Bagian-Bagian Surat Resmi Beserta Penjelasannya – Surat merupakan salah satu media komunikasi untuk berbagi informasi terkait susuatu. Show
Terdapat dua macam penggolongannya yaitu surat resmi dan surat tidak resmi namun pada halaman ini kita batasi hanya akan membahas surat yang resmi saja. Pengertian SuratMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), surat didefinisikan sebagai kertas yang bertulis. Atau bahasa lebih mudahnya surat adalah kertas yang berisi tulisan informasi yang dikirim oleh pengirim untuk ditujukan kepada si penerima (pembaca). Akan tetapi seiring kemajuan teknologi, surat tidak serta merta harus berbentuk kertas namun bisa berupa media digital, misalnya berbentuk ebook atau surat elektronik. Banyak perusahaan besar yang menerapkan kedua bentuk surat tersebut. Terkait contoh surat resmi yang ditulis di kertas dan di surat elektronik akan kita bahas pada kesempatan lainnya. Baca juga: Contoh penulisan gelar yang benar Informasi yang berada di dalam surat bisa bermacam-macam, ada yang menyangkut dokumen penting antar instansi negara, surat yang menyatakan izin suatu perusahaan, surat berkaitan dengan politik, ekonomi, administrasi organisasi atau lembaga masyarakat dsb. Oleh karena isinya macam-macam, maka bisa digolongkan menjadi beberapa tipe surat yakni surat dinas, surat lembaga, surat pribadi, surat niaga, surat perusahaan dsb. Akan tetapi dari sekian banyak tipe surat itu, ada bagian-bagian surat resmi yang pasti ada yaitu kepala surat, tempat & tanggal surat, nomor surat, lampiran yang disertakan, hal/perihal, alamat penerima, salam pembuka, isi surat, salam penutup, nama & tanda tangan pengirim, tembusan dan catatan kaki. Bagian-Bagian Surat Resmi Beserta Penjelasannya1. Kepala suratKepala surat dinamakan juga sebagai kop surat. Bagian ini menempati posisi paling atas pada sebuah surat resmi. Kop surat atau kepala surat berisi nama, logo, alamat dan nomor kontak resmi milik si pengirim surat. Kepala surat selain untuk menunjukkan identitas si pengirim juga biasanya digunakan sebagai sarana promosi. Contoh kepala surat: 2. Tempat dan tanggal suratTempat dan tanggal surat berisi informasi terkait kapan dan dimana surat ini dibuat oleh si pengirim. Pada umumnya, tempat diisi dengan kota si pengirim dan diletakan disebelah kanan. Perhatikan contoh berikut: Kota Bima, 19 Agustus 2021 Bantul, 21 Maret 2020 Yogyakarta, 1 Februari 2013 Cara penulisannya berturut-turut yaitu nama kota/kabupaten, tanggal bulan dan tahun. Baca juga: Surat izin tidak masuk sekolah, kuliah dan kerja 3. Nomor suratNomor surat dibuat oleh lembaga, perusahaan, organisasi atau komunitas resmi yang bertujuan untuk memudahkan dalam menyusun urutan penyimpanan surat sekaligus untuk mengawasi seberapa banyak surat yang telah dikeluarkan. Nomor surat disusun berdasarkan nomor urut surat, kode surat (biasanya berisi informasi terkait kategori surat), tanggal, bulan dan tahun penulisan surat. Contoh nomor surat bisa dilihat di bawah ini. Nomor: 213/MKP/AT/20/12/2019 Itu maknanya: nomor urut surat adalah 213, Kode MKP maknanya Managemen Keuangan Perusahaan, AT maknanya Anggaran Tahunan sedangkan 20/12/2019 merupakan tanggal dimana surat resmi dikeluarkan. Atau bisa juga ditulis dengan menghilangkan tanggal dan bulan seperti ini, Nomor: 213/MKP/AT/2019 Nah, nomor surat ditulis diposisi paling atas di sebelah sisi kiri namun di bawah Kepala surat dan tanggal surat. 