Jakarta - Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulisnya. Show Pengertian PuisiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi. Seperti dikutip dari buku Sastra Indonesia yang disusun oleh tim Sastra Cemerlang, salah seorang ahli, Sumardi, menyatakan bahwa pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata yang imajinatif. Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya, mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat. Ciri-ciri PuisiPuisi dibedakan menjadi dua, puisi lama dan puisi baru. Merangkum dari Modul Bahasa Indonesia Kelas X karya Sutji Harijanti, berikut ciri-ciri puisi: 1. Puisi LamaPuisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan berikut ini:
Ciri-ciri puisi lama:
2. Puisi BaruBerbeda dengan puisi lama, puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima. Ciri-ciri puisi baru:
Jenis-jenis Puisi1. Puisi NaratifDalam puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi menjadi dua macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Sedangkan romansa adalah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. 2. Puisi LirikPada jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, yakni elegi, serenada dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Contohnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta. Sedangkan serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" sendiri bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Sementara itu, ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang umumnya tokoh yang dikagumi, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Contohnya seperti Diponegoro karya Chairil Anwar dan Ode buat Proklamator karya Leon Agusta. 3. Puisi DeskriptifDalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis puisi deskriptif, misalnya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Sedangkan puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair terhadap suatu hal. Nah, itulah pengertian puisi serta ciri-ciri dan jenis-jenisnya. Selamat belajar, ya detikers! Simak Video "Langit 'Menangis' Iringi Pemakaman Artis Senior Rima Melati" (kri/kri) Ilustrasi Membaca Buku. Credit: pexels.com/Melanie Contoh Puisi Lama 1. Mantra Assalammu’alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu 2. Pantun Kalau ada jarum patah Jangan dimasukkan ke dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukan ke dalam hati 3. Karmina Dahulu parang, sekarang besi (a) Dahulu sayang sekarang benci (a) 4. Seloka Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan 5. Gurindam Kurang pikir kurang siasat (a) Tentu dirimu akan tersesat (a) Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b ) Bagai rumah tiada bertiang ( b ) Jika suami tiada berhati lurus ( c ) Istri pun kelak menjadi kurus ( c ) 6. Syair Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a) 7. Talibun Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu Contoh Puisi Baru 1. Romansa Lagu Gadis Itali (Karya: Sitor Situmorang) - Buat Silviana Maccari Kerling danau di pagi hari Lonceng Gereja bukit Itali Jika musimmu tiba nanti Jemputlah abang di teluk Napoli Kerling danau di pagi hari Lonceng gereja bukit Itali - Sedari abang lalu pergi Adik rindu setiap hari Kerling danau di pagi hari Lonceng gereja bukit Itali Andai abang tak kembali Adik menunggu sampai mati Bukit tandus di kebun anggur Pasir teduh di bawah nyiur Abang lenyap hatiku hancur Mengejar bayang di salju gugur 2. Eligi Aku (Karya: Sam Haidy) - Aku adalah dongeng sebelum tidur yang setia mendaur diri meski selalu terpenggal oleh gilotin matamu. Aku adalah kisah tak tuntas yang berulang kali kau tebas hanya untuk kembali bertunas dan bertunas lagi 3. Epigram Sajak Kepada Kawan (Karya Chairil Anwar) - Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah berkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri! - Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam - Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja! - Jadi Mari kita putuskan sekali lagi: Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi, Sekali lagi kawan, sebaris lagi: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!
Ciri-Ciri Puisi Baru : Pengertian, Jenis dan Contoh Puisi Baru – Apa saja Ciri-Ciri Puisi Baru itu ?,Pada kesempatan ini Seputarpengetahuan.co.id akan membahasnya dan hal hal yang menyangkut tentang Puisi baru.Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya. Berawal dari angkatan Balai Pustaka yang berkembang dari tahun 1920-1933, puisi pada waktu itu masih berbentuk mantra, pantun, dan sajak yang merupakan puisi terikat dengan kaidah-kaidah lama. Seiring dengan perkembangannya, majalah Pujangga Baru terbit pada Mei 1933 sebagai penyambung lidah para penyair yang juga mengawali munculnya jenis puisi baru yang mulai melepas ikatan-ikatan puisi lama. Beberapa tokoh seperti Sutan Takdir Alisjahbana (1908-1986), Amir Hamzah (1911-1946), dan Arjmin Pane (1908-1970) merupakan penyair dalam angkatan Pujangga Baru ini. Berikut ini ciri atau karakteristik puisi baru, diantaranya yaitu:
Pengertian Puisi BaruPuisi baru merupakan karya sastra yang muncul setelah puisi lama. Puisi baru ini biasa juga disebut dengan puisi modern dan munculnya hampir bersamaan dengan puisi kontemporer.Puisi baru ini adalah puisi yang bebas dan tidak terikat dengan aturan-aturan, seperti halnya puisi lama. Puisi baru bentuknya lebih bebas dibanding puisi lama, bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris, maupun sajaknya. Biasanya, untuk nama pengarang dari puisi baru ini sudah diketahui dan sudah dicantumkan. Puisi baru ialah salah satu jenis puisi dalam hal aturannya yang memiliki bentuk lebih bebas. Baik itu aturan tentang suku kata, jumlah baris, maupun rima dan juga irama. Puisi baru ini tidak kaku seperti halnya pada puisi lama. Jenis Jenis Puisi Baru dan ContohnyaSama dengan puisi lama, puisi baru pun terdiri atas beberapa jenis. Pembagian dari jenis puisi baru ini berdasarkan pada dua hal, yakni didasarkan atas isi dan bentuknya. Berikut simak uraian setiap jenis dari puisi baru yang didasarkan isi dan juga bentuknya di bawah ini : Puisi Baru Berdasarkan IsinyaBerdasarkan isi maupun bahasan pada puisi, puisi baru dibagi menjadi tujuh jenis yakni himne, balada, ode, romansa, epigram, elegi dan satire. BaladaBalada adalah sebuah puisi yang isinya mengenai kisah atau cerita tertentu. Jenis puisi baru yang ini terdiri atas tiga bait, yang masing-masinya bait terdiri atas 8 baris. Skema rima yang dipakai dalam balada ialah a-b-a-b-b-c-c-b lalu berali dengan skema rima berikut a-b-a-b-b-c-b-c. Contoh Balada Balada Ibu yang dibunuh Ibu musang di lindung pohon tua meliang HymneHymne adalah sebuah puisi yang isinya mengenai pujian untuk tuhan, pahlawan, dewa, tanah air maupun almamater (pada dunia sastra). Saat ini, hymne sebagai sebuah puisi yang dinyanyikan. OdeOde adalah puisi yang isinya tentang pujian atau sanjungan. Kata-kata yang dipakai bernada anggun namun resmi. EpigramEpigram ialah puisi yang berisi tentang tuntunan dalam hidup. Contoh : Hari itu tidak ada lagi tempat berlari RomansaKata romansa asalnya dari bahasa perancis yakni kata ‘romantique’ yang artinya keindahan perasaan. Romansa ialah puisi baru yaitu sebuah luapan perasaan cinta kasih. Contoh : Kisah ini hanya aku dan kau ElegiKebalikan dari romansa, elegi ini merupakan puisi yang isinya mengenai kesedihan. Puisi ini ditujukan untuk mengungkapkan sebuah rasa sedih, rindu, duka khususnya karena kepergian seseorang maupun sebuah rasa penyesalan di masa lalu. Contoh : Dalam erangan jiwa SatireSatire ialah jenis puisi yang berisi tentang sindiran untuk penguasa atau orang yang mempunyai posisi maupun jabatan. Tokoh sastrawan yang sudah terkenal dengan berbagai karya stirenya ialah W.S Rendra. Contoh Satire Lihatlah kami Puisi Baru Berdasarkan BentuknyaBerdasarkan bentuknya, puisi baru ini dibagi menjadi 8 jenis yakni quatrain, terzina, distikon, kuint, septime, sektet, oktaf dan sonata. Distikonialah puisi yang terdiri dari dua baris pada tiap baitnya Terzinaialah puisi yang terdiri dari tiga bari pada tiap baitnya Contoh Terzina Ayah… Quatrainialah puisi yang terdiri dari empat baris pada tiap baitnya Contoh : Mulai menyeruk pelan Kuintialah puisi yang terdiri dari limat baris pada tiap baitnya Sektetialah puisi yang terdiri dari enam baris pada tiap baitnya Contoh : Bangunan reot kayu tua Septimeialah puisi yang terdiri dari tujuh baris pada tiap baitnya Oktaf atau stanzaialah puisi yang terdiri dari delapan baris pada tiap baitnya Sonataialah puisi yang terdiri dari empat belas baris serta terbagi menjadi dua. Pada dua bait pertama isinya masing-masing terdiri empat baris, dan untuk bait kedua ini masing-masing terdiri tiga baris. Sonata berbeda dengan jenis puisi baru yang lain. Perbedaan ini letaknya pada ketidakbebasannya di dalam hal rima. Rima di bait pertama seperti halnya rima pada bait kedua. Sementara untuk pola rima pada bait yang ketiga seperti halnya pada bait keempat. Contoh Sonata Pagi-Pagi Teja dan cerawat masih gemilang, Fajar di timur datang menjelang, Lambatlaun serta berdandan, Segala bunga harumkan pandan, Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Ciri-Ciri Puisi Baru, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya. |