Home » Kelas XII » Susunan Rancangan Penelitian Sosial Show
Rancangan penelitian adalah strategi logis suatu penelitian yang memuat suatu rancangan yang harus dikembangkan untuk menjawab suatu pertanyaan (problematika), atau menguji suatu hipotesis, atau untuk menjabarkan suatu situasi. Rancangan penelitian itu sebagai pemilihan perangkat metode tertentu yang dijadikan pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya. 1. Penentuan Topik Penelitian Penelitian adalah seperangkat usaha yang terorganisasi untuk mengetahui, mengkaji, dan mengambil fungsi terhadap sesuatu yang menjadi objek dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar atau dalil untuk pengembangan suatu ilmu pengetahuan. Hal-hal yang penting dalan penelitian sebagai berikut.
a. Sumber dan Topik Penelitian Topik adalah suatu masalah atau pokok pembicaraan yang akan dibuat atau dibahas dalam penelitian. Agar terhindar dari kesulitan memperoleh topik, seorang peneliti harus memperhatikan petunjuk berikut.
b. Pembatasan Topik Topik yang terlampau umum, luas, dan tidak sesuai dengan kemampuan, ruang lingkupnya dapat dibatasi dengan cara sebagai berikut.
2. Merumuskan Masalah dan Memilih Pertanyaan Penting Dalam Penelitian Rumusan masalah berisi pertanyaan tentang hal-hal yang akan dicari jawaban melalui kegiatan penelitian dan bermanfaat untuk menegaskan hal-hal utama yang akan diteliti. Untuk mempercepat dan mempermudah mencari data dalam penelitian, perlu dipersiapkan beberapa pertanyaan penting. Pertanyaan tersebut harus menunjang dalam melengkapi data yang diperlukan. Contoh: Pertanyaan dalam penelitian masalah kependudukan, antara lain sebagai berikut.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban yang ingin ditemukan dari suatu penelitian. Perumusan tujuan penelitian harus sejalan dengan perumusan penelitian. Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa hasil penelitian itu digunakan. Keterkaitan antara rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian dapat dilihat contoh berikut. Rumusan masalah penelitian: Berapakah persentase desa A yang menggangur (tidak bekerja)? Tujuan penelitian: Untuk mengetahui persentase penduduk yang bekerja dan tidak bekerja. Manfaat penelitian: Untuk pedoman bagi usaha mengatasi pengangguran. 4. Tinjauan Kepustakaan Atau Studi Kepustakaan Setiap rancangan penelitian memerlukan penelaahan kepustakaan. Bobot rancangan penelitian akan tercermin dari tinjauan kepustakaan. Fungsi tinjauan kepustakaan sebagai berikut.
5. Hipotesis Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sangat sederhana karena belum diuji oleh kenyataan di lapangan. Hipotesis yang dimunculkan di lapangan disebut hipotesis induktif. Hipotesis yang dimunculkan dari teori disebut hipotesis deduktif. Syarat-syarat dalam merumuskan hipotesis adalah:
6. Subjek (Sampel Penelitian) Sampel adalah objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk diteliti lebih jauh sesuai dengan yang diperlukan sebagai wakil dari populasi yang ada. Tujuan pengambilan sampel untuk mengadakan penghematan waktu, biaya, dan tenaga dengan validitas yang masih tetap terjaga secara baik. Populasi tergantung pada objek atau sasaran penelitian. Populasi dapat berupa sejumlah manusia ataupun aktivitas manusia. 7. Jenis Data yang Dikumpulkan Data yang diperoleh secara langsung dari objek ataupun responden disebut data primer, sedangkan data yang diperloleh dari kepustakaan atau literatur disebut data sekunder. Dalam penelitian, data dapat dikelompokkan menjadi dua macam.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 3:38 PM
Dalam penelitian pasti ada metode-metode yang dilakukan agar penelitian dapat memperoleh sebuah hasil yang di harapkan. Dibawah ini adalah pengertian tentang rancangan penelitian menurut para ahli yang bisa kita jadikan sebuah referensi atau cara agar penelitian menjadi lebih baik. Rancangan penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Ini berarti bahwa penelitian ini meliputi perencanaan dan melakukan penelitian. Untuk rancangan perencanaan diawali dengan observasi dan evaluasi penelitian yang telah dilakukan dan telah dikenal, sampai pembentukan kerangka diperlukan bukti lebih lanjut. Dalam Implementasi rancangan penelitian termasuk juga membuat eksperimen atau pengamatan, dan juga memilih variabel pengukuran, teknik dan prosedur, pengumpulan data, instrumen, analisis data telah mengumpulkan sampel, dan pelaporan hasil penelitian. Menurut pengertian diatas, tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk memberikan rencana untuk menjawab pertanyaan penelitian. Ada beberapa pengertian rancangan penelitian yang secara teoritis di ungkapkan menurut para ahli, sbb:
Tujuan Ilmu Pengetahuan metode ilmiah
Proses Rancangan PenelitianDalam pengertian yang lebih luas, rancangan penelitian mencakup proses-proses berikut.
Dari proses di atas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu:
Unsur-unsur Rancangan Penelitian
Komponen Rancangan PenelitianMenurut Sukardi [2003:69-73] Secara umum rencana penelitian mempunyai beberapa komponen penting, diantaranya : Halaman judul terletak paling pertama dalam laporan penelitian. Pada halaman ini berbeda dengan halaman-halaman selanjutnya sebab, tulisannya lebih tebal dan dengan huruf yang besar. Selain itu, halaman judul berisi judul permasalahan yang akan kita teliti, nama peneliti, logo lembaga [jika penelitian dilakukan dibawah naungan suatu lembaga atau organisasi saperti universitas] dan yang paling terakhir adalah nama dari lembaga itu sendiri. Judul penelitian yang ditulis bersifat mewakili masalah yang membutuhkan pemecahan dan solusi, harus singkat, padat dan jelas.[ Sukardi:2003:70] halaman ini merupakan halaman untuk si peneliti sebab disinilah peneliti memperkenalkan secara sederhana masalah yang hendak di teliti. Pada halaman ini pula peneliti menyampaikan ucapan-ucapan terimah kasih kepada rekan-rekan yang turut membantu proses penelitian, kepada pimpinan dan orang-oarng yang menjadi inspirasi terlaksananya kegiatan penelitian. Seringkali peneliti menuliskan sebuah kalimat yang menjadi prinsipnya dalam mencari solusi atas permasalahan.[Sukardi : 71] Bagian – bagian di dalam bab pendahuluan adalah : latar belakang yaitu peneliti memberikan pemahaman kepada pembaca tentang kejadian-kejadian yang sangat berhubungann dengan permasalahan yang ingin diteliti serta apa yang menjadi dasar penelitian tersebut dilaksanakan dan perlu untuk dilakukannya penelitian. Identifiksi permsalahan yaitu permasalahan yang mungkin saja ada dalam kasus penelitian yang mempunyai hubungan dengan masalah pokoknya namun dalam menentukan masalah peneliti hrus mempertimbangkan kelayakannya, peneliti hanya mengambil masalah yang sangat erat kaitannya dengan penelitian. Rumusan masalah yaitu untuk memudahkan peneliti memperoleh informasi-informasi yang ilmiah sehingga dalam menemukan jawabannya juga akan mudah dan tepat. Tujuan yaitu apa yang diinginkan peneliti terhadap permasalahan itu sebenarnya sehingga dilakukan penelitian dan Manfaat penelitian yaitu hasil dari penelitian tersebut berdampak positif kepada diri sendiri sebagai peneliti teritama masyarakat . [ Sukardi:2003:70] Menurut Setyosari [2010:84] .kajian pustaka yaitu bahan- bahan bacaan yang pernah dibaca oleh peneliti dan menpunyai kaitan dengan apa yang akan diteliti dan membantu peneliti untuk lebih memahami masalah yang dihadapi. Pada kajian pustaka peneliti mengajukan kerangka berpikir, hipotesis, arah metode yang dikehendaki. Menurut sukardi [2003:71] Pada metodologi terdapat sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian sehingga subjek yang akan diteliti dapat dipahami Disini juga peneliti memaparkan metode penelitian yang diterapkan dalam mengatasi permasalahan yang menjadi bahan penelitiannya. Komponen ini merupakan penjelasan tenggang waktu yang dugunakan peneliti. Penentuan jadwal menjadi sebuah target yang waktu yang akan diselesaikan dalam melaksanakan penelitian. Agar setiap kegiatan dapat diperhitungkan semakin singkat waktu penelitian maka semakin sedikit pula biaya yang dikeliarkan.[Sukardi:2003:71] Dalam melakukan penelitian pelaku memerlukan biya yang bervariasi, tergantung tempat dan waktu penelitian. Semakin jauh tempat tempat mengumpulkan data maka akan memerlukan waktu yang sangat lama dan semakin banyak pula biaya yang diperlukan. Tahap-Tahap Rancangan PenelitianSebagaimana telah disinggung di atas, rancangan penelitian secara garis besar terdiri dari rancangan dalam merencanakan penelitian dan rancangan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam merencanakan penelitian, rancangan dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, dalam memecahkan masalah. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesa dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang rancangan yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan. Pemilihan rancangan biasanya dimulai ketika seseorang peneliti sudah mulai merumuskan hipotesis-hipotesisnya. Tetapi aspek yang paling penting adalah berkenaan dengan apakah suatu hipotesis yang khas diterjemahkan ke dalam fenomena-fenomena yang diamati dan apakah metode penelitian yang akan dipilih akan dapat menjamin diperolehnya data yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut. Sampai pada taraf ini, peneliti dihadapkan kepada pilihan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Apakah akan digunakan metode survei, metode eksperimen ataukah metode kualitatif yang tidak berstruktur. Juga telah dapat dipertimbangkan apakah dengan biaya yang tersedia serta jumlah serta keterampilan dari orang-orang yang akan dilibatkan dalam penelitian sudah cukup tersedia untuk melaksanakan penelitian. Desain untuk penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat membuat kesimpulan. Rancangan atau desain rencana penelitian yang baik akan dapat menterjemahkan model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis. Tiap langkah dari desain perencanaan penelitian memerlukan pengambilan keputusan yang tepat oleh si peneliti. Keputusan yang diambil harus merupakan kompromi antara penggunaan metode ilmiah yang sangat sukar dan kondisi sumber yang tersedia. Kompromi-kompromi ini dapat menghasilkan rencana penelitian yang cocok dengan masyarakat ilmiah setempat serta taraf pengembangan ilmu itu sendiri. Rancangan atau desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat atau teknik pengumpul data, kemudian membuat coding, editing, dan memproses data yang dikumpulkan. Dalam pelaksanaan penelitian termasuk juga proses analisis data serta membuat pelaporan. Suchman [1967], desain dalam pelaksanaan penelitian, meliputi: Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian sangat bergantung dari pandangan efisiensi. Dalam desain sampel ini termasuk:
Definisi dari sampling sangat bergantung dari hipotesa. Dalam menentukan besar sampel, pemilihannya perlu dihubungkan dengan tujuan penelitian serta banyaknya variabel yang akan dikumpulkan. Dalam merencanakan desain dari sampling diperlukan teknik-teknik untuk memperoleh samping yang refresentatif. Memang terdapat perbedaan apakah sampling yang diambil harus probability sampling, atau judgemental sampling, tetapi perbedaan di atas baru perlu dipertimbangkan untuk disesuaikan dengan kesimpulan yang akan diambil serta inferensi statistik yang akan dibuat. Kombinasi dari kedua teknik sampling di atas dapat juga dilaksanakan. Jika metode penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental, maka dalam masalah desain sampling, penekanan lebih diarahkan kepada pemilihan desain percobaan yang cocok. Dalam pemilihan desain percobaan ini, peneliti selalu dituntun oleh derajat akurasi yang diminimasikan. Kondisi homogenitas dari media percobaan mana yang lebih baik dan lebih efisien untuk digunakan. Yang dimaksud dengan alat di sini adalah alat untuk mengumpulkan data. Walau metode penelitian apa saja yang digunakan, masalah desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat menentukan sekali dalam pengujian hipotesis. Alat yang digunakan dapat saja sangat berstruktur [seperti check list dari questioner atau schedule], kurang berstruktur seperti interview guide ataupun suatu outline biasa di dalam mencatat pengamatan langsung. Pemilihan alat harus dievaluasikan sebaik mungkin sehingga alat tersebut relevan dengan informasi yang diinginkan untuk memperoleh data yang cukup reliabel. Kecuali dalam penelitian eksperimen, maka alat yang digunakan dalam penelitian sosial sukar menjamin terdapatnya validitas mutlak dari observasi data. Satu alat bisa saja untuk satu kegunaan, tetapi menjadi tidak valid untuk tujuan yang lain. Secara umum desain dari alat haruslah diujicobakan sebelum digunakan untuk dapat menjamin efisiensi dalam pengumpulan keterangan-keterangan [data] yang diperlukan untuk menguji hipotesa. Secara ideal, desain analisa sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum pengumpulan data dimulai. Jika desain dalam memformulasikan hipotesa sudah cukup baik, maka desain analisa secara paralel dapat dikembangkan dari desain merumuskan hipotesa tersebut. Hipotesa tersebut dianggap baik jika ia konsisten dengan analisa yang akan dibuat. Dalam desain hipotesa, juga harus sudah dispesifikasikan hubungan-hubungan dasar yang akan dianalisa. Dalam analisa hubungan-hubungan antara variabel bebas dan variabel dependen, maka variabel lain yang mempengaruhi kedua variabel di atas perlu juga dianalisa. Hipotesa merupakan titik tolak analisa, tetapi pemikiran imaginatif serta pikiran-pikiran asli akan muncul dalam analisa dan disesuaikan dengan data yang tersedia. Dalam analisa, peneliti akan menocokkan data dengan hipotesa, menambah yang kurang atau mengurangi yang lebih. Walaupun demikian, gambaran akhir yang dihasilkan oleh analisa harus menyerupai gambaran yang dirumuskan dalam hipotesa. Dalam desain analisa, maka diperlukan sekali alat-alat yang digunakan untuk membantu analisa. Penggunaan statistik yang tepat yang sesuai dengan keperluan analisa harus dipilih sebaik-baiknya. Penggunaan statistik sebagai alat analisa telah sangat berkembang, tetapi dalam analisa yang dilakukan, jangan dilupakan asumsi-asumsi dasar yang dijelaskan dalam penggunaan statistik tersebut, serta ke arah mana inferensi tersebut akan dibuat. Jenis Rancangan PenelitianDikembangkan sesuai dengan karakteristik penelitian dan jenis dari penelitian yang telah dilakukan. Unruk menjelaskan kejadian / situasi seperti itu adalah cara untuk memeriksa secara teratur dan mengutamakan objektivitas, dan tidak adanya pengobatan adalah untuk mengendalikan dan tidak adanya pengujian hipotesis. Menjelaskan peristiwa, hubungan dan variabel pebedaan belajar, penelitian korelasional, pengembangan, perbandingan adalah contoh penelitian penjelasan. Contoh tentang perbedaan ekspermental dan eksplanasi: contohUntuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini. Dan dapat dilakukan melalui studi kecenderungan untuk melihat kecenderungan perkembangan subjek dalam jangka waktu tertentu. Contoh Rancangan PenelitianBerikut ini adalah contoh rancangan penelitian, sebagai berikut: 1. Desain Penelitian DeskrptifMisalnya sebuah sekolah yang hendak mengevaluasi sikap guru tentang pemakaian teknologi di kelas. Dengan mengerjakan survei dan meneliti kenyamanan mereka memakai teknologi melewati metode observasi. Ada pula sejumlah contoh permasalahn yang mengarah pada desain riset deskriptif misalnya:
2. Desain Penelitian EksperimentalMisalnya, peneliti hendak mengetahui efektifitas pemakaian alarm cerutu di ruang publik untuk meminimalisir konsumsi rokok warga di ruang publik. Beberapa ruang publik dipasang alam cerutu dan sejumlah yang beda dengan ciri khas sama tidak dipasangi alarm rokok. Eksperimen ini akan mengindikasikan hasil seberapa efektif alarm cerutu dapat meminimalisir konsumsi cerutu di ruang publik. 3. Desain Penelitian KorelasionalMisalnya pertimbangkan secara hipotesis penelitian, seorang peneliti sedang mempelajari korelasi antara kanker dan pernikahan. Dalam riset ini, terdapat dua variabel: kanker dan pernikahan. Katakanlah perkawinan mempunyai korelasi negatif dengan kanker. Ini berarti bahwa orang yang menikah memiliki bisa jadi lebih kecil untuk terpapar kanker. Namun, ini tidak berarti bahwa pernikahan secara langsung menghindari kanker. Dalam riset korelasional, tidak mungkin memutuskan fakta, apa yang mengakibatkan apa. 4. Desain Penelitian DiagnostikMisalnya penelitian kumpulan yang berfokus pada pengembangan dan penyelidikan metode guna mengevaluasi tes medis dalam perawatan kesehatan, termasuk riset primer dan sekunder. 5. Desain Penelitian EksplorasiMisalnya suatu perusahaan periklanan mendapat akun guna kopi baru yang berisi chicory, perusahaan mengawali proses investigasi dengan riset eksplorasi guna mengidentifikasi situasi. Para peneliti mengejar bahwa nyaris tidak terdapat yang pernah mendengar mengenai chicory. Itu tidak digunakan, dan kelihatannya tidak terdapat yang tahu bagaimana menggunakannya. Ini menghasilkan hipotesis bahwa iklan dapat mencerminkan bahan chicory dengan teknik apa juga yang diharapkan pelanggan. Daftar Pustaka:
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Video yang berhubungan |