Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah

Lingkungan bumi yang semakin panas memicu masalah yang mengancam kehidupan manusia. Polutan udara merupakan salah satu masalah yang patut diwaspadai. Hasil bahan bakar dan pencemaran udara yang serius dapat mudah dihirup oleh kita. Apalagi menghadapi kemarau panjang, ancaman kebakaran hutan dapat mencemari udara.

Dilansir dari laman Medanta, ada beberapa polutan yang memenuhi atmosfer bumi dan mengancam kesehatan manusia. Untuk itu, kamu perlu memahami beberapa zat dan penyebab polutan tersebut. Berikut berbagai jenis polutan udara yang dapat memicu masalah kesehatan. 

1. Materi Partikulat (PM)

Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Pixabay.com/life-of-pix

Kendaraan bermotor dan hasil pembakaran pabrik dapat mengeluarkan limbah yang mencemari udara. Apalagi jika disertai dengan kebakaran hutan yang terjadi saat kemarau. Udara di sekitar kita akan dipenuhi oleh materi partikulat (PM) dan cairan berbahaya yang memenuhi atmosfer kita. Partikel ini terdiri dari komponen seperti nitrat, sulfat, partikel debu, alergen dan serbuk sari. 

Partikel-partikel ini berukuran kecil, sehingga mudah masuk ke dalam hidung dan paru-paru. Setelah terhirup, ini akan memicu masalah pada paru-paru dan jantung. Efek jangka pendeknya akan menyebabkan sakit tenggorokan, iritasi mata dan asma. Sedangkan jangka panjangnya akan memicu masalah seperti berkurangnya fungsi paru-paru dan kardiovaskuler.

2. Sulfur Dioksida (SO2)

Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Pixabay.com/doctor-a

Pembakaran bahan bakar fosil dapat melepaskan zat berbahaya seperti sulfur dioksida ke atmosfer. Gas ini pun dapat muncul akibat letusan gunung berapi yang sering terjadi di negara kita. Sulfur dioksida merupakan sejenis zat yang tidak berwarna dan berbau, sehingga kamu sulit melihatnya dengan mata telanjang. 

Sulfur dioksida berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan dengan berbentuk partikel yang dilepaskan ke udara. Jika zat ini tercium, maka akan menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, paru-paru, kardiovaskuler dan penyakit pernapasan lainnya. Kamu harus mewaspadai zat ini agar terhindar dari penyakit penyempitan saluran udara, mengi, sesak dada dan sesak napas.

Baca Juga: Parah, Ini 7 Kota dengan Polusi Udara Terburuk Dunia per Juli 2019

3. Karbon monoksida (CO)

Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Pixabay.com/denfran

Pencemaran udara yang terjadi akibat limbah pabrik dapat melepaskan zat karbon monoksida yang cukup berbahaya. Zat ini tidak berwarna dan tidak berbau, sehingga mudah sekali terhirup. Zat ini dapat menghambat jumlah oksigen yang dibutuhkan organ dan jaringan tubuh. Selain itu, akibat fatalnya bisa menyebabkan kematian. 

Paparan polutan ini dapat menyebabkan gejala seperti flu, sakit kepala, pusing, disorientasi, mual hingga kelelahan. Pada orang yang memiliki riwayat jantung, zat ini membuat sakit dada. Selain itu, paparan dalam konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan masalah gangguan penglihatan dan berisiko pada bayi yang belum lahir. 

4. Nitrogen Dioksida (NO2)

Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Pixabay.com/skeeze

Dilansir dari Departemen Lingkungan dan Energi Australia, nitrogen dioksida adalah polutan berbahaya karena berkontribusi terhadap pembentukan kabut fotokimia yang mengancam kesehatan.

Emisi berbahaya dari kendaraan bermotor, industri, bahan bakar fosil dan kompor yang menggunakan gas dapat melepaskan gas nitrogen dioksida (NO2) yang berbahaya. Zat ini dapat mudah ditemukan di jalan raya dan ruangan yang digunakan saat memasak dengan gas.

Jika konsentrasi gas yang kamu hirup terlalu tinggi, makan akan menyebabkan masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Nitrogen dioksida memicu peradangan saluran pernapasan, infeksi seperti influenza dan pneumonia dan rentan terhadap infeksi paru-paru. Zat ini juga dapat menyebabkan alergi dan asma. Jika jumlahnya terlalu banyak, makan berdampak pada lapisan ozon dan struktur tanah.

5. Ozon (O3)

Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Berikut yang merupakan zat polutan udara yang berupa partikel adalah
Pixabay.com/skeeze

Kamu perlu tahu bahwa setiap hari, emisi dari kendaraan bermotor dan sinar matahari dapat membentuk ozon yang merusak tanah. Di atmosfer, ozon dapat melindungi lapisan bumi, sedangkan ozon yang berada di permukaan tanah dapat merusak kesehatan makhluk hidup. Ozon berbentuk kabut asap yang terikat oleh oksigen. Zat ini dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, mata, hidung dan paru-paru.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, paparan ozon jangka panjang terkait dengan pemburukan asma, dan kemungkinan menjadi salah satu dari banyak penyebab perkembangan asma. Paparan jangka panjang untuk konsentrasi ozon yang lebih tinggi juga dapat dikaitkan dengan kerusakan paru-paru permanen, seperti perkembangan paru-paru yang abnormal pada anak-anak.

Nah, beberapa polutan berbahaya ini tidak kita sadari mengelilingi kehidupan kita. Menjaga lingkungan dari polutan udara harus dimulai dari kesadaran sendiri. Jaga lingkungan dengan baik, ya. 

Baca Juga: 5 Hal Seputar Polusi Udara yang Penting untuk Diketahui

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Pencemaran udara oleh berbagai jenis polutan dapat menurunkan kualitas udara. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua organisme (terutama manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Setiap terjadi kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan. Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses alam) misalnya, hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar udara antara lain sebagai berikut: 

  1. Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (
    Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api, dan lain-lain. Apabila gas CO ini terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan lebih cepat berikatan dengan Hb dibandingkan dengan oksigen. Gas karbon dioksida () berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Apabila kadar di udara terus meningkat dan melebihi batas toleransi yaitu melebihi 0,0035 % serta tidak segera diubah oleh tumbuhan menjadi oksigen, maka dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang efeknya akan meningkatkan pemanasan global suhu bumi (global warming). 
  2. Gas SO dan  
    Gas belerang yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO, dan . Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas belerang (SO, atau ) bereaksi dengan gas nitrogen oksida (NO2, NO3) dan uap air membentuk senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat). Jika senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam. 
  3. Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC) 
    Gas CFC memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Dengan beberapa kelebihan tersebut, maka manusia menggunakan gas CFC untuk keperluan sebagai bahan pengembang seperti semprot rambut (hair spray), parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC (freon). Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon (), maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. 
  4. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO) 
    HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker. 
  5. Gas-gas lainnya 
    Selain gas-gas tersebut, pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh bau dari sampah membusuk, selokan yang tersumbat, bangkai binatang, debu dan sebagainya. Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan kita agar tidak menimbulkan pencemaran udara. 
  6. Partikel 
    Pencemaran udara dapat terjadi dalam bentuk partikel. Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer (PM10). 

Jadi polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah gas karbondioksida dan karbonmonoksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran hutan, industri,dan asap kendaraan bermotor. Gas belerang yang dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. CFC yang dihasilkan dari bahan pengembang seperti semprot rambut (hair spray), parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC (freon). Hidrokarbon dan Nitrogen oksida, dan gas-gas lain.