Berapa lama masa inkubasi penyakit sifilis

Oleh:

Ilustrasi penyakit menular seksual / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sifilis atau Raja Singa merupakan penyakit infeksi menular seksual yang memiliki gejala yang sangat sulit dideteksi tanpa melalui tes khusus.

CEO Klinik Pramudia dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDSV menyatakan sifilis kerap membuat komplikasi hingga berujung kematian karena seringnya pengidap yang abai melakukan deteksi dini. Selain itu upaya preventif sifilis juga masih kurang gencar disosialisasikan di kalangan masyarakat.

“Padahal jangan malu kalau mau sembuh,” ujar Anthony, Jumat (28/2/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Beberapa alasan penyakit ini jarang disosialisasikan dengan upaya preventif dan deteksi dini karena penyakit ini terbilang masih tabu dalam masyarakat. Alhasil, proses edukasi dan pencegahan berupa deteksi dini cukup sulit dilakukan.

Padahal, jika tak segera disembuhkan, diam-diam penyakit ini akan menyerang organ vital lain dalam tubuh seperti otak, jantung, dan saraf. Dia menambahkan, sekilas gejala yang ditunjukkan penderita sifilis memang bukan gejala yang menyeramkan.

Misalnya, kerap kali gejala pada fase pertama hanya sebatas gatal pada bagian kulit tertentu. Sakit pada organ kelamin juga jarang dirasakan penderita sifilis.

Baca Juga : Ini 5 Resep Panjang Umur & Bebas Penyakit

Selain gatal-gatal pada kulit ada pula gejala rambut rontok yang membuat pasien mengira sakit psoriasis. Alhasil, pasien hingga dokter pun bisa terjebak dalam pengobatan untuk penyakit kulit biasa.

Padahal, bakteri tersebut dalam diam berkembang dengan agresif melalui pembuluh darah kecil. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, bakteri pun mampu menginfeksi ke pembuluh darah otak. 

Secara lebih rinci, ada empat stadium dalam Sifilis yakni Sifilis primer, Sifilis sekunder, Sifilis laten, dan Sifilis tersier. Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 10 hari hingga 90 hari, dan secara umum mencapai hanya 21 hari. Dengan jangka waktu inkubasi yang beragam, gejala yang terlihat pada sifilis pun cenderung berbeda-beda.

Adapun gejala sifilis pada stadium laten dan stadium tersier menampilkan sejumlah jenis sifilis lain. Misalnya mulai saat stadium laten, ada jenis Neurosifilis jika bakteri Treponema Pallidum sudah mencapai susunan saraf pusat. Ada pula Cardiosifilis, jenis sifilis ketika bakteri telah menginfeksi jantung.

Pada stadium tersier, infeksi atau inflamasi pembuluh darah sudah mencapai saraf pusat dan sistem kardiovaskular secara menyeluruh, maka tubuh membentuk lesi gumma. Proses inkubasi pun bahkan bisa terjadi setelah sepuluh tahun terinfeksi.

Anthony menegaskan, jika tak segera diatas, infeksi akibat bakteri ini berpotensi menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, dimensia, hingga kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : penyakit, penyakit menular

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Fitri Sartina Dewi

Paling tepat, segeralah periksakan ke dokter.

Sifilis adalah penyakit yang penyebarannya paling umum lewat hubungan intim dengan orang yang sudah terinfeksi penyakit ini.

Namun, penyakit ini juga ternyata dapat menyerang seseorang melalui cairan tubuh penderita, yaitu darah.

Makanya, penyakit ini juga dapat menyebar karena penggunaan jarum suntik yang kurang steril.

Sebut saja, penggunaan narkoba, tato, dan piercing. Bahayanya lagi, penyakit ini juga dapat ditularkan oleh ibu kepada bayi di dalam kandungan.

Fase Gejala Sifilis

“Cara yang paling ampuh adalah segera memeriksakan diri saat fase awal gejala penyakit sifilis muncul. Gejala penyakit sifilis dapat terlihat beberapa minggu setelah bakteri Treponema pallidum masuk ke dalam tubuh,” William Schaffner II, Kepala Departemen Pencegahan di Vanderbilt University

Apa saja sih, fase gejala sifilis? Yuk kita lihat!

Baca Juga: Apa Sih Penyebab Sifilis?

1. Fase Primer

Berapa lama masa inkubasi penyakit sifilis

Foto: Orami Photo Stocks

Di fase ini, terlihat luka pada alat kelamin dan di sekitar mulut.

Tampilan dari lukanya pun berbentuk seperti gigitan serangga tanpa rasa sakit dan bertahan selama 1 hingga 2 bulan.

Dalam tahapan ini pun, penularan akan sangat mudah terjadi akibat hubungan intim.

“Lesi ini akan sembuh tanpa meninggalkan bekas. Meskipun luka telah sembuh, bukan berarti sifilis juga menghilang. Pengidap juga masih bisa menularkan sifilis pada orang lain. Luka juga dapat terjadi di bagian tubuh lain selain kelamin,” jelas Dr Schaffner.

Baca Juga: Begini Ciri Sifilis Pada Pria

2. Fase Sekunder

Berapa lama masa inkubasi penyakit sifilis

Foto: Orami Photo Stocks

Muncul sekitar 1 hingga 6 bulan (rata-rata sekitar 6 hingga 8 minggu) setelah infeksi pertama.

Pastinya akan ada beberapa gejala yang berbeda.

Ruam kemerahan bisa muncul tanpa disertai rasa gatal di bagian-bagian tertentu, seperti telapak tangan dan kaki, atau area lembap seperti skrotum dan bibir vagina.

Gejala lain yang timbul antara lain demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan sakit kepala, kehilangan berat badan, rambut rontok, dan nyeri otot.

Gejala dan tanda dari infeksi kedua sifilis ini akan hilang dengan sendirinya.

Namun, bukan berarti penyakit ini akan hilang secara total dalam tubuhmu. Sebab, infeksinya akan berlanjut hingga stadium laten.

3. Fase Laten

Berapa lama masa inkubasi penyakit sifilis

Foto: medicalnewstoday.com

Ini adalah tahapan setelah seseorang terinfeksi dan ruam pada tahap sekunder hilang.

Pengidap tidak akan merasakan gejala apa pun dalam beberapa waktu (tahap laten). Bisa saja gejala bertahan hingga satu tahun atau bahkan 5-20 tahun.

Diagnosis yang akurat pada tahap ini hanya dapat dilakukan melalui tes darah, pengalaman seseorang, atau kelahiran anak dengan sifilis kongenital.

Penularan akan terjadi pada tahap awal periode ini atau juga selama tahap laten ini terjadi, jika tidak ada gejala lain yang muncul.

4. Fase Tersier

Jika tidak diobati, tahap akhir ini mungkin akan muncul dalam waktu dini, yaitu 1 tahun.

Selain itu, tahap ini juga bisa muncul kapan saja seumur hidup. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling menular.

“Pengidap akan merasakan gangguan serius pada pembuluh darah dan jantung. Ia juga akan mengalami gangguan mental, kebutaan, masalah sistem saraf, dan bahkan kematian,” tutup Dr Schaffner.

Itulah penjelasan tentang gejala sifilis yang patut Moms ketahui. Waspada terus ya, Moms.

Baca Juga: Berikut Ini, Pengobatan Sifilis Secara Alami

Gejala penyakit sifilis diawali dengan munculnya luka berukuran kecil pada kulit. Umumnya, luka lebih sering muncul pada mulut dan kelamin. Kenali apa saja gejala penyakit sifilis di bawah ini.

Berapa lama masa inkubasi penyakit sifilis

Diagnosis penyakit sifilis hanya dapat dilakukan dengan melakukan tes darah.

Baca Juga: Apakah Sifilis Bisa Sembuh?

Penyakit Sifilis

Sifilis merupakan infeksi bakteri yang terjadi melalui kontak seksual. Penyakit sifilis dimulai dengan luka yang tidak menyakitkan. Umumnya, luka sifilis pertama kali muncul pada alat kelamin, rektum atau mulut. Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa waktu sebelum menjadi aktif kembali. Penyakit sifilis yang terdeteksi dini bisa disembuhkan. Sebaliknya, jika sudah parah dan tidak segera mendapatkan pengobatan medis. Bisa menyebabkan komplikasi jantung, otak, dan organ lainnya hingga bisa mengancam jiwa.

Gejala Penyakit Sifilis Menurut Tahapannya

Penyakit sifilis berkembang secara bertahap dan gejalanya bervariasi dalam setiap tahap. Terkadang, setiap tahapan dapat menunjukkan gejala yang sama dan dapat terjadi tidak berurutan. Beberapa orang juga bisa mengalami penyakit sifilis tanpa mengalami gejala apapun. Gejala penyakit sifilis pada orang dewasa sangat bervariasi berdasarkan tahapannya. Berikut ini gejala penyakit sifilis atau yang dikenal dengan sebutan raja singa berdasarkan tahapannya.