4. Lampiran yang disertakanLampiran berisi informasi terkait ada atau tidaknya, berapa jumlah berkas penting yang ikut disertakan dalam penerbitan surat resmi. Contohnya begini; Lampiran: – Lampiran: 1 (satu) berkas Lampiran: 2 (dua) berkas Posisi lampiran diletakkan di bawah nomor surat. Jadi kalau diurutkan dari atas 1) Kepala surat, 2) Tanggal surat, 3) Nomor surat dan 4) Lampiran. Baca juga: Pengertian makna menurut para ahli 5. Hal/perihalHal atau perihal pada surat resmi berisi terkait tema/pokok dari isi surat. Boleh juga kita menyatakan sebagai judul surat. Contohnya begini, Perihal: Permohonan Panitia Lomba Perihal: Permohonan Izin Pelaksanaan Kegiatan Hal/perihal ini ditulis dibawah lampiran. 6. Alamat penerimaAlamat penerima ini diisi oleh alamat orang/lembaga yang dituju atau yang menerima surat. Alamat penerima ini ditulis di bawah Hal/perihal. Misalnya seperti ini, Kepada. Yth Bapak/Ibu HRD PT Papua Maju Sejahtera Di Tempat Kepada. Yth Bapak/Ibu Kepala Sekolah SD Nurul Iman Di Jl. Soekarno Hatta No. 37 Papua Barat 7. Salam pembukaSalam pembuka berisi terkait sapaan awal yang berupa ucapan salam. Misalnya Selamat Siang, Assalamu’alaikum…Wr…Wb, Dengan Hormat, 8. Isi suratPada bagian isi surat resmi berisi tiga bagian yakni bagian pembuka, bagian inti dan bagian penutup. Bagian pembukan berisi pengantar sebelum inti surat diberitahukan. Pada bagian inti merupakan pokok masalah, topik atau inti permasalahan yang hendak disampaikan. Sedangkan pada bagian penutup berisi penegasan, kesimpulan dan harapan dari topik inti yang disampaikan. 9. Salam penutupSalam penutup berisi kalimat salam setelah penyampaian surat ini berakhir. Salam pembukan dan penutup merupakan bagian dari tata krama atau adap sopan santun dalam bersurat. Contoh salam penutup. Selamat Sore, Wassalamu’alaikum…Wr…Wb, Terima Kasih, 10. Nama & tanda tangan pengirimNama dan tanda tangan pengirim berisi tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan surat serta nama terang, tanda tangan dan cap stempel lembaga/komunitas. Ditulis rata kanan paling bawah setelah salam penutup. Baca juga: Struktur dan contoh teks eksemplum 11. TembusanTembusan berisi terkait siapa saja yang berhak menerima surat resmi yang telah dikirimkan. Tapi tidak semua surat resmi harus memiliki tembusan karena biasanya surat resmi yang dibuat dapat disesuaikan dengan jumlah si penerima surat. Contoh tembusan pada surat resmi (ditulis rata kiri) Tembusan: 1. Ketua Yayasan 2. Wakil Ketua Yayasan 3. Pemilik Yayasan 12. Catatan KakiCatatan kaki merupakan catatan yang berada di paling bawah dari surat resmi. Biasanya bagian ini dinamakan sebagai kaki (surat) yang diambil dari kata “footer” dalam bahasa Inggris. Catatan ini berisi penjelasan bilamana apa yang tertulis memerlukan penjelasan yang lebih detail. Baca juga: 5 contoh surat izin sakit Tidak semua surat resmi memiliki catatan kaki ini, karena sifatnya tidak wajib alias hanya sesuai keperluan saja. Letak catatan kaki ini berada di bawah tembusan. Contohnya: *Catatan: 1) Pernyataan ditulis tanpa ada paksaan; 2) Bukti surat keterangan sakit diurus oleh wakil yang bersangkutan; 3) Bukti kepemilikan berupa surat keterangan kepemilikan yang disahkan oleh pengadilan. Nah, demikianlah artikel terkait bagian-bagian surat resmi beserta penjelasannya semoga bermanfaat. Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), surat didefinisikan sebagai kertas yang tertulis. Secara umum surat adalah kertas yang berisi tulisan informasi yang dikirim oleh pengirim untuk ditujukan kepada si penerima (pembaca). Seiring kemajuan teknologi, surat tidak serta merta harus berbentuk kertas, namun bisa berupa media digital, misalnya ebook atau email (surat elektronik). Berdasarkan jenisnya, surat dibedakan menjadi surat resmi dan surat tidak resmi. Contoh surat tidak resmi adalah surat pribadi yang ditulis atau ditujukan untuk perorangan. Sedangkan surat resmi, contohnya adalah surat dinas, surat lembaga, surat niaga, dan sebagainya. Berbeda dengan surat tidak resmi, surat resmi memiliki bagian-bagian yang harus ada pada sebuah surat. Baca juga: Pengertian serta Perbedaan CV dan Surat Lamaran Kerja Bagian -bagian surat resmi, seperti kepala surat, tempat dan tanggal surat, nomor surat, lampiran yang disertakan, hal atau perihal, alamat penerima, salam pembuka, isi surat, salam penutup, nama dan tanda tangan pengirim, tembusan, serta catatan kaki. Berikut penjelasannya: Kepala surat dinamakan juga sebagai kop surat. Bagian ini menempati posisi paling atas pada sebuah surat resmi. Kop surat atau kepala surat berisi nama, logo, alamat, dan nomor kontak resmi milik si pengirim surat. Selain menunjukkan identitas si pengirim, kepala surat juga digunakan sebagai sarana promosi. Contoh :
Dok. Yopi Nadia Kop Surat Tempat dan tanggal surat berisi informasi terkait kapan dan di mana surat tersebut dibuat oleh pengirim. Pada umumnya, tempat diisi dengan kota pengirim dan diletakkan di sebelah kanan. Contoh: Muaro Jambi, 21 Juli 2022 Nomor surat dibuat oleh lembaga, perusahaan, organisasi atau komunitas resmi yang bertujuan untuk memudahkan dalam menyusun urutan penyimpanan surat sekaligus untuk mengawasi seberapa banyak surat yang telah dikeluarkan. Contoh: 422/ 15 /SDN106/IX/SBP/2022 Nomor tersebut berarti surat tersebut adalah surat ke-15 yang dikeluarkan oleh institusi SDN 106/IX Sebapo di tahun 2022. Baca juga: Surat Resmi: Pengertian, Fungsi, dan Formatnya Lampiran berisi informasi terkait ada atau tidaknya, berapa jumlah berkas penting yang ikut disertakan dalam penerbitan surat resmi. Contoh: Lampiran: 1 berkas Posisi lampiran diletakkan di bawah nomor surat.
Hal atau perihal pada surat resmi berisi terkait tema/pokok dari isi surat. Boleh juga kita menyatakan sebagai judul surat. Contoh: Permohonan izin pelaksanaan kegiatan lomba Alamat penerima diisi oleh alamat orang atau lembaga yang dituju atau yang menerima surat. Alamat penerima ini ditulis di bawah hal/perihal. Contoh: Kepada Yth. Bapak/Ibu Kepala SekolahSDN Suka Majudi Jalan Merdeka Jambi Baca juga: Surat sebagai Dasar Korespondensi Bisnis Salam pembuka berisi sapaan awal yang berupa ucapan salam. Contoh: Selamat siang, Assalamualaikum, Dengan Hormat, dan lain-lain Pada bagian isi surat resmi berisi tiga bagian, yakni bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup. Bagian pembuka berisi pengantar sebelum inti surat diberitahukan. Pada bagian inti merupakan pokok masalah, topik atau inti permasalahan yang hendak disampaikan. Sedangkan pada bagian penutup berisi penegasan, kesimpulan, dan harapan dari topik inti yang disampaikan. Salam penutup berisi kalimat salam setelah penyampaian surat ini berakhir. Salam pembuka dan penutup merupakan bagian dari tata krama atau adab sopan santun dalam bersurat.
Contoh, Selamat siang, Waalaikumsalam, Terima kasih dan lain-lain.
Nama dan tanda tangan pengirim berisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat serta nama terang, tanda tangan, dan cap stempel lembaga/komunitas. Ditulis rata kanan paling bawah setelah salam penutup. Contoh: Banten, 13 Juli 2022Kepala Sekolah SD Merdeka Budi Hartono Baca juga: Contoh Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12: Surat Lamaran Pekerjaan Tembusan berisi tentang siapa saja yang berhak menerima surat resmi yang telah dikirimkan. Tapi tidak semua surat resmi harus memiliki tembusan karena biasanya surat resmi yang dibuat dapat disesuaikan dengan jumlah si penerima surat. Contoh: Tembusan: 1. Kepala Desa Catatan kaki merupakan catatan yang berada di paling bawah dari surat resmi. Biasanya bagian ini dinamakan sebagai kaki (surat). Catatan ini berisi penjelasan apa yang tertulis memerlukan penjelasan yang lebih detail. Namun, tidak semua surat resmi memiliki catatan kaki ini, karena sifatnya tidak wajib. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |