Berapa lama pendarahan setelah pasang iud

“IUD adalah alat KB yang dinilai efektif untuk mencegah kehamilan bila dipasang dengan benar. Namun, karena beberapa hal, alat KB tersebut bisa bergeser dari rahim. Sebenarnya kamu dianjurkan untuk memeriksa posisi KB IUD secara teratur di rumah untuk mengetahui bila ada perubahan. Namun, ketika alat kontrasepsi tersebut sudah bergeser dari rahim, biasanya ada sejumlah tanda yang bisa dirasakan wanita.”

Halodoc, Jakarta – Intrauterine device (IUD) adalah salah satu alat kontrasepsi (KB) yang umum digunakan oleh wanita. Alat kontrasepsi ini berbentuk T, berukuran kecil dan terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan dan tujuan lainnya.

Tergantung pada jenis dan merk IUD, alat kontrasepsi ini bisa bertahan selama 3–12 tahun. Jadi, selama waktu tersebut, kamu tidak perlu memikirkan alat kontrasepsi kamu. Meski begitu, pada kasus yang jarang terjadi, KB IUD juga bisa bergeser dari rahim, atau bahkan jatuh. Bila KB IUD sudah tidak berada di tempat yang tepat, kamu bisa hamil. Karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda IUD bergeser dari rahim di sini.

Baca juga: Sebelum Pakai, Kenali Dulu Plus dan Minus Spiral KB

Apa Penyebab IUD Bisa Bergeser?

KB IUD yang sudah dipasang dengan tepat sebenarnya jarang sekali bergeser atau bergerak. Namun, hal itu tetap bisa terjadi, terutama dalam beberapa bulan pertama setelah dimasukkan. Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan KB IUD bergeser:

  • Kamu mengalami kontraksi rahim yang kuat selama periode menstruasi kamu.
  • Kamu memiliki rongga rahim yang kecil.
  • Rahim kamu miring.
  • IUD dipasang oleh dokter yang tidak berpengalaman dalam melakukan prosedur ini.

Selain itu, ada beberapa faktor juga yang bisa membuat KB IUD kamu lebih mungkin untuk bergeser, antara lain:

  • Berusia di bawah 20 tahun.
  • Sedang menyusui.
  • Pemasangan IUD dilakukan segera setelah melahirkan.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Pasang KB IUD?

Pemeriksaan Posisi KB IUD Bisa Dilakukan Secara Mandiri

Tahukah kamu bahwa KB IUD memiliki tali yang menggantung di leher rahim yang seharusnya bisa kamu rasakan. Untuk memastikan KB IUD kamu tidak bergeser, beberapa ahli menganjurkan untuk memeriksa benang tersebut setiap bulan setelah kamu mendapatkan menstruasi. Hal ini karena alat kontrasepsi tersebut lebih mungkin bergeser selama periode kamu.

Berikut cara memeriksa apakah KB IUD kamu masih terpasang dengan baik atau tidak:

  • Pertama-tama, cuci tangan terlebih dahulu.
  • Lalu, duduklah atau berjongkok agar kamu bisa dengan mudah mengakses vagina kamu.
  • Masukkan jari ke dalam vagina sampai kamu merasakan leher rahim.
  • Rasakan ujung tali yang seharusnya keluar melewati leher rahim.
  • Hindari menarik tali.

Bila kamu bisa merasakan talinya, kemungkinan KB IUD kamu masih terpasang. Bila kamu tidak bisa merasakan talinya, tali tersebut lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, atau kamu bisa merasakan plastik KB IUD kamu, kemungkinan alat tersebut sudah bergerak. Namun, tidak bisa merasakan tali bukan berarti IUD sudah bergeser. Kemungkinan besar tali melingkar di dalam leher rahim.

Tanda-Tanda KB IUD Sudah Bergeser dari Rahim

Berikut ini tanda-tanda KB IUD sudah bergeser dari rahim:

  • Kamu tidak bisa merasakan talinya. Saat kamu melakukan pemeriksaan dan tidak dapat menemukan tali KB IUD, ada kemungkinan tali melingkar di dalam rahim, tetapi ada juga kemungkinan alat kontrasepsi tersebut sudah bergeser. Bicarakanlah pada dokter untuk memastikannya.
  • Tali IUD terasa lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya. Bila panjang tali berbeda, ada kemungkinan KB IUD bergeser. Memeriksa tali secara teratur membuat kamu lebih mudah untuk menyadari perubahan ini.
  • Kamu bisa merasakan KB IUD. Ketika IUD berada di tempat yang tepat, kamu seharusnya hanya merasakan talinya. Namun, bila kamu bisa merasakan bagian plastik yang keras dari IUD menyembul keluar, artinya alat tersebut sudah bergeser.
  • Pasangan bisa merasakan KB IUD. Saat IUD masih terpasang dengan baik, kamu dan pasangan seharusnya tidak merasakannya saat berhubungan intim. Pasangan mungkin merasakan talinya, tetapi bukan bagian plastiknya. Bila pasangan bisa merasakan bagian plastik yang keras, alat tersebut mungkin sudah bergerak.
  • Rasa nyeri. Bila kamu merasakan sakit yang luar biasa, memburuk, atau tidak hilang 3–6 bulan setelah kamu mendapatkan KB IUD, kemungkinan alat tersebut tidak berada pada tempatnya.
  • Perdarahan berat atau tidak normal. Bercak dan perdarahan biasa terjadi setelah kamu baru mendapatkan KB IUD, tetapi perdarahan berat atau tidak normal bisa menjadi pertanda alat tersebut berada di tempat yang salah.
  • Kram parah, keputihan yang tidak normal, atau demam. Itu semua bisa menjadi pertanda alat konstrasepsimu sudah bergeser, tetapi mungkin juga merupakan tanda-tanda infeksi.

IUD juga bisa bergeser dari rahim tanpa menimbulkan tanda-tanda. Jadi, periksalah tali secara teratur untuk mengetahui apakah alat tersebut masih berada di tempat yang tepat atau sudah bergeser.

Apa yang Harus Dilakukan Bila KB IUD Bergeser?

Bila kamu merasa KB IUD sudah bergeser dari rahim, jangan coba untuk memasangnya kembali sendiri, tetapi hubungilah dokter dan buat janji untuk menemuinya sesegera mungkin. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes untuk melihat apakah alat kontrasepsi sudah bergeser. Bila iya, dokter akan berbicara dengan kamu tentang pilihan untuk mengatasinya.

Bila kamu berencana untuk berhubungan seks sebelum menemui dokter, gunakan metode kontrasepsi cadangan.

Baca juga: Enggak Perlu Khawatir, Ini 4 Efek Samping Kontrasepsi IUD

Bila kamu merasakan tanda-tanda KB IUD bergeser tapi kurang yakin, coba tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter bisa memberikan kamu saran kesehatan yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga. 

Berapa lama pendarahan setelah pasang iud
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. How to Tell If Your IUD Has Moved.
WebMD. Diakses pada 2021. Signs Your IUD Is Out of Place

Benarkah Penggunaan KB Spiral Dapat Alami Pendarahan Tiada Henti?

GridHEALTH.id - Bagi pasangan suami istri, pencegahan kehamilan dapat dibantu dengan penggunaan alat kontrasepsi.

Berbagai jenis alat kontrasepsi yang hingga kini masih banyak digunakan pasangan di Indonesia adalah intra uterine device (IUD) atau lebih dikenal dengan KB spiral.

Baca Juga : KB Spiral Ampuh Cegah Kehamilan & Tahan Lama, Tapi Punya Risiko Kesehatan!

IUD atau KB spiral ini digadang-gadang ampuh untuk mencegah kehamilan tanpa memerlukan perawatan yang rumit, bahkan tingkat kegagalannya rendah.

Mekanisme KB spiral ini yaitu ditanam atau diletakkan di leher rahim untuk menghadang sperma yang dapat menembus masuk ke sel telur.

KB spiral ini terdiri dari 2 macam, yaitu KB spiral yang mengandung hormon dan yang terbuat dari tembaga.

Baca Juga : Pengalaman KB Spiral dari 3 Wanita; China, Amerika, dan Indonesia, Mulai dari Masuk ke Rahim, Kaki Menghitam, Hingga Alami Pendarahan Hebat

Namun walau dinilai efektif mencegah kehamilan, IUD atau KB spiral ini tetep saja ada efek negatifnya pada beberapa orang. 

Seorang wanita di kolom komentar Facebook mengaku merasa trauma menggunakan KB spiral, mengapa?

Pantangan setelah pasang IUD contohnya tidak boleh langsung berhubungan seks dan jangan menarik-narik benang. Melanggar larangan bagi pengguna KB spiral dapat berisiko kebobolan hamil.

Pantangan setelah pasang IUD adalah tidak menarik benang, tidak segera berhubungan seks, dan tidak memasukkan sesuatu ke dalam vagina

Pantangan setelah pasang IUD atau KB spiral sebaiknya dipatuhi agar jenis KB ini bekerja dengan efektif. Selain itu, larangan saat memakai KB IUD juga mampu melindungi Anda dari risiko lainnya.Lantas, apa saja larangan bagi pengguna KB spiral?

Pantangan setelah pasang IUD

IUD atau KB spiral adalah alat KB yang 99% efektif mencegah kehamilan jika terpasang dengan benar dan Anda juga menjaganya dengan benar. Bila terpasang dengan benar, pemasangan spiral terbukti 3 kali lebih efektif sebagai cara agar tidak hamil dibanding alat KB lain.Maka itu, ada banyak hal yang harus dihindari saat menggunakan KB IUD agar Anda tidak kebobolan hamil, meliputi:

Tetap gunakan kondom setelah 24 jam memasang IUD

Anda bisa berhubungan seks setelah IUD terpasang. Namun, anjuran ini hanya boleh untuk wanita yang memasang KB spiral tembaga.Namun bila Anda menggunakan spiral hormonal, baiknya gunakan kondom atau alat pengaman lainnya jika ingin berhubungan seks sembari menunggu IUD sepenuhnya bekerja.KB hormonal belum sepenuhnya bekerja efektif mencegah kehamilan jika Anda berhubungan intim berjarak terlalu mepet dengan waktu pemasangan. Sebaiknya menunggu selama 24 jam, jika Anda ingin berhubungan intim sebelum 24 jam maka sebaiknya menggunakan kondom. Biasanya dokter menyarankan Anda untuk menunggu setidaknya 3 hari setelah pemasangan baru boleh berhubungan intim.Namun, apabila terjadi pendarahan yang berlanjut akibat IUD sebaiknya berhubungan intim ditunda dahulu Salah satu tanda spiral telah terpasang sempurna adalah jika Anda bisa merasakan benang yang menggantung di antara selangkangan.Mungkin bagi beberapa orang ini terasa tidak nyaman atau aneh. Namun, jangan pernah menariknya. Begitu pula jika Anda mengamati bahwa panjang benang tersebut tidak lagi simetris.Bila Anda abai dengan pantangan setelah pasang IUD ini, posisi KB spiral bisa berpindah dan lepas.

Baca Juga

Pil KB, Ketahui Cara Kerja Hingga Jenis yang Cocok untuk AndaMola Hidatidosa Adalah Hamil Anggur yang Sebabkan KeguguranAmankah Konsumsi Omeprazole untuk Ibu Hamil? Ini PenjelasannyaSelain membuat fungsi kontrasepsi tidak lagi optimal, menarik benang dapat meningkatkan risiko luka dan infeksi apabila alat menusuk organ dalam Anda.Jangan menarik benang dan lebih baik segera ke dokter untuk minta dipasangkan ulang jika Anda melihat tanda-tanda IUD bergeser atau lepas seperti: 
  • Tali IUD lebih pendek atau lebih panjang, tidak seimbang, tidak pada tempatnya, dan tidak bisa dirasakan
  • IUD copot dan keluar dari rahim
  • Pendarahan hebat
  • Kram tak tertahankan
  • Keputihan tak wajar
  • Demam
  • Tidak enak badan.
Beberapa gejala fisik seperti pendarahan, kram, demam, dan tidak enak badan bisa menandakan IUD tertanam di dinding atau menusuk rahim hingga ke perut atau rongga antara kelamin dan anus.

Berhubungan seks saat IUD geser berisiko terjadinya kehamilan

Menurut jurnal terbitan Ultrasonography, posisi IUD yang benar adalah tegak lurus seperti huruf T di rongga rahim atas dekat fundus.Batang spiral harus menjulur ke bawah ke arah serviks sementara kedua lengan IUD harus terbuka penuh selama pemasangan dan mencapai kornua uterus, yaitu saluran kecil menuju tuba fallopi.Bila Anda merasakan tanda-tanda IUD bergeser seperti di atas, berhubungan seks menjadi pantangan yang harus Anda patuhi.Sebab pada kondisi ini, Anda tidak terlindungi oleh kontrasepsi dengan benar sehingga tetap ada kemungkinan terjadinya kehamilan.Pantangan setelah pasang IUD selanjutnya adalah tidak memasukkan benda-benda ke dalam vagina, seperti menstrual cup, tampon, atau bahkan mainan seks (sex toy).Anda pun tidak disarankan untuk berendam atau berenang setelahnya. Hal ini mampu membuat posisi spiral bisa berubah.Patuhi larangan saat memakai KB IUD ini minimal 24 jam setelah pemasangan.

Tetap konsultasikan IUD Anda dengan dokter 1 bulan setelah pemasangan

IUD adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa bertahan selama 3 hingga 10 tahun.Namun, tetap temui dokter kandungan yang menangani Anda sekiranya satu bulan setelah pemasangan.Hal ini bertujuan untuk mengecek IUD tetap terpasang dengan baik. Selain itu, kunjungan ini membantu Anda untuk memastikan tidak adanya infeksi.

Cara mengecek posisi IUD untuk cegah kegagalan kontrasepsi

Selain mematuhi pantangan setelah pasang IUD agar terhindar dari IUD bergeser atau bahkan lepas, Anda bisa mengecek posisi KB spiral yang secara mandiri.Ikuti langkah berikut ini:
  • Cuci tangan terlebih dahulu agar tidak mengalami infeksi.
  • Dalam posisi jongkok, masukkan telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina sampai menyentuh leher rahim.
  • Rasakan ujung tali spiral yang sudah seharusnya masuk melalui serviks.
  • Pastikan tali tidak terlalu panjang atau pendek.
  • Pastikan pula bagian spiral lainnya tidak tersentuh. Hal ini menandakan bila IUD telah bergeser dari tempat seharusnya.
Bila Anda merasakan adanya masalah pada IUD Anda, segera kunjungi dokter kandungan terdekat.Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait larangan saat memakai KB IUD, Anda juga bisa konsultasi gratis dan langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Baca Juga

Bolehkah Ibu Hamil Makan Ikan Asin? Ini yang Harus DiperhatikanPerbedaan Hamil Pertama dan Kedua, Apa Saja?Keguguran Tanpa Kuret Bisa Dilalui, Ini yang Perlu Diperhatikan

hamilkehamilanpenggunaan kbkontrasepsikeluarga berencanaibu hamil

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322290 Diakses pada 9 April 2021Healthline. https://www.healthline.com/health/iud-moved Diakses pada 9 April 2021Healthline. https://www.healthline.com/health/birth-control/iud-fell-out Diakses pada 9 April 2021Planned Parenthood. https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud/whats-an-iud-insertion-like Diakses pada 9 April 2021Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/how-to-check-your-iud-strings-906659 Diakses pada 9 April 2021Ultrasonography. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4484292/ Diakses pada 9 April 2021UT Southwestern Medical Center. https://utswmed.org/medblog/pregnancy-iud/ Diakses pada 9 April 2021Brown University Health Services Patient Education Series. https://www.brown.edu/campus-life/health/services/sites/brown.edu.campus-life.health.services/files/IUD%20Aftercare%20Instructions.pdf Diakses pada 9 April 2021Healthline. https://www.healthline.com/health/iud-removal Diakses pada 9 April 2021

Posisi melahirkan pun kini tak melulu dengan berbaring saja. Ada banyak pilihan mulai dari yang konvensional yaitu lisotomi, squat, bersujud, miring, hingga melahirkan dengan cara duduk untuk mengurangi rasa sakit.

10 Sep 2021|Azelia Trifiana

Cara cepat hamil agar segera dapat momongan tidak cukup dengan sering berhubungan intim. Pasutri perlu juga menjauhi rokok serta dan jalani tes kesuburan.

03 Mei 2019|Nina Hertiwi Putri

Hamil 1 minggu bisa dideteksi pertama kali melalui tanggal telat haid. Setelahnya, Anda mungkin akan merasakan gejala mirip menstruasi seperti mual, kembung, lelah, hingga payudara bengkak.

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti