Dalam karya seni lukis media yang paling cocok untuk bahan pewarna cat minyak adalah

Media karya seni rupa atau seni lukis dua dimensi meliputi beragam jenis alat, bahan, dan media yang digunakan sesuai dengan jenis dan gaya dari karya yang dibuat atau yang diinginkan. Media tersebut sangat beragam sesuai dengan teknik yang digunakan. Adapun perlengkapan atau alat-alat tersebut meliputi sebagai berikut:

  • Pastel dan Krayon,
  • Cat (pewarna),
  • Kuas,
  • Pisau Palet,
  • Palet, dan 
  • Kanvas

Secara fisik, kedua jenis alat ini hampir sama bentuknya, sehingga kalian sering kali keliru ketika hendak membelinya namun sifat dan bahannya tidak sama. Mengapa demikian?

Crayon Oil Pastel terbuat dari pasta minyak yagn dicampur dengan pewarna. Crayon jenis ini memiliki sifat yang lembut, mudah bercampur ( baik digunakan untuk proses mixing), namun sangat mudah habis dan ,meninggalkan remahan (kotoran). 

Krayon jenis Wax terbuat dari lilin yang dicampur dengan serbuk berwarna dimana krayon jenis ini memiliki sifat yang keras, tidak mudah habis, dan tidak banyak meninggalkan kotoran, namun kurang baik untuk proses mixing dan gradasi.

Pastel (Oil Pastel) bisanya terbuat dari lilin (wax) dan minyak (oil). Pastel sering dihubungkan dengan warna-warna yang lebut, sedangkan crayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras, Sehingga krayon lebih banyak mengandung lilin dan warna yang dihasilkan krayon cenderung mengkilap dan sedikit berminyak.

Krayon menjadi sa;ah satu pilihan untuk menggambar sebab sifatnya yang padat dan tidak mudah menyerpih, sehingga tidak mengotori tangan dan baju ketika sedang menggambar.

Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan jenis basis pengencernya yaitu :

  • Cat Air ( berbasis air),
  • Cat Minyak (berbasis minyak), dan
  • Cat Akrilik.

Jenis - Jenis Alat dan Bahan Seni Lukis 

Cat air jenisnya ada dua macam yaitu, water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat. Bahan utama cat air berupa pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan bidang gambar.

Cat minyak terbuat dari partikel-pertikel pigmen warna yang di suspensi dengan media minyak. Berbeda dengan cat akrilik yang mudah atau cepat mengering, namun cat minyak membutuhkan waktu untuk pengeringan. Cat minyak ini memberikan efek cerah serta memberikan tekstur yang sangat bagus meski juga terdapat sedikit kelemahan yang terdapat pada baunya yang sangat menyengat.

Cat Akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagia macam pigmen kemudian ditambahkan dalam emulsi akrilik untuk mendapatkan berbagia macam warna cat yang berbeda. 

Singakatnya, cat akrilik sebenarnya adalah cat plastik yang tersedia dalam bentuk pasta dan dikemas dalam bentuk tube. Berbagia mcam zat aditif umum ditambahkan kecat akrilik sehingga diperoleh berbagai jenis cat dengan sifat yang berbeda-beda. Sebagian zat aditif membuat cat lebih tebal, tipis, atau kering lebih lambat. Hal ini sangat berguna sebab cat akrilik cenderung kering dengan cepat.

Setelah kering, cat akrilik sulit dihapus kecuali dengan kenggunakan larutan alkohol khusus. Zat aditif tertentu mengubah cara cat terlihat. Cat ini juga dapat dicampurkan dengan air hingga maksimum 30% agar tidak mengurangi kualitasnya. Mencampurkan cat akrilik dengan air akan membuat tampilan cat warna cat nampak lebih lembut dan transparan. Karena sifatnya yang mengering dengan cepat, pastikan mengaplikasikan cat akrilik secepat mungkin sebab setelah cat mengering maka cat akan sulit untuk dihapus atau dimodifikasi.

Kuas merupakan salah satu alat utama yang digunakan untuk mengecat kemedia lukis. Jenis dan bentuk dari kuas itu sendiri sangat beragam dan bervariasi dan pilihan dari kuas tersebut tergantung dari goresan yang bagaimana yang hendak atau akan kita gunakan. Jenis kuas yang pipih dan memiliki ujung kuas yang lurus datar digunakan untuk bahan cat minyak, sedangkan kuas dengan bulu yang berbentuk bulat dengan ujung yang runcing digunakan untuk bahan cat air.

Pisau palet terbuat dari aluminium yang tipis dengan fungsi untuk mencampur cat seperti layaknya kuas juga untuk membuat efek-efek goresan pada media lukis. Bentuknya dan ukurannya tersedia dengan bebagai macam jenis, bentuk dan ukuran seperti ada yang runcing, lebar dan juga bulat.

Palet adalah media yang digunakan sebagai media untuk mencampur cat dan juga tersedia dengan berbagia macam jenis dan ukuran. Untuk media seperti cat air, palet yang digunakan ialah yang memiliki lengkungan untuk penampungan air, sedangkan bentuk palet untuk cat minyak berbentuk datar dan memiliki lubang untuk pegangan.

Kancas merupakan media atau bahan yang bersifat umum digunakan sebagai media dalam melukis, kanvas menggunakan bahan dasar linen atau bahan katun.

Demikian penjelasan singakat tentang bahan dan alat yang digunakan dalam melukis diatas, semoga bermanfaat.

Sumber : Sini Budaya-KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018

Kontributor Naskah : Milasari dkk.

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud 

Lihat Foto

aub.ac.uk

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Seni lukis merupakan pengembangan dari kegiatan menggambar. Sebuah lukisan biasanya didasarkan pada corak, gaya, teknik, bahan, dan alat karya.

Obyek yang biasanya digunakan untuk melukis beragam, mulai dari tumbuhan, hewan, manusia, lingkungan, dan masih banyak lainnya.

Dalam buku Panduan Dasar Melukis dengan Cat Minyak (2005) karyan Rahman Rohim, seni lukis sudah ditemukan sejak zaman prasejarah dan dibuktikan dari temuan lukisan di dinding gua.

Untuk mecapai hasil yang maksimal dalam mengerjakan suatu pekerjaan, persiapan yang matang dan terencana menjadi hal mutlak untuk dilakukan.

Baca juga: Seni Lukis: Pengertian, Teknik dan Alat

Begitu juga dengan melukis, terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni lukis, yaitu:

Berikut beberapa alat yang digunakan:

Secara umum, kuas digunakan untuk menempelkan cat minyak, akrilik, maupun air pada permukaan kanvas. Kuas cat biasanya bertangkai panjang dengan bulu kuas yang berntuknya variasi.

Ada yang berbulu runcing, rata, bulat, miring, dan berbentuk seperti kipas. Masing-masing bentuk memiliki fungsi yang berbeda.

Kegunaan kuas berbulu rata berdasarkan ukurannya sebagai berikut:

Kuas nomor 1-3 berguna untuk pendetailanKuas nomor 10-12 biasanya digunakan untuk pemblokan warna

Kuas rata semua nomor bisa digunakan untuk penduselan (tergantung bidang yang dikehendaki).

Baca juga: Unsur-unsur Seni Lukis

Lihat Foto

freepik.com/freepic.diller/POKRYVKA IVAN

Ilustrasi pengertian lukisan cat minyak

KOMPAS.com - Lukisan cat minyak menjadi satu contoh seni lukis yang cukup digemari. Karya seni rupa ini dibuat menggunakan cat minyak, dan teknik tertentu yang agak sedikit berbeda dengan pembuatan karya seni lainnya.

Pengertian lukisan cat minyak

Lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang dilarutkan dengan minyak disebut cat minyak. Cat minyak ini menjadi salah satu bahan untuk membuat lukisan cat minyak. 

Menurut Amir Gozali dalam jurnal Media Cat Minyak dan Pendukungnya (2010), lukisan cat minyak merupakan hasil karya seni dua dimensi yang menggunakan cat minyak sebagai medianya, bisa dilakukan di atas kanvas, papan kayu, kertas, atau sejenisnya.

Dalam jenis karya seni rupa ini, cat minyak menjadi suatu komponen penting. Maka untuk pemilihan bahan dasar, bahan pelindung, serta warnanya harus sangat diperhatikan.

Selain cat minyak, bingkai perentang, kain (sebagai kanvas), serta bahan pelapis menjadi komponen penting lainnya dalam karya seni rupa ini.

Baca juga: Jenis-Jenis Cat Lukis

Teknik lukisan cat minyak

Dilansir dari situs Encyclopedia Jakarta, teknik lukis cat minyak adalah proses pembuatan lukisan memakai pigmen terikat dengan media mengering.

Biasanya media pengering yang sering dipakai berupa minyak biji rami, minyak kenari, serta minyak poppyseed.

Mengutip dari buku Panduan Dasar Melukis dengan Cat Minyak (2005) karya Rahman Rohim Hambor, teknik lukisan cat minyak dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Adalah teknik melukis dengan mengencerkan cat minyak terlebih dahulu, sebelum dipoleskan pada kanvas. Sebaiknya, kuas yang dipakai masih memiliki bulu panjang, supaya pewarnaannya lebih merata dan bisa ditutupi dengan cepat.

Umumnya teknik basah diaplikasikan pada jenis lukisan yang flat (datar) atau tidak memiliki kesan volume. Contohnya dekoratif, kartun, serta optic art. Teknik ini akan menghasilkan warna yang terlihat cemerlang dan bersih. Namun, proses pengeringannya memakan waktu lama.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA