Berapa lama waktu isoman untuk otg

Jakarta, 4 Februari 2022

Show

Konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Data per hari ini (3/2) menunjukkan konfirmasi positif di Indonesia menembus angka 27.197, tertinggi sejak diumumkannya konfirmasi Omicron pertama di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, virus COVID-19 varian omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta. Namun jika dilihat dari gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi. Sehingga Pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

“pasien yang masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” katanya di kantor Kemenkes, Jumat (4/2).

Bagi pasien Isoman selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu khawatir. Kalau ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 terdapat 5 derajat gejala COVID-19, antara lain ;

1.Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.

2. Gejala Ringan yaitu Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.

Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).

3. Gejala Sedang dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .

4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93% .

5. Kritis yaitu Pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan

Dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.

“Melihat kasus Omicron yang kian bertambah, masyarakat tetap waspada jangan sampai lengah. Tetap disiplin protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas,” ucap dr. Nadia.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Berapa lama waktu isoman untuk otg

Perbesar

Pasien COVID-19 menjalani isolasi di Ruang Karantina Darurat, Kantor Unit Pelayanan Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Selasa (6/7/2021). Ruang karantina di Kantor UPAS mampu menampung hingga 50 orang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro memperkirakan kasus Omicron diprediksi akan mengalami kenaikan dalam beberapa waktu ke depan. Berdasarkan data GISAID yang diakses 5 Februari 2022 pukul 16.27 WIB, sebaran Omicron di Indonesia berjumlah 3.416 kasus.

Pasien positif varian Omicron banyak yang cenderung tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG), sehingga dibolehkan isolasi mandiri (isoman). Namun, Reisa menegaskan, syarat isoman adalah isolasi mandiri hanya diperbolehkan bagi pasien yang bergejala ringan dan tanpa gejala.

"Tentunya, dibuktikan dengan hasil PCR positif serta memenuhi syarat klinis dan syarat rumah. Syaratnya juga pasien berusia maksimal 45 tahun, tidak memiliki komorbid, dapat mengakses telemedicine atau layanan kesehatan lainnya," jelas Reisa melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (4/2/2022).

"Yang penting, berkomitmen untuk tetap melakukan isoman sebelum diizinkan keluar. Sementara syarat rumah, yakni memiliki kamar terpisah atau lantai terpisah, kamar mandi dalam rumah terpisah dengan penghuni lainnya dan memiliki pulse oksimeter."

Ketentuan isoman pasien Omicron sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron. SE ini diteken Budi Gunadi Sadikin dan ditetapkan tanggal 17 Januari 2022.

Berapa lama waktu isoman untuk otg

Perbesar

Seorang pasien Covid-19 Tanpa Gejala berada di dalam bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Sehingga total kasus positif bertambah menjadi 1.123.105 orang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Prediksi kenaikan kasus varian Omicron, lanjut Reisa Broto Asmoro, sesuai data serta para ahli, dan karakteristik dari Omicron yang penularan lebih cepat dan banyak, walau tingkat keparahan lebih rendah.

"Dengan adanya peningkatan kasus harian ini juga merupakan tanda bahwa tracing dan testing di Indonesia berjalan dengan baik," katanya.

Reisa menambahkan, Pemerintah telah mempersiapkan berbagai penguatan untuk menghadapi kondisi lonjakan COVID-19, termasuk Omicron. Di antaranya, penguatan 3T (testing, tracing, treatment), vaksinasi, penyediaan telemedicine bagi pasien yang isolasi mandiri maupun penyediaan tempat tidur isolasi yang sudah siap pakai berjumlah 70.641 bed.

Seiring dengan terus terjadinya kenaikan kasus COVID-19, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, terjadi kenaikan positivity rate. Untuk mendapatkan data yang komprehensif, sebaiknya data dilihat dalam 7 hari terakhir, tidak hanya fokus pada data harian saja.

“Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805 agar kita dapat melihat perkembangannya dalam 7 hari dan tidak terfokus dengan data harian saja. Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat,” terang Nadia dalam keterangan resmi, Senin (31/1/2022).

Kenaikan positivity rate menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing. Per 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1.000 penduduk per minggu. Angka ini jauh di atas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1.000 penduduk per minggu.

Berapa lama waktu isoman untuk otg

Perbesar

Infografis Ragam Tanggapan Pencabutan Aturan Pembatasan Covid-19 di Beberapa Negara. (Liputan6.com/Trieyasni)

Lanjutkan Membaca ↓

Berapa lama waktu isoman untuk otg

  • Berapa lama waktu isoman untuk otg
    Fitri Haryanti HarsonoAuthor
  • Berapa lama waktu isoman untuk otg
    Benedikta DesideriaEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya