Marhaban ya Ramadhan. Tak terasa kita mulai memasuki bulan Ramadhan tahun ini di tengah kondisi pandemik Covid-19. Terasa berbeda dari Ramadhan tahun lalu dimana tidak ada sesuatu halangan bagi kita dalam beribadah puasa dan beraktivitas. Begitu pun dalam hal menuntut ilmu. Keutamaan menuntut ilmu sangat penting seperti disebutkan dalam beberapa ayat dan hadits berikut: Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an: “Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang yang diberi ilmu,” (Q. S Al-Mujadalah: 11) Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya di antara jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridho pada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada dalam air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Barang siapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.” (HR. Abu Daud no. 3641). Dari ayat dan hadits di atas dapat kita simpulkan bahwa menuntut ilmu merupakan keutamaan bagi umat Islam. Oleh karena itu kita sebagai umat-Nya dianjurkan mencari ilmu agar senantiasa diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala . Ada banyak pahala menuntut ilmu yang bisa didapatkan selama bulan Ramadhan, di antaranya adalah:
Dalam kehidupan manusia, ilmu adalah salah satu hal yang sangat penting dan hal tersebut bukan lagi merupakan suatu rahasia. Sedemikian pentingnya ilmu bagi manusia khususnya umat muslim, sehingga seseorang tidak senang jika ia disebut tidak memiliki ilmu atau bodoh. Ilmu dapat membuat seseorang menjadi mulia dan dihormati. Sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib bahwa seseorang yang memiliki cukup ilmu akan merasa dimuliakan sementara mereka yang tidak memiliki ilmu dan tidak mengetahui apa pun akan merasa tercela dan hal tersebut akan membuat seseorang merasa bodoh. Dengan kata lain, ilmu akan membuat seseorang mulia di tengah pergaulan dalam Islam pada khususnya. Dalam bahasa Arab kata Ilmu itu sendiri berarti mengetahui dan merupakan lawan kata jahlu yang artinya tidak tahu atau bodoh. Sedangkan menurut istilah, Ilmu atau yang lebih utama di sini adalah ilmu syar’i adalah ilmu tentang penjelasan-penjelasan dan petunjuk yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala turunkan kepada rasul Nya atau dengan kata lain Ilmu yang menyangkut Alqur`an dan hadits. Meskipun demikian tidak berarti bahwa ilmu yang lain tidak penting atau tidak dianggap dalam Islam. Ilmu-ilmu yang ada dalam kehidupan manusia dapat bermanfaat apabila ilmu tersebut menuntun manusia untuk lebih taat dan beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala . Ilmu akan membuat seseorang mengetahui berbagai macam perkara dan menjauhkannya dari kebodohan sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah berikut ini: “Katakan: “Apakah sama orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui?” (Az Zumar : 9) Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. (QS: Muhammad: 19) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS: Al Isra’ : 36) Ayat-ayat yang disebutkan di atas menunjukkan tentang kewajiban menuntut ilmu. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori : “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap mukmin” Lalu bagaimana cara kita menuntut ilmu selain membaca Al-Quran di bulan Ramadhan dengan kondisi saat ini? Banyak cara yang bisa dilakukan antara lain membaca buku ilmu pengetahuan, melihat video tentang ilmu pengetahuan atau menghadiri seminar online, dan lain-lain. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Teknologi Informasi (TI), Proxsis membuat program yang dinamakan Interactive Live Distance Learning (ILDL) sebagai bentuk empati dan integritas kami sebagai pengembang professional unggul untuk menjaga produktivitas dan kontribusinya. Di kemas secara menyenangkan (fun) dan interaktif, metode ini mampu mengakselerasi pembelajaran, pemberdayaan dan perubahan. Kuota setiap kelas terbatas, maka pastikan untuk segera mendaftar. https://itlearningcenter.id/registrasi https://wa.me/628111798352 . Dan cek jadwal lengkap seri pelatihan Interactive Live Distance Learning (ILDL) Proxsis Group dengan topik yang beragam di @itgovernanceindo | @hemera.academy | @synergysolusihse | @proxsis_hr | @grc.indonesia | @ipq_institute | @proxsisconsulting Related
ilustrasi buku. muslim.sg
Merdeka.com - Umat manusia diciptakan dengan membawa kelebihan yang tidak dimiliki oleh banyak ciptaan lain. Ini menjadi satu ciri khas dari seorang manusia, yaitu memiliki kemampuan untuk berpikir, merenungkan, dan belajar. Melalui ilmu kita mengangkat diri kita yang rendah menjadi seorang yang bermartabat. Al-Imam Az-Zarnuji menyebutkan dalam bukunya, Instruction of the Student: The Method of Learning, bahwa pengetahuan adalah sarana untuk mencapai kebaikan dan kesadaran Tuhan. Sebagai manusia, kita didorong untuk terus meningkatkan diri dengan mempelajari keterampilan baru dan memperoleh ilmu-ilmu baru. Karena dengan ilmu, akan mengangkat derajat diri kita lebih tinggi dari orang-orang yang tak berilmu. Dengan adanya ilmu, manusia tidak akan mudah tersesat dalam kebodohan. Ilmu akan menjadi bahan bakar penggerak dalam hidup manusia untuk menjadi orang yang sukses, baik di dunia mau pun di akhirat. Dalam Islam pun, terdapat dalil menuntut ilmu yang berisi ajakan untuk terus mencari ilmu bermanfaat, dan menjelaskan bahwa terdapat keutamaan yang besar bagi para penuntut ilmu nantinya. Sebagai motivasi untuk belajar, berikut beberapa dalil menuntut ilmu yang dikutip dari berbagai sumber. 2 dari 4 halaman
Hukum menuntut ilmu adalah wajib bagi siapa saja, baik laki-laki mau pun perempuan. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam dalil menuntut ilmu yang artinya, “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR. Ibnu Majah). Seorang ulama hadis terkemuka, yaitu Bukhari, menjelaskan bagaimana pentingnya ilmu sebelum kita mengerjakan amalan. “Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas.” (HR. Imam Bukhari). Pentingnya ilmu, terlebih di zaman sekarang ini, juga dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam dalil menuntut ilmu berikut ini, “Sungguh kalian sekarang benar-benar berada di sebuah zaman yang banyak orang-orang faqihnya, sedikit para penceramahnya, banyak para pemberi, dan sedikit para peminta-minta. Amal di masa ini lebih baik daripada ilmu. Akan datang sebuah zaman nanti di mana sedikit orang-orang faqihnya, banyak para penceramahnya, sedikit para pemberi, dan banyak para peminta-minta. Ilmu di masa itu lebih baik daripada amal.” (HR. Ath-Thabrani). 3 dari 4 halaman
Lalu, apa balasan yang didapat oleh para penuntut ilmu? Dalam surat Al Maidah ayat 11, dijelaskan bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat seorang muslim yang menuntut ilmu. “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Orang yang menuntut ilmu juga akan selalu berada dalam kebaikan dan keberkahan, bahkan ketika ia dalam perjalanan pulang setelah menuntut ilmu. “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.” (HR. Tirmidzi). Dalil menuntut ilmu berikutnya juga menjelaskan bahwa ilmu bermanfaat yang kita miliki dan kita bagi, akan membawa kebaikan dan manfaat bagi diri kita bahkan sampai akhir hayat. “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim). 4 dari 4 halaman
Terdapat satu balasan lain yang begitu besar ketika kita menuntut ilmu. Hal ini dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Melansir dari rumaysho.com, Ibnu Rajab Al Hambali menyebutkan empat makna dari kemudahan menuju surga yang diberikan oleh Allah SWT.
|