Dalam fase padatan nacl tidak mampu menghantarkan listrik sedangkan pada fase lelehan dan larutan nacl mampu menghantarkan arus listrik. hal yang menjadi penyebab dari pernyataan diatas adalah…

Hai Sobat Zenius, elo masih inget nggak materi tentang kelarutan? Nah, kali ini gue mau ngajak elo buat belajar tentang materi yang masih ada kaitannya dengan materi tersebut, yaitu tentang pengertian dan penggolongan larutan berdasarkan daya hantar listrik. Nggak usah lama-lama lagi, yuk simak penjelasan berikut!

Pengertian Larutan

Dalam fase padatan nacl tidak mampu menghantarkan listrik sedangkan pada fase lelehan dan larutan nacl mampu menghantarkan arus listrik. hal yang menjadi penyebab dari pernyataan diatas adalah…
Larutan Gula (Dok. Shutterstock)

Pada dasarnya, larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari 2 zat atau lebih, isinya apa sih? Isinya adalah terlarut dan pelarut. Zat terlarut ini pada umumnya jumlahnya lebih sedikit daripada pelarut. Biar elo ada bayangan gue contohin nih misalnya zat pelarutnya adalah air panas, nah zat terlarutnya adalah gula, jadilah larutan gula. 

Terus, ternyata bentuknya nggak cuma cair lho, ada juga yang berbentuk gas dan padat. Kalau yang berbentuk gas contohnya adalah campuran dari berbagai gas yang ada. Nah, kalau yang berbentuk padat contohnya adalah emas. Gimana, elo udah ada bayangan dong larutan itu kayak apa?

Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

Oke, kita lanjut ke jenis-jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu elektrolit dan nonelektrolit. Perbedaan keduanya adalah ada pada daya hantar listrik di dalamnya. 

  1. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat membentuk ion-ion di dalam proses pelarutannya, dengan begitu larutan tersebut memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik. Contohnya, dalam sebuah percobaan, larutan ini dapat digunakan untuk menyalakan sebuah lampu dan menghasilkan gelembung gas pada elektrodanya.  

Senyawa pembentuk elektrolit ini ada dua, yaitu senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Senyawa ion merupakan zat elektrolit yang kalau larut dalam air hasilnya adalah ion-ion, contohnya NaCl dan garam lainnya.

Sedangkan, kovalen polar merupakan senyawa yang atom-atomnya bergabung melalui ikatan kovalen. Terbentuknya senyawa kovalen diakibatkan oleh dua atom yang bergabung mempunyai perbedaan keelektronegatifan. Contoh senyawa kovalen polar di antaranya asam klorida, larutan amonia, dan asam cuka murni. 

Dalam fase padatan nacl tidak mampu menghantarkan listrik sedangkan pada fase lelehan dan larutan nacl mampu menghantarkan arus listrik. hal yang menjadi penyebab dari pernyataan diatas adalah…
Larutan Elektrolit (Dok. Kemendikbud.go.id) 

  1. Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang nggak bisa membentuk ion-ion dalam pelarutnya, dengan demikian tentunya nggak bisa  menghantarkan listrik. Hal ini dibuktikan dengan suatu percobaan yaitu larutan ini nggak memiliki kemampuan untuk menyalakan lampu dan juga nggak bisa menghasilkan gas pada kedua elektrodenya. Larutan yang demikian disebut non-elektrolit. Senyawa yang termasuk dalam kelompok ini adalah urea, gula (glukosa atau sukrosa), alkohol dan senyawa-senyawa kovalen non polar.

Dalam fase padatan nacl tidak mampu menghantarkan listrik sedangkan pada fase lelehan dan larutan nacl mampu menghantarkan arus listrik. hal yang menjadi penyebab dari pernyataan diatas adalah…
Larutan Non-elektrolit (Dok. Kemendikbud.go.id) 

Baca Juga: Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit – Materi Kimia Kelas 10

Penggolongan Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

Nah, Sobat Zenius, sekarang gue mau jelasin ke elo kalau elektrolit dapat digolongkan menjadi dua golongan. Apa aja sih? Jadi kalau berdasarkan kekuatan listriknya, larutan elektrolit digolongkan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Apa sih bedanya?

  1. Larutan elektrolit kuat merupakan elektrolit yang punya kekuatan daya hantar listrik besar, yang disebabkan oleh seluruh molekulnya dapat terionisasi dengan sempurna. Larutan ini memiliki nilai α = 1 atau mendekati 1. Terus gimana dong caranya kita untuk mengetahui kalau suatu larutan termasuk ke dalam golongan elektrolit yang kuat?

Ada beberapa ciri yang bisa kita gunakan untuk menandainya, yaitu lampu menyala dengan terang, terdapat banyak gelembung gas, dan persamaan reaksi ditandai dengan satu arah panah ke kanan. Contoh elektrolit kuat adalah asam sulfat (air aki) dan natrium klorida (garam dapur).

  1. Larutan elektrolit lemah, merupakan elektrolit yang punya kekuatan daya hantar listrik lemah, hal ini disebabkan karena hanya sebagian kecil molekulnya saja yang terurai menjadi ion-ion. Nilai α pada larutan ini berada diantara 0 dan 1 (0 < α < 1). Ciri-cirinya adalah lampu menyala redup atau tidak menyala, gelembung gas relatif sedikit, dan persamaan reaksi ditandai dengan dua arah panah ke kanan dan ke kiri. Contoh elektrolit lemah adalah cuka dapur (CH3COOH), semua jenis air (H2O), amonium hidroksida (NH4OH). 

Baca Juga:  Pengertian dan Rumus Larutan Penyangga

Contoh Soal dan Pembahasan

Nah, Sobat Zenius, buat ngukur pemahaman elo tentang materi ini, gue akan ngasih contoh soalnya ya!

  1. Pada saat terjadi banjir, yang biasanya dilakukan adalah mematikan sekring. Hal ini dilakukan agar….

A. Hemat listrik

B. Tidak terbakar

C. Tidak tersengat listrik

D. Tidak meledak

Jawaban: C. Tidak tersengat listrik 

Pembahasan: Pada saat banjir, mematikan sekring dilakukan agar tidak ada orang yang tersengat listrik, sebab air banjir dapat menghantarkan arus listrik dari stop kontak atau kabel listrik.

  1. NaCl padat tidak menghantarkan listrik, sedangkan larutan NaCl dapat menghantarkan listrik. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa ….

Jawaban: NaCl padat tidak terionisasi, tetapi bila dilarutkan dalam air akan terionisasi. 

Pembahasan: NaCl padat tidak dapat menghantarkan listrik karena pada kondisi padat tidak terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ketika NaCl dilarutkan dalam air, NaCl akan terionisasi menjadi ion Na+ dan Ion Cl- yang dapat bergerak bebas sehingga larutan dapat menghantarkan listrik.

Gimana nih Sobat Zenius? Udah paham dong sama materi kali ini? Nah, kalau elo mau belajar lagi ni dengan nonton video pembelajaran yang asik, elo bisa langsung aja klik banner di bawah ini ya! Dan jangan lupa buat daftarin akun elo biar nggak ketinggalan informasi menarik lainnya!

Dalam fase padatan nacl tidak mampu menghantarkan listrik sedangkan pada fase lelehan dan larutan nacl mampu menghantarkan arus listrik. hal yang menjadi penyebab dari pernyataan diatas adalah…

Baca Juga: Rumus Empiris dan Rumus Molekul – Materi Kimia Kelas 10

Jakarta -

Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.

Larutan elektrolit adalah larutan yang zatnya mampu menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang zatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Mengapa larutan non-elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan elektrolit bisa?

Ilmuwan asal Swedia bernama Svante August Arrhenius, pada tahun 1887 menjelaskan tentang peristiwa hantaran arus listrik melalui larutan dengan teori ionisasi.

Berdasarkan Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di dalamnya mengandung ion-ion, yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itu lah yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam larutan, seperti dikutip dalam modul Guru Pembelajar Keahlian Kimia Kesehatan oleh Eti Suherti.

Oleh sebab itu, banyak sedikitnya ion yang terjadi pada ionisasi merupakan penentu dari besarnya daya hantar listrik yang terkandung pada larutan elektrolit.

Semakin banyak ion dalam larutan, maka daya hantar listriknya akan semakin kuat. Dimana hal tersebut tidak lah bisa ditemukan pada larutan non-elektrolit.

Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit di bawah ini ya!

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit bisa disebut juga dengan konduktor elektrik. Jenis larutan ini ada yang sifatnya kuat dan lemah.

