Contoh kegiatan konsumsi dalam rumah tangga perusahaan

Dalam ilmu ekonomi dasar terdapat jenis kegiatan ekonomi yang diantaranya adalah kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi. Dimana semua jenis kegiatan ini dilakukan mulai dari memproduksi produk, menjual produk, sampai dengan produk di tangan konsumen. Salah satu yang akan menjadi topik pembahasan kita kali ini adalah contoh kegiatan konsumsi.

Kegiatan konsumsi sendiri dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah pemakaian baju yang biasa kita gunakan sehari-hari yang berasal dari pabrik, pembelian alat elektronik maupun alat kosmetik.

Pengertian Kegiatan Konsumsi

Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghabiskan nilai guna suatu produk. Kegiatan ini dilakukan guna menghabiskan nilai guna dari suatu produk juga untuk memenuhi kebutuhan diri kita sehari-harinya. Selain itu, orang yang melakukan kegiatan dalam konsumsi ini disebut dengan konsumen.

Dalam praktiknya, semua bisa menjadi pelaku konsumsi, seperti industri perusahaan, pemerintah, dan rumah tangga semuanya bisa melakukan kegiatan konsumsi. Misalnya pada pemerintah yang menggunakan kegiatan konsumtif ini untuk membangun perumahan murah untuk dibuat Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dengan biaya bunga yang rendah, dimana program KPR ini dibuat dengan di khususkan bagi pegawai yang memiliki penghasilan yang rendah sebagai tempat tinggal mereka.

Sedangkan untuk perusahaan atau industri menggunakan kegiatan konsumsi ini dalam memenuhi setiap kebutuhan karyawannya. Selain itu bisa pula digunakan dalam membeli kebutuhan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi, seperti membeli mesin dan hal-hal lainnya. Contoh lainnya perusahaan juga membeli bahan baku untuk memproduksi produk yang dibutuhkan dalam memproduksi produknya.

Jenis Konsumsi

Konsumsi dikenal sebagai konsumsi final atau langsung, ketika barang memenuhi keinginan manusia sesegera secara langsung. Barang-barang telah mencapai tujuan akhir mereka, misalnya makan makanan, mengenakan baju, menggunakan perabotan, yang dalam hal ini tindakan konsumsi bersifat berkelanjutan. Di sisi lain, konsumsi disebut konsumsi tidak langsung ketika barang tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai konsumsi akhir.

Untuk memproduksi barang lain yang akan memuaskan keinginan manusia secara langsung, misalnya adalah menggunakan mesin jahit dalam membuat pakaian sehari-hari.

Contoh Dari Kegiatan Konsumsi

Mengenai contoh kegiatan konsumsi ini dapat kita lihat contoh kegiatan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Nah, tanpa kita sadari perilaku kita dalam melakukan kegiatan konsumsi ini merupakan kegiatan konsumtif. Adapun contoh kegiatan konsumtif ini seperti menggunakan aplikasi online dalam membeli makanan atau barang tertentu sampai dengan memesan layanan transportasi.

Selain itu, kegiatan berbelanja juga biasanya dilakukan secara online atau langsung dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan kita yang termasuk perilaku konsumtif.

Ada juga contoh kegiatan konsumsi seperti ke salon untuk potong rambut dan perawatan rambut, membeli barang-barang perlengkapan rumah tangga juga termasuk dalam kegiatan konsumsi dimana hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan kita.

Pada Intinya, ketika Anda mengorbankan sesuatu untuk kepuasan dan kebutuhan Anda, maka hal tersebut disebut sebagai kegiatan konsumtif dalam membelanjakan sesuatu yang memang diingini.

Misalnya, mobil menyediakan jasa transportasi mereka sampai alat transportasi mereka diganti. Para ekonom menganggap umumnya konsumsi ini adalah sebagai tujuan dari kegiatan ekonomi, hal itu dipandang sebagai ukuran utama dari keberhasilan kegiatan ekonomi yang berjalan dengan produktif. Nah, untuk mengetahui contoh kegiatan ekonomi dalam konsumsi ini, berikut ini contoh kegiatan konsumsi diantaranya:

  • Menggunakan produk atau barang yang telah di produksi
  • Menggunakan barang yang ditujukan untuk keperluan bersama atau keperluan pribadi
  • Menggunakan layanan jasa transportasi umum, seperti kereta, busway, dll
  • Menggunakan layanan jasa informasi baik itu offline maupun online
  • Menggunakan jasa layanan internet
  • Membeli baju di pusat perbelanjaan
  • Menggunakan layanan transportasi darat, air, udara
  • Sekolah dan menggunakan jasa pendidik
  • Memakan makanan yang dimasak atau membeli makanan
  • Menggunakan alat elektronik

Nah, demikianlah pembahasan kali ini mengenai contoh kegiatan konsumsi. Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa tanpa kita sadari memang kita memiliki perilaku konsumtif, dimana hal tersebut adalah wajar dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan sehari-hari. Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang contoh kegiatan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

17.25 Ekonomi IPS

Untuk memperdalam pengetahuan kamu mengenai para pelaku ekonomi mari kita bahas tentang pengertian kegiatan konsumsi, contoh kegiatan konsumsi, faktor yang mempengaruhi konsumsi  , pengertian konsumsi, faktor yang mempengaruhi konsumsi, rumah tangga pemerintah, rumah tangga perusahaan, pelaku kegiatan konsumsi dan peran pelaku konsumsi rumah tangga pemerintah.

Pengertian konsumsi dalam percakapan sehari-hari hanya dimaksudkan sebagai hal yang berkaitan dengan makanan dan minuman. Namun dalam pengertian yang lebih luas,

Konsumsi adalah kegiatan manusia memakai, menggunakan, mengurangi, atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. 
Pada saat barang dan jasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan, nilai gunanya akan semakin berkurang dan akhirnya akan habis. Berkurang atau habisnya nilai guna barang dan jasa tampak dari semakin tidak mampunya barang dan jasa tersebut memenuhi kebutuhan. Misalnya,
  • Nilai guna pulpen sebagai alat tulis dikatakan habis apabila pulpen tersebut tintanya habis dan tidak dapat digunakan lagi.
  • Nilai guna radio habis apabila radio tersebut rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Jika semua kebutuhan dapat terpenuhi, akan dicapai suatu keadaan yang disebut makmur dan sejahtera. Makmur dan sejahtera inilah yang selalu diidamkan setiap orang. Sifat mengkonsumsi barang dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Konsumsi secara langsung biasanya dilakukan terhadap barang yang sekali pakai habis, misalnya makanan, minuman, dan sejenisnya. Yang dikonsumsi secara tidak langsung umumnya dilakukan pada barang modal atau barang yang dapat dipakai beberapa kali, misalnya mesin jahit, mobil, perabot rumah tangga, dan sejenisnya.
Hal Yang Berlebih Itu Tidak Baik
Semakin maju peradaban manusia, semakin beragam pula kebutuhannya. Konsumsi atas barang dan jasa oleh konsumen yang satu tidak sama dengan konsumen yang lain. Begitu juga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang sama, dapat berbeda untuk waktu yang berbeda. Hal ini disebabkan pola konsumsi setiap orang yang berbeda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut. Pendapatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perbedaan tingkat konsumsi masyarakat. Besar atau kecilnya pendapatan akan berpengaruh terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Semakin besar pendapatan seseorang maka semakin besar pula kecenderungannya melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa. Sebaliknya, semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin kecil pula kecenderungan tingkat konsumsinya. Konsumsi seseorang didorong oleh harga diri di mata umum. Seseorang kadang merasa malu jika ia tidak memiliki barang yang dimiliki orang lain sehingga mendorongnya untuk membeli barang yang sama bahkan bisa dengan harga yang lebih mahal. Hal ini dilakukan agar harga dirinya tidak jatuh di mata masyarakat karena dianggap tidak mampu membeli. Tingkah laku seseorang yang tamak, menyebabkan selalu ingin membeli barang yang belum dimilikinya. Dia beranggapan bahwa dengan memiliki barang yang belum dimiliki orang lain, dirinya merasa lebih dari yang lain. Karena ada harapan kenaikan pendapatan, seseorang berusaha mencari pinjaman untuk berbelanja sekarang sehingga konsumsinya meningkat. Orang yang berpendidikan tinggi konsumsinya lebih besar daripada orang yang berpendidikan rendah. Seorang siswa SMP berbeda konsumsinya dengan seorang mahasiswa. Siswa SMP konsumsinya lebih rendah dibanding mahasiswa. Orang yang tinggal di daerah pedesaan konsumsinya lebih murah dibanding dengan orang yang tinggal di kota. Orang yang tinggal di daerah yang beriklim panas tentu berbeda konsumsinya dengan orang yang tinggal di daerah yang beriklim dingin. Umur membedakan pola konsumsi seseorang. Orang tua berbeda konsumsi dengan anak. Begitu pula jenis kelamin, laki-laki berbeda konsumsinya dengan perempuan. Setiap orang dalam mengkonsumsi barang atau jasa tentu ada tujuannya. Tujuan setiap orang mengkonsumsi barang atau jasa adalah untuk memperoleh kepuasan maksimum dan memenuhi kebutuhan. Kepuasan yang dimaksud adalah kepuasan total dari mengkonsumsi berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan. Masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, dan rumah tangga pemerintah. Rumah tangga keluarga biasanya terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Setiap anggota dalam keluarga memiliki kebutuhan hidup yang sama atau kadang berbeda. Kebutuhan yang sama merupakan kebutuhan yang samasama dirasakan kebutuhannya oleh semua anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian, dan kasih sayang. Namun ada kalanya kebutuhan tersebut berbeda. Ayah yang bekerja di kantor tentu mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan anaknya yang pelajar SMP. Begitu juga kebutuhan ibu sebagai ibu rumah tangga, pasti juga berbeda dengan ayah dan anaknya. Rumah tangga keluarga sebagai konsumen selalu berusaha agar penghasilan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhannya. Berbagai kegiatan konsumsi yang umumnya terjadi dalam rumah tangga dilakukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan umum yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

1) Menetapkan pemenuhan kebutuhan pokok, kemudian memenuhi kebutuhan lain yang sifatnya melengkapi kebutuhan pokok.

2) Menyesuaikan besarnya pengeluaran dengan besarnya pendapatan.

3) Menghindari hidup boros atau membeli barang di luar rencana.

Agar kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi sesuai dengan besarnya pendapatan, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut.

1) Menyusun anggaran belanja rumah tangga 

Anggaran belanja rumah tangga merupakan rencana yang disusun untuk menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Berikut ini adalah cara menyusun anggaran belanja rumah tangga.

a) Membuat perhitungan jumlah uang yang akan diterima dalam waktu tertentu.

b) Membuat daftar kebutuhan dengan menyusun urutan kebutuhan dalam waktu tertentu.

c) Membuat perkiraan harga untuk tiap jenis kebutuhan, dengan memperhitungkan kemungkinan adanya kenaikan harga barang dan jasa.

d) Membandingkan antara perkiraan pendapatan dengan pengeluaran dalam waktu tertentu.

Setelah hal tersebut di atas dilaksanakan, jika ternyata pendapatan masih ada sisanya maka sisa tersebut dapat ditabung. Sebaliknya, jika perkiraan pengeluaran lebih besar daripada pendapatan maka akan terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut harus diusahakan untuk dicukupi dengan mengurangi pengeluaran (menghemat) atas kebutuhan yang kurang mendesak atau berusaha mencari tambahan penghasilan yang halal. Berikut ini diberikan contoh anggaran belanja rumah tangga keluarga.

2) Membuat catatan penerimaan dan pengeluaran

Catatan penerimaan dan pengeluaran perlu dibuat untuk mengetahui semua kejadian pendapatan dan pengeluaran rumah tangga keluarga. Di samping itu dapat digunakan untuk mencocokkan pengeluaran sesungguhnya dengan pengeluaran yang diperkirakan.

3) Pembagian secara bijaksana atas semua kebutuhan

Anggaran pendapatan dan belanja rumah tangga keluarga merupakan pedoman untuk berbelanja. Kebutuhan yang pokok dan mendesak didahulukan, sedang kebutuhan yang tidak mendesak bisa ditunda.

4) Berusaha menabung



Untuk menuju kehidupan yang bahagia dan sejahtera di masa datang, maka kebutuhan yang akan datang sudah harus dipikirkan terlebih dahulu. Pemenuhan kebutuhan di masa datang dapat dilakukan dengan jalan menabung. Perusahaan merupakan salah satu penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen. Untuk hal itu maka perusahaan melakukan kegiatan produksi. Perusahaan untuk berproduksi harus mengeluarkan sejumlah dana untuk pengadaan faktor-faktor produksi. Pengeluaran perusahaan sangat beragam dan sangat ditentukan oleh bidang produksi yang ditangani, jenis produk yang dihasilkan, jenis perusahaan, besar kecilnya perusahaan, serta peraturan perusahaan yang bersangkutan. Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan, misalnya sebagai berikut.

Perusahaan tekstil


- Pembelian bahan baku (kapas) yang akan digunakan untuk menghasilkan tekstil.
- Pembayaran gaji tenaga kerja.
- Penggunaan mesin yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
- Penggunaan lokasi kantor.
- Penggunaan peralatan lain yang menunjang terlaksananya proses produksi.

Perusahaan pengangkutan



- Pembayaran gaji sopir dan pegawai lainnya yang membantu kelancaran usaha.
- Modal yang digunakan dalam kegiatan usaha.
- Penggunaan perlengkapan, peralatan, kendaraan, bensin, solar, dan bahan bakar lainnya. Pemerintah menjalankan roda pemerintahan dan berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana kepada masyarakat, seperti jalan raya, angkutan umum, rumah sakit, dan pasar. Pemerintah juga mengadakan pembelian beras ataupun pengadaan perumahan bagi pegawai negeri. Untuk semua kegiatan ini, pemerintah mengeluarkan sejumlah dana yang besar kecilnya tergantung pada macam, banyak, dan tingkat harga dari barang dan jasa yang dibutuhkan. Kegiatan konsumsi yang dilakukan pemerintah, misalnya sebagai berikut.
  • Penggunaan gedung dan kantor beserta perlengkapan dan peralatannya.
  • Belanja negara untuk pembangunan dan proyek negara.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA