Jakarta -
Selain memiliki ragam bahasa yang terus berkembang, bahasa Indonesia juga memiliki ragam kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata baku dan tidak baku biasanya digunakan sesuai dengan konteks yang telah disepakati, seperti dalam dunia pendidikan, birokrasi, dan penulisan teks resmi.
Kata baku dan tidak baku sendiri untuk saat ini sudah diatur dan memiliki standar yang bisa dicari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kamus tersebut dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan bisa digunakan melalui aplikasi ataupun secara daring.
Pengertian Kata Baku
Menurut KBBI, baku merupakan tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar.
Dalam konteks bahasa, kata baku bisa diartikan tolok ukur kata yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar. Di Indonesia standar yang dimaksud ialah mengacu kepada KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Ragam pemakaian bahasa seperti kata baku tercipta karena dalam konteks komunikasi, penutur akan mempertimbangkan lawan bicara, isi pembicaraan, dan kondisi pembicaraan.
Atas dasar itu, kata baku digunakan sebagai acuan resmi dalam kaidah bahasa agar masyarakat memiliki rujukan ragam bahasa yang sama.
Pengertian Kata Tidak Baku
Jika kata baku tolok ukur yang sesuai kesepakatan standar, maka kata tidak baku merupakan tolok ukur kata yang belum memenuhi kesepakatan standar dalam KBBI.
Biasanya kata tidak baku digunakan karena kebiasaan penutur dalam pengucapan kata-kata yang dipengaruhi oleh dialek daerah ataupun kata serapan yang masih asing. Misal lidah terbiasa mengucap "antri" dibanding "antre". Padahal dalam bahasa kata baku yang tepat ialah antre.
Dalam perkembangannya kata tidak baku secara perlahan mulai disandingkan dengan kata baku agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui ragam bahasa dengan kata-kata yang baku dan tepat. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu ialah dengan terciptanya KBBI resmi pada Oktober 2016.
Fungsi Kata Baku
Menurut buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, kata baku memiliki fungsi, di antaranya:
1. Fungsi Kata Baku sebagai Pemersatu
Tanpa menghilangkan ciri khas ragam bahasa di tiap daerah di Indonesia, bahasa baku mempersatukan masyarakat dari seluruh penutur dialek masing-masing daerah.
2. Fungsi Kata Baku sebagai Pemberi Kekhasan
Bahasa baku atau kata baku ketika dibandingkan dengan bahasa lain yang serumpun seperti bahasa Melayu yang digunakan di negara Tetangga maupun di Sumatera, bahasa Indonesia sudah berbeda.
Perbedaan itu pada akhirnya akan membawa dampak positif dan memberi kemantapan akan jati diri bangsa Indonesia.
3. Fungsi Kata Baku sebagai Pembawa Kewibawaan
Fungsi ini berkaitan dengan usaha seseorang untuk mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui penggunaan bahasa baku.
4. Fungsi Kata Baku sebagai Kerangka Acuan
Fungsi ini berarti bahasa baku menjadi tolok ukur untuk menilai dan menentukan penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan acuan yang disepakati.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku yang Sering Keliru
Di antara banyaknya banyak kata baku yang ada di KBBI, berikut ini kata-kata baku dan tidak baku yang sering keliru digunakan dalam sehari-hari.
(Kata Baku) - (Kata Tidak Baku)
Praktek - praktik
Nasihat - nasehat
Izin - ijin
Konkret - kongkrit
Sontekan - Contekan
Silaturahmi - silaturahim
Stoples - toples
Ustaz - ustadz
Husnuzan - husnudzon
Istikamah - istiqomah
Pemungkas - pamungkas
Frustrasi - frustasi
Adang - hadang
Andal - handal
Empas - hempas
Embus - hembus
Entak - hentak
Imbau - himbau
Impit - himpit
Ingar - hingar
Isap - hisap
Rapi - rapih
Silakan - silahkan
Utang - hutang
Aktivitas - aktifitas
Antre - antri
Apotek - apotik
Asyik - asik
Atlet - atlit
Berpikir - berfikir
Capai - capek
Cecak - cicak
Cedera - cidera
Dahulu - dulu
Ijazah - ijasah
Istigfar - istighfar
Kakbah - ka'bah
Karier - karir
Kedaluwarsa - kadaluarsa/kadaluwarsa
Kendur - kendor
Kiai - kyai
Kuitansi - kwitansi
Memengaruhi - mempengaruhi
Mengonsumsi - mengkonsumsi
Napas - nafas
Rezeki - rejeki
Risiko - resiko
Satai - sate
Sekadar - sekedar
Sopir - supir
Zaman - jaman
Itulah pengertian kata baku dan kata tidak baku beserta fungsi dan contoh yang sering keliru saat digunakan. Bangga dengan bahasa Indonesia!
Simak Video "Baku Tembak Polisi-Tentara dengan Geng Perampok di Brasil, 18 Tewas"
(pal/pal)
Surat dinas merupakan surat resmi yang harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa yang digunakan dalam surat dinas adalah bahasa baku. Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga bahasa, status hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dll).
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.
Kata baku dan tidak baku harus dipahami betul oleh penulis. Sebab ini berkaitan dengan tulisan yang ada di buku Anda. Memahami kata baku ini dapat membedakan mana tulisan formal dan semi formal. Untuk itu sebagai penulis Anda harus dapat membedakan antara kedua kata ini.
Secara umum, kata dalam Bahasa Indonesia ada dua yaitu kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata ini dibedakan berdasarkan jenis surat atau laporan yang dibuat selain itu perbedaanya juga dapat dilihat pada saat berkomunikasi kepada atasan atau berada dalam sebuah forum resmi yang menggunakan kata baku agar terlihat lebih sopan. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari agar lebih mudah berkomunikasi yaitu menggunakan kata tidak baku.
Kata baku biasanya dipakai pada lingkungan formal seperti sekolah, tempat kerja, instansi pemerintahan. Berbeda dengan kata tidak baku yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti berbicara dengan teman, chatting di sosial media, dan lain-lain.
Namun masih terdapat kesalahan saat menggunakan kedua jenis kata ini. Kesalahan yang terjadi bukan hanya dalam hal berkomunikasi saja melainkan menuliskan sebuah kalimat pada surat atau laporan.
Jika terdapat kesalahan saat menggunakannya pada waktu berbicara mungkin tidak terlalu terlihat, namun berbeda halnya pada waktu menuliskan sebuah surat resmi atau laporan. Hal tersebut dapat mengakibatkan hal yang buruk seperti merusak citra seseorang dan terlihat sangat tidak sopan.
Pentingnya Memahami Kata Baku dan Tidak Baku
Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam aturan baku tersebut.
Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, di mana setiap daerah di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini biasa disebut dengan kata yang tidak baku.
Secara fungsinya, kata baku memiliki beberapa fungsi krusial sebagai satu ciri khas bangsa. Fungsi tersebut diantaranya:
1. Sebagai Pemersatu
Fungsi penggunaan kata baku bagi masyarakat Indonesia adalah untuk menghubungkan semua penutur dari berbagai macam bahasa daerah yang berbeda-beda. Nah, dengan penggunaan kata baku, bahasa baku dapat dijadikan pemersatu masyarakat-masyarakat daerah menjadi satu bangsa.
2. Sebagai Pemberi Kekhasan
Indonesia mengharuskan setiap wilayah daerahnya menggunakan bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Nah, melalui fungsi itu, maka bahasa baku dapat memperkuat rasa nasionalisme masyarakat daerah yang bersangkutan.
3. Pembawa Kewibawaan
Bahasa baku juga ikut serta membawa wibawa atau prestise seseorang. Fungsi pembawa kewibawaan bersangkutan dengan usaha seseorang dalam mencapai kesederajatan dengan peradaban yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku sendiri.
Selain fungsi di atas, kata baku di Indonesia sudah menjadi satu aturan dalam penulisan surat atau tulisan resmi. Contoh penggunaan kata baku:
- Membuat surtat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
- Membuat laporan
- Membuat karya ilmiah
- Membuat nota dinas
- Membuat surat lamaran pekerjaan
- Saat musyawarah atau diskusi
- Saat berpidato dan rapat dinas
- Surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga, dan lain sebagainya.
Ya, bagi seorang penutur atau pembicara yang mahir berbahasa Indonesia yang baik dan benar di suatu masyarakat akan memperoleh wibawa di mata masyarakat tersebut.
Namun sayangnya di tengah komunikasi masyarakat, penggunaan kata tidak baku justru lebih populer. Sedangkan kata baku, lebih sering digunakan untuk acara dan komunikasi formal, kuliah, atau dalam tulisan sastra dan penelitian. Lantas apa sih perbedaan antara kata baku dan tidak baku?
Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Pengertian lain dari kata baku adalah sebagai kata yang sudah benar dari segi aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia.
Kaidah Bahasa Indonesia ini dikenal sebagai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau tata bahasa baku. Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata.
Biasanya, kata baku digunakan untuk penulisan ataupun pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi baik dalam suatu tulisan atau dalam pengungkapan kata. Penggunaan kata baku ini menandakan bahwa Anda menghargai dan menghormati seseorang yang kedudukannya diatas Anda
Baca Juga:
Perbedaan Singkatan dan Akronim
Penggunaan Huruf Miring yang Baik dan Benar
Penggunaan Huruf Kapital yang Baik dan Benar
Penggunaan Kata Di yang Baik dan Benar
Berikut pengertian kata baku menurut para ahli:
1. Kosasih dan Hermawan
Pendapat pertama yang memberi definisi pada kata baku dikemukakan oleh Kosasih dan Hermawan. Menurut keduanya, kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan.
Adapun kaidah standar yang dibakukan disini adalah untuk menyebutkan EYD (Ejaan yang Disempurnakan), tata bahasa baku, dan juga kamus umum. Selama kata yang digunakan sudah sesuai dengan salah satu atau ketiganya, maka sudah memakai kata baku.
2. Yus Rusyana
Pendapat yang kedua disampaikan oleh Yus Rusyana yang tertuang di dalam buku bertajuk Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Melalui buku tersebut, Rusyana menjelaskan definisi kata baku menurut pendapatnya.
Rusyana menjelaskan, kata baku adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas. Kata baku disebut juga dengan istilah bahasa baku dan bahasa standar.
3. Gorys Keraf
Gorys Keraf juga mendefinisi kata baku, dimana menurutnya kata baku adalah bahasa yang dianggap dan diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu. Kata yang tidak umum kemudian tidak bisa disebut sebagai kata baku.
4. Ernawati Waridah
Pendapat selanjutnya disampaikan oleh Ernawati Waridah, dalam bukunya yang berjudul Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku. Ernawati menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar.
Adapun standar yang dimaksudkan oleh Ernawati disini adalah mengacu pada ketentuan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tata bahasa baku, dan juga kamus umum seperti KBBI.
5. Mulyono
Pendapat berikutnya adalah dari Mulyono, yang menjelaskan kata baku sebagai ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Ragam bahasa baku kemudian menjadi ragam bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat luas.
6. B. Havranek dan Vilem Mathesius
Oleh B. Havranek dan Vilem Mathesius juga menyampaikan pendapatnya dalam mendefinisikan kata baku, Keduanya menjelaskan kata baku sebagai bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.
7. Dittmar
Melalui buku berjudul Sociolinguistics A Critical Survey of Theory and Application, Dittmar menjelaskan definisi kata baku. Menurutnya, kata baku adalah ragam bahasa dari suatu masyarakat bahasa yang disahkan sebagai norma keharusan bagi pergaulan sosial atas dasar kepentingan dari pihak-pihak dominan di dalam masyarakat itu.
Pengesahan terhadap kata baku disesuaikan dengan hasil pertimbangan pada aspek sosial dan politik. Sehingga didapatkan ragam kata yang bisa dipahami dan digunakan dalam keseharian oleh masyarakat luas.
8. Richard, Jhon dan Heidi
Pendapat berikutnya disampaikan oleh Richard, John, dan juga Heidi melalui buku mereka yang berjudul Logman Dictionary of Applied Linguistics. Ketiganya menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang berstatus tinggi di dalam suatu masyarakat atau bangsa dan biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan di dalam berbicara dan menulis.
Melalui sejumlah pendapat para ahli tersebut, maka pengertian kata baku bisa disimpulkan sebagai ragam kata atau bahasa yang sudah sesuai dengan standar umum dan kemudian bisa digunakan dalam keseharian.
Baca Juga:
Kesalahan Penggunaan Ejaan
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Rapi atau Rapih?
Berikut pengertian kata tidak baku dari para ahli:
1. Suharianto
Pendapat yang pertama disampaikan oleh Suharianto, yang menjelaskan kata tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi.
2. Alwasilah
Berikutnya adalah definisi yang disampaikan oleh Alwasilah, dimana kata tidak baku diartikan sebagai bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan.
3. Crystal
Pendapat ahli selanjutnya adalah dari Crystal, yang mendefinisikan kata tidak baku sebagai bentuk-bentuk bahasa yang tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai sub baku atau nonbaku.
4. Richard, Jhon, dan Heidi
Richard, Jhon, dan juga Heidi menjelaskan bahwa kata tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa.
Kata tidak baku secara umum kemudian bisa didefinisikan sebagai ragam kata atau bahasa yang penulisan dan pengucapannya tidak mengikuti aturan atau standar yang telah ditetapkan.
Dalam bahasa Indonesia, kata tidak baku ini tidak sesuai dengan EYD, PUEBI, maupun KBBI. Namun, keberadaannya tetap ada dan menjadi bahasa tidak resmi yang bisa digunakan dalam keseharian untuk komunikasi non formal dan komunikasi di daerah.
Ciri-Ciri Kata Baku
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kata baku, maka Anda juga harus mengetahui bagaimana ciri-ciri kata baku. Ciri dari kata baku sangat berbeda bahkan dapat ditebak jika suatu kata merupakan kata baku. Berikut beberapa ciri-cirinya :
- Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
- Bukan merupakan bahasa percakapan sehari-hari
- Tidak terpengaruh bahasa asing
- Tidak terpengaruh bahasa daerah
- Memiliki minimal subjek dan predikat.
- Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
- Kata baku mempunyai arti yang pasti tidak rancu
Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan.
Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Untuk jenis kata yang satu ini ternyata bisa muncul karena penggunaan bahasa yang salah dan terus diulang. Beberapa orang tidak dapat membedakan yang mana kata baku atau tidak.
Bahkan, beberapa orang keliru menganggap kata yang sering dipakai olehnya merupakan kata baku yang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Hal ini dapat menjadi kebiasaan yang buruk jika menggunakan kata-kata secara tidak tepat. Terdapat faktor lain yang dapat memunculkan kata-kata tidak baku yaitu :
- Menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia maksud.
- Menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
- Terpengaruh oleh orang-orang lain.
- Terbiasa / kebiasaan.
Baca juga :
Jangan Asal Ketik, Ini 5 Tips Memilih Kata Saat Menulis Buku
100+ Contoh Nomina Lengkap dengan Klasifikasinya
110+ Contoh Kata Kerja Imperatif yang Baik dan Benar
21 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Perbedaannya dengan Kalimat Efektif
Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
Disini akan dijelaskan bagaimana ciri-ciri kata tidak baku agar dapat membedakan keduanya. Perbedaan dari kedua kata tersebut dapat dilihat pada ciri-cirinya juga. Berikut merupakan ciri-cirinya :
- Tidak memiliki subjek atau predikat atau keduanya.
- Menggunakan kata-kata, frasa atau bentuk lain yang tidak perlu.
- Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
- Terpengaruh oleh perkembangan zaman
- Digunakan dalam pembicaraan santai sehari-hari
- Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
- Ejaan yang digunakan tidak tepat atau tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
- Bersifat ambigu sehingga kerap terjadi salah penafsiran.
- Preposisi tidak digunakan dengan tepat.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kedua jenis kata ini, berikut 300+ kata baku dan tidak baku yang sering dipakai dan mengalami kesalahan dalam praktiknya, kata dibawah ini kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kbbi.web.id:
1 | abjad ✓ | abjat |
2 | advokat✓ | adpokat |
3 | adhesi ✓ | adesi |
4 | afdal ✓ | afdol |
5 | aktif ✓ | aktip |
6 | aktivitas ✓ | aktifitas |
7 | akuatik ✓ | aquatik |
8 | ambeien ✓ | ambeyen |
9 | alarm ✓ | alaram |
10 | ambulans ✓ | ambulan |
11 | amendemen ✓ | amandemen |
12 | amfibi ✓ | ampibi |
13 | amonia ✓ | amoniak |
14 | analisis ✓ | analisa |
15 | andal ✓ | handal |
16 | antre ✓ | antri |
17 | apotek ✓ | apotik |
18 | artefak ✓ | artifak |
19 | asas ✓ | azas |
20 | astronout ✓ | astronot |
21 | asyik ✓ | asik |
22 | ateis ✓ | atheis |
23 | ateisme ✓ | atheisme |
24 | atlet ✓ | atlit |
25 | atmosfer ✓ | atmosfir |
26 | autentik ✓ | otentik |
27 | azan ✓ | adzan |
28 | balig ✓ | baligh |
29 | balsam ✓ | balsem |
30 | baterai ✓ | baterei |
31 | berandal ✓ | brandal |
32 | berantas ✓ | brantas |
33 | berengsek ✓ | brengsek |
34 | berpikir ✓ | berfikir |
35 | bertanggung jawab ✓ | bertanggungjawab |
36 | bolpoin ✓ | bolpen |
37 | brankas ✓ | berankas |
38 | bujet ✓ | budget |
39 | boling ✓ | bowling |
40 | boraks ✓ | borax |
41 | bus ✓ | bis |
42 | cabai ✓ | cabe |
43 | capai ✓ | capek |
44 | cecak ✓ | cicak |
45 | cedera ✓ | cidera |
46 | cendekia ✓ | cendikia |
47 | cendekiawan ✓ | cendikiawan |
48 | cendera mata ✓ | cenderamata |
49 | cengkerama ✓ | cengkrama |
50 | cengkih ✓ | cengkeh |
51 | cokelat ✓ | coklat |
52 | daftar ✓ | daptar |
53 | dahsyat ✓ | dasyat |
54 | dahulu ✓ | dulu |
55 | darmasiswa ✓ | darma siswa |
56 | darmawisata ✓ | darma wisata |
57 | dasbor ✓ | dasbord |
58 | debitur ✓ | debitor |
59 | detail ✓ | detil |
60 | detergen ✓ | deterjen |
61 | digit ✓ | dijit |
62 | diagnosis ✓ | diagnosa |
63 | diferensial ✓ | differensial |
64 | dolar ✓ | dollar |
65 | doping ✓ | dopping |
66 | dram / drum ✓ | drem |
67 | durian ✓ | duren |
68 | efektif ✓ | efektip |
69 | eksplisit ✓ | explisit |
70 | eksponen ✓ | eksponent |
71 | ekspor ✓ | eksport |
72 | ekspres ✓ | expres |
73 | ekstra ✓ | extra |
74 | ekstrem ✓ | ekstrim |
75 | ekuivalen ✓ | ekuifalen |
76 | elite ✓ | elit |
77 | embus ✓ | hembus |
78 | esai ✓ | esei |
79 | faksimile ✓ | faksimili |
80 | februari ✓ | pebruari |
81 | figur ✓ | figure |
82 | fondasi ✓ | pondasi |
83 | formal ✓ | formil |
84 | fosfor ✓ | pospor |
85 | foto ✓ | photo |
86 | fotokopi ✓ | photokopi |
87 | fotosintesis ✓ | fotosintesa |
88 | fotomodel ✓ | foto-model |
89 | fraksinasi ✓ | fraksinase |
90 | frasa ✓ | frase |
91 | frekuensi ✓ | frekwensi |
92 | gaib ✓ | ghaib / ghoib |
93 | gangster ✓ | gengster |
94 | ganjal ✓ | ganjel |
95 | gatal ✓ | gatel |
96 | gelora ✓ | glora |
97 | geladi ✓ | gladi |
98 | genius ✓ | jenius |
99 | gereget ✓ | greget |
100 | gizi ✓ | giji |
101 | gua ✓ | goa |
102 | gubuk ✓ | gubug |
103 | gudeg✓ | gudek |
104 | hadis✓ | hadist |
105 | hafal ✓ | hapal |
106 | hakikat ✓ | hakekat |
107 | hangus ✓ | angus |
108 | hektare ✓ | hektar |
109 | herpes ✓ | herves |
110 | heterografi ✓ | hetrografi |
111 | hipotesis ✓ | hipotesa |
112 | histori ✓ | history |
113 | idiil ✓ | idil |
114 | ihram ✓ | ikhram |
115 | ijazah ✓ | ijasah |
116 | ikhlas ✓ | iklas / ihlas |
117 | imbau ✓ | himbau |
118 | impor ✓ | import |
119 | indra ✓ | indera |
120 | insaf ✓ | insyaf |
121 | intens ✓ | inten |
122 | inti sari ✓ | intisari |
123 | isap ✓ | hisap |
124 | isra ✓ | isra’ |
125 | istigfar ✓ | istighfar |
126 | istri ✓ | isteri |
127 | intermeso ✓ | intemezo |
128 | izin ✓ | ijin |
129 | jadwal ✓ | jadual |
130 | jagat ✓ | jagat |
131 | jaiz ✓ | jais |
132 | jasad ✓ | jasat |
133 | jemaah ✓ | jamaah |
134 | jenazah ✓ | jenasah |
135 | jenderal ✓ | jendral |
136 | judo ✓ | yudo |
137 | jumat ✓ | jum’at |
138 | junior ✓ | yunior |
139 | juri ✓ | yuri |
140 | kaidah ✓ | kaedah |
141 | kakbah ✓ | kaabah / ka’bah |
142 | kanker ✓ | kangker |
143 | karena ✓ | karna |
144 | karier ✓ | karir |
145 | karisma ✓ | kharisma |
146 | karnaval ✓ | karnafal |
147 | kasrah ✓ | kasroh |
148 | katalisis ✓ | katalisa |
149 | katapel ✓ | ketapel |
150 | kategori ✓ | katagori |
151 | kebun ✓ | kebon |
152 | kedaluwarsa ✓ | kadaluarsa / kadaluwarsa |
153 | kedelai ✓ | kedelei |
154 | kelengkeng ✓ | klengkeng |
155 | kendur ✓ | kendor |
156 | khatam ✓ | katam / hatam |
157 | khawatir ✓ | kuatir |
158 | khotbah ✓ | khutbah |
159 | kiai ✓ | kyai |
160 | klien ✓ | client |
161 | kliping ✓ | keliping |
162 | kloter ✓ | keloter |
163 | koboi ✓ | koboy |
164 | komersial ✓ | komersil |
165 | kompleks ✓ | komplek |
166 | komplet ✓ | komplit |
167 | kongres ✓ | konggres |
168 | konsumtif ✓ | konsumtip |
169 | koordinasi ✓ | koordinir |
170 | korsleting ✓ | konsleting |
171 | kosa kata ✓ | kosakata |
172 | kreatif ✓ | kreatip |
173 | kreativitas ✓ | kreatifitas |
174 | kreditur ✓ | kreditor |
175 | kualifikasi ✓ | kwalifikasi |
176 | kualitas ✓ | kwalitas |
177 | kuantitatif ✓ | kwantitatif |
178 | kuitansi ✓ | kwitansi |
179 | label ✓ | lebel |
180 | lafal ✓ | lapal |
181 | legalisasi ✓ | legalisir |
182 | lembab ✓ | lembap |
183 | litosfer ✓ | litosfir |
184 | lubang ✓ | lobang |
185 | maaf ✓ | maap |
186 | macam ✓ | macem |
187 | magrib ✓ | maghrib |
188 | maksimum ✓ | maximum |
189 | mangkuk ✓ | mangkok |
190 | mantra ✓ | mantera |
191 | massal ✓ | masal |
192 | masjid ✓ | mesjid |
193 | memengaruhi ✓ | mempengaruhi |
194 | mengonsumsi ✓ | mengkonsumsi |
195 | mengubah ✓ | merubah |
196 | menteri ✓ | mentri |
197 | menyontek ✓ | mencontek |
198 | merek ✓ | merk |
199 | mesosfer ✓ | mesosfir |
200 | meterai ✓ | materai |
201 | metode ✓ | metoda |
202 | mikraj ✓ | mi’raj |
203 | misi ✓ | missi |
204 | miliar ✓ | miliyar |
205 | mulia ✓ | mulya |
206 | nakhoda ✓ | nahkoda |
207 | napas ✓ | nafas |
208 | narasumber ✓ | nara sumber |
209 | nasihat ✓ | nasehat |
210 | negeri ✓ | negri |
211 | neto ✓ | netto |
212 | nomor ✓ | nomer |
213 | nonblok ✓ | non-blok |
214 | nonmiliter ✓ | non militer |
215 | notula ✓ | notulen |
216 | november ✓ | nopember |
217 | objek ✓ | obyek |
218 | objektif ✓ | obyektif |
219 | oke ✓ | ok |
220 | omzet ✓ | omset |
221 | organisasi ✓ | organisir |
222 | orisinal ✓ | orisinil |
223 | paham ✓ | faham |
224 | pahit ✓ | pait |
225 | palem ✓ | palm |
226 | pancuran ✓ | pancoran |
227 | paradoks ✓ | paradox |
228 | pascapanen ✓ | pasca panen |
229 | pascaperang ✓ | pasca perang |
230 | pascasarjana ✓ | pasca sarjana |
231 | paspor ✓ | pasport |
232 | pedas ✓ | pedes |
233 | permak✓ | vermak |
234 | pensil ✓ | pinsil |
235 | persepsi ✓ | presepsi |
236 | perspektif ✓ | perespektif |
237 | pikir ✓ | fikir |
238 | prancis ✓ | perancis |
239 | presidensial ✓ | presidental |
240 | produktif ✓ | produktip |
241 | produktivitas ✓ | produktifitas |
242 | proyek ✓ | projek |
243 | provinsi ✓ | propinsi |
244 | putra ✓ | putera |
245 | putri ✓ | puteri |
246 | quran ✓ | qur’an |
247 | ramai ✓ | rame |
248 | rapi ✓ | rapih |
249 | rapor ✓ | raport |
250 | reaumur ✓ | reamur |
251 | respons ✓ | respon |
252 | resistans ✓ | resistan |
253 | reumatik ✓ | rematik |
254 | rezeki ✓ | rejeki |
255 | rezim ✓ | resim |
256 | risiko ✓ | resiko |
257 | roboh ✓ | rubuh |
258 | roh ✓ | ruh |
259 | sahih ✓ | sohih |
260 | saksama ✓ | seksama |
261 | sambal ✓ | sambel |
262 | sanksi ✓ | sangsi |
263 | satra ✓ | sastera |
264 | satai ✓ | sate |
265 | saus ✓ | saos |
266 | sekadar ✓ | sekedar |
267 | sekretaris ✓ | sekertaris |
268 | seprai ✓ | seprei |
269 | setrika ✓ | seterika / strika |
270 | sintesis ✓ | sintesa |
271 | sopir ✓ | supir |
272 | standardisasi ✓ | standarisasi |
273 | statosfer ✓ | statosfir |
274 | subjek ✓ | subyek |
275 | survei ✓ | survey |
276 | sutra ✓ | sutera |
277 | swiss ✓ | swis |
278 | syahid ✓ | sahid |
279 | syawal ✓ | sawal |
280 | teknik ✓ | tehnik |
281 | teladan ✓ | tauladan |
282 | telepon ✓ | telpon |
283 | tenteram ✓ | tentram |
284 | termosfer ✓ | termosfir |
285 | tobat ✓ | taubat |
286 | transpor ✓ | transport |
287 | triliun ✓ | triliyun |
288 | tripleks ✓ | triplek |
289 | trofi ✓ | tropi |
290 | umrah ✓ | umroh |
291 | unta ✓ | onta |
292 | urgen ✓ | urgent |
293 | urine ✓ | urin |
294 | ustaz ✓ | ustadz |
295 | utang ✓ | hutang |
296 | varietas ✓ | varietes / varitas |
297 | wali kota ✓ | walikota |
298 | yogyakarta ✓ | jogjakarta |
299 | yudikatif ✓ | judikatif |
300 | zaman ✓ | jaman |
301 | zamrud ✓ | jamrud |
302 | zamzam ✓ | zam-zam |
Setelah mempelajari hal di atas, diharapkan Anda dapat menentukan penggunaan kata baku dan kata tidak baku secara tepat. Anda harus tahu, menggunakan kata apa ketika berurusan dengan sesuatu yang resmi. Dan ketika sifatnya non formal atau pribadi harus menggunakan apa, itu harus Anda pahami baik-baik.
Selanjutnya, Anda dapat mempelajari kalimat efektif dan tidak efektif, karena akan sangat erat kaitannya dengan kata baku dan tidak baku. Semoga ulasan ini bermanfaat!
Baca juga artikel yang lain :
Cara Cek Kesalahan Kata (Typo & Kata Baku) Melalui Google Doc
Penggunaan Kata Di Yang Benar
Kata Majemuk: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Lengkapnya
Tata Cara Penulisan Huruf Yang Baik dan Benar
6 Jenis Paragraf yang Wajib Diketahui
Pengertian Akronim, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkap
Pengertian Kata Ganti, Jenis-Jenis, Contohnya
Pengertian Konjungsi, Fungsi, Macam-Macamnya
Pengertian Pronomina, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Pengertian Kata Serapan dan Contoh Lengkapnya
Pengertian Kata Turunan dan Contoh Lengkapnya
Pengertian Kata Majemuk dan Contoh Lengkapnya
Macam-Macam Kata Kerja dan Contoh Lengkapnya