Ciri-ciri larutan elektrolit adalah :

  1. Larutannya mampu menghantarkan arus listrik dengan baik dan kuat.
  2. Ditandai dengan lampu yang menyala, serta banyak mengandung gelembung gas ketika diuji dengan alat penguji elektrolit.
  3. Elektrolit kuat dalam air, akan terionisasi sempurna sehingga derajat ionisasi (𝛼) = 1. 𝛼 = jumlah mol yang terionisasi : jumlah mol zat mula-mula
  4. Larutan elektrolit kuat terdiri atas kelompok larutan-larutan basa kuat, asam kuat, dan garam (kecuali garam merkuri). Pada larutan elektrolit kuat, senyawa dalam air akan terionisasi sempurna dan menghasilkan ion-ion yang banyak.

Contoh larutan elektrolit kuat:

Basa = KOH, NaOH, radium (Ra), dan basa dari golongan I A dan II A lainya (kecuali Be(OH)₂ dan Mg(OH)₂)Asam = HCI, HBr, HI, HNO₃, HCIO₃, HCIO₄

Garam = NaCI, K₂SO₄, CaCI₂, AICI₃

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang masih bisa menghantarkan listrik, tapi sifatnya lemah sehingga lampu tidak terlalu bisa menyala dengan terang.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

  1. Senyawa dalam air terionisasi yang sebagiannya akan menghasilkan ion-ion yang sedikit.
  2. Larutan elektrolit lemah terdiri atas larutan basa lemah dan asam lemah.
  3. Menghantarkan jumlah listrik sedikit atau lemah
  4. Derajat ionisasi (𝛼), 0 < (𝛼) < 1.

Contoh larutan elektrolit lemah:

Basa = Be(OH)₂, Mg(OH)₂, dan beberapa basa dari logam transisi.
Asam = HNO₂, H₃PO₃, H₃PO₄, H₂SO₃, HCN, H₂CO₃, HF

Larutan Non Elektrolit

Seperti namanya, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika disekitar penghantar listrik (electrode) tidak muncul gelembung-gelembung gas, dan lampu tidak menyala ketika diuji.

Ciri-ciri dari larutan non-elektrolit:

  1. Pada larutan non elektrolit, senyawa dalam air tidak mengalami proses ionisasi.
  2. Larutan non-elektrolit tidak dapat terionisasi dalam air, maka 𝛼 = 0.
  3. Larutan non-elektrolit terdiri atas kelompok senyawa organik molekular yang larut.
  4. Tidak menghantarkan arus listrik

Contoh larutan non-elektrolit diantaranya:

Sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁)Glukosa (C₆H₁₂O₆)Urea (CO(NH2)2), Larutan etanol (C2H5OH)

Vitamin C.

Jenis Ikatan dalam Senyawa Elektrolit dan Non-elektrolit

Senyawa akan terbentuk apabila suatu unsur saling berikatan dengan satu sama lain. Cara unsur-unsur yang berikatan dalam membentuk suatu molekul berbeda-beda, yang akan dipengaruhi oleh sifat-sifatnya.

Melansir modul Kimia Paket C Setara SMA/MA karya Mia Rahmi Fauziah, jika ditinjau dari ikatannya, senyawa termasuk elektrolit yang terbentuk dari adanya ikatan ion dan ikovalen polar, sedangkan senyawa yang terbentuk dengan ikatan kovalen non-polar adalah termasuk dalam larutan non-elektrolit.

1. Senyawa ion

Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ion (meliputi basa dan garam), contohnya adalah NaCl. NaCi terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl-. Ikatan ini terbentuk oleh atom logam dan atom non logam.

Senyawa ion yang dilarutkan atau dilekehkan dalam air, akan mengalami ionisasi sempurna sehingga termasuk elektrolit kuat. Ion-ion NaCl dalam wujud padatnya tidak dapat bergerak bebas, sehingga tidak bisa menghantarkan listrik. Namun, apabila senyawa ion ini dilarutkan, maka ion-nya mampu bergerak bebas sehingga bisa menghantarkan listrik.

2. Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Namun, mengapa pada senyawa kovalen HCl mampu menghantarkan listrik? Senyawa kovalen bersifat polar yang terdapat gaya tarik menarik untuk memutuskan ikatan-ikatan tertentu antar molekul.

Sehingga, jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) akan mengalami ionisasi yang bisa menghantarkan listrik. Hanya larutan senyawa kovalen polar saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan senyawa kovalen non-polar tidak.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Semoga detikers jadi lebih paham ya!

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"



(pal/pal)