Daun singkong pelepah pisang kulit bawang merupakan contoh limbah yang banyak tersedia di daerah

Salam sahabat pendidikan sekalian, berikut adalah artikel yang akan membahas mengenai proses pengolahan limbah lunak yang diharapkan dapat  bermanfaat dan bisa menjadi modal belajar pada proses belajar yang anda lakukan, dan guna mempersingkat waktu mari kita pelajari bersama penjelasan berikut ini :

Pada proses pembuatan produk kerajinan disetiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. 

Hal ini tentunya dikarenakan sumber daya limbah lunak organic dari masing-masing daerah berbeda, Dan berikut adalah golongan hasil limbah organic yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya.

1. Daerah pesisir pantai/laut

Limbah lunak organic yang banyak tersedia adalah sabut kelapa, dan daun kelapa

Limbah lunak organic yang banyak di hasilkan di daerah ini adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji-bijian, kulit buah-buahan yang bertekstur seperti salak dan kulit pete cina.

Limbah lunak organic yang didapat pada daerah ini adalah limbah jerami padi, kulit jagung, batang dan daun singkong, kulit bawang dan pelepah pisang.

Limbah lunak organic didaerah perkotaan yang sering ditemukan biasanya berupa kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serabut kayu.

Proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum sangat sederhana dan dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan mesin, berikut adalah prosesnya.

1. Pemilihan Bahan limbah lunak

Sebelum didaur ulang, bahan limbah organic harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat digunakan dan yang harus dibuang serta dapat dilakukan secara manual sesuai dengan tujuan penggunaan bahan itu sendiri.

2. Pembersihan limbah lunak

Limbah lunak yang telah terseleksi harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dipergunakan sebelumnya, misalnya saja kulit jagung, kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjudnya apakan tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak tergantung dari perancangan produk si pengrajin.

Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus dikeringkan terlebih dahulu dibawah sinar matahari langsung dengan tujuan agar kadar air yang ada didalamnya dapat hilang dan bahan limbah dapat dioleh dengan sempurna.

4. Pewarnaan bahan limbah lunak

Pewarnaan pada bahan limbah limbah lunak merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai proses kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil agar menyerap. Ada juga yang mewarnai dengan cara dipernis/politer, dapat pula dicat menggunakan car akrilik atau cat minyak.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah lunak tersebut harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.

6. Penghalusan bahan agar siap dipakai

Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses ini juga berbagai macam caranya, seperti disetrika untuk limbah kulit agar tidak mudah kusut, dapat pula digerinda atau diamplas.

Dalam pembuatan proses kerajinan kita perlu memahami terlebih bagaimana membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses pembuatannya harus mengacu pada  barbagai persyaratan. Oleh karena itu, adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut : 

Contohnya mangkuk untuk wadah sayuran atau yang lainnya.

2. Kenyamanan [ Comfortable ]

Contohnya cangkir didesain lengkap dengan pegangannya.

3. Keluwesan [ Flexibility ]

Contonya sepatu harus sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki

Contohnya gelas dari batok kelapa harus memperhatikan atau mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya saat digunakan sebagai wadah minuman.

5. Keindahan [ aesthetic ]

Bendah yang indah mempunyai  daya tarik lebih disbanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dilihat dari beberapa hal, seperti dari bentuknya, hiasannya atau ornamennya dan bahan bakunya.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai proses pengolahan bahan limbah lunak diatas, semoga bermanfaat dan dapat menjadi modal belajar yang baik untuk anda serta dapat bernilai ibadah disisi Allah Swt aammiinn…

Terimaksih dan sukses selalu untuk anda 

Jawaban:

1. daerah pesisir pantai

limbah lunak organik yang banyak tersedia adalah sabut kelapa dan daun kelapa

2. daerah pegunungan

limbah lunak organik yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji bijian, kulit buah buahan yag bertekstur seperti salak dan kulit pete cina

3. daerah pertanian

limbah lunak organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bwang, dan pelepah pisang

4. daerah perkotaan

limbah lunak organik yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serutan kayu

Jun'S_BLG 20.44

Produk kerajinan dari bahan limbah lunak yang dimaksud adalah limbah lunak organik dan anorganik. Limbah lunak kedua kategori ini cukup banyak di lingkungan kita. Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah organik ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuantemuan desain produk kerajinan dari limbah organik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian

terhadap pemanfaatan limbah sebagai produk kerajinan.

Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Dari daerah manakah kamu berasal? Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah lunak organik dari masing-masing daerah berbeda. 

Di bawah ini merupakan penggolongan bermacam-macam hasil limbah lunak organik yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya.

1. Daerah pesisir pantai/laut

    Limbah lunak organik yang banyak tersedia adalah sabut kelapa, dan daun kelapa.

2. Daerah pegunungan

    Limbah lunak organik yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji-bijian, kulit buah-buahan yang bertekstur seperti salak, dan kulit pete cina.

3. Daerah pertanian

    Limbah lunak organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan pelepah pisang.

4. Daerah perkotaan

    Limbah lunak organik yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serutan kayu.

Baca juga:


    Sementara limbah lunak anorganik biasanya banyak dihasilkan dari wilayah perkotaan. Namun banyak juga yang sudah dihasilkan dari wilayah lainnya. Hal ini bergantung kebutuhan dan gaya hidup masyarakat seharihari dalam melakukan tindakan konsumtif. Limbah lunak anorganik sebagian besar dihasilkan dari kegiatan hidup manusia. Proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum sederhana. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

Prosesnya  pengolahan bahan kerajinan limbah lunak adalah sebagai berikut:

1. Pemilahan bahan limbah lunak

    Sebelum didaur ulang, bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat dipergunakan dan yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.

2. Pembersihan limbah lunak

    Limbah lunak yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung. Kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjutnya apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk oleh si perajin.

3. Pengeringan

    Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Tujuanya agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.

4. Pewarnaan bahan limbah lunak

    Pewarnaan pada bahan limbah lunak yang sudah kering merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Ada pula yang diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

    Setelah diberi warna, bahan limbah lunak harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.

6. Penghalusan bahan agar siap dipakai

    Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difnishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses fnishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.

Dalam pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses penciptaannya harus mengacu pada berbagai persyaratan. Oleh karena itu, Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut.

1. Kegunaan [Utility]

    Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur.

2. Kenyamanan [Comfortable]

    Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya.

3. Keluwesan [Flexibility]

    Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.

4. Keamanan [Safety]

    Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh gelas dari batok kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya saat digunakan sebagai wadah minuman.

5. Keindahan [Aestetic]

    Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, seperti dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.

Video yang berhubungan