memberikan tugas dan tanggung jawab kepada anak-anaknya untuk meneruskan bisnis industri yang sudah lama didirkan.

Pencurahan cinta kasih yang selalu diberikan pada masing-masing anggota keluarga senantisa menyebabkan banyak orang-orang tersebut timbul rasa saling memiliki. Hal ini dikarena seseorang sudah hidup bersama dalam jangka waktu yang lama.

Contoh Afeksi Saling Memiliki

Contohnya saja dalam hal ini adanya anak dan orang tua selalu mempunyai cara penyampaian cintanya masing – masing, akan tetapi semuanya merasakan saling memiliki dan hal tersebut dibuktikan dengan sikap saling menjaga satu sama lain.

Bounding adalah perasaan saling terhubung, sehingga adanya contoh afeksi atau pemberian kasih sayang inilah yang membuat setiap anggota keluarga merasa bahwa dirinya adanya ikatan khusus sehingga menimbulkan kekuatan dalam menjalani kehidupan.

Contohnya saja adanya seorang ibu yang selalu memiliki firasat kuat mengenai kejadian-kejadian yang sedang dialami anaknya.

Hubungan cinta kasih yang selalu diberikan pada setiap keluarga pada hakekatnya membuat mereka memiliki keterikatan yang sangat kuat sekaligus menciptakan keadaan yang harmonis karena adanya sikap saling memiliki satu sama lain

Contohnya keharmonisan selalu tercipta dalam keluarga, terlebih lagi jika masing-masing anggotanya saling brcanda dan meluangkan waktunya sama lain.

Kepercayaan adalah sesuatu hal yang sangat mahal. Namun melalui hubungan keluargalah kepercayaan itu dapat muncul. Mengingat bahwa keluarga adalah tempat pertama yang mengajarka arti kepercayaan, kejujuran dan lain sebagainya.

Contoh Afeksi Kepercayaan

Contoh orangtua menyimpan uang dimana tempat tersebut juga diketahui oleh anak-anaknya. Namun rasa kepercayaan selalu hadir dan tida merasa takut jika uang yang disimpan akan dicuri oleh anaknya sendiri. Arti sikap ini menunjukkan bahwa kasih sayang yang ada selalu berdampingan dengan kepercayaan yang tinggi.

Keluarga pada dasarnya adalah tempat teraman untuk segala hal. Terlebih lagi di dalamnya kehidupannya akan kita dapat sebuah kenyamanan dan kedamaian, maka tidak heran jika suasana rumah adalah hal yang selalu dinikmati dengan baik.

Contoh Afeksi Suasana Nyaman

Contoh rasa aman yang ada dalam keluarga yaitu rahasian apapun dapat tersimpan dengan baik apabila dibicarakan dengan anggota keluarganya sendiri, terlebih lagi jika disampaikan pada orangtua. Karena orangtua selalu ingin menjaga anak-anaknya dengan baik.

Afeksi atau pengungkapan kasih sayang juga bisa mengikat segenap tali persaudaraan yang tercipta. Hubungan ini akan terjalin dengan baik karena setiap anggota keluarga memiliki rasa kepercayaan dan cinta kasih yang dibangun dengan kuat.

Contoh Afeksi Tali Persaudaraan

Contoh adik dan kakak suatu saat akan menemukan pasangan hidupnya masing-masing dan berkeluarga sendiri, akan tetapi tali persaudaraan diantara mereka tetap akan terjalin sampai akhir hayat karena adanya ikatan darah yang sama.

Sikap berbagi akan timbul jika dari awal karakter tersebut sudah diajarkan dengan baik. Melalui keluargalah sikap ini dapat dilatih terlebih lagi orangtua akan selalu mengajarkan hal-hal baik pada anaknya agar tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak.

Contoh Afeksi Sikap Berbagi

Contoh orangtua selalu menyuruh anak-anaknya untuk berbagai kepada sesama anggota keluarganya maupun orang lain agar suatu saat tumbuh menjadi manusia yang berjiwa sosial tinggi.

Dalam hubungan keluarga juga akan timbul sikap saling membantu satu sama lain. Karena masing – masing anggota keluarga sudah dididik menjadi pribadi yang selalu baik dan bisa membantu banyak orang terlebih lagi untuk saudaranya sendiri.

Contoh Afeksi Saling Membantu

Contoh seorang anak yang telah diajarkan untuk membantu pekerjaan rumah, adanya pembagian tugas rumah agar masing-masing anggota keluarga dapat terbantu satu sama lain dan pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami uraikan pada kalian tentang adanya berbagai fungsi afeksi dalam keluarga dan contohnya yang mudah ditemukan. Semoga memberikan edukasi serta referensi bagi kalian yang sedang memperlukannya.

Video yang berhubungan