Berkaitan dengan biaya produksi konsep berikut ini yang benar adalah

Bagikan

Biaya perusahaan yang besarnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan perusahaan, baik dalam produksi maupun dalam penjualan; biaya tetap ini termasuk gaji yang dikeluarkan perusahaan untuk pegawai, pembayaran bunga, sewa, depresiasi, dan biaya asuransi [fixed cost].

Otoritas Jasa Keuangan

Dalam ekonomi, biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering disebut sebagai pengeluaran tambahan.

Wikipedia

Biaya tetap adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan maka tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu. Biaya tetap tidak terpengaruh sama sekali atau terlepas dari perubahan-perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Biaya tetap dalam akuntansi pada dasarnya adalah jenis biaya yang tidak berubah atau statis, dan akan tetap dikeluarkan baik ketika tidak ada kegiatan atau proses produksi yang dilakukan maupun saat melakukan banyak kegiatan sekali pun. Biaya tetap contohnya saja seperti gaji karyawan. sewa gedung, hingga biaya cukai. Biaya-biaya tersebut harus selalu dibayarkan meskipun perusahaan tidak menghasilkan output barang atau jasa apa pun.

Pada penyusunan laporan, biaya tetap dialokasikan atau dicatat di bagian pengeluaran tidak langsung pada laporan laba rugi yang berkaitan dengan laba operasi.

1. Committed Fixed Cost

Committed Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga eksistensi perusahaan. Biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi perusahaan. Misalnya seperti gaji karyawan, biaya asuransi, biaya pajak bangunan, dan sebagainya. 

Biaya jenis ini bersifat jangka panjang dan tidak semena-mena diubah begitu saja. Oleh karena itu, menentukan biaya tetap harus dilakukan secara seksama dengan perhitungan yang benar.

2. Discretionary Fixed Cost

Discretionary Fixed Cost atau yang juga disebut dengan biaya tetap kebijakan adalah biaya yang dikeluarkan tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan. Biaya tetap kebijakan bersifat jangka pendek dan dapat diubah sewaktu-waktu bila terjadi perubahan biaya diluar perkiraan manajemen. Contoh biaya tetap jenis ini adalah biaya pemasangan iklan, riset, pelatihan karyawan, hubungan masyarakat, dan sebagainya.

  • Penyusutan – Penyusutan adalah pembebanan bertahap dan sistematis terhadap biaya aset berwujud.
  • Asuransi – Biaya berkala yang perlu dibayarkan terkait kontrak asuransi.
  • Beban Bunga – Biaya dana yang dipinjamkan ke perusahaan oleh pemberi pinjaman. 
  • Pajak Properti – Pajak yang dibebankan ke perusahaan berdasarkan aset yang dimiliki.
  • Biaya Sewa – Biaya berkala terkait penggunaan real estat [kantor, gudang, pabrik, toko] yang dimiliki orang lain dan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan operasional.
  • Gaji – Pembayaran perusahaan terhadap karyawannya secara berkala [biasanya bulanan].
  • Utilitas – Tagihan listrik, telepon, dan sebagainya. Meskipun elemennya termasuk variabel, namun utilitas termasuk dalam biaya tetap.

Biaya tetap merupakan biaya yang berkaitan dengan volume atau kapasitas. Karakteristik utama yang dimiliki biaya tetap adalah biayanya yang bersifat tetap/tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh oleh periode maupun aktivitas tertentu, serta biaya per unit berbanding terbalik dengan perubahan volumenya. Jika kapasitas atau volumenya tinggi, maka biaya tetap per unitnya akan rendah, begitu pula sebaliknya. 

Sementara dalam analisis biaya produksi, cara menghitung biaya tetap total dapat dilakukan dengan menggunakan rumus penambahan biaya tetap dengan biaya variabel.

Berikut beberapa poin yang dapat digunakan sebagai panduan untuk membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel. 

  • Fokus Penilaian, biaya tetap dalam penilaiannya lebih ditentukan berdasarkan waktu, sementara biaya variabel berdasarkan jumlah produksi. Kedua penelitian ini yang akan menentukan total biaya yang harus dilakukan ketika melakukan produksi barang atau jasa.
  • Biaya Satuan, semakin meningkatnya produksi per unitnya, maka semakin rendah biaya tetap yang harus dikeluarkan, begitu juga sebaliknya. Hal ini tentu berbeda dengan biaya variabel yang berbanding lurus dengan jumlah satuan atau unit yang diproduksi.
  • Waktu Pengeluaran, biaya tetap akan selalu dikeluarkan pelaku usaha selama periode tertentu, baik saat ada atau tidaknya produksi yang tengah dilakukan. Sementara biaya variabel hanya dikeluarkan pada saat proses produksi berjalan dan tidak perlu dikeluarkan ketika tidak ada kegiatan produksi.
  • Kuantitas Unit Produksi, biaya tetap jumlahnya tidak akan mengalami perubahan meskipun kuantitas unitnya berubah. Berbeda dengan biaya variabel yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan jumlah produksi unit.

Komposisi biaya, biaya tetap atau biaya inti terdiri dari  biaya overhead produksi, biaya penjualan, administrasi, dan biaya distribusi. Sementara biaya variabel merupakan gabungan dari biaya bahan produksi, beban produksi, biaya material yang digunakan, tenaga kerja, serta biaya penjualan dan distribusi yang tidak tetap.

Biaya produksi adalah seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi untuk menciptakan barang dan jasa. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.

Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa uang untuk mendapatkan faktor produksi, seperti membayar tenaga kerja dan membeli bahan mentah. Sedangkan, biaya implisit adalah faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri, seperti pembayaran keahlian keusahaan produsen tersebut, gedung yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dan dipakai untuk operasi perusahaan.

Dalam biaya produksi perlu dibedakan biaya dalam jangka pendek dan biaya dalam jangka panjang. Biaya dalam jangka pendek adalah jangka waktu dimana masih ada minimal satu faktor produksi [input] yang tetap dalam proses produksi. Sedangkan, biaya produksi dalam jangka panjang adalah jangka waktu dimana dalam proses produksi semua faktor produksi [input] bersifat variabel.

B. Macam-macam Biaya Produksi

a. Biaya Tetap [Fixed Cost] [FC]

Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tidak berubah dalam periode tertentu. Contoh: mesin, bangunan.

b. Biaya Variabel [Variabel Cost] [VC]

Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah sesuai dengan besar kecilnya jumlah produksi. Contoh: tenaga kerja dan bahan baku.

c. Biaya Total [Total Cost] [TC]

Biaya total adalah jumlah antara biaya tetap dengan biaya variabel. Maka, biaya total dapat dirumuskan:

d. Biaya Tetap Rata-rata [Average Fixed Cost] [AFC]

Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap dibagi dengan jumlah produksi. Biaya tetap rata-rata semakin menurun dengan bertambahnya produksi dan dapat dirumuskan:

Dimana Q adalah jumlah barang yang dihasilkan.

e. Biaya Variabel Rata-rata [Average Variable Cost] [AVC]

Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel dibagi dengan jumlah produksi dan dapat dirumuskan:

f. Biaya Total Rata-rata [Average Cost] [AC]

Biaya total rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap barang yang dihasilkan dan dapat dirumuskan:

g. Biaya Marginal/Biaya Tambahan [Marginal Cost] [MC]

Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit. Biaya marginal juga merupakan turunan pertama dari fungsi TC. Biaya marginal selalu memotong kurva AC dan AVC dari paling bawah sehingga saat MC = AC adalah keadaan dimana biaya paling terendah/efisien dan dapat dirumuskan:

Gambar kurva FC, VC, TC, AFC

Gambar kurva AC, AVC, MC

C. Penerimaan [Revenue]

a. Penerimaan Total [Total Revenue] [TR]

Total penerimaan didapatkan dari jumlah barang yang terjual pada tingkat harga tertentu dan dapat dirumuskan:

b. Penerimaan Rata-rata [Average Revenue] [AR]

Penerimaan rata-rata adalah total penerimaan dibagi dengan jumlah barang yang dijual. Penerimaan rata-rata juga merupakan harga perunit barang yang dijual atau dapat ditulis secara matematis berikut ini:

c. Penerimaan Marginal [Marginal Revenue] [MR]

Penerimaan marginal adalah tambahan penerimaan akibat dari bertambahnya satu unit barang yang terjual. Penerimaan marginal juga merupakan turunan pertama dari fungsi TR dan dapat dirumuskan:

D. Konsep Mengenai Penerimaan dan Laba

a. Laba

Merupakan keuntungan yang didapat dari penerimaan total dikurangi biaya total sehingga dapat dirumuskan:

b. Break Even Point atau Titik Impas

Adalah keadaan dimana perusahaan tidak dalam keadaan keuntungan ataupun kerugiaan dan dapat dirumuskan:

c. Penerimaan Maksimum

Adalah penerimaan saat mencapai titik paling tertinggi dicapai saat penerimaan marginalnya sama dengan nol.

d. Laba Maksimum

Adalah keuntungan tertinggi yang dicapai oleh perusahaan. Syarat dari keuntungan maksimum adalah menyamakan antara biaya marginal dengan penerimaan marginal.

SOAL & PEMBAHASAN

1. Soal Ujian SNMPTN

Berikut ini hal-hal yang dianggap benar berkaitan dengan biaya produksi, kecuali …

  1. Kurva average fixed cost [AFC] berbentuk horizontal
  2. Kurva marginal cost [MC] memotong kurva average cost [AC] di titik minimum.
  3. Kurva variable cost [VC] naik dari kiri bawah ke kanan atas dimulai dari titik origin.
  4. Kurva avarage cost [AC] berada di atas kurva average variabel cost [AVC]
  5. AC = AFC + AVC

Pembahasan:

Kurva average fixed cost [AFC] berbentuk menurun seiring dengan bertambahnya produksi. Jadi, pernyataan yang salah adalah pilihan A.

Jawaban: A

2. Soal Ujian SIMAK UI

Suatu perusahaan memproduksi 7 unit output dengan avarage total cost sebesar Rp15.000,00. Agar mampu berproduksi perusahaan harus mengeluarkan fixed cost sebesar Rp35.000,00. Maka, besarnya avarage variabel cost adalah…

  1. Rp5.000,00
  2. Rp10.000,00
  3. Rp15.000,00
  4. Rp20.000,00
  5. Rp25.000,00

Pembahasan:

Diketahui:

Q = 7 unit

AC = 15.000

FC = 35.000

Ditanya: AVC?

Jawaban: B

3. Perhatikan tabel berikut:

Q P TR AR MR
2 Rp400,00 Rp800,00 Rp400,00 ……
4 Rp400,00 Rp1.600,00 Rp400,00 Rp400,00
6 Rp500,00 Rp3.000,00 Rp500,00 …..

Berdasarkan tabel di atas, besarnya Marginal Revenue [MR] pada jumlah produksi sebanyak 6 unit ….

  1. Rp1.400,00
  2. Rp500,00
  3. Rp700,00
  4. Rp800,00
  5. Rp900,00

Pembahasan:

Jawaban: C

4. Soal Ujian SIMAK UI

Perhatikan kurva di samping. Berdasarkan kurva tersebut disamping maka jika perusahaan menaikkan harga penjualan maka…

  1. Kurva B akan bergeser ke kanan
  2. Kurva A akan bergeser ke atas
  3. Kurva D akan naik
  4. Kurva D akan turun
  5. Kurva A semakin curam

Pembahasan:

Perhatikan kurva pada soal.

A merupakan kurva TR

B merupakan kurva TC

C merupakan kurva VC; dan

D merupakan kurva FC

Jika perusahaan menaikan kurva penjualan maka penerimaan akan meningkat sehingga kurva TR [kurva A] bergeser kemiringannya ke arah kiri sehingga terlihat lebih curam.

Jawaban: E

5. Perhatikan break even point curve [BEP] berikut ini:

Berdasarkan kurva BEP berikut, pernyataan berikut yang benar adalah ….

  1. Kurva I menggambarkan total revenue
  2. Kurva II menggambarkan average fixed cost
  3. Kurva III menggambarkan total variable cost
  4. Kurva IV menggambarkan total profit

Pembahasan:

Kurva I adalah Total Revenue [TR]

Kurva II adalah Total Cost [TC]

Kurva III adalah Total Variabel Cost [VC]

Kurva IV adalah Total Fixed Cost [FC]

Jadi, pernyataan yang benar adalah [I] dan [III].

Jawaban: B

6.Soal Ujian Nasional

Fungsi biaya total TC = Q2 + 20Q + 500. Fungsi penerimaan total [TR] = 2Q2 + 10Q + 800. fungsi laba [π] adalah….

  1. π = 2Q + 20
  2. π = 4Q + 10
  3. π = –Q2 + 10Q – 300
  4. π = Q2 – 10Q + 300
  5. π = Q2 + 10Q + 300

Pembahasan:

laba [ π ] = TR – TC

laba [ π ] = [2Q2 + 10Q + 800] – [Q2 + 20Q + 500]

= 2Q2 – Q2 + 10Q – 20Q + 800 – 500

= Q2 – 10Q + 300

Jawaban: D

7. Soal Ujian UMB

Skala produksi efisien adalah kuantitas output yang meminimumkan biaya..

  1. Marginal
  2. Tenaga kerja
  3. Total rata-rata
  4. Tetap rata-rata
  5. Variabel rata-rata

Pembahasan:

Skala produksi efisien terjadi saat biaya tetap rata-rata [AC] paling terendah [minimum].

Jawaban: C

8.Soal Ujian SNMPTN

Diketahui bahwa fungsi produksi adalah Q = 100 + X + 0,25 X2, Q adalah output dan X adalah input. Pada tingkat penggunaan input X sebesar 100 unit, besarnya produksi marginal adalah…

  1. 27 unit
  2. 51 unit
  3. 151 unit
  4. 601 unit
  5. 2.700 unit

Pembahasan:

Q = TC = 100 + X + 0,25 X2

MC = TC’

MC = 1 + 0,5X

MC = 1 + [0,5 . 100] = 1 + 50

MC = 51

Jawaban: B

9. Soal Ujian UMB

Bila AC adalah biaya rata-rata, AVC adalah biaya variabel rata-rata, dan MC adalah biaya marginal maka pada saat AC minimum adalah ….

  1. AVC juga minimum
  2. Laba perusahaan maksimum
  3. MC > AC
  4. MC < AC
  5. MC = AC

Pembahasan:

Kurva AC minimum terjadi saat kurva MC memotong kurva AC [MC = AC]

Jawaban: E

10.Sewaktu perusahaan memproduksi sebanyak 10.000 unit biayanya sebesar Rp25.000.000, sedangkan ketika memproduksi sebanyak 15.000 unit biayanya sebesar Rp30.000.000 maka besarnya biaya marginal adalah …

  1. Rp1.000,00
  2. Rp2.000,00
  3. Rp3.000,00
  4. Rp4.000,00
  5. Rp5.000

Pembahasan:

Diketahui:

TC1 = 25.000.000 → Q1 = 10.000

TC2 = 30.000.000  → Q2 = 15.000

Ditanya: MC?

Jawaban: A

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA