Berikut yang bukan metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah

Ilustrasi karya ilmiah. Foto: Unsplash.com

Berbicara tentang riset atau penelitian, tak luput dari penciptaan sebuah karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan memaparkan hasil penelitian. Oleh sebab itu, penulisannya tidak bisa sembarangan, melainkan ada metode penelitian yang perlu dilakukan.

Pengertian Metode Penelitian

Metode penelitian erat kaitannya dengan riset atau penelitian. Menyadur dari buku Metode Penelitian oleh Andra Tersiana, riset atau penelitian merupakan kegiatan mencari kembali guna mendapatkan sesuatu.

Sementara itu, menurut Kerlinger dalam Tersiana, penelitian ialah suatu penyelidikan yang sistematis, terkendali, empiris, dan kritis mengenai fenomena di sekitar. Proses meneliti tersebut dibimbing oleh teori dan hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga berada di antara fenomena yang diteliti.

Karena itu, diperlukan metode penelitian untuk mengumpulkan sejumlah data tentang hal yang sedang diteliti.

Ilustrasi pengertian riset. Foto: Unsplash.com

Secara umum, metode penelitian merupakan metode ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang nantinya dapat dianalisis untuk keperluan tertentu. Setelah itu, solusi dari permasalahan yang diteliti dapat ditentukan.

  • Pendekatan penelitian yang diadopsi sebagai desain penelitian.

  • Pendekatan untuk mengumpulkan data.

Mengutip buku Metodologi Penelitian, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah oleh Vigih Hery Kristanto (2018), data-data yang diperoleh berdasarkan metode penelitian itu merupakan data yang valid, reliabel, dan objektif.

Ilustrasi melakukan analisis berdasarkan metode penelitian yang diambil. Foto: Unsplash.com

Menurut Muhammad Ramdhan dalam buku Metode Penelitian, penelitian secara etimologi memiliki arti mencari fakta baru yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah teori. Tujuannya tak lain untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu.

Inilah mengapa, penelitian harus dilakukan dengan tepat, sehingga hasilnya pun dapat dipertanggungjawabkan. Setidaknya terdapat tiga aspek yang harus dimuat dalam sebuah metode penelitian, di antaranya:

  • Rasional, yakni kegiatan penelitian harus dilakukan secara masuk akal.

  • Empiris, artinya langkah yang dilakukan bisa diamati sekaligus dirasakan oleh indra manusia. Dengan kata lain, orang lain pun dapat mengamati cara-cara yang dilakukan oleh peneliti.

  • Sistematis, yakni penelitian yang dilakukan menggunakan langkah yang sesuai dengan panduan penelitian.

Berdasarkan cara mendapatkan data, jenis metode penelitian dapat dibagi menjadi metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Berikut penjelasannya masing-masing.

Metode Penelitian Kuantitatif

Ilustrasi memperoleh data melalui metode penelitian kuantitatif. Foto: Unsplash.com

Merujuk pada buku Metode Penelitian yang ditulis Andra Tersiana, metode penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan sebuah penemuan dengan menggunakan prosedur statistik atau cara lain secara kuantitatif atau terukur.

Metode penelitian kuantitatif memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

  • Menerapkan pola pikir deduktif untuk memahami sebuah fenomena dengan menggunakan konsep yang bersifat khusus.

  • Menggunakan logika positivistik dan menghindari segala sesuatu yang bersifat subjektif.

  • Peneliti menempatkan diri sebagai bagian yang terpisah dengan objek yang diteliti.

  • Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran menggunakan alat yang baku dan objektif.

  • Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, terlepas dari konteks waktu dan situasi.

Salah satu penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, yakni metode penelitian survei. Data dalam riset survei bisa diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara.

Metode Penelitian Kualitatif

Ilustrasi metode penelitian kualitatif. Foto: Unsplash.com

Berbeda halnya dengan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, maupun perilaku objek yang diamati. Menurut sumber yang sama, jenis metode penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data secara triangulasi atau gabungan.

Adapun beberapa karakteristik metode penelitian kualitatif meliputi:

  • Menerapkan pola pikir induksi (empiris-rasional), sehingga menghasilkan grounded theory, yakni teori yang timbul sesuai data, bukan dari hipotesis.

  • Mengutamakan perspektif partisipan.

  • Menggunakan rancangan penelitian yang berkembang selama penelitian berlangsung. Hal tersebut berbeda dengan metode kuantitatif yang menggunakan rancangan penelitian baku.

  • Pengumpulan data didasarkan pada prinsip fenomenologis, yakni dengan memahami suatu gejala atau fenomena yang dihadapi secara mendalam.

  • Peneliti berperan sebagai alat pengumpul data. Artinya, peneliti merupakan bagian yang terpisahkan dengan objek yang diteliti.

Penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti naratif, fenomenologi, grounded theory, etnografi, studi dokumen, observasi, wawancara, dan juga studi kasus.

Contoh Metode Penelitian dalam Karya Ilmiah

Setelah mengetahui jenis metode penelitian berdasarkan cara mendapatkan datanya, berikut macam-macam metode penelitian karya ilmiah yang dapat digunakan peneliti sesuai dengan masalah yang diteliti:

Metode penelitian survei merupakan jenis metode penelitian kuantitatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan data pada masa lampau maupun saat ini. Data yang diperoleh meliputi keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel, dan untuk menguji hipotesis.

Pengumpulan data dalam metode penelitian ini biasanya menggunakan metode pengamatan dan dilakukan dengan wawancara maupun membagikan kuesioner. Hasil yang diperoleh dari metode ini biasanya digunakan untuk generalisasi.

Ilustrasi menulis karya ilmiah dengan metode penelitian. Foto: iStock

Metode Penelitian Eksperimen

Metode penelitian eksperimen termasuk jenis metode penelitian kuantitatif. Umumnya, jenis penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dikendalikan, sehingga tidak ada variabel lain yang memengaruhi variabel terikat.

Agar dapat dikendalikan, penelitian eksperimen umumnya menggunakan sampel kelompok kontrol dan biasanya dilakukan di laboratorium.

Ilustrasi menulis karya ilmiah. Foto: Unsplash

Metode Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan suatu perencanaan atau seberapa jauh tujuan tercapai. Dengan demikian, hasil dari penelitian evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas perumusan, implementasi, maupun hasil dari suatu proyek, kebijakan, dan program.

Metode Penelitian Deskriptif

Mengutip dari buku Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis oleh Dr. H. Salim, M.Pd. dan Dr. Haidir, S.Ag., M,Pd. (2019), penelitian deskriptif memusatkan perhatian ke masalah-masalah aktual apa adanya pada saat penelitian tengah berlangsung.

Melalui penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Adapun variabel yang diteliti dapat tunggal maupun lebih dari satu variabel.

Pada dasarnya, studi kasus mempelajari secara intensif seorang individu atau kelompok yang mengalami kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja.

Dalam melakukannya, peneliti mempelajarinya secara mendalam dengan mengungkap variabel-variabel yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek. Sederhananya, studi kasus dimaksudkan untuk megetahui mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan.

Studi kasus bukan dilakukan untuk menguji hipotesis, tetapi sebaliknya, studi kasus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut.

Itulah lima jenis metode penelitian karya ilmiah. Dengan memahami jenisnya masing-masing, kamu dapat memilih salah satu di antaranya sebagai fokus penelitian. Semoga bermanfaat!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA