Menelaah harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif Pancasila berarti mengetahui hak dan kewajiban asasi dari manusia itu sendiri lewat pengamalan Pancasila yang harmonis. Harmonis dapat berarti terdapat keseimbangan antara hak dan kewajiban; seseorang mendapatkan haknya namun tidak lupa akan kewajibannya pula. Show
Untuk itu, materi awal yang akan dibahas adalah konsep dasar dari hak dan kewajiban asasi itu sendiri. Berikut adalah pemaparannya. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi ManusiaAgar lebih memahami konsepsi hak asasi manusia, perhatikan tiga fakta berikut ini.
Pada diri manusia selalu melekat tiga hal utama, yakni hidup, kebebasan dan kebahagiaan. Ketiga hal itu adalah sesuatu yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh manusia. Tanpa ketiga hal tersebut manusia akan hidup tanpa arah, bahkan tidak akan menjadi seutuhnya. Makna Hak Asasi Manusia (HAM)Pengertian HAM atau makna hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 30). Perihal makna hak asasi manusia ini juga dimaknai dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999, yang menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah “seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Selanjutnya menurut Jan Materson, seorang anggota Komisi Hak Asasi Manusia PBB mengartikan HAM sebagai hak-hak yang melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia. Dari pemaparan Materson di atas, dapat disimpulkan bahwa HAM memiliki dua makna, yakni:
Ciri-Ciri HAM (Hak Asasi Manusia)Jika dibandingkan dengan hak-hak lain, hak asasi manusia memiliki ciri khusus yang membedakannya. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 4) ciri-ciri HAM tersebut adalah sebagai berikut.
Makna Kewajiban Asasi ManusiaSelain memiliki hak dasar, manusia juga memiliki kewajiban mendasar yang harus dilakukan. Apa itu kewajiban? Sederhananya kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab atau dengan kata lain dapat dikatakan sebagai kewajiban dasar setiap manusia (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 6). Perihal kewajiban asasi manusia ini juga disebutkan dalam ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia. Artinya, hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimiliki. Misalnya, seorang pekerja mendapatkan upah, setelah dia melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Contohnya, seorang pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat dari dipenuhinya kewajiban guru, yakni mengadakan pembelajaran. Meskipun begitu, terkadang terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Misalnya, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Namun pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan itu. Jika keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan yang berdampak ke seluruh golongan masyarakat. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam PancasilaLalu bagaimana Pancasila memayungi pokok masalah mengenai hak dan kewajiban asasi manusia ini? Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia adalah bersifat universal. Namun karakteristik penegakan hak asasi manusia berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara lainnya. Ideologi, kebudayaan, dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan memengaruhi pola penegakan hak asasi manusia di suatu negara. Contohnya di Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi manusia berlandaskan kepada ideologi negara yaitu Pancasila, yang selalu mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban asasi setiap warga negara maupun bukan warga negara Indonesia. Bagaimana Pancasila menjamin itu semua? Pancasila menjamin hak dan kewajiban asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, meliputi nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis berikut ini. Hak dan kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar PancasilaHubungan antara hak dan kewajiban asasi manusia dengan nilai dasar Pancasila (kelima silanya) dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental PancasilaNilai instrumental maksudnya adalah penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai instrumental sifatnya lebih khusus dibandingkan dengan nilai dasar. Dengan kata lain, nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Perwujudan nilai instrumental itu pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sampai dengan peraturan daerah. Peraturan Perundang-undangan yang menjamin HAMPerundang-undangan yang menjamin hak asasi manusia antara lain adalah:
Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila PancasilaNilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang terbuka. Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Contoh Sikap Positif terhadap Penegakan HAMAdapun, berbagai sikap positif tersebut yang ditunjukkan yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia berdasarkan masing-masing sila Pancasila adalah sebagai berikut.
Kasus Pelanggaran Hak Asasi ManusiaBerbagai kasus atau tepatnya contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia dapat disebabkan oleh bermacam hal. Oleh karena itu, mengetahui penyebabnya terlebih dahulu akan membawa kita pada pemahaman lebih dalam. Berikut adalah pemaparan mengenai penyebab terjadinya pelanggaran HAM. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi ManusiaMenurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 16) pelanggaran HAM dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut. Faktor internalFaktor internal adalah dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku pelanggar HAM, di antaranya sebagai berikut.
Faktor eksternalMerupakan faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, di antaranya sebagai berikut.
Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di IndonesiaMeskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan mengenai HAM namun pelanggaran HAM masih saja terjadi. Baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Berikut adalah beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia.
Upaya Penegakan HAMKarena pelanggaran HAM yang kerap terjadi, berbagai penegakan HAM dari berbagai pihak juga terus dilakukan. Berikut adalah berbagai upaya penegakan HAM dari berbagai pihak, dimulai dari pencegahannya terlebih dahulu. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi ManusiaMencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan itu tentunya sangat relevan juga dengan penegakan HAM. Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM.
Membangun Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi ManusiaBagaimana caranya mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi dalam kehidupan sehari-hari? Salah satu cara untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menghindarkan diri kita dari sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menegakkan HAM. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain secara kaffah. Contoh Perilaku Harmonisasi Hak dan KewajibanContoh perilaku yang dapat kalian tampilkan, sebagai bentuk upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia adalah sebagai berikut. Di lingkungan keluarga
Di lingkungan sekolah
Di lingkungan masyarakat
Di lingkungan bangsa dan negara
Referensi
|