Berapa banyak kereta terpilih yang dipakai Firaun mengejar bangsa Israel

Senin, 20 Juli 2009
Kel 14:5-18; MT Kel 15:1-6; Mat 12:38-42.
Allah yang penuh kerahiman senantiasa mencurahkan pengampunan-Nya. Namun, ketegaran hati seringkali menjadi penghalang untuk memperoleh rahmat pengampunan dari Allah itu. Ketegaran hati itu membuat manusia tak mau membuka diri untuk berpaling dari nikmat dosa dan hal-hal jahat dalam hidupnya. Memang, pertobatan membutuhkan kerendahan hati!

Selasa, 21 Juli 2009Kel 14:21 - 15:1; MT Kel 15:8-10.12.17; Mat 12:46-50

Misi Yesus adalah membangun keluarga Allah yang di dalamnya Allah Bapa meraja. Maka, bagi Yesus, ibu dan saudara-saudara-Nya tidak lagi dibatasi hanya dengan hubungan darah, tetapi siapa saja yang melakukan kehendak Bapa. Apakah kita juga boleh mengaku sebagai saudara Yesus?

Rabu, 22 Juli 2009Peringatan Wajib Sta. Maria Magdalena (P).Kid 3:1-4a atau 2Kor 5:14-17;Mzm 63:2-6.8-9; Yoh 20:1-2.11-18.

Apakah hati kita sudah terbuka untuk menjadi tanah yang subur bagi Firman Tuhan yang ditaburkan di dalamnya? Ataukah hanya menjadi ’pinggir jalan’, ’tanah berbatu-batu’, atau ’semak berduri’, yang semuanya tak dapat membuat Firman Tuhan itu bertumbuh subur?

Kamis, 23 Juli 2009Kel 19:1-2.9-11.16-20b; MT Dan 3:52-54.56; Mat 13:10-17.

Setiap manusia tentu merindukan keselamatan, tetapi tidak semuanya dapat melihat jalan menuju ke sana. Kita bersyukur telah diberi karunia untuk memahami dan menerima Kabar Gembira yang dibawa oleh Yesus. Namun, kita diharapkan dapat masuk lebih dalam lagi, menggali yang tersembunyi di balik yang kita lihat dan kita dengar.

Jumat, 24 Juli 2009
Kel 20:1-17; Mzm 19:8-11; Mat 13:18-23.

Benih rahmat Tuhan telah ditaburkan ke dalam hati kita. Bagaimana kemudian pertumbuhannya dan seberapa banyak buahnya sangat tergantung dari cara kita mengolahnya. Inilah tantangan kita bersama. Tentu, kita tak pernah boleh berhenti memupuknya sehingga buahnya semakin melimpah.

Sabtu, 25 Juli 2009Pesta St. Yakobus, Rasul (M).2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-6; Mat 20:20-28.

Apapun status, peran dan jabatan yang kita pegang, baik di keluarga, tempat kerja, masyarakat, ataupun gereja, pada hakekatnya adalah bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Namun, yang terjadi adalah seringkali dengan segala atribut itu, kita kemudian mudah jatuh dalam sikap kuasa. Yesus hari ini mengingatkan bahwa murid-murid-Nya hendaklah menjadi pelayan sama seperti Anak Manusia datang untuk melayani bukan untuk dilayani.

Minggu, 26 Juli 2009Hari Minggu Biasa Pekan XVII (H).2Raj 4:42-44; Mzm 145:10-11.15-18; Ef 4:1-6; Yoh 6:1-15.


Seorang anak kecil yang mempunyai lima jelai roti dan dua ekor ikan telah menjadi berkat bagi orang banyak. Melalui apa yang dimilikinya itu, Yesus memberi makan kepada lima ribu orang, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Jadi, jangan merasa cuma ’anak kecil’; jangan merasa tidak punya apa-apa. Dengan apa yang kita miliki, siapapun kita, kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Yang terpenting adalah mempersembahkan semuanya kepada Yesus. Yesus sendiri yang akan menyempurnakannya.


Page 2

LIHAT apa yang terjadi! Itulah Musa dengan tongkatnya terentang di atas Laut Merah. Mereka yang selamat bersamanya di pihak sana adalah orang-orang Israel. Tetapi Firaun dan semua tentaranya tenggelam dalam laut. Marilah kita lihat bagaimana hal ini terjadi.

Seperti yang kita pelajari, Firaun menyuruh orang-orang Israel meninggalkan Mesir setelah Allah menimpakan tulah yang ke-10 atas orang-orang Mesir. Kira-kira 600.000 pria Israel yang berangkat, juga banyak wanita dan anak-anak. Juga, jumlah yang besar dari orang-orang lain, yang menjadi percaya kepada Yehuwa, pergi bersama orang-orang Israel. Mereka semua membawa domba dan kambing dan ternak mereka.

Sebelum mereka pergi, orang-orang Israel meminta baju-baju dan barang-barang yang dibuat dari emas dan perak kepada orang-orang Mesir. Orang-orang Mesir sangat takut, karena tulah yang terakhir atas mereka. Maka mereka memberikan kepada orang-orang Israel apa saja yang mereka minta.

Sebelah beberapa hari orang-orang Israel tiba di Laut Merah. Di sana mereka beristirahat. Sementara itu, Firaun beserta orang-orangnya mulai menyesal karena mereka membiarkan orang-orang Israel pergi. ’Kita membiarkan budak-budak kita pergi!’ kata mereka.

Maka Firaun merubah pikirannya sekali lagi. Dengan cepat ia menyuruh menyiapkan kereta perangnya dan tentaranya. Kemudian ia mulai mengejar orang-orang Israel dengan 600 kereta perang yang terpilih, beserta kereta-kereta perang Mesir lainnya.

Ketika orang-orang Israel melihat Firaun dan tentaranya datang menyusul mereka, mereka sangat takut. Tidak ada jalan untuk lari. Laut Merah ada di hadapan mereka, dan sekarang orang-orang Mesir datang dari belakang mereka. Tetapi Yehuwa menaruh awan di antara umat-Nya dan orang-orang Mesir. Maka orang-orang Mesir tidak dapat melihat orang-orang Israel untuk menyerang mereka.

Yehuwa kemudian menyuruh Musa merentangkan tongkatnya di atas Laut Merah. Ketika itu, Yehuwa menyebabkan angin timur yang kencang bertiup. Air dari laut terbelah, dan air tertahan pada kedua pihak.

Lalu orang-orang Israel mulai berbaris melewati tanah yang kering. Memakan waktu berjam-jam bagi jutaan orang beserta semua binatang mereka untuk sampai dengan selamat melewati laut sampai ke seberang. Akhirnya orang-orang Mesir dapat melihat lagi orang-orang Israel. Budak-budak mereka sedang lari! Maka mereka menyusul masuk ke laut mengejar orang-orang Israel.

Setelah itu, Allah menyebabkan roda-roda dari kereta-kereta perang mereka berjatuhan. Orang-orang Mesir menjadi sangat takut dan mulai berteriak, ’Yehuwa berperang untuk orang-orang Israel melawan kita. Marilah kita lari dari sini!’ Tetapi sudah terlambat.

Inilah waktunya ketika Yehuwa menyuruh Musa merentangkan tongkatnya atas Laut Merah, seperti yang kaulihat dalam gambar. Dan ketika Musa melakukannya, tembok-tembok air kembali dan menutupi orang-orang Mesir dan kereta-kereta perang mereka. Seluruh bala tentara menyusul orang-orang Israel masuk ke dalam laut. Dan tak seorang pun dari orang-orang Mesir yang tinggal hidup!

Betapa bahagianya seluruh umat Allah karena diselamatkan! Para pria menyanyikan sebuah lagu terima kasih kepada Yehuwa, sambil berkata, ’Yehuwa telah mendapat kemenangan yang gemilang. Ia telah melemparkan kuda-kuda dan penunggangnya ke laut.’ Kakak dari Musa yaitu Miryam mengambil rebananya, dan semua wanita mengikuti dia dengan rebana mereka. Dan seraya mereka menari dengan gembira, mereka menyanyikan lagu yang sama seperti yang dinyanyikan oleh para pria, ’Yehuwa telah mendapat kemenangan yang gemilang. Ia telah melemparkan kuda-kuda dan penunggangnya ke laut.’

Keluaran pasal 12 sampai 15.

Pertanyaan Pelajaran

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, demikian: ”Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut. Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka. Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.” Lalu mereka berbuat demikian. Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: ”Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?” Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta. Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya. Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan. Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa: ”Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.” Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ”Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka – segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda – sampai ke tengah-tengah laut. Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: ”Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir.”

TB: Alkitab Terjemahan Baru

Berbagi

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ”Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

TB: Alkitab Terjemahan Baru

Berbagi