Berikan contoh 3 judul yang tepat untuk menyusun teks laporan hasil observasi

Jakarta -

Teks laporan hasil observasi adalah hasil dari kegiatan pengamatan atau observasi yang didasarkan dari data dan fakta.


Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi penjabaran umum/melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan [observasi].


Dalam buku "Teks dalam Kajian, Struktur, dan Kebahasaan" oleh Taufiqur Rahman, S.Pd., M.Pd.I, teks laporan [report] ini disebut juga sebagai teks klasifikasi, karena di dalamnya memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.


Teks tersebut akan menggambarkan, bentuk, ciri, atau sifat umum dari benda, manusia, hewan, tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi.

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi


Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi adalah untuk memberikan suatu informasi berdasarkan fakta yang bersifat objektif. Artinya teks laporan tersebut memberikan informasi objek yang jelas.


Adapun beberapa tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi yang lain adalah:


- Untuk memahami dan mengatasi suatu persoalan


- Mengetahui perkembangan dari suatu permasalahan, sekaligus bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya


- Menemukan suatu teknik atau cara terbaru


- Sarana untuk mengambil keputusan yang lebih efektif, yang dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan dari penyajian fakta-faktanya


- Melakukan pengawasan


- Sebagai data historis tentang pengembangan unit terkait, dan lain-lain.


Selain memiliki tujuan, teks laporan hasil observasi juga memiliki fungsi yakni sebagai alat dokumentasi mengenai suatu objek atau suatu kegiatan, baik itu kondisi sosial, fenomena alam, maupun peristiwa budaya.


Fungsi teks laporan hasil observasi pada posisinya terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan pengamatan objek dan pengamatan kegiatan.


Laporan observasi berdasarkan pengamatan tentang suatu objek atau fenomena berfungsi untuk memberikan wawasan. Laporan kegiatan penting dilakukan, karena bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembacanya.


Sementara itu, laporan observasi tentang suatu kegiatan, perjalanan, penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan sejenisnya berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas suatu kegiatan yang dilaksanakan penulisnya.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi


Agar teks laporan hasil observasi dianggap baik dan benar, laporan harus memenuhi syarat atau kriteria di bawah ini:

- Mempunyai susunan struktur teks yang urut dan lengkap. Struktur teks observasi terdiri dari definisi umum, pembukaan deskripsi bagian, dan juga deskripsi manfaat [dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pertanggungjawabannya]


- Dalam struktur teks tidak mempunyai kesimpulan atau penutup


- Ditulis lengkap dan menyeluruh, secara rinci dan detail sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan


- Menjelaskan sebuah informasi berdasarkan data dan fakta


- Bersifat objektif, artinya di dalam teksnya tidak terdapat sebuah opini dari penulis


- Bersifat kekinian/terbaru dan universal, artinya pengamatan yang dilaporkan merupakan sebuah fenomena terbaru yang harus diketahui oleh pembaca [untuk menambah pengetahuan].

Cara Membuat Teks Laporan Hasil Observasi


Adapun untuk membuat suatu teks laporan hasil observasi, perlu memperhatikan langkah langkah yang ada.


Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat teks laporan hasil observasi:


1. Membuat judul laporan yang menarik sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan. Judul yang harus dibuat dengan singkat, padat, dan jelas, sesuai dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.


2. Membuat kerangka teks, yakni berupa gagasan utama dari hasil pengamatan. Gagasan utama yang telah dibuat, kemudian disusun berdasarkan urutannya. biasanya diawali dengan paragraf pernyataan umum, lalu ke bagian isi.


3. Setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah selanjutnya adalah menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan pengamatan. Informasi yang disampaikan harus menyeluruh.


4. Meneliti dan memastikan kembali hasil penulisan teks, apabila ditemukan kesalahan dan janggal dalam penulisan maka segera perbaiki kembali.


Nah, itulah penjelasan mengenai tujuan teks laporan hasil observasi lengkap dengan ciri-ciri dan cara membuatnya. Selamat mencoba ya, detikers!

Simak Video "China Luncurkan Lagi Satelit Observasi Bumi, untuk Pantau Apa?"

[Gambas:Video 20detik]

[faz/faz]

laporan hasil pengamatan adalah sebagai berikut :1.Membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yangdilakukan.2.Menyusun kalimat pembukaan.3.Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saranyang disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.4.Menulis kalimat penutup. Dengan mengetahui tehnik penyajian suatuhasil laporan atau kunjungan, maka akan dengan mudah menyusunlaporan hasil pengamatan secara runtut dan menarik serta sesuai dengankenyataan yang ada.6

BAB IIIPENUTUPANA. KesimpulanTeks laporan adalah teks yang berisi penjabaran umum / melaporkansesuatu berupa hasil dari pengamatan [observasi]. Teks laporan ini juga disebutteks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatuberdasarkan kriteria tertentu. Jenis teks ini mendeskripsikan ataumenggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum [general] seperti benda, hewan,tumbuh-tumbuhan, manusia, atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita.Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki bentuk yang hampir samadengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat kedua teks tersebut berbeda.Teks laporan menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta apaadanya tanpa ada opini/pendapat penulis. Teks laporen disusun berdasarkanstruktur yaitu pernyataan umum [klasifikasi] dan anggota [aspek yangdilaporkan] Sedangkan teks deskripsi menggambarkan secara khusus [unikdan individual] dan menggambarkan sesuai dengan sudut pandang penulis. Cirikebahasaan teks observasi yaitu didalamnya terdapat kata kerja atau verba, katabenda atau nomina, Frasa verbal, Frasa nomina, menggunakan berbagai istilahatau kata yang umum, kalimat simleks, Kalimat kompleks, kata penghubungatau konjungsi, persamaan kata atau sinonim dan lawan kata atau antonim.B. SaranDengan selesainya makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapatmengambil sedikit hikmah dari kandungan yang ada didalamnya. Maka penulismohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ataupun kandunganpokok bahasan. Kritik dan saran akan kami terima, guna karya yang lebih baikkedepannya.7

End of preview. Want to read all 11 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Teks laporan hasil observasi adalah suatu teks yang berfungsi untuk menjelaskan informasi tentang suatu objek yang telah diamati. Teks laporan hasil observasi juga disebut dengan teks klasifikasi karena berisi tentang klasifikasi mengenai jenis-jenis objek berdasarkan kriteria tertentu.

Teks laporan hasil observasi berbeda dengan teks deskripsi. Meskipun kedua teks tersebut sama-sama menyampaikan suatu informasi berdasarkan fakta, namun teks laporan hasil observasi bersifat umum.

Teks laporan hasil observasi menjelaskan ciri, bentuk, atau sifat umum suatu objek berdasarkan fakta yang ada.

Tujuan dari teks laporan hasil observasi, yaitu:

  1. Mengatasi suatu permasalahan.
  2. Menemukan metode atau teknik terbaru.
  3. Mengambil keputusan yang efektif.
  4. Melakukan pengawasan atau bahkan perbaikan.
  5. Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi dari teks laporan hasil observasi, yaitu:

  1. Melaporkan hasil dari sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
  2. Menjelaskan dasar dari penyusunan keputusan atau solusi dari masalah dalam observasi.
  3. Sarana untuk dokumentasi.
  4. Sumber informasi yang faktual.

Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri objektif, faktual, sistematik

  • Objektif, laporan disusun berdasarkan keadaan objek tunggal nyata yang diamati secara langsung.
  • Faktual, dimana laporan disusun berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan dan sudah terbukti kebenarannya tanpa ada dugaan yang tidak jelas.
  • Sistematik, teks laporan hasil observasi disusun sedemikian rupa secara teratur dan saling berkaitan antara kelas, sub kelas yang terdapat di dalamnya.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki 3 struktur utama yang menjadi satu kesatuan yaitu:

  1. Pernyataan umum yang mengandung keterangan umum mengenai objek yang telah diamati seperti nama latin, kelas, asal usul atau informasi tambahan mengenai objek yang telah diamati.
  2. Penjelasan atau deskripsi yang mengandung rincian tentang objek yang telah diamati. Deskripsi bisa berupa ciri fisik, makanan, habitat, manfaat, nutrisi dan sebagainya dari objek yang telah diamati.
  3. Kesimpulan yang mengandung tentang ringkasan umum objek yang dilaporkan.

Ciri bahasa yang digunakan

Dalam kaidah penulisannya, teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan teks lain diantaranya ialah:

  • Menggunakan frasa nomina untuk mendeskripsikan objek
  • Menggunakan kata kerja aktif alami seperti bertengger, merayap, bertelur, memangsa dan sebagainya
  • Menggunakan kata kerja relasional yang menjelaskan objek [ialah, merupakan, yaitu, termasuk, dan lainnya]
  • Menggunakan kata hubung yang menyatakan tambahan, perbedaan, persamaan, pertentangan dan pilihan
  • Menggunakan kalimat utama diikuti rincian objek
  • Menggunakan kata ilmiah untuk menjelaskan secara teknis seperti herbivora, degeneratif, detoks, mutualisme dan lainnya.
Proses observasi [sumber: pelayananpublik.id]

Objek yang diamati dalam membuat teks laporan hasil observasi sangatlah luas dapat meliputi kondisi sosial politik, lingkungan alam atau bahkan peristiwa tertentu. Oleh karena itu teks laporannya juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu formal dan non formal.

1. Laporan Observasi Formal

Teks hasil laporan observasi yang formal memiliki kaidah format dalam menyusun laporan seperti memiliki kop, bahasa baku dan struktur yang lebih rinci. Pada umumnya teks ini digunakan pada acara resmi seperti laporan berita atau hasil eksperimen dan lainnya.

2. Laporan Observasi Non Formal

Sedangkan teks hasil laporan observasi yang non formal ditulis dengan struktur yang lebih sederhana dan ditujukan agar memberi informasi dan menarik minat baca orang lain.

Teks laporan hasil observasi disusun dengan menggunakan beberapa kaidah atau aturan agar informasi dari hasil observasi dapat mudah dipahami. Langkah-langkah untuk menyusun teks laporan hasil observasi yaitu:

  1. Membuat judul laporan sesuai dengan kegiatan observasi yang telah dilakukan.
  2. Membuat kerangka teks berdasarkan gagasan utama sesuai dengan hasil pengamatan.
  3. Menyusun teks yang telah dibuat diawali dengan pernyataan umum pada paragraf pertama dan melanjutkan ke bagian isi. Paragraf selanjutnya menjelaskan secara detail tentang hasil observasi yang telah dilakukan. Paragraf terakhir berupa simpulan dari hasil observasi yang telah dilakukan.
  4. Meneliti kembali kalimat atau penulisan kata pada laporan yang sudah ditulis dan jika ada kesalahan diperbaiki.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Judul: Pencemaran Limbah Sawit di Lingkungan Sungai Baliri

Pendahuluan

Sungai Baliri yang mengalir melalui desa Kalola, kecamatan Bambalamotu, Mamuju Utara merupakan sungai yang masih dipergunakan oleh warga untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan mengairi area persawahan.

Sungai tersebut menjadi hal yang vital dalam kehidupan warga Kalola.

Namun sayangnya, sungai tersebut baru-baru ini mulai tercemar oleh limbah sawit. Limbah tersebut berasal dari saluran pembuangan pabrik pengolahan kelapa sawit PT Toscano Indah Pratama yang langsung mengalir ke sungai Baliri.

Pabrik sawit tersebut belum mempunyai kolam penampungan limbah permanen untuk mengolah limbah sehingga sungai Baliri menjadi tempat untuk pembuangan limbah.

Sungai Baliri yang mula-mula berair jernih kini menjadi berwarna hitam dan beraroma tak sedap. Air sungai tak bisa lagi dipergunakan dan aroma tersebut sangat mengganggu warga setempat.

Pemerintah daerah Mamuju Utara telah mengeluarkan banyak peringatan kepada pihak pabrik, namun hingga kini kondisi sungai tersebut masih dalam keadaan tercemar.

Isi

Limbah kelapa sawit bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yakni padat, cair dan gas.

Limbah padat diperoleh dari tandan kosong, tempurung, dan serat [kulit serabut]. Limbah cair diperoleh dari residu proses pengolahan kelapa menjadi minyak yang berupa air buangan kondensat dan air pengolahan. Limbah cair ini berwarna hitam kecoklatan dan masih mengandung sisa padatan berupa koloid dan minyak.

Sementara limbah gas ini merupakan gas metan dan CO2 yang dihasilkan dari limbah cair yang tersimpan dalam kolam penampungan. Tentunya limbah gas ini akan meningkatkan kadar CH4 dan CO2 yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di lingkungan sekitar dan menyebabkan polusi udara.

Limbah sawit sebetulnya merupakan limbah yang menguntungkan karena limbah tersebut masih bisa diolah lagi menjadi produk-produk pertanian, peternakan, dan industri.

Namun tentunya proses pengolahan limbah kelapa sawit ini membutuhkan peralatan dan tenaga ahli sekaligus biaya produksi yang hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar golongan menengah ke atas.

Pabrik pengolahan kelapa sawit yang belum bisa mengolah limbah sawit merupakan pabrik kelas menengah ke bawah atau masih dalam tahap perkembangan sehingga belum mampu mengadakan peralatan dan sumber daya untuk mengolah limbah sawit.

Baca juga:  Tulang Rusuk Anatomi, Fungsi beserta Gambarnya [LENGKAP]

2. Dampak Limbah Sawit Bagi Lingkungan

Limbah sawit sebetulnya memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif ini bisa diperoleh hanya jika limbah tersebut diolah dengan baik sesuai dengan prosedur. Sebaliknya, limbah sawit bisa berdampak negatif jika tidak diolah dengan tepat.

Mengambil kasus pencemaran sungai Baliri di desa Kakola, Mamuju Utara, limbah yang dialirkan ke sungai Baliri merupakan limbah cair.

Limbah cair tersebut merupakan jenis limbah yang paling sulit diolah dan berbahaya.

Karena sifatnya yang cair, jika limbah tersebut di buang di tanah maka limbah tersebut akan mencemari air tanah di sekitar area pembuangan dan jika di alirkan ke sungai maka limbah tersebut akan menjadi polusi sungai dan berbahaya bagi ekosistem sungai sekaligus berbahaya bagi manusia yang memanfaatkan sungai tersebut untuk keperluan sehari-hari.

Jika limbah tersebut terbuang ke lingkungan dalam jumlah sedikit, maka limbah tersebut masih bisa terurai secara alami dan bisa menjadi pupuk.

Namun jika terbuang terus menerus dan dalam jumlah banyak, hal tersebut akan menjadi hal yang sebaliknya, yakni bersifat racun dan beraroma busuk.

Maka tak heran jika warga desa Kalola mengeluhkan soal limbah sawit yang dibuang di sungai Baliri tersebut.

Tentunya banyak hewan sungai yang mati dan sungai tersebut tak layak lagi dipergunakan untuk mencuci, mandi atau bahkan untuk mengairi sawah akibat dari pembuangan limbah tersebut.

Selain berpengaruh langsung terhadap lingkungan hidup, limbah tersebut mengganggu perekonomian warga sekaligus mengganggu kondisi kesehatan fisik dan psikologis warga.

Bahkan situasi belajar mengajar di SD Kalola yang berdekatan dengan sungai tersebut menjadi terganggu karena siswa susah berkonsentrasi dan harus mengenakan masker untuk mengurangi bau busuk dari sungai tersebut.

3. Pengolahan Limbah Sawit

Semestinya limbah kelapa sawit ini bisa diolah dengan baik dan tepat karena selain bisa mengurangi pencemaran lingkungan, hasil olahan limbah kelapa sawit ini bisa bernilai milyaran rupiah.

1. Pemanfaatan Limbah Cair

Produk utama yang bisa dihasilkan dari limbah cair ini merupakan biogas dan bio diesel untuk bahan bakar industri.

Namun, untuk mengolah limbah cair menjadi gas dibutuhkan alat khusus berupa bioreaktor yang akan mengolah limbah cair menjadi biogas dan biodiesel.

Selain itu, limbah cair juga bisa diolah untuk dijadikan pupuk, pakan ternak dan sabun.

2. Pemanfaatan Limbah Padat

Limbah padat dari pengolahan kelapa sawit ini adalah tandan kosong, tempurung, dan serat yang bisa saja diolah dengan cara sederhana untuk dijadikan pupuk kompos. Selebihnya, limbah padat tersebut masih bisa diolah menjadi produk yang lebih bernilai.

Tandan kosong kelapa sawit masih bisa diolah lagi sebagai bahan pembuat kertas dan bioetanol jika diolah dengan cara tertentu.

Tempurung kelapa sawit bisa dijadikan briket arang aktif sebagai bahan campuran pembuatan keramik dan serat kelapa atau sabut kelapa sawit bisa diolah menjadi media tanam untuk jamur dan berbagai jenis tanaman lainnya.

Kesimpulan

Semestinya pencemaran sungai Baliri tak akan terjadi jika perusahaan pengolahan kelapa sawit yang terdapat di wilayah tersebut mau mengolah limbah sisa pengolahan kelapa sawit menjadi produk lainnya selain minyak karena jika proses daur ulang limbah tersebut dilakukan, yang diuntungkan bukan hanya perusahaan itu sendiri melainkan masyarakat sekitar setidaknya tidak mendapatkan dampak negatif yang terlalu ekstrim seperti yang terjadi saat ini.

Referensi: gurupendidikan.co.id dosenpendidikan.co.id

Video yang berhubungan