Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah

Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah
Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah

Sahabat guru dimana saja anda berada dalam kesempatan kali ini saya akan share 8 cara menata ruangan kelas yang menyenangkan, agar suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan kondusif, cara-cara dibawah dapat anda terapkan pada semua kondisi ruangan tinggal menyesuaikan antara jumlah murid dan lebar ruangan, berikut langkah-langkahnya :

1. Tatalah ruangan anda sesuai dengan tema yang sedang dilaksanakan, tempelkan gambar-gambar yang memberikan informasi materi yang diajarkan sesuai dengan tema yang sedang diterapkan. Berilah warna yang menarik dan siapkan softboard untuk menempelkan karya siswa.

2. Susunlah bangku dan meja siswa sesuai dengan kebutuhan pembelajaran jika perlu ubahlah posisi meja dan bangku setiap pekan agar siswa tidak merasa jenuh.

3. Siapkan tikar atau kerpet jika sewaktu-waktu di perlukan sesuai dengan materi pembelajaran saat itu, kebetulan di kelas saya anak-anak tidak memakai sepetu didalam kelas sehingga karpet dapat saya pasang permanen, namun jika kondisi di sekolah anda sulit, cukup anda pasang pada waktu-waktu tertentu.

4. Siapkan sumber penerangan yang cukup jika sewaktu-waktu lampu padam anda harus yakin siswa masih mendapatkan cahaya yang cukup untuk belajar.

5. Jika anda memiliki perpustakaan mini di kelas , yakinkan akses siswa untuk menggunakannya tidak sulit atau terhalang.

Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah

6. Buatlah papan informasi mengenai tata tertib dalam kelas dan letakkan pada tempat yang mudah di baca oleh siswa.

7. Aturlah meja agar agar tidak menghalangi akses anak untuk bergerak sebaiknya sesuaikan jumlah meja dengan lebar ruangan.

8. Jika memungkinkan siapkan penyimpanan air minum seperti dispenser agar anak dapat minum tanpa harus meninggalkan ruangan.

Sumber: semestamengajar.blogspot.co.id

Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah

Ruang kelas yang bersih dan rapi merupakan hak dan kewajiban setiap siswa. (Unsplash)

adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan mencari tahu, ciri-ciri dari kelas yang bersih dan rapi.

Materi mengenai kelas bersih dan rapi merupakan salah satu materi penting dalam buku tematik kelas 2 tema 4, ya.

Kelas yang bersih dan rapi merupakan hak yang dapat kita miliki. 

Ruang kelas merupakan sebuah ruang di mana kita menghabiskan banyak waktu untuk belajar di dalam sekolah.

Baca Juga: Ciri-Ciri Halaman Sekolah yang Bersih dan Indah

Misalkan kita sekolah dari pukul 07.00 pagi hingga 14.00, berarti kita menghabiskan waktu di sekolah hampir sekitar tujuh jam, lo. 

Nah, dalam waktu tujuh jam tersebut, sebagian besar waktu kita sudah dapat dipastikan berada di dalam kelas. 

Oleh karena itu, kita berhak mendapatkan kelas yang bersih dan rapi agar merasa nyaman saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Sekarang, yuk, kita simak informasi lebih lengkap mengenai ciri-ciri kelas bersih dan rapi di bawah ini!

"Kelas yang bersih adalah hak setiap siswa."


Page 2

Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah

Ruang kelas yang bersih dan rapi merupakan hak dan kewajiban setiap siswa. (Unsplash)

Nah, itulah alasan mengapa kita berhak memiliki kelas yang bersih dan rapi.

Selain hak, mewujudkan kelas yang bersih dan rapi juga merupakan kewajiban kita sebagai siswa. 

Nah, yuk, kita cari tahu apa sajakah ciri-ciri dari kelas yang bersih dan rapi!

Ciri-Ciri Kelas Bersih dan Rapi

Baca Juga: Ciri-Ciri Halaman Sekolah yang Tidak Terawat

1. Tidak Berdebu

Ruangan kelas yang bersih adalah ruangan yang tidak memiliki banyak debu. 

Debu-debu ini umumnya ada di lantai, bingkai jendela, bagian atas lemari, laci, dan lainnya. 

Debu juga dapat membuat kita merasa tidak nyaman, apalagi ketika kita tidak sengaja menghirupnya, ya. 

Oleh karena itu, kita wajib membersihkan kelas dari debu, ya. 

Misalnya, dengan rutin menyapu ruangan kelas.

"Debu yang berada di kelas harus dibersihkan, sebab, debu akan membuat kegiatan pembelajaran bisa tak nyaman."


Page 3

Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah

Ruang kelas yang bersih dan rapi merupakan hak dan kewajiban setiap siswa. (Unsplash)

2. Tidak Ada Sampah Berceceran

Ciri lain dari kelas yang bersih adalah tidak adanya sampah yang berserakan. 

Misalnya, di dalam laci atau lantai kelas. 

Oleh karena itu, semua siswa wajib membuang sampahnya ke dalam tempat sampah.

Baca Juga: Cara Menjaga Kebersihan Pekarangan Sekolah

3. Lantai Bersih

Lantai yang kotor dapat dikarenakan beraneka ragam hal.

Misalnya, bercak kaki, terkena makanan atau minuman yang tumpah, dan lainnya.

Nah, apabila kita tidak sengaja membuat lantai kelas kita kotor, kita wajib membersihkan area lantai kelas yang kotor dengan membersihkannya.

"Jika kita membuat lantai kelas kita kotor, kita wajib membersihkannya."


Page 4

Dibawah ini yang bukan termasuk cara mengatur ruang kelas yang indah adalah

Ruang kelas yang bersih dan rapi merupakan hak dan kewajiban setiap siswa. (Unsplash)

4. Meja dan Kursi Tersusun Rapi

Dalam kelas yang rapi, susunan meja dan kursi harus terlihat rapi dan sejajar. 

Namun, rapi tidak harus berjajar lurus atau membuat barisan dari depan ke arah belakang.

Kita juga dapat membuat formasi meja kelas kita dengan beraneka ragam.

Baca Juga: Cara Menjaga Kebersihan Kelas, Kelas 2 Tema 4

Misalnya, membentuk satu grup dari empat meja, dan lain sebagainya. 

Formasi meja yang unik juga dapat meningkatkan semangat pembelajaran juga, lo.

Nah Adjarian, itulah beberapa ciri-ciri dari kelas yang bersih dan rapi, yang wajib kita ketahui dan pelajari.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan
Amatilah kelasmu! Apakah kelasmu memiliki ciri-ciri kelas yang bersih dan rapi? Sebutkan ciri-ciri tersebut!
Petunjuk: Cek halaman 2-4.

Tonton video ini, yuk!

Sebagai seorang guru, sudah menjadi tugas Anda untuk membangun lingkungan belajar yang ceria dan hangat bagi para siswa di sepanjang tahun. Untungnya, Anda bisa menghias ruang kelas agar para siswa dapat belajar dalam lingkungan yang teratur dan secara visual menarik. Meskipun anggaran yang ada kecil, Anda tetap bisa menjadikan ruang kelas sebagai tempat yang mengasyikkan bagi para siswa untuk belajar dan berkembang.

  1. 1

    Tentukan jenis atmosfer yang ingin Anda bangun. Jadikan filosofi mengajar Anda sebagai inspirasi dasar desain kelas. Sebagai contoh, apakah Anda ingin membangun suasana nyaman atau justru tampilan yang profesional pada kelas? Apakah Anda ingin para siswa merasa tenang atau bersemangat? Manfaatkan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk menentukan jenis atmosfer yang ingin Anda bangun.

    • Ruang kelas yang nyaman memiliki dekorasi yang “ramah” dan hangat, sementara ruang kelas bergaya profesional menampilkan warna-warna dasar dengan beberapa poster pendidikan.
    • Suasana kelas yang tenang memiliki desain minimalis, sementara atmosfer kelas yang lebih bersemangat menampilkan warna-warna yang terang dan beragam poster.

  2. 2

    Pilih susunan furnitur sesuai gaya mengajar Anda. Pertimbangkan cara Anda dan para siswa berinteraksi dengan satu sama lain. Anda bisa mengatur bangku-bangku dalam beberapa baris untuk membatasi obrolan, kelompok bangku untuk mendorong kolaborasi atau kerja sama, atau lingkaran besar untuk membantu diskusi kelas. Anda juga bisa menciptakan sistem untuk beberapa jenis pengelompokan bangku, tetapi pastikan ruang kelas Anda tetap dapat mengakomodasi pengelompokan yang ingin diterapkan.

    • Pastikan penempatan meja guru, lemari buku, dan furnitur organisasi sudah tepat agar tidak mengganggu pengaturan atau susunan bangku siswa.
    • Sebagai contoh, Anda bisa menempatkan meja guru di depan kelas agar dapat mengamati seluruh siswa dan membangun otoritas. Anda juga bisa menempatkan meja guru di belakang kelas agar tidak mengintimidasi siswa. Sementara itu, posisi bangku di sisi kelas dapat menciptakan keseimbangan antara pengawasan dan kenyamanan siswa.

  3. 3

    Sesuaikan dekor dengan usia siswa. Penting bagi Anda untuk menyesuaikan dekor dengan usia siswa karena dekor dapat memengaruhi cara siswa belajar dan bersikap di kelas. Anak-anak harus merasa senang dan berani untuk belajar, sementara para remaja harus tetap tertarik kepada pelajaran yang ada sambil tetap menjaga tanggung jawabnya.

    • Warna-warna terang, bentuk menarik, dan pengingat edukatif dapat membantu para siswa yang lebih muda. Sebagai contoh, Anda bisa memasang tabel perkalian di kelas.
    • Siswa SMP mungkin merasa senang dengan poster-poster inspiratif dan pengaturan kelas yang memungkinkan mereka untuk menjadi sosok yang mandiri.
    • Siswa SMA mungkin tidak begitu menyukai interior kelas yang “menggemaskan”. Namun, keseimbangan antara suasana kelas nyaman dan interior profesional dapat menjadi pilihan yang lebih tepat.

  4. 4

    Gabungkan materi pelajaran dalam dekor kelas. Dengan mencerminkan mata pelajaran atau materi yang Anda ajarkan, dekor kelas dapat membantu siswa untuk berfokus belajar atau memahami materi tersebut. Pilihlah poster, foto, dan warna yang cocok dengan mata pelajaran.

    • Jika Anda mengajari anak-anak yang lebih tua, seluruh kelas dapat mencerminkan mata pelajaran yang Anda kuasai. Sebagai contoh, guru sejarah dapat memilih beberapa kutipan inspiratif dari sosok-sosok bersejarah dan menghias kelas dengan beragam linimasa historis.
    • Untuk anak-anak yang lebih muda, Anda bisa menciptakan beberapa area di kelas untuk setiap mata pelajaran. Karena mereka mempelajari beragam mata pelajaran dalam satu ruang, kelas Anda perlu mencerminkan semua yang akan mereka pelajari. Sebagai contoh, Anda bisa menyiapkan pojok bacaan, dinding matematika, dinding kata, linimasa sejarah, dan pojok sains.

  1. 1

    Gunakan kertas pembungkus kado untuk melapisi pintu atau papan buletin. Siapkan satu rol besar kertas pembungkus kado dan siapkan potongan kertas yang cukup besar untuk menutupi pintu atau papan buletin kelas. Buat lubang untuk kenop pintu dan jendela (jika ada). Setelah itu, gunakan pita perekat untuk menempelkan kertas pada pintu, atau kokot untuk memasangnya pada papan buletin.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika Anda menginginkan pelapis berwarna solid, gunakan satu rol butcher paper (atau kertas pembungkus lain, seperti kertas pembungkus nasi berwarna cokelat). Biasanya produk seperti ini dijual di toko swalayan atau toko kerajinan dalam warna putih, cokelat, hitam, dan terkadang warna-warna “musiman” seperti merah, hijau, atau kuning.

  2. 2

    Buatlah tepian atau bingkai menggunakan selotip. Setiap kali Anda memasang poster atau gambar, atau menghias papan buletin atau pintu kelas, gunakan selotip untuk membuat bingkai lurus atau zig-zag. Cukup tarik pita perekat dengan panjang yang dibutuhkan untuk menutupi salah satu sisi pintu atau papan, kemudian ratakan atau atur dengan tangan untuk membuat garis lurus atau zig-zag. Setelah membuat bingkai, potong ujung setiap pita. [2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda bisa mendapatkan selotip, pita perekat berwarna, atau painter’s tape di sebagian besar toko perlengkapan rumah dan toko perlengkapan kerajinan tangan.
    • Terdapat pita perekat kerajinan khusus yang dikenal dengan nama pita washi (washi tape). Produk ini cocok untuk membuat pembatas atau bingkai.

  3. 3

    Buatlah bolang-baling kertas untuk digantung di langit-langit. Bolang-baling merupakan dekorasi kelas yang menarik dan bisa dibuat sendiri dengan mudah oleh anak-anak. Hias beberapa piring kertas warna-warni, kemudian gunting dalam pola spiral dari bagian luar ke tengah piring. Buatlah lubang pada bagian tengahnya dan gunakan tali atau pita untuk memasang bolang-baling pada langit-langit kelas.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Ini dapat menjadi proyek kerajinan menarik untuk dilakukan bersama para murid saat pergantian musim. Anda bisa memperbarui dekorasi di kelas dan anak-anak dapat melihat bolang-balingnya!

  4. 4

    Buatlah spanduk selamat datang berbentuk lingkaran dari kertas untuk dipajang di depan kelas. Potong 7 buah lingkaran dari kertas konstruksi (atau karton tebal), kemudian tulis satu huruf dari kata “WELCOME” pada setiap lingkaran (atau 13 lingkaran jika Anda ingin menggunakan frasa “SELAMAT DATANG”). Lubangi di sisi kiri dan kanan lingkaran, dan masukkan pita atau tali melalui lubang tersebut untuk membuat spanduk sambutan.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda bisa menggantung spanduk di atas pintu atau bahkan memasangnya pada pintu.
    • Untuk memberikan efek yang “mendalam” atau bingkai, potong lingkaran yang lebih besar dengan warna berbeda untuk ditempelkan di bagian belakang setiap lingkaran.
    • Jangan ragu untuk membuat beberapa spanduk untuk setiap musim atau perayaan yang berbeda, seperti “Selamat Natal!” atau “Selamat Idulfitri!”.

  5. 5

    Tulis aturan dan tujuan atau sasaran kelas pada poster. Setiap kelas harus memiliki rangkaian aturan yang jelas dan bisa diketahui oleh setiap siswa. Selain itu, peraturan di kota atau daerah mungkin mengharuskan Anda untuk menampilkan sasaran pembelajaran kelas atau standar yang harus dipenuhi oleh setiap siswa. Buatlah poster yang berwarna dan menarik agar cocok dengan dekorasi yang lain.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebagai contoh, untuk mata pelajaran matematika, Anda bisa memasang poster dengan beberapa persamaan yang harus diselesaikan atau dikuasai oleh para siswa. Pastikan Anda menutup poster ini saat kuis atau ujian berlangsung (jika perlu). Hal ini penting untuk diingat, terutama jika poster yang dipasang memuat jawaban soal ujian.
    • Untuk mata pelajaran sains, Anda bisa menggantung poster yang menunjukkan sikap yang harus diikuti dan peraturan laboratorium yang baik.

  6. 6

    Hias dinding dengan gambar-gambar yang cocok dengan mata pelajaran. Pastikan setiap dekorasi pada dinding memiliki fungsi karena perhatian para siswa dapat teralihkan dengan terlalu banyak dekorasi. Pilihlah kutipan, foto figur inspiratif, atau gambar yang berhubungan dengan mata pelajaran untuk dipajang di dinding kelas dan mendorong para siswa untuk tertarik dengan materi yang Anda ajarkan.[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika Anda adalah seorang guru bahasa Inggris, Anda bisa memasang kutipan-kutipan dari novel yang akan dibacakan di kelas.
    • Untuk kelas kimia, Anda bisa memasang poster tabel periodik di depan kelas karena Anda perlu mengacu kepada tabel tersebut sepanjang tahun pelajaran.

  7. 7

    Ubah salah satu papan buletin menjadi “dinding prestasi” untuk para siswa. Tulis nama setiap siswa pada kartu dan pasang pada papan buletin. Di awal tahun pelajaran, mintalah setiap siswa untuk membawa foto seseorang atau sesuatu yang sangat berarti baginya. Setelah itu, mintalah seluruh siswa untuk membantu Anda menempelkan foto-foto tersebut di bawah namanya dan bercerita tentang seseorang atau sesuatu yang berarti baginya.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Ini dapat menghangatkan suasana bagi anak-anak yang masih kecil dan membantu mereka merasa lebih nyaman di kelas karena mereka bisa mengingat sesuatu yang disayanginya, bahkan saat belajar di kelas.

  1. 1

    Cobalah siapkan dana sebesar 1 juta rupiah (atau kurang) untuk membeli dekorasi setiap tahun. Beberapa sekolah memberikan dana kecil bagi setiap guru untuk menghias kelas, sementara sekolah-sekolah lainnya mewajibkan para guru untuk menggunakan uangnya sendiri. Tentukan jumlah dana yang mampu Anda siapkan untuk membeli bahan-bahan dan dekorasi. Umumnya, dana sebesar 1 juta dirasa sudah cukup untuk membeli dekorasi kelas (untuk satu tahun).[8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jangan lupa untuk memprioritaskan materi kelas daripada dekorasi. Barang-barang seperti pensil, kertas, buku, dan folder jauh lebih penting untuk kesuksesan para siswa daripada papan buletin dan poster warna-warni. Biasanya pihak sekolah hanya menyediakan barang-barang tersebut dalam jumlah tertentu sehingga para guru perlu membeli barang tambahan.
    • Perlu diingat bahwa meskipun dana yang ada terbatas, Anda masih bisa membangun suasana yang menyenangkan dan hangat di kelas untuk para siswa.

  2. 2

    Kunjungi toko-toko diskon untuk mendapatkan penawaran menarik pada perlengkapan dekorasi. Kertas konstruksi, pita perekat, dan spidol terkadang dijual dalam harga yang mahal. Cobalah kunjungi toko-toko diskon (mis. toko “Serba 5 Ribu”) atau datangi bagian “cuci gudang” di toko perlengkapan kerajinan untuk membeli perlengkapan dekorasi dengan potongan harga. Jangan lupa untuk menanyakan tentang penawaran diskon bagi para guru kepada pihak toko! [9] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Beberapa barang (mis. dekorasi liburan/perayaan) akan langsung dijual dengan harga murah setelah liburan atau perayaan yang bersangkutan berakhir. Kunjungi toko perlengkapan kerajinan tangan beberapa hari setelah liburan atau perayaan berakhir untuk membeli dekorasi bertema khusus yang bisa dipajang tahun depan dengan potongan harga yang menarik!

  3. 3

    Cetak gambar dari internet untuk dipasang di dinding. Meskipun poster atau gambar di toko-toko terkadang dijual dengan harga yang sangat mahal, biasanya para guru masih bisa menggunakan mesin pencetak. Baca rencana pembelajaran atau silabus kelas untuk satu tahun ajaran dan cari gambar-gambar gagasan, figur, dan topik-topik penting yang akan dibahas dalam satu tahun. Setelah itu, cetak semua gambar dan potong tepiannya sebelum dipasang di dinding menggunakan pita perekat.[10] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Untuk tampilan yang lebih cantik, Anda bisa membuat “bingkai” kecil di sisi setiap gambar dengan memasang kertas kertas konstruksi pada bagian belakangnya. Sebagia opsi lain, Anda bisa mencari bingkai foto murah di toko barang bekas atau ajang garage sale.
    • Sebagai contoh, untuk mata pelajaran sejarah, Anda bisa mencetak foto-foto hitam putih beberapa tokoh sejarah dan menggantungnya di depan kelas. Sepanjang tahun ajaran, Anda bisa menunjuk foto-foto yang ada sambil berbicara tentang tokoh yang bersangkutan. Di akhir tahun ajaran, Anda bisa meminta setiap siswa untuk menyebutkan nama-nama tokoh yang ada di dinding.

  4. 4

    Tampilkan proyek dan pekerjaan siswa di kelas. Seiring berjalannya tahun ajaran, Anda mungkin ingin mengubah dekorasi kelas, tetapi Anda tidak perlu membeli perlengkapan baru. Sebagai gantinya, ganti papan buletin dengan pameran proyek siswa, tugas, atau aktivitas kelas. Cantumkan penjelasan kecil mengenai tugas dan pastikan Anda menggantung pekerjaan setiap siswa.[11] X Sumber Tepercaya Association for Supervision and Curriculum Development Kunjungi sumber

    • Jika diizinkan, ambil foto kelas saat para siswa sedang mengerjakan proyek atau tugasnya di sepanjang tahun ajaran. Cetak foto-foto yang diambil dan pasang pada papan buletin di segmen “proyek yang berjalan”.
    • Perlu diingat bahwa Anda tidak boleh memasang tugas-tugas yang menampilkan nilai.

  5. 5

    Belilah beberapa furnitur dan dekorasi tambahan dari toko barang bekas. Jika Anda membutuhkan meja tambahan untuk kelas atau lemari buku tambahan untuk menyimpan lebih banyak buku, kunjungi toko barang bekas, toko konsinyasi, atau pasar loak. Pilihlah barang dengan kondisi baik, tetapi tidak perlu sempurna karena ada kemungkinan barang tersebut akan ditandai oleh pihak sekolah sebagai inventaris kelas! [12] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Perlu diingat bahwa biasanya mengecat ulang furnitur lama umumnya memakan biaya yang lebih kecil daripada membeli furnitur baru. Namun, terkadang Anda bisa mendapatkan penawaran menarik dari segmen “penghabisan” di toko-toko furnitur.

  6. 6

    Gunakan kembali barang-barang rumah tangga untuk dimanfaatkan di kelas. Barang-barang seperti stoples kosong, majalah, buku lama, tempat sampah, nampan, dan bahkan kardus dapat digunakan di kelas. Pastikan Anda sudah membersihkan barang-barang yang akan dibawa ke kelas secara menyeluruh, dan buang atau lepaskan informasi pengenal pribadi Anda dari majalah dan buku.[13] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan stoples mason kosong sebagai wadah pensil, spidol, atau penggaris di meja alat tulis siswa.
    • Anda bisa menggunakan majalah lama atau buku yang rusak untuk membuat kolase dan dekorasi kelas.
    • Barang-barang seperti kardus dan tempat sampah dapat menjadi media penyimpanan tambahan untuk kelas yang kecil, tanpa mengharuskan Anda untuk mengeluarkan banyak uang.

  1. 1

    Pilih skema warna untuk sebagai warna dasar papan buletin dan dekor kelas lainnya. Agar papan buletin tidak sampai mengalihkan perhatian para siswa saat belajar, pilih 1-2 warna yang akan digunakan untuk dekorasi. Setelah itu, gunakan warna-warna tersebut pada dekorasi kelas yang lain agar tampilan kelas tampak menyatu dan terarah. [14] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebagai contoh, Anda bisa memilih warna kuning dan putih sebagai skema warna utama dan membuat papan buletin berwarna putih dengan pinggiran atau bingkai kuning. Setelah itu, Anda bisa memanfaatkan aksen berwarna kuning pada kelas untuk mengarahkan perhatian para siswa pada aspek atau materi-materi penting.
    • Jika Anda mengajar biologi, Anda bisa memilih warna hijau dan biru tua sebagai skema warna utama. Setelah itu, Anda bisa membuat papan buletin hijau dengan pinggiran biru (atau papan biru dengan bingkai hijau). Pilih poster yang menampilkan pohon, danau, atau gambar-gambar lain yang berhubungan dengan bumi.
    • Anda juga bisa menggunakan warna resmi sekolah sebagai skema warna kelas sebagai sumber inspirasi yang cepat.

  2. 2

    Buatlah “stasiun” atau meja tambahan untuk barang-barang tambahan yang mungkin diperlukan para siswa. Atur meja siswa di depan atau belakang kelas yang akan menampung pensil, rautan, pita perekat, kokot, gel pembersih tangan, tisu, dan klip kertas tambahan yang bisa digunakan oleh para siswa. Dengan meja perlengkapan ini, mereka tidak perlu meminta kepada Anda saat membutuhkan perlengkapan tambahan atau lupa membawa pensil ke sekolah.[15] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda juga bisa menempatkan “tiket” masuk keluar kamar mandi di meja ini sehingga para siswa harus mengambil kartu tersebut sebelum pergi ke kamar mandi saat kelas berlangsung.

  3. 3

    Manfaatkan peti atau keranjang untuk menyimpan folder berkas, buku, kerajinan tangan, dan kertas. Merapikan barang-barang yang berantakan di kelas terkadang menyulitkan, tetapi peti kayu serbaguna dapat menjadi solusi yang tepat untuk Anda. Carilah 2-3 buah peti atau keranjang yang dijual di toko-toko diskon, kemudian tempatkan di sekitar kelas. Pasang label pada peti atau keranjang agar para siswa mengetahui fungsinya (mis. keranjang merah untuk menyimpan buku, keranjang biru untuk menyimpan kertas). [16] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebagai contoh, Anda bisa membuat peti atau keranjang berlabel “Tugas Pengganti dan masukkan lima folder berlabel Senin hingga Jumat (atau hingga Sabtu jika sekolah berlangsung selama enam hari). Sepanjang minggu, masukkan kertas tugas tambahan dari aktivitas kelas pada folder hari yang sesuai agar anak-anak yang tidak mengikuti kelas atau tidak bersekolah dapat mengambil materi pelajaran dari folder tersebut.
    • Jika Anda berencana untuk membacakan satu novel di kelas, Anda bisa memasukkan salinan buku ke dalam 1-2 peti atau keranjang di depan kelas agar anak-anak bisa mendapatkan buku tersebut sebelum dibaca di kelas. Dengan peti atau keranjang penyimpanan, buku-buku akan tetap aman dan bisa disimpan di tempat yang sama.

  4. 4

    Tempatkan rak buku untuk menyimpan barang-barang yang tidak memiliki ruang penyimpanan. Terkadang ruang kelas tidak dilengkapi dengan rak atau lemari sehingga Anda mungkin perlu membawa sendiri lemari. Carilah lemari buku yang kokoh dan isi dengan buku untuk mata pelajaran Anda (atau barang-barang lain yang mungkin diperlukan siswa). Namun, jangan isi lemari buku ini dengan barang-barang tersebut setiap hari. Dengan langkah ini, barang-barang tetap bisa digunakan saat dibutuhkan, tetapi tidak dapat sembarangan diambil oleh siapa pun.[17] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebagai contoh, Anda bisa menyimpan perlengkapan seni atau kerajinan tangan di dalam lemari buku dan meminta para siswa untuk mengambilnya seperlunya.
    • Untuk kelas-kelas senior, Anda bisa menyimpan sumber pelengkap dan buku referensi pada lemari untuk mendorong para siswa agar mau belajar lebih banyak.

  5. 5

    Siapkan kotak surat siswa untuk anak-anak yang lebih kecil untuk memastikan mereka membawa tugasnya pulang. Tetapkan nomor untuk setiap siswa yang cocok dengan nomor lubang kotak surat, dan masukkan semua tugas yang perlu dibawa pulang ke dalam kotak-kotak surat tersebut. Mintalah mereka mengumpulkan tugas-tugasnya dalam folder di akhir jam pelajaran atau minggu, dan periksa apakah ada siswa yang lupa membawa tugas atau suratnya.[18] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Langkah ini membantu mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk menyebarkan surat-surat informasi bagi para orang tua siswa.

  • Ingatlah bahwa para siswa datang ke kelas untuk belajar, bukan untuk dihibur. Anda bisa tetap menjadi sosok guru yang hebat, bahkan jika hanya ada Anda dan para murid di kelas!

Artikel ini disusun bersama Emily Listmann, MA. Emily Listmann adalah pengajar privat di San Carlos, California. Dia merupakan guru ilmu sosial, koordinator kurikulum, dan guru persiapan SAT. Emily menerima gelar MA dalam bidang pendidikan dari Stanford Graduate School of Education pada 2014. Artikel ini telah dilihat 257.739 kali.

Daftar kategori: Sekolah dan Universitas

Halaman ini telah diakses sebanyak 257.739 kali.