1. Gejala Sifilis Primer

Gejala pada tahap sifilis primer akan muncul antara 10 hingga 90 hari setelah terpapar bakteri penyebab sifilis. Gejala yang muncul awalnya ditandai dengan munculnya satu atau beberapa luka. Karakteristik luka yang muncul biasanya tidak keras, bulat, dan tidak nyeri. Pada beberapa orang, karena luka yang muncul tidak menyebabkan rasa sakit, biasanya penderita akan mengabaikannya dan tidak menyadari terkena sifilis.

Luka kecil pada kulit dapat muncul di area mulut atau alat kelamin. Selain itu, luka sifilis juga dapat muncul pada bagian dalam vagina, dubur serta mulut. Luka pada gejala tahap primer bisa hilang dalam waktu 3 sampai 6 minggu. Meski dapat hilang dengan sendirinya, pada tahap ini pengobatan tetap diperlukan. Hal tersebut untuk mencegah kondisi yang semakin parah dan berkembang menjadi tahap sekunder. Selama berada pada tahap ini, Anda rentan sekali menularkan bakteri penyebab sifilis kepada orang lain.

Baca Juga: Akibat Penyakit Sifilis yang Harus Anda Ketahui

2. Gejala Sifilis Sekunder

Gejala pada tahap sekunder ditandai dengan munculnya ruam di bagian tubuh manapun. Ruam dapat muncul saat luka pada tahap primer sembuh atau beberapa minggu setelah luka sembuh. Ruam yang muncul dapat terlihat seperti bintik-bintik kasar, merah atau coklat kemerahan di telapak tangan atau telapak kaki. Ruam biasanya tidak menimbulkan gatal dan terkadang samar sehingga jarang penderita mengetahui munculnya ruam.

Gejala lain yang akan dialami termasuk demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, rambut rontok, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala pada tahap ini dapat hilang dengan sendirinya meski tidak dilakukan pengobatan. Namun, gejala pada tahap ini dapat muncul beberapa kali. Jika kondisi tersebut diabaikan dan tidak dilakukan pengobatan, gejala penyakit sifilis dapat berkembang ke tahap laten atau tersier. Meski kelihatannya luka telah sembuh, infeksi sifilis pada tahap ini masih tetap bisa menular ke orang lain.

Berapa lama masa inkubasi penyakit sifilis

Gejala sifilis tahap awal dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik.

Gejala Sifilis Laten

Tahap sifilis laten adalah periode waktu ketika tidak ada tanda atau gejala sifilis yang terlihat. Pada tahap ini, bakteri penyebab sifilis tetap ada dalam tubuh. Namun, tidak menimbulkan gejala apa pun. Selama tahap sifilis laten berlangsung, diagnosis hanya dapat dilakukan dengan melakukan tes darah. Jika pada tahap ini gejala sifilis tidak segera diobati. Maka dapat berkembang menjadi tahap tersier atau tahapan berbahaya dari gejala penyakit sifilis.

Baca Juga: Bakteri yang Menyebabkan Sifilis

Gejala Sifilis Tersier

Pada tahap ini, infeksi bakteri penyebab sifilis akan muncul 10 hingga 30 tahun setelah infeksi pertama. Ketika kondisi ini terjadi, sifilis akan menyebabkan kerusakan organ secara permanen. Organ yang diserang biasanya jantung, pembuluh darah, otak, dan sistem saraf. Akibatnya, penderita bisa mengalami penyakit jantung, hingga stroke. Pada kondisi ini, infeksi sifilis dapat menyebabkan kematian jika tidak dilakukan tindakan medis.

Gejala Sifilis Pada Otak dan Mata

Penyakit sifilis yang tanpa dilakukan perawatan medis dapat menyebabkan komplikasi dan menyebar ke organ lainnya, termasuk otak dan mata. Sifilis yang menyerang otak disebut neurosifilis. Sedangkan sifilis yang menyerang mata disebut sifilis okular. Gejala neurosifilis meliputi:

  • Mengalami sakit kepala parah
  • Kesulitan untuk mengkoordinasikan gerakan otot
  • Mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu
  • Mati rasa
  • Demensia

Selanjutnya, gejala pada sifilis okular ditandai dengan perubahan kemampuan penglihatan hingga mengalami kebutaan. Gejala penyakit sifilis yang berada pada tahap awal dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik. Namun, pengobatan menggunakan antibiotik tidak memperbaiki kerusakan yang telah terjadi akibat infeksi. Memiliki gaya hidup seksual yang sehat adalah kunci untuk terbebas dari penyakit sifilis. Sekian ulasan tentang gejala penyakit sifilis.

Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto

Source:

  • Sifilis
  • Chancroid
  • Sifilis-Halaman Fakta CDC