Dibawah ini yang merupakan server side scripting adalah

Dibawah ini yang merupakan server side scripting adalah
Dibawah ini yang merupakan server side scripting adalah
Toggle navigation


Dibawah ini yang merupakan server side scripting adalah

Bagi anda developer website sudah tentu tidak asing lagi dengan istilah Client Side Scripting dan Server Side Scripting, setiap perkenalan pemrograman web diperkuliahan selalu dijelaskan tentang perbedaan dan karakteristik kedua kelompok pemrograman website ini.

1. Client Side Scripting

adalah kode yang di proses disisi komputer pengunjung situs (client), maka script yang diproses disisi client akan sepenuhnya diproses oleh browser client. jadi ketika pengunjung mengakses sebuah situs, maka dia (browser) akan mendownload seluruh kode Client Side Scripting dan kemudian menampilkan output hasil interpreter dari browser ke client. jika ada code dalam client side scripting yang membutuhkan source lain (jpg,png,gif,pdf,mp3,mp4, dll) maka browser juga akan mendownload source tersebut.

Pengaruh :

kode client side scripting dan source yang diperlukan (jpg,png,gif,pdf,mp3,mp4, dll) akan berpengaruh terhadap proses cepat atau lambatnya situs di loading, karena semua harus didownload oleh browser. kebanyakan developer website akan berusaha semaksimal mungkin membuat ukuran kode dan sourcenya tercompress secara maksimal.

Karakteristik :

  • Karakteristik dari client side scripting adalah berekstensi (*.html, *.css, *.js, *.htm, *.xml, dsb), umumnya sifatnya static, namun bisa berubah-ubah jika dikombinasikan dengan bahasa server side scripting.
  • Eksekusi simple, dapat didownload dan disimpan dalam satu format HTML.
  • Output pada setiap client bisa saja tidak sama, karena perbedaan versi dan jenis dari browser, contohnya browser lama yang tidak mendukung HTML5 dan CSS3 akan menampilkan output menjadi tidak sesuai jika website yang dibuka menggunakan teknologi HTML5 dan CSS3.
  • Script/kode dapat ditiru oleh developer lain, karena script dan source dapat dilihat dan didownload secara bebas (biasanya digunakan untuk phising situs bank dan lain sebagainya)

Contoh Bahasa :

HTML (Hypertext Markup Language)CSS (Cascading Style Sheet)JavaScript (JQuery dsb)

XML (Extensible Markup Language)

2. Server Side Scripting 

Adalah bahasa pemrograman disisi Server, kode/script dari server side scripting tidak dapat diketahui oleh client, karena penerjemahan kode dilakukan disisi server, hasil proses dari server adalah bahasa client side scripting, website yang dibuat dengan server side scripting mempunyai kemampuan untuk membuat halaman output yang dinamis sesuai dengan perubahan data.

Pengaruh :

kode server side scripting diproses oleh web server yang berada dalam perangkat yang bertugas sebagai server, sehingga kode/script yang jalan di sisi server juga mempengaruhi kinerja dari proses server dalam menanggapi request dari client. selain itu jumlah request dari client/pengunjung juga mempengaruhi kinerja server. sehingga banyak situs website yang ramai meninggikan kemampuan server yang dimiliki.

Karakteristik :

  • Biasanya ekstensi script dari server side scripting bisa berupa (*.php, *.asp, *.jsp, dan lain sebagainya), terkadang URL nya diatur untuk tujuan SEO sehingga tidak ada extensi seperti diatas, bisa menggunakan HTACCESS ataupun diatur langsung dalam pemrograman webnya.
  • Script tidak dapat dilihat oleh client, client hanya melihat script hasil dari proses server berupa client side scripting, sehingga sebuah situs yang memiliki bisnis logic yang kompleks tidak dapat ditiru.
  • Halaman yang digenerate biasanya selalu dinamis, karena terhubung dengan database.
  • Eksekusi memerlukan web server seperti Apache atau Nginx, beberapa juga memerlukan database server seperti MySQL/MariaDB, beberapa developer lebih senang dengan bundle tools untuk developer web seperti XAMPP, WAMPP, MAMPP, LAMPP, LARAGON, dan lain sebagainya.

Contoh Bahasa :

ASP (Active Server Pages)JSP (Java Server Pages)PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)PERL (Practical Extraction and Report Language)Phyton

Adobe ColdFusion 

0.0389 Detik

© 2011 -2022 komputerkampus.com

Dalam suatu pemrograman web, kamu akan dikenalkan dengan istilah server-side scripting dan client-side scripting. Kedua istilah tersebut digunakan untuk mengelompokkan beberapa bahasa pemrograman web berdasarkan pihak mana atau siapa yang melakukan pengolahan data di web.

Server-side Scripting

Server-side scripting adalah sebuah teknik dalam perancangan desain web yang melibatkan embedding script dalam dokumen HTML yang diminta oleh client dari sebuah server, dimana permintaan akan diproses di sisi server melalui aplikasi server-side yang tersedia di server. Server-side scripting berbeda dengan client-side scripting, dimana pada metode ini script dijalankan pada web browser yang digunakan oleh pengguna.

Server-side scripting biasanya digunakan untuk menyediakan antarmuka ke client dan membatasi client untuk mengakses database, atau sumber informasi yang sifatnya rahasia. Script ini dapat menyesuaikan respon berdasarkan karakteristik, kebutuhan pengguna, hak akses, dan lainnya. Selain itu, server-side scripting juga memungkinkan pengelola server untuk membatasi akses ke source code dari script yang dijalankan. Karena proses pengolahan informasi data berlangsung di sisi server, maka metode server-side scripting banyak digunakan dalam pemrograman web yang memungkinkan server dapat menghasilkan halaman web dinamis.

Contoh bahasa scripting server-side yang banyak digunakan dalam pemrograman web diantaranya adalah ASP, PHP, Phyton, Perl, Java Server Pages, dan Cold Fusion. Dengan kemampuan dalam menghasilkan halaman web dinamis, tentu saja memungkinkan sebuah website dapat menjadi lebih interaktif.

Contoh website yang menggunakan server-side scripting misalnya saja Blog Simple-Aja.info, dimana menggunakan CMS WordPress yang berbasis bahasa pemrograman PHP dan manajemen basis data MySQL. Artikel dan komentar yang dituliskan oleh client akan diolah di sisi server hingga web browser milik pengguna dapat menampilkan informasi yang diminta, dimana tidak lagi ditampilkan berupa kode PHP, namun berupa HTML.

Client-side Scripting

Client-side scripting umumnya lebih mengacu pada suatu program web yang operasinya dijalankan di sisi pengguna melalui sebuah web browser. Jadi ketika pengguna tadi meminta informasi melalui sebuah web server, maka server akan menyediakan data berupa script yang kemudian diunduh oleh web browser dan kemudian komputer client tersebut akan memprosesnya hingga informasi data yang diinginkan dapat ditampilkan pada web browser. Berbeda dengan server-side scripting, pada client-side scripting, source code dari program yang disediakan oleh server dapat dilihat oleh client.

Contoh bahasa scripting client-side diantaranya adalah HTML, CSS, JavaScript, dan XML. Client-side scripting biasanya digunakan untuk membantu sebuah website statis menjadi lebih dinamis.

Selain menggunakan server-side scripting, blog ini juga menggunakan client-side scripting, dimana file script css dan javascript yang disediakan oleh web server akan diolah oleh client melalui web browser yang digunakannya.

http://simple-aja.info/thread/pengertian-server-side-scripting-dan-client-side-scripting.html

Apa itu HTML,CSS,Java Script dan XML ?

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.