Hai Sobat Zenius, elo masih inget nggak materi tentang kelarutan? Nah, kali ini gue mau ngajak elo buat belajar tentang materi yang masih ada kaitannya dengan materi tersebut, yaitu tentang pengertian dan penggolongan larutan berdasarkan daya hantar listrik. Nggak usah lama-lama lagi, yuk simak penjelasan berikut! Show Pengertian LarutanPada dasarnya, larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari 2 zat atau lebih, isinya apa sih? Isinya adalah terlarut dan pelarut. Zat terlarut ini pada umumnya jumlahnya lebih sedikit daripada pelarut. Biar elo ada bayangan gue contohin nih misalnya zat pelarutnya adalah air panas, nah zat terlarutnya adalah gula, jadilah larutan gula. Terus, ternyata bentuknya nggak cuma cair lho, ada juga yang berbentuk gas dan padat. Kalau yang berbentuk gas contohnya adalah campuran dari berbagai gas yang ada. Nah, kalau yang berbentuk padat contohnya adalah emas. Gimana, elo udah ada bayangan dong larutan itu kayak apa? Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar ListrikOke, kita lanjut ke jenis-jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu elektrolit dan nonelektrolit. Perbedaan keduanya adalah ada pada daya hantar listrik di dalamnya.
Senyawa pembentuk elektrolit ini ada dua, yaitu senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Senyawa ion merupakan zat elektrolit yang kalau larut dalam air hasilnya adalah ion-ion, contohnya NaCl dan garam lainnya. Sedangkan, kovalen polar merupakan senyawa yang atom-atomnya bergabung melalui ikatan kovalen. Terbentuknya senyawa kovalen diakibatkan oleh dua atom yang bergabung mempunyai perbedaan keelektronegatifan. Contoh senyawa kovalen polar di antaranya asam klorida, larutan amonia, dan asam cuka murni.
Baca Juga: Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit – Materi Kimia Kelas 10 Penggolongan Daya Hantar Listrik Larutan ElektrolitNah, Sobat Zenius, sekarang gue mau jelasin ke elo kalau elektrolit dapat digolongkan menjadi dua golongan. Apa aja sih? Jadi kalau berdasarkan kekuatan listriknya, larutan elektrolit digolongkan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Apa sih bedanya?
Ada beberapa ciri yang bisa kita gunakan untuk menandainya, yaitu lampu menyala dengan terang, terdapat banyak gelembung gas, dan persamaan reaksi ditandai dengan satu arah panah ke kanan. Contoh elektrolit kuat adalah asam sulfat (air aki) dan natrium klorida (garam dapur).
Baca Juga: Pengertian dan Rumus Larutan Penyangga Contoh Soal dan PembahasanNah, Sobat Zenius, buat ngukur pemahaman elo tentang materi ini, gue akan ngasih contoh soalnya ya!
A. Hemat listrik B. Tidak terbakar C. Tidak tersengat listrik D. Tidak meledak Jawaban: C. Tidak tersengat listrik Pembahasan: Pada saat banjir, mematikan sekring dilakukan agar tidak ada orang yang tersengat listrik, sebab air banjir dapat menghantarkan arus listrik dari stop kontak atau kabel listrik.
Jawaban: NaCl padat tidak terionisasi, tetapi bila dilarutkan dalam air akan terionisasi. Pembahasan: NaCl padat tidak dapat menghantarkan listrik karena pada kondisi padat tidak terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ketika NaCl dilarutkan dalam air, NaCl akan terionisasi menjadi ion Na+ dan Ion Cl- yang dapat bergerak bebas sehingga larutan dapat menghantarkan listrik. Gimana nih Sobat Zenius? Udah paham dong sama materi kali ini? Nah, kalau elo mau belajar lagi ni dengan nonton video pembelajaran yang asik, elo bisa langsung aja klik banner di bawah ini ya! Dan jangan lupa buat daftarin akun elo biar nggak ketinggalan informasi menarik lainnya! Baca Juga: Rumus Empiris dan Rumus Molekul – Materi Kimia Kelas 10 Jakarta - Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit adalah larutan yang zatnya mampu menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang zatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik. Mengapa larutan non-elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan elektrolit bisa? Ilmuwan asal Swedia bernama Svante August Arrhenius, pada tahun 1887 menjelaskan tentang peristiwa hantaran arus listrik melalui larutan dengan teori ionisasi. Berdasarkan Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di dalamnya mengandung ion-ion, yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itu lah yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam larutan, seperti dikutip dalam modul Guru Pembelajar Keahlian Kimia Kesehatan oleh Eti Suherti. Oleh sebab itu, banyak sedikitnya ion yang terjadi pada ionisasi merupakan penentu dari besarnya daya hantar listrik yang terkandung pada larutan elektrolit. Semakin banyak ion dalam larutan, maka daya hantar listriknya akan semakin kuat. Dimana hal tersebut tidak lah bisa ditemukan pada larutan non-elektrolit. Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit di bawah ini ya! Larutan ElektrolitLarutan elektrolit bisa disebut juga dengan konduktor elektrik. Jenis larutan ini ada yang sifatnya kuat dan lemah. Ciri-ciri larutan elektrolit adalah :
Contoh larutan elektrolit kuat: Basa = KOH, NaOH, radium (Ra), dan basa dari golongan I A dan II A lainya (kecuali Be(OH)₂ dan Mg(OH)₂)Asam = HCI, HBr, HI, HNO₃, HCIO₃, HCIO₄ Garam = NaCI, K₂SO₄, CaCI₂, AICI₃ Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang masih bisa menghantarkan listrik, tapi sifatnya lemah sehingga lampu tidak terlalu bisa menyala dengan terang. Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:
Contoh larutan elektrolit lemah: Basa = Be(OH)₂, Mg(OH)₂, dan beberapa basa dari logam transisi. Larutan Non ElektrolitSeperti namanya, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika disekitar penghantar listrik (electrode) tidak muncul gelembung-gelembung gas, dan lampu tidak menyala ketika diuji. Ciri-ciri dari larutan non-elektrolit:
Contoh larutan non-elektrolit diantaranya: Sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁)Glukosa (C₆H₁₂O₆)Urea (CO(NH2)2), Larutan etanol (C2H5OH) Vitamin C. Jenis Ikatan dalam Senyawa Elektrolit dan Non-elektrolitSenyawa akan terbentuk apabila suatu unsur saling berikatan dengan satu sama lain. Cara unsur-unsur yang berikatan dalam membentuk suatu molekul berbeda-beda, yang akan dipengaruhi oleh sifat-sifatnya. Melansir modul Kimia Paket C Setara SMA/MA karya Mia Rahmi Fauziah, jika ditinjau dari ikatannya, senyawa termasuk elektrolit yang terbentuk dari adanya ikatan ion dan ikovalen polar, sedangkan senyawa yang terbentuk dengan ikatan kovalen non-polar adalah termasuk dalam larutan non-elektrolit. 1. Senyawa ion Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ion (meliputi basa dan garam), contohnya adalah NaCl. NaCi terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl-. Ikatan ini terbentuk oleh atom logam dan atom non logam. Senyawa ion yang dilarutkan atau dilekehkan dalam air, akan mengalami ionisasi sempurna sehingga termasuk elektrolit kuat. Ion-ion NaCl dalam wujud padatnya tidak dapat bergerak bebas, sehingga tidak bisa menghantarkan listrik. Namun, apabila senyawa ion ini dilarutkan, maka ion-nya mampu bergerak bebas sehingga bisa menghantarkan listrik. 2. Senyawa Kovalen Senyawa kovalen terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Namun, mengapa pada senyawa kovalen HCl mampu menghantarkan listrik? Senyawa kovalen bersifat polar yang terdapat gaya tarik menarik untuk memutuskan ikatan-ikatan tertentu antar molekul. Sehingga, jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) akan mengalami ionisasi yang bisa menghantarkan listrik. Hanya larutan senyawa kovalen polar saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan senyawa kovalen non-polar tidak. Nah, itu tadi penjelasan mengenai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Semoga detikers jadi lebih paham ya! Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon" (pal/pal) |