Bangsa Eropa apa saja yang datang ke Indonesia?

Grace Eirin Kamis, 3 Maret 2022 | 20:00 WIB

Mengapa bangsa Eropa mencari rempah-rempah di wilayah Nusantara? (ArtHouse Studio/Pexels)

Bobo.id - Pada masa penjajahan, bangsa Barat datang ke Indonesia dalam perjalanannya menjelajahi samudra.

Adapun bangsa Barat atau Eropa yang datang ke Indonesia yaitu Portugis, Spanyol, dan Belanda. 

Bangsa-bangsa ini datang dengan latar belakang tertentu, hingga dapat menyebabkan penjajahan.

Bangsa Eropa juga mempunyai motivasi yang disebut 3G yaitu Gold, Glory, Gospel. Namun, salah satu yang menjadi latar belakang utama kedatangan bangsa barat adalah rempah-rempah. 

Mengapa bangsa Eropa mencari rempah-rempah di wilayah Nusantara?

Indonesia memiliki iklim tropis yang memudahkan berbagai macam tumbuhan, termasuk tumbuhan rempah, untuk tumbuh dengan subur. 

Sedangkan di wilayah Eropa, iklimnya cenderung dingin sehingga beberapa tumbuhan tidak bisa tumbuh di sana. 

Kebutuhan rempah di setiap negara semakin bertambah, sementara persediaan rempah di negara-negara wilayah Eropa justru terbatas. 

Oleh karena itu, bangsa Barat mencari rempah-rempah ke negara-negara Asia yang beriklim tropis. 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 8, Mengapa Mata Pencaharian Penduduk Berbeda Sesuai Lingkungan Hidupnya?

Page 2

Page 3

ArtHouse Studio/Pexels

Mengapa bangsa Eropa mencari rempah-rempah di wilayah Nusantara?

Bobo.id - Pada masa penjajahan, bangsa Barat datang ke Indonesia dalam perjalanannya menjelajahi samudra.

Adapun bangsa Barat atau Eropa yang datang ke Indonesia yaitu Portugis, Spanyol, dan Belanda. 

Bangsa-bangsa ini datang dengan latar belakang tertentu, hingga dapat menyebabkan penjajahan.

Bangsa Eropa juga mempunyai motivasi yang disebut 3G yaitu Gold, Glory, Gospel. Namun, salah satu yang menjadi latar belakang utama kedatangan bangsa barat adalah rempah-rempah. 

Mengapa bangsa Eropa mencari rempah-rempah di wilayah Nusantara?

Indonesia memiliki iklim tropis yang memudahkan berbagai macam tumbuhan, termasuk tumbuhan rempah, untuk tumbuh dengan subur. 

Sedangkan di wilayah Eropa, iklimnya cenderung dingin sehingga beberapa tumbuhan tidak bisa tumbuh di sana. 

Kebutuhan rempah di setiap negara semakin bertambah, sementara persediaan rempah di negara-negara wilayah Eropa justru terbatas. 

Oleh karena itu, bangsa Barat mencari rempah-rempah ke negara-negara Asia yang beriklim tropis. 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 8, Mengapa Mata Pencaharian Penduduk Berbeda Sesuai Lingkungan Hidupnya?

Lihat Foto

KOMPAS.COM/TRI WAHYUNI

Sisa Reruntuhan bangunan yang dibangun VOC pada masa penjajahan Belanda di Pulau Cipir atau yang lebih dikenal dengan nama Pulau Kahyangan di Kepulauan Seribu.

KOMPAS.com - Rempah-rempah menjadi salah satu alasan terbesar Bangsa Eropa datang ke Indonesia.

Rempah-rempah yang dijual ke Eropa asal Indonesia ternyata dijual sangat tinggi. Hal ini karena sudah melalui pihak ketika.

Untuk itu, Bangsa Eropa ingin mengambil rempah-rempah langsung dari wilayah Indonesia.

Diambil dari buku A History of Modern Indonesia since c. 1200 (2008) karya M C Ricklefs, Eropa langsung datang ke Maluku dan membuat Indonesia menjadi incaran para pedagang Bangsa Eropa.

Kedatangan mereka tidak hanya berdagang, melainkan juga mengambil alih perdagangan dan menguasai wilayah di Indonesia penghasil rempah-rempah.

Beberapa negara Eropa yang masuk ke Indonesia adalah:

Baca juga: Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Bangsa Portugis

Portugis menjadi negara yang pertama kali sampai di Indonesia. Terdapat tiga tujuan Portugis langsung ke Indonesia yang dikenal dengan gold, glory, dan gospel, yaitu:

  • Glory: Tujuan petualangan dengan mencari negara jajahan untuk mengharumkan nama, kejayaan, dan kekuasaan.
  • Gold: Tujuan ekonomi dengan mencari keuntungan dan hasil besar dalam perdagangan rempah-rempah. Memebeli dengan harga murah dan menjual dengan harga mahal.
  • Gospel: Tujuan agama dengan menyebarkan ajaran Nasrani.

Portugis sangat menggebu-gebu untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga segera melakukan berbagai penjajahan. Di bawah pimpinan Afonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka pada 1511.

Kemudian 1512, Portugis berhasil menguasai Ternate dengan mengadakan perjanjian bersama Kerajaan Ternate.

Portugis dan Spanyol sama-sama ingin menguasai dunia. Ketika Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate, Spanyol juga sudah bersekutu dengan Kerajaan Tidore. Mereka pun bermusuhan.

Baca juga: PETA, Pasukan Indonesia Bentukan Jepang

Lihat Foto

Colonial Voyage

Peta Maluku yang dibuat pada 1714 setelah kedatangan Portugis dan Spanyol.

KOMPAS.com - Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia. Masuknya bangsa Portogis ke Indonesia awalnya hanya untuk berdagang dan disambut ramah oleh penduduk.

Namun lama-lama Portugis ingin menguasai Indonesia dengan memonopoli rempah-rempah. Karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah dan menjadi incaran bangsa asing.

Menguasai Malaka

Dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme (2020) Ahmad Fakhri Hutauruk, pada masa imperialisme kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang mempunyai kekuatan armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan yang maju jika dibandingkan negara-negara lain.

Baca juga: Rempah-Rempah, Alasan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia 

Kedua negara tersebut juga merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra. Dalam pencarian itu lah sampai ke Asia.

Portugis tiba di Malaka pada 1509. Ini setelah Raja Portugal mendengar laporan-laporan pertama yang berasal dari pedagang Asia mengenai kekayaan Malaka yang sangat besar.

Kemudian Raja Portugal mengutus Diogo Lopes de Sequeira untuk menemukan Malaka guna menjalin persahabatan dengan penguasanya.

Pada awalnya kedatangan Portugis disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah.

Akan tetapi komunitas dagang Islam Internasional yang ada di kota itu menyakinkan Sultan Mahmud bahwa kedatangan Portugis merupakan ancaman.

Kemudian Sultan Mahmud memerangi dengan menyerang Portugis. Bahkan menawan beberapa orang beberapa orang.

Terjadi peperangan

Setelah diserang, Portugis berlayar ke laut lepas. Di sana, Portugis mempersiapkan diri. Karena penaklukan merupakan satu-satunya cara yang terbuka bagi Portugis untuk memperkokoh diri.

JAKARTA - Kolonialisme tercatat sebagai masa-masa kelam Indonesia. Berbagai buku sejarah menggambarkan bagaimana tragisnya Indonesia dibawah cengkeraman para penjajah. Untuk mencapai deklarasi merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia harus mengalami serangkaian perbudakan selama berabad-abad, disiksa, dibunuh, dan para wanita bahkan diperkosa.

Tidak hanya dari satu negara saja, tapi enam negara diketahui pernah menginvasi tanah Nusantara dan mengeksploitasi segala kekayaan yang ada. Berikut ini adalah beberapa negara yang pernah menjajah Indonesia.

1. Portugis (1509 – 1595)

Negara di wilayah Eropa ini datang ke wilayah perairan Indonesia pada 1509, tepatnya di daerah Malaka. Kala itu, Malaka adalah komoditas terbesar perdagangan yang paling ramai di Asia. Awalnya, niat orang Portugis tidak lebih dari sekadar transaksi rempah-rempah. Kedatangan Portugis pun disambut hangat oleh raja dan rakyat Timur Indonesia. Namun, lama-kelamaan ambisi untuk menguasai Nusantara pun tercium. Portugis melanggar aturan dan perjanjian lalu memutuskan menaklukkan Maluku. Kekuasaan Portugis masih melebar hingga ke tanah Jawa. Lalu pada 1602, Belanda berhasil menendang Portugis dari wilayah Indonesia.

Baca juga: 6 Negara yang Pernah Dijajah, dari Benua Asia hingga Afrika

2. Spanyol (1521 – 1692)

Spanyol kerap berlayar ke wilayah Asia Tenggara untuk turut menguasai negara-negara penghasil rempah layaknya bangsa Eropa lain. Pilihannya jatuh ke tanah Nusantara. Spanyol datang ke wilayah Kerajaan Ternate, tepat di saat Portugis masih melancarkan aksi kolonialismenya. Adanya dua penjajah di daerah Timur Indonesia itu menciptakan persaingan ketat. Pada tahun 1529, konflik tersebut berakhir dengan perjanjian bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan pergi ke Filipina, sementara Portugis tetap berada di Maluku.

3. Belanda (1602 – 1942)

Belanda cukup lama menjajah di Indonesia, yakni selama tiga setengah abad. Wilayah yang diduduki pertama kali adalah Banten di bawah komando Cornelis de Houtman. Lalu pada 1692, Belanda menjarah Batavia. Mereka mendirikan serikat dagang VOC yang terkenal kontroversional. VOC berhasil menyabotase kekayaan rempah-rempah Indonesia dengan membelinya dari petani dengan harga sangat murah, lalu dijual dengan sangat mahal. Mereka juga memberlakukan sistem Tanam Paksa yang membuatekonomi Indonesia semakin merosot. Belanda angkat kaki dari Indonesia saat masa Perang Dunia II, ketika di sisi lain negaranya dikuasai oleh Nazi dan membuat sebagian besar rakyatnya tersiksa. Pada tahun 1942, Belanda berhasil dikalahkan oleh Jepang.

4. Prancis (1806 – 1811)

Belanda berhasil dikalahkan Prancis pada abad ke-18 dan harus menyerahkan Nusantara, meski tidak sepenuhnya pergi dari Indonesia. Raja Louis Napoleon, Raja Prancis pada saat itu, lantas mengirimkan Marsekal Williem Daendels ke Batavia dan menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Kediktatoran Daendels membuat pulau-pulau Jawa terpecah belah. Bahkan sistem Tanam Paksa yang sudah dicanangkan sebelumnya oleh Belanda menjadi lebih sadis dan kejam, hingga Daendels mendapatkan sejumlah kecaman. Di tahun 1811, Inggris masuk ke Batavia dan memukul mundur Prancis, sehingga gantian Inggris menguasai Nusantara.

5. Inggris (1811 – 1816)

Stamford Raffles dan pasukannya berhasil membuat Prancis ciut. Setelah sepenuhnya menguasai Pulau Jawa, Raffles membuat sejumlah kebijakan baru yang disisakan dari koloni sebelumnya. Dia menghapus monopoli perdagangan dan perbudakan. Raffles juga membagi Pulau Jawa jadi 16 keresidenan. Tapi, konflik antara Belanda dan Inggris membuat The Black Country harus hengkang dan “mengembalikan” Indonesia ke genggaman Belanda.

6. Jepang (1942 – 1945)

Jepang mengawali koloninya dengan tipu muslihat. Pada awal kedatangannya pada 8 Maret 1942, Jepang bersikap “manis” dengan memberikan janji kemerdekaan. Tapi, janji hanya janji. Jepang mulai menunjukkan wajah aslinya dengan kediktatoran dan membentuk kerja paksa yang tak kalah kejam dari milik Belanda, Romusha. Jepang juga mendirikan sekolah militer khusus rakyat Nusantara, dengan tujuan untuk melawan pasukan Amerika Serikat dan Sekutu pada masa Perang Dunia II. Namun, nahas, AS menjatuhkan bom atom di wilayah Hiroshima dan Nagasaki. Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah atas sekutu dan mengakhiri masa kolonialismenya. Lalu dua hari kemudian, tepat pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno dengan lantang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

  • #Kemerdekaan RI
  • #Penjajahan
  • #Masa Penjajahan
  • #kolonialisme

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA