Bola.com, Jakarta - Syair merupakan bentuk karya sastra Indonesia lama yang berasal dari Persia atau Arab. Syair memiliki karateristiknya sendiri. Ada beberapa ciri-ciri syair yang mudah dikenali. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, syair diartikan sebagai puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama. Adapun secara istilah, kata atau istilah syair berasal dari bahasa Arab, yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti 'perasaan yang menyadari'. Di sisi lain, syair mempunyai karakteristik sendiri. Ada beberapa ciri-ciri yang membedakan syair dengan jenis karya sastra lainnya. Mengetahui ciri-ciri syair bisa membantumu mengenali syair dengan mudah. Apa saja ciri-ciri syair? Berikut ini penjelasan ciri-ciri syair, seperti dirangkum dari laman DosenBahasa dan Liputan6, Jumat (28/8/2020). Ilustrasi membaca buku. | unsplash.com/@fabspotatoSebelum memahami ciri-ciri syair, perlu diketahui terlebih dahulu jenis-jenisnya. Berikut ini jenis-jenis syair: Syair Panji Syair panji merupakan syair pelipur lara. Syair ini biasanya bertema kisah pengembaraan dan peperangan. selain itu, dalam syair panji terdapat unsur kisah percintaan. Syair Romantis Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara hikayat maupun cerita rakyat. Syair Kiasan Syair kiasan menyampaikan pesan dalam bentuk kiasan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindirian atau kiasan terhadap suatu peristiwa. Syair Sejarah Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Syair Agama Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat, yaitu syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat. Ilustrasi membaca buku. Credit: freepik.com1. Terdiri dari 4 baris Ciri-ciri syair yang pertama adalah terdiri dari 4 baris. Syair bisa teridiri dari beberapa bait. Namun, di tiap baitnya, syair harus terdiri dari 4 baris. Contohnya adalah syair karya St. Takdir Alisjahbana: Berhentilah kisah raja Hindustan (baris 1) Tersebutlah pula suatu perkataan (baris 2) Abdul Hamid Syah paduka Sultan (baris 3) Duduklah baginda bersuka-sukaan (baris 4) Penggalan syair di atas menunjukkan jumlah baris dalam syair, yaitu sebanyak empat baris. 2. Tiap baris terdiri dari 4-6 kata Ciri-ciri syair selanjutnya adalah terdiri dari 4 sampai 6 kata dalam tiap barisnya. Berikut contohnya: Paksi / Simbangan /konon / namanya (4 kata) Cantik / dan / manis / sekalian / lakunya (5 kata) Matanya / intan / cemerlang / cahayanya (4 kata) Paruhnya / gemala / tiada / taranya (4 kata) 3. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata Tiap baris syair memiliki 8-12 suku kata. Suku kata merupakan jumlah gabungan satu atau lebih huruf konsonan dan satu huruf vokal. Sebagai contoh, kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus. Berikut contohnya: Ter/bang/nya/ Sim/bang/an ber/pe/ri/-pe/ri/ (11 suku kata) Lin/tas/ di/ Kam/pung/ Ba/yan/ Jo/ha/ri/ (10 suku kata) Ter/li/hat/lah ke/pa/da/ pu/tri/nya/ Nu/ri/ (12 suku kata) Mu/ka/nya/ ce/mer/lang/ ma/nis/ ber/se/ri/ (11 suku kata) Ilustrasi menulis buku diary. Credit: pexels.com/Kaboompics4. Semua baris adalah isi Berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran di dua awal barinya, syair hanya terdiri dari isi dalam 4 barisnya. Ciri-ciri syair inilah yang membedakannya dengan pantun dan puisi lama lainnya. Tiap baris dalam syair biasanya menyampaikan cerita atau pesan. Berikut contohnya: Bermula kisah kita mulai Zaman dahulu zaman bahari Asal mulanya sebuah negeri Timbulnya kerajaan Raja di Candi Kerajaan bernama Negara Dipa Raja pertama Empu Jatmika Putra tunggal Mangkubumi dengan Sitira Asal Negeri Keling di Tanah Jawa Mangkubumi saudagar kaya Kerabat raja yang bijaksana Berputera seorang elok rupanya Empu Jatmika konon namanya 5. Memiliki rima akhir a-a-a-a Ciri-ciri syair lainnya adalah memiliki rima atau akhiran a-a-a-a tiap barisnya. Ini berbeda dengan ciri pantun yang memiliki rima a-b-a-b. Contoh: Paksi Simbangan konon namanya Cantik dan manis sekalian lakunya Matanya intan cemerlang cahayanya Paruhnya gemala tiada taranya 6. Berisi cerita atau pesan Syair biasanya berisi tentang sebuah cerita atau kisah yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, atau rekaan belaka. Syair juga bisa berisi petuah atau nasihat bijak. Ilustrasi buku. (dok. mohamed_hassan/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)Syair Burung Nuri Karya Sultan Badaroedin Paksi Simbangan konon namanya Cantik dan manis sekalian lakunya Matanya intan cemerlang cahayanya Paruhnya gemala tiada taranya Terbangnya Simbangan berperi-peri Lintas di Kampung Bayan Johari Terlihatlah kepada putrinya Nuri Mukanya cemerlang manis berseri Simbangan mengerling ke atas geta Samalah sama berjumpa mata Berkobaran arwah leburlah cinta Letih dan lesu rasa anggauta Sumber: DosenBahasa, Liputan6.com (Reporter: Anugerah Ayu Sendari, Editor: Rizki Mandasari. Published: 20/8/2019). |