Berikut ini yang harus diperhatikan dalam mengawetkan makanan adalah

Berikut ini yang harus diperhatikan dalam mengawetkan makanan adalah

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Berikut ini yang harus diperhatikan dalam mengawetkan makanan adalah

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. jenis bahan makanan
  2. untung-rugi pengawetan
  3. nilai gizi makanan
  4. nabati yang kadar airnya sedang
  5. nabati yang tidak bisa busuk

Jawaban terbaik adalah A. jenis bahan makanan.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Faktor berikut ini yang harus diperhatikan dalam mengawetkan makanan adalah...❞ Adalah A. jenis bahan makanan.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Berikut ini bukan termasuk faktor penyebab kerusakan bahan pangan, yaitu... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Proses pengawetan makanan dilakukan untuk menjaga ketahanan dari bahan makanan tersebut agar tidak mudah membusuk. Sumber: Pexels.com

Bahan pangan seperti, daging, sayur, buah, dan sebagainya memiliki sifat yang mudah rusak dan membusuk. Oleh karena itu, manusia melakukan teknik pengawetan untuk menjaga kualitas dari bahan pangan.

Ada banyak teknik pengawetan yang dilakukan untuk mengawetkan bahan pangan agar tetap bisa dikonsumsi oleh manusia. Namun, saat teknik-teknik tersebut dilakukan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengawetan.

Apa saja hal penting dalam mengawetkan makanan yang harus diperhatikan? Simak penjelasannya di bawah ini.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahan pangan bisa bertahan dalam beberapa waktu saja. Setelah itu, bahan pangan akan mengalami pembusukan akibat beberapa faktor, seperti:

  • Aktivitas mikroba, terutama bakteri.

  • Aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan, serangga, parasit dan tikus.

  • Suhu panas maupun dingin, kadar air, udara [oksigen], sinar dan jangka waktu penyimpanan.

Untuk menjaga makanan agar tidak kehilangan mutu dan kualitasnya, manusia melakukan teknik pengawetan makanan. Teknik ini telah dilakukan oleh manusia sejak beratus-ratus tahun lalu.

Dikutip dari buku Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.

Tujuan utama pengawetan bahan pangan adalah memperpanjang masa simpannya. Sumber: Pexels.com

Buku yang sama juga menyebutkan bahwa dalam mengawetkan makanan harus memperhatikan tiga hal penting. Ketiga hal penting tersebut ialah:

  1. Keadaan bahan makanan, yaitu kondisi mengenai bahan makanan yang akan diawetkan perlu diperhatikan untuk memilih teknik pengawetan yang tepat.

  2. Cara pengawetan perlu diperhatikan untuk dapat memperpanjang masa simpan dari bahan makanan yang disesuaikan dengan jenis dan kondisi bahan makanan.

  3. Daya tarik produk adalah hal yang perlu diperhatikan dari sebuah bahan makanan agar dapat menarik para konsumen.

Tujuan utama pengawetan pangan adalah memperpanjang masa simpan. Pengawetan sebagai solusi ketidaktepatan perencanaan bidang pertanian dan untuk meningkatkan nilai tambah produk.

Namun, teknik pengawetan tidak dapat meningkatkan mutu dari makanan. Hal ini bisa dilihat dari bahan makanan yang sudah terlanjur busuk tidak akan menjadi segar kembali.

Secara umum, pengawetan bahan pangan atau makanan memiliki tiga tujuan utama, yakni:

  • Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial.

  • Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi [autolisis] bahan pangan.

  • Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama.

Teknik pengeringan makanan merupakan salah satu teknik pengawetan makanan yang sering dilakukan manusia. Sumber: Pexels.com

Setiap teknik pengawetan hanya efektif selama mekanisme pengawetannya masih bekerja. Teknik-teknik pengawetan yang sering dilakukan manusia, yakni:

  1. Teknik penambahan bahan pengawet

Page 2

Video yang berhubungan

Tidak semua bahan makanan bisa bertahan lama sehingga mau tidak mau harus diawetkan. Pengawetan bertujuan agar makanan bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, yakni bisa lebih dari satu bulan lamanya. Ada banyak sekali teknik pengawetan makanan yang digunakan. Pemilihan teknik pengawetan ini berdasarkan jenis makanan karena tidak semua makanan cocok diawetkan dengan teknik tertentu. Lantas, ada teknik pengawetan apa saja yang paling banyak digunakan dalam makanan? Yuk, kita bahas satu-satu!

1. Pendinginan

Sumber : Detik.net.id

Teknik pengawetan yang satu ini sudah pasti sering digunakan karena kamu bisa menggunakan lemari es di rumah. Tapi beda jenis makanan, beda pula suhu yang digunakan untuk mendinginkan makanan. Untuk daging mentah, kamu wajib meletakkannya dalam freezer yang punya suhu di bawah 00 agar bakteri dan kuman yang ada di dalamnya tidak berkembang. Sedangkan untuk sayuran, telur, dan buah-buahan kamu cukup menyimpannya di kulkas biasa. Cara ini bisa menjaga makanan awet hingga satu sampai tiga minggu.

2. Pengalengan

Sumber : Idntimes.com

Kamu pastinya sudah tidak asing lagi dengan teknik pengawetan makanan dengan cara dikalengkan. Pengalengan ini bisa membuat makanan tahan hingga bertahun-tahun lamanya. Awalnya pengalengan makanan ditujukan agar para tentara yang sedang berperang tidak akan kehabisan stok makanan. Teknik pengalengan menggabungkan teknik kimia dan fisika karena harus ditambahkan zat-zat pengawet. Jenis makanan yang banyak dikalengkan adalah daging olahan, ikan, susu, teh, dan lain sebagainya.

3. Pemanasan

Sumber : PergiKuliner.com

Kalau teknik pemanasan sudah sering ditemukan pada minuman susu yang dipanaskan dengan cara dipasteurisasi hingga suku 1210 C. Tujuan dari pemanasan ini adalah agar bakteri jahat yang ada di dalamnya mati dan tidak berkembang. Selain susu, ada anggur, bir, jus buah, madu, hingga jenis minuman-minuman lainnya yang diawetkan dengan cara pasterurisasi. Selain pasteurisasi, ada blansing yang merupakan cara lain mengawetkan makanan dengan cara dicelupkan ke dalam air mendidih selama beberapa menit.

4. Pengasapan

Sumber : Mytravelandfooddiary.com

Teknik pengasapan dilakukan dengan cara meletakkan makanan di dalam sebuah wadah lalu diasapi dari bawah. Bahan makanan yang paling sering diawetkan dengan cara pengasapan adalah daging mentah, baik itu ikan, babi, hingga sapi. Teknik pengasapan ini bisa membuat makanan awet selama bertahun-tahun karena berkurangnya kadar air yang ada pada makanan sehingga bakteri tidak mudah berkembang.

5. Pengeringan

Sumber : Resepkoki.id

Suka makan keripik? Keripik menjadi makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan. Teknik pengeringan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang kita, yakni dengan cara menjemur makanan hingga kadar airnya tidak ada lagi sehingga mikroorganisme yang ada pada makanan tidak berkembang. Selain keripik, ada buah-buahan yang juga sering dikeringkan agar tahan lama.

6. Pengasinan

Sumber : Cloudinary.com

Teknik pengasinan dikenal di Indonesia sebagai cara untuk mengawetkan ikan. Cara mengawetkan makanan dengan teknik pengasinan sangat mudah dilakukan karena hanya memerlukan garam saja. Garam ternyata memiliki kandungan zat yang bisa membantu menghambat mikroorganisme penyebab pembusukan makanan. Selain ikan, ada makanan lain yang sering diasinkan, seperti sayuran kimchi, buah, serta telur.

7. Pemanisan

Sumber : Gallery-budaya.blogspot.com

Siapa bilang hanya garam saja yang bisa mengawetkan makanan, gula juga bisa mengawetkan makanan lho karena gula mengandung kadar konsentrasi 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Beberapa makanan yang bisa diawetkan dengan cara pemanisan adalah susu, kopi, hingga buah-buahan yang sering dijuluki dengan nama manisan buah.  

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan teknik pengawetan apa saja yang sering digunakan pada makanan. Menurut kamu, selain ketujuh teknik pengawetan di atas, masih ada lagi tidak teknik pengawetan lainnya? Sambil mikir, enaknya sambil makan di beberapa tempat makan di bawah ini nih!

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. jenis bahan makanan
  2. untung-rugi pengawetan
  3. nilai gizi makanan
  4. nabati yang kadar airnya sedang
  5. nabati yang tidak bisa busuk

Jawaban terbaik adalah A. jenis bahan makanan.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Faktor berikut ini yang harus diperhatikan dalam mengawetkan makanan adalah...❞ Adalah A. jenis bahan makanan.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Berikut ini bukan termasuk faktor penyebab kerusakan bahan pangan, yaitu... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Ada usul agar Teknologi Penyimpanan Pangan digabungkan ke artikel ini. [Diskusikan] Diusulkan sejak Februari 2022.

Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.[1]

Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.[1] Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.[1] Selain itu, pengertian lain dari pengawetan merupakan suatu teknik dan tindakan yang dilakukan oleh manusia agar bahan makanan dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak.[2]

Pada umumnya bahan pengawet memiliki kegunaan dalam memperpanjang masa penyimpanan bahan makanan. Bahan ini digunakan agar mikroba dalam makanan tidak terurai , memfermentasi hingga menimbulkan asam pada makanan. Bahan pengawet dapat berasal dari sumber alamiah maupun sintetik tergantung dari segi penerapan bahan pengawet itu kemudian disesuaikan dengan jenis bahan makanan yang akan diawetkan.

Sejak manusia dapat berbudidaya tanaman dan hewan, hasil produksi panen menjadi berlimpah.[1] Namun bahan-bahan tersebut ada yang cepat busuk, makanan yang disimpan dapat menjadi rusak, misalnya karena oksidasi atau benturan.[1] Contohnya lemak menjadi tengik karena mengalami reaksi oksidasi radikal bebas. Untuk menangani hal tersebut, manusia melakukan pengawetan pangan,[1] sehingga bahan makanan dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja, tetapi dengan batas kedaluwarsa, dan kandungan kimia dan bahan makanan dapat dipertahankan.[1] Selain itu, pengawetan makanan juga dapat membuat bahan-bahan yang tidak dikehendaki seperti racun alami dan sebagainya dinetralkan atau disingkirkan dari bahan makanan.[1]

Perlu diketahui bahwa tidak semua bahan makanan dapat bertahan lama sehingga tidak perlu diawetkan. Pengawetan makanan ini tergantung pada tujuannya agar dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga ketika di konsumsi bahan makanan tersebut masih layak dan baik. Ada banyak sekali pengawetan makanan berdasarkan jenis makanan tersebut. Seseorang harus memahami  yang mana bahan makanan yang cocok untuk diawetkan kemudian mengetahui teknik tertentu.[3] Teknik pengawetan makanan tidak hanya dilakukan pada proses pembekuan saja melainkan teknik-teknik lainnya.

pendinginan di lemari pendingin merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan

Cara pengawetan bahan makanan dapat disesuaikan dengan keadaan bahan makanan, komposisi bahan makanan, dan tujuan dari pengawetan.[1] Secara garis besar ada dua cara dalam mengawetkan makanan, yaitu fisik serta biologi dan kimia.[4]

Fisik

Pengawetan makanan secara fisik merupakan yang paling bervariasi jenisnya, contohnya adalah[butuh rujukan]:

  • pemanasan. Teknik ini dilakukan untuk bahan padat, tetapi tidak efektif untuk bahan yang mengandung gugus fungsional, seperti vitamin dan protein. Cara pemanasan ini banyak dijumpai pada bahan makanan berupa susu yang dipanaskan hingga suhu 121° tujuannya agar bakteri jahat mati.
  • pendinginan. Dilakukan dengan memasukkan ke lemari pendingin, dapat diterapkan untuk daging dan susu.
  • pembekuan, pengawetan makanan dengan menurunkan temperaturnya hingga di bawah titik beku air.
  • pengasapan. Perpaduan teknik pengasinan dan pengeringan, untuk pengawetan jangka panjang, biasa diterapkan pada daging.
  • pengalengan. Perpaduan kimia [penambahan bahan pengawet] dan fisika [ruang hampa dalam kaleng]. proses pengalengan adalah salah satu proses dalam mengawetkan makanan dengan cara pengawetan bahan makanan dalam wadah yang tertutup rapat dan disterilkan dengan cuaca panas. Teknik ini dilakukan agar bahan makanan bebas dari kebusukan, bertahan nilai gizi, cita rasa dan daya tarik.[5]
  • pembuatan acar. Sering dilakukan pada sayur ataupun buah.
  • pengentalan dapat dilakukan untuk mengawetkan bahan cair
  • pengeringan, mencegah pembusukan makanan akibat mikroorganisme, biasanya dilakukan untuk bahan padat yang mengandung protein dan karbohidrat
  • pembuatan tepung. Teknik ini sangat banyak diterapkan pada bahan karbohidrat
  • Irradiasi, untuk menghancurkan mikroorganisme dan menghambat perubahan biokimia[6]

Biokimia

Pengawetan makanan secara biokimia secara umum ditempuh dengan penambahan senyawa pengawet, seperti:[4]

  • penambahan enzim, seperti papain dan bromelin
  • penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat, garam, gula.
  • pengasinan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk makanan
  • pemanisan, menaruh dalam larutan dengan kadar gula yang cukup tinggi untuk mencengah kerusakan makanan
  • pemberian bahan pengawet, biasanya diterapkan pada bahan yang cair atau mengandung minyak. Bahan pengawet makanan ada yang bersifat racun dan karsinogenik. Bahan pengawet tradisional yang tidak berbahaya adalah garam seperti pada ikan asin dan telur asin, dan sirup karena larutan gula kental dapat mencegah pertumbuhan mikrob. Kalsium propionat atau natrium propionat digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang, asam sorbat menghambat pertumbuhan kapang dalam keju, sirup dan buah kering.[butuh rujukan]

Prinsip pengawetan pangan ada tiga, yaitu:[7]

  • Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi [autolisis] bahan pangan
  • Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama
  • Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial. Bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet juga diharapkan dapat mengganggu kondisi optimal pertumbuhan mikrob.[4] Ditinjau secara kimiawi, pertumbuhan mikrob yang paling rawan adalah keseimbangan elektrolit pada sistem metabolismenya.[4] Karena itu bahan kimia yang digunakan untuk antimikroba yang efektif biasanya digunakan asam-asam organik.[4] Cara yang dapat ditempuh untuk mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial adalah:[7]
  1. mencegah masuknya mikroorganisme [bekerja dengan aseptis]
  2. mengeluarkan mikroorganisme, misalnya dengan proses filtrasi
  3. menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme, misalnya dengan penggunaan suhu rendah, pengeringan, penggunaan kondisi anaerobik atau penggunaan pengawet kimia
  4. membunuh mikroorganisme, misalnya dengan sterilisasi atau radiasi.
  1. ^ a b c d e f g h i Aryulina Diah. 2004. Biologi SMA untuk kelas XII. Jakarta: Esis.
  2. ^ Websmaster [16/03/2016]. "Pengertian dan Tujuan Pengawetan Makanan". karyatulisilmiah.com. Diakses tanggal 9/1/2022.  Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= [bantuan]
  3. ^ "Teknik Pengawetan Makanan yang Paling Sering Digunakan Agar Tahan Lama". www.pergikuliner.com. 23 September 2020. Diakses tanggal 8/1/2022.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= [bantuan]
  4. ^ a b c d e Tanty. 2008. Pengawetan Makanan Diakses pada 12 Apr 2010.
  5. ^ "Teknik Pengalengan Makanan [Gudeg Kaleng]". lipi.go.id. Diakses tanggal 8/1/2022.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= [bantuan]
  6. ^ [Inggris] Fellow FJ. 2000. Food Processing Technology: Principles and Technology 2nd ed. Cambridge: Woodhead Publishing Limited.
  7. ^ a b Syamsir E. 2008. Prinsip dan Teknik Pengawetan Makanan [Pangan] Diarsipkan 2012-05-08 di Wayback Machine. Diakses pada 12 Apr 2010.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengawetan_makanan&oldid=20570615"

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan