Contoh percakapan kapten kapal dengan pilot pandu

Liputan6.com, Seoul - Belum diketahui sebab pasti yang membuat kapal feri Sewol tiba-tiba terbalik di tengah perairan Korea Selatan pada 16 April 2014. Pada kenyataannya, 476 orang di dalamnya menjadi korban.

Seperti dilansir dari VOA News,  Senin (21/4/2014), jumlah korban meninggal pada akhir pencarian sampai Minggu 20 April bertambah. Dari pencarian yang tak kunjung berhenti itu, total korban meninggal menjadi 61 orang. Dari sebelumnya 46 orang.

Lebih dari 100 orang lain belum diketahui nasibnya. Sementara, 179 orang telah diselamatkan.

Kapten Sewol Lee Joon-seok telah ditahan. Juga telah dilakukan penyelidikan terhadap dirinya dan 30 awak kapal lain yang selamat. Dari hasil penyidikan sementara, dilaporkan Lee `lepas tangan.` Ia diduga memberikan kemudi kapal kepada orang ketiga setelah ia akan mengetahui kapal akan terbalik.

CNN memperoleh petikan transkrip di Kapal Sewol dari pemerintah Korea Selatan. Dari rekaman pembicaraan antara ruang nakhoda Sewol dengan Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju.

Diawali dengan diskusi permintaan tolong yang berlangsung selama 30 menit, mulai pukul 08.55 waktu setempat. Lalu komunikasi terputus pada pukul 09.38.

11 Menit pertama di transkrip itu, kapten Sewol sempat berkomunikasi dengan Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju. Setelah itu, Sewol melakukan kontak dengan Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo yang terdekat dari lokasi terbaliknya kapal.

CNN hanya menerjemahkan sebagian dari transkrip itu. Berikut transkrip yang dirilis pada Minggu 20 April waktu setempat:

(08.55) Sewol: Pelabuhan Jeju, apa kalian mendengar kapal Sewol?

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Iya Sewol, ini Pelabuhan Jeju.

Sewol: Tolong informasikan kepada penjaga perbatasan pantai. Kapal kami dalam bahaya. Kapal ini mulai miring sekarang.

(08.56) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Di mana posisi kapal Anda? Baiklah, kami akan informasikan kepada penjaga perbatasan pantai.

Sewol: Kapal ini mulai miring ke samping secara cepat. Tidak dapat bergerak. Tolong segera tiba. Posisi kami di samping Pulau Byeongpung.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Baiklah, dimengerti.

(08.58) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Sewol, ini Pelabuhan Jeju. Apa Anda mendengar? Sewol, ini Pelabuhan Jeju.

(08:59) Sewol: Pelabuhan Jeju, ini Sewol.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Sewol, ini Pelabuhan Jeju. Tolong aktifkan Channel 21.

(09:00) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Bagaimana kondisi saat ini?

Sewol: Saat ini badan kapal telah miring ke kiri. Muatan kapal juga telah jatuh.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Ok. Ada penumpang yang terluka?

Sewol: Saat ini mustahil untuk memastikan hal tersebut. Mustahil untuk bergerak karena badan kapal sudah miring.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Ya, baiklah. Tolong kenakan jaket pelampung dan minta sebanyak mungkin penumpang untuk meninggalkan kapal.

Sewol: Sangat sulit bagi penumpang untuk bergerak.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Ya, baiklah.

(09.05) Sewol: Pelabuhan Jeju, apa kalian mendengar Sewol?

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Ya, ini Pelabuhan Jeju, Sewol.

Sewol: Apa yang terjadi dengan penjaga perbatasan pantai? Di mana mereka?

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jeju: Ya, kami baru saja menginformasikan kepada penjaga perbatasan pantai. Kami tengah berbicara dengan Layanan Lalu Lintas Kapal Pulau Jindo dan Daerah Wando. Jadi mohon tunggu sebentar.

Dalam posisi menunggu bantuan dari penjaga pantai, Kapten Lee pun menghubungi menara komunikasi yang lebih dekat, di Pulau Jindo. Berikut petikannya:

(09.06) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Sewol, apakah Anda mendengar? Sewol, apakah Anda mendengar? Sewol, Sewol, ini Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo.

(09.07) Sewol: Pelabuhan Jindo, ini Sewol.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Sewol, ini Pelabuhan Jindo. Apakah kapal Anda saat ini mulai tenggelam?

Sewol: Iya, kami tengah tenggelam. Tolong kirim pasukan penjaga perbatasan pantai secepatnya.

(09.10) Sewol: Pelabuhan Jindo, ini Sewol.

Pelabuhan Jindo: Ini Pelabuhan Jindo

Sewol: Kapal kami dalam posisi miring dan kemungkinan tenggelam.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Apa yang sedang dilakukan para penumpang?

(09.12) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Sewol, ini Pelabuhan Jindo. Apakah para penumpang berhasil naik ke sekoci penyelamat?

Sewol: Mereka belum naik. Mereka tidak dapat bergerak karena kapal ini miring.

(09.13) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Berapa banyak penumpang di sana?

Sewol: Ada 450, sekitar 500. Tolong cepatlah.

(09.14) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Kami kini tengah mengirim kapal nelayan yang ada di sekitar situ. Tolong bekerja sama dalam operasi penyelamatan. Apakah para penumpang mampu menyelamatkan diri?

Sewol: Kapal ini terlalu miring, jadi sangat tidak mungkin.

(09.17) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Sewol, ini Pelabuhan Jindo. Apakah Anda mendengar? Bagaimana kondisi air di dalam kapal?

Sewol: Kapal saat ini miring lebih dari 50 derajat ke sisi pelabuhan, dan para penumpang tidak dapat bergerak dari kiri ke kanan. Kami telah memperingatkan para kru untuk mengenakan rompi penyelamat dan menunggu.

Sangat tidak mungkin untuk mengetahui, apakah mereka saat ini telah mengenakan rompi penyelamat. Anggota kru saat ini berada di bagian jembatan dan tidak dapat bergerak. Tolong datang segera.

(09.18), Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Baik. Bagaimana situasi banjir di sana (di dalam kapal)?

Sewol: Tidak dapat dikonfirmasi. Kami dapat informasikan bahwa beberapa muatan telah jatuh. Namun, kami tidak dapat bergerak. Kami bahkan tidak dapat bergerak satu langkah dari jembatan. Kami dapat berdiri dengan berpegangan ke dinding.

(09.23) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Kapal Patroli ETA akan tiba dalam waktu 15 menit. Tolong sampaikan kepada para penumpang melalui alat komunikasi, untuk segera mengenakan rompi penyelamat.

Sewol: Kami tidak dapat melakukan hal itu.

(09.24) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Bahkan, apabila Anda tidak dapat menyebarluaskan, tolong kirim seseorang untuk menginformasikan kepada para penumpang untuk mengenakan jaket penyelamatan atau baju yang tebal.

Sewol: Apabila para penumpang dapat meninggalkan  kapal, apakah mereka akan diselamatkan segera?

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Kerahkan tali tambat, segera!

(09.25) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Kapten harus segera mengambil keputusan agar semua penumpang dapat menyelamatkan diri. Kami tidak mengetahui situasi di sana, sehingga kapten harus membuat keputusan akhir soal penyelamatan para penumpang.

(09.26) Sewol: Bukan itu yang kami maksud. Apabila para penumpang melarikan diri (keluar dari kapal), apakah mereka dapat segera diselamatkan?

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Kapal patroli akan tiba dalam waktu 10 menit.

Sewol: 10 menit?

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Iya, 10 menit! 10 menit!

(09.27) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Sewol, 1 helikopter akan segera tiba dalam waktu 1 menit.

Sewol: Saya tidak dapat mendengar dengan jelas. Tolong ulangi sekali lagi.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: 1 helikopter akan tiba dalam waktu 1 menit.

Sewol: Ulangi apa yang baru saja Anda sampaikan.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Sebuah helikopter akan segera tiba.

(09.28) Sewol: Terlalu banyak penumpang. Sebuah helikopter tidak akan cukup menampung mereka.

(09.37) Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Sewol, Sewol, ini Pelabuhan Jindo.

Sewol: Ini Sewol, Sewol.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Bagaimana kondisi banjir?

Sewol: Sangat tidak mungkin mengonfirmasi situasi banjir. Penjaga perbatasan dan kapal nelayan mendekat hingga 50 meter. Mereka yang berada di sisi menghadap pelabuhan telah menyelamatkan diri. Kami mengirimkan informasi kepada penumpang. Tidak mudah untuk bergerak ke sisi pelabuhan.

Pusat Layanan Lalu Lintas Kapal Jindo: Baiklah, kami dengar.

Sewol: Kapal ini telah miring 60 derajat ke sisi pelabuhan. Saat ini pesawat dan pejaga perbatasan pantai sudah tiba.

(09.38) transmisi percakapan berakhir.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada komentar dari penyidik. (Yus Ariyanto)