Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan

Diperbarui 15 Agu 2022 - Dibaca 9 mnt

Masih banyak yang mengira bahwa pengangguran berarti tak bekerja. Padahal, kenyataannya tak selalu begitu, lho. Ada satu jenis pengangguran yang bekerja layaknya banyak orang. 

Akan tetapi, memang, ada perbedaan di antara mereka dan pekerja lainnya.

Selain itu, masih banyak kategori tak bekerja, lho. Ada yang dilihat dari penyebabnya, ada pula yang dilihat dari potensi kerjanya.

Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan tentang macam-macam kategori tak bekerja untukmu.

Akan tetapi sebelum itu, Glints ingin tahu apa, sih, kegiatanmu ketika belum mendapat pekerjaan?

Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya

Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan

© Freepik.com

Dirangkum dari Investopedia, The Balance Careers, dan sumber lain di bawah, ini dia tipe-tipe pengangguran itu:

1. Pengangguran siklis

Pertama, ada pengangguran siklis. Ia terjadi atas perubahan ekonomi. Misalnya, permintaan suatu barang yang menurun.

Jika barang A tak banyak diminati, pembuat barang A tentu ikut tak dicari. 

Mereka pun banyak yang tak memiliki pekerjaan. Inilah yang dimaksud dengan pengangguran siklis.

Ia juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia, hingga resesi atau depresi ekonomi. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah meningkatkan job security.

Dalam bahasa Inggris, ia disebut dengan cyclical unemployment.

Baca Juga: 5 Kegiatan Produktif yang Bisa Kamu Lakukan Selama Jadi Pengangguran

2. Pengangguran struktural

Teknologi tentu terus berkembang dan berubah. Ternyata, hal ini bisa memengaruhi status kerja seseorang, lho.

Misalnya, pekerjaan A sudah digantikan oleh robot atau mesin. Kesempatan mereka tentu berkurang. Ini bisa memicu pengangguran.

Fenomena ini kerap terjadi secara besar-besaran pada revolusi industri. Untuk mencegahnya terjadi padamu, kamu bisa terus meningkatkan skill yang tengah tren dan banyak dicari.

Kadang kala, ia juga disebut dengan pengangguran teknologikal atau technological unemployment.

3. Pengangguran regional

Sejatinya, jenis pengangguran yang satu ini mirip dengan pengangguran struktural. Akan tetapi, menurut Economics Online, kejadiannya terbatas pada wilayah tertentu.

Dalam bahasa Inggris, ia disebut dengan regional unemployment.

4. Pengangguran institusional

Kadang kala, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memicu pengangguran. Jika ini alasan seseorang menganggur, tipe penganggurannya bernama pengangguran institusional.

Istilah bahasa Inggris dari tipe pengangguran ini adalah institutional unemployment.

5. Pengangguran friksional

Si X adalah orang yang baru lulus kuliah. Ia tengah mencari kerja. Nah, status yang dimilikinya adalah pengangguran friksional.

Selain itu, orang yang baru resign dan belum mendapat kerja juga masuk di dalamnya.

Dalam bahasa Inggris, ia disebut dengan frictional unemployment. Status ini sangat wajar dimiliki orang yang baru masuk pasar kerja. 

Jika kamu salah satunya, isi waktumu dengan kegiatan bermanfaat, ya! Jangan lupa, terus cari kerja dengan tekun.

Kamu bisa mengintip berbagai lowongan kerja yang ada di job marketplace Glints, lho. Di sana, ada peluang kerja untuk penuh waktu, paruh waktu, magang, hingga freelance.

Jangan tunda lagi, lamar pekerjaan impianmu sekarang!

Baca Juga: Jika Terjadi Resesi, Apa Dampak bagi Pekerja?

6. Pengangguran musiman

Beberapa pekerjaan hanya bisa dilakukan di waktu tertentu. Misalnya, pekerja panen saat padi sudah waktunya dituai.

Jenis pengangguran ini dinamakan pengangguran musiman. Mereka bekerja hanya pada batas waktu tertentu.

Sejatinya, kamu tetap bisa menghindarinya, lho. Belajar hal baru dan menyesuaikan diri dengan perubahan adalah salah satu kuncinya.

Jenis Pengangguran Berdasarkan Potensi Kerjanya

Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan

© Freepik.com

Dilihat dari potensi kerja, ada dua tipe pengangguran. Tipe pengangguran itu di antaranya:

1. Setengah penganggur

Orang dikatakan setengah penganggur ketika ia ingin punya jam kerja lebih, namun tidak bisa karena berbagai alasan.

Kata Badan Pusat Statistik, batas jam kerja yang dimaksud adalah 35 jam per minggu. Oleh karena itu, orang yang bekerja di bawah jam ini bisa disebut setengah penganggur.

Akan tetapi, jika memang orang tersebut tak mau kerja lebih, ia tak bisa disebut setengah penganggur. Agar lebih mudah memahami tipe pengangguran ini, kita ambil contoh kasus si A.

Si A adalah pekerja paruh waktu. Ia bekerja selama 20 jam seminggu. Padahal, ia ingin kerja lebih dari itu.

Dapat disimpulkan, si A adalah setengah penganggur. Hal ini berbeda dengan si B.

Si B juga pekerja paruh waktu. Jam kerjanya hanya 10 jam per minggu. Ia tak ingin mencari kesempatan lebih dari itu.

Jadi, si B bukan seorang setengah penganggur. Ia hanya pekerja parttime biasa.

Dalam bahasa Inggris, jenis pengangguran ini disebut dengan underemployment.

2. Pengangguran terselubung

Bahasa Inggris pengangguran yang satu ini adalah disguised unemployment. Melansir Investopedia, sejatinya, mereka sedang bekerja.

Akan tetapi, ada yang salah dengan produktivitas mereka. Ada dua hal yang mungkin keliru.

Pertama, mereka dibiarkan tanpa pekerjaan. Ini membuat mereka tak menghasilkan apa pun.

Kedua, mereka justru dipaksa bekerja superkeras. Ini membuat mereka kelelahan dan justru tak produktif.

Ini bisa ditandai dengan rasio pekerjaan dan tenaga kerja. Jika keduanya tak seimbang, mungkin, para pekerjanya merupakan pengangguran terselubung.

Jangan sampai ini terjadi padamu, ya! Selalu lihat kembali, apakah pekerjaanmu terlalu banyak? Jangan-jangan, semuanya malah terlalu sedikit?

Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Dianggap Aman Resesi, Apakah Kamu Termasuk di Dalamnya?

Itulah daftar jenis pengangguran, lengkap dengan kategorinya.

Agar kariermu tetap aman, Glints punya aplikasi andalan cari kerja untuk membantumu. Dengan menginstalnya di smartphone Android-mu, kamu bisa melamar kerja dengan mudah.

Tak hanya apply lowongan, lho. Kamu juga bisa mengecek status lamaran lewat beberapa sentuhan saja.

Tenang, Glints App bisa di-download secara gratis, kok. Yuk, instal dengan klik di sini atau di gambar ini:

Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan

Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan

Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan
Lihat Foto

freepik.com

Ilustrasi pengangguran. Jenis jenis pengangguran menurut faktor penyebabnya, yaitu pengangguran friksional, pengangguran struktural, pengangguran musiman, dan pengangguran konjungtur.

KOMPAS.com - Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Terdapat jenis-jenis pengangguran menurut faktor penyebabnya.

Jika dilihat lebih dalam lagi, pengangguran bukan hanya sebatas tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Orang yang sudah mendapat pekerjaan tapi belum mulai bekerja juga termasuk pengangguran.

Pengangguran sebenarnya wajar terjadi dalam suatu negara. Tapi jika tingkat pengangguran tinggi artinya negara gagal mengakomodir pasar tenaga kerjanya.

Ada beberapa masalah yang dianggap sebagai penyebab munculnya pengangguran. Dari penyebab pengangguran tersebut, timbul jenis-jenis pengangguran menurut faktor penyebabnya, apa saja?

Baca juga: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasi Pengangguran

Jenis-jenis pengangguran

Dilansir dari buku Ekonomi Jilid 2 oleh Alam S, berikut jenis-jenis pengangguran berdasarkan faktor penyebab terjadinya, yaitu:

1. Pengangguran friksional

Pengangguran friksional adalah adanya kesenjangan antara tenaga kerja dan lapangan pekerjaan. Kesenjangan bisa berupa kesenjangan waktu, informasi, hingga jarak.

Jenis pengangguran ini bisa diakibatkan kesulitan untuk mempertemukan pemberi kerja dan tenaga kerja. Misalnya dibutuhkan waktu lebih untuk pemberi kerja menyeleksi tenaga kerja yang akan dipekerjakan.

Di sisi lain, tenaga kerja juga membutuhkan waktu untuk memilih dan mencari lowongan kerja yang sesuai dengan kemampuannya dan mampu memberikan fasilitas terbaik.

Baca juga: Pengertian Pengangguran Friksional dan Penyebabnya

Pengangguran friksional bisa terjadi apabila suatu negara atau wilayah memiliki tingkat pengangguran 3 sampai 4 persen dari total tenaga kerja.

Di antara jenis-jenis pengangguran, pengangguran friksional merupakan pengangguran yang normal terjadi. Oleh karenanya, pengangguran friksional hanya bersifat sementara.

Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan

Contoh jenis pengangguran struktural yang benar ditunjukkan oleh pernyataan
Lihat Foto

DW INDONESIA

Ilustrasi pengangguran. Jenis jenis pengangguran menurut faktor penyebabnya, yaitu pengangguran friksional, pengangguran struktural, pengangguran musiman, dan pengangguran konjungtur.

2. Pengangguran struktural

Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran akibat perubahan struktur dalam perekonomian. Perubahan tersebut menimbulkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis dan keterampilan yang berbeda.

Pasalnya, keterampilan yang telah dimiliki tenaga kerja menjadi tidak sesuai lagi dengan kebutuhan lapangan kerja yang telah berubah.

Penyebab lain dari pengangguran struktural adalah penggunaan alat atau teknologi yang lebih canggih sehingga tenaga kerja perlu mempelajari keterampilan baru agar bisa tetap bekerja.

Di antara jenis-jenis pengangguran lain, pengangguran struktural lebih sulit diatasi karena sifatnya yang mendasar. Cara mengatasinya pun membutuhksn wsktu yang relatif lama dan dana yang cukup besar.

Baca juga: Pengangguran Struktural: Pengertian dan Contohnya

3. Pengangguran musiman

Pengangguran musiman adalah jenis pengangguran yang diakibatkan pergantian musim. Sebab, ada waktu jeda pekerjaan saat terjadi pergantian musim ke musim lainnya.

Biasanya pengangguran musiman ini terjadi pada sektor pertanian. Pasalnya, setelah masa panen hingga musim tanam, petani tidak ada pekerjaan atau menjadi pengangguran.

4. Pengangguran konjungtur atau siklis

Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang berkaitan dengan naik turunnya kegiatan perekonomian suatu negara. Misalnya, saat terjadi resesi atau depresi yang menyebabkan pemberi kerja memutuskan hubungan kerja kepada pekerjanya.

Selama terjadi kemunduran di suatu negara tentu akan berakibat pada daya beli masyarakat yang turun. Akibatnya kegiatan ekonomi menjadi terhambat dan perusahaan pun merugi dan terpaksa memberhentikan pekerjanya.

Baca juga: 10 Daerah dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.