Bagaimana sikap seorang guru dalam mengatasi masalah anak yang lambat dalam belajar

Ketika anak mendapatkan nilai yang buruk, ada beberapa orang tua yang menilai anaknya kurang pintar, padahal belum tentu seperti itu. Bisa jadi dia merupakan anak yang pintar dan cerdas tetapi sedang mengalami kesulitan dalam belajar. Untuk itulah dibutuhkan cara mengatasi kesulitan belajar yang bisa membantu anak. Lalu, bagaimana caranya? 

Tips dan Cara Mengatasi Kesulitan Belajar

Sebenarnya ada banyak cara mengatasi kesulitan belajar pada anak. Cara tersebut bisa dilakukan di rumah maupun di sekolah. Apa sajakah itu? Berikut pembahasan lengkapnya. 

1. Mengajak Siswa Untuk Aktif Saat Proses Pembelajaran 

Cara pertama yang bisa digunakan untuk mengatasi kesulitan belajar adalah dengan mengajak siswa untuk aktif saat proses pembelajaran. Dimana guru bisa melibatkan siswa dalam berdiskusi saat sedang menerangkan materi pelajaran. Selain itu, dorong siswa untuk mau bertanya tentang materi apa yang belum dipahami. Metode ini bisa dibilang cukup efektif akan tetapi dalam penerapannya membutuhkan kesabaran dan juga keuletan. 

2. Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

Cara mengatasi kesulitan belajar selanjutnya yaitu dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Kesulitan yang dialami seseorang bisa terjadi karena suasana belajar yang tidak kondusif. Maka dari itu, penting untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan supaya lebih berkonsentrasi. Konsentrasi sangat dibutuhkan saat belajar karena akan mempermudah dalam memahami materi pelajaran yang sedang dipelajari.

3. Jangan Belajar Sambil Bermain Handphone

Banyak siswa yang menganggap bahwa belajar merupakan aktivitas yang sangat membosankan. Biasanya rasa bosan tersebut diatasi dengan bermain handphone. Padahal belajar sambil bermain handphone bisa membuyarkan konsentrasi sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak bisa dipahami dengan baik. Maka dari itu, supaya bisa lebih fokus dan konsentrasi sebaiknya jangan bermain handphone saat sedang belajar. 

4. Menemani Anak Belajar 

Orang tua juga memiliki peran yang besar dalam mengatasi masalah kesulitan belajar anaknya. Supaya anak lebih semangat belajar, orang tua bisa menemaninya. Perlu diketahui anak-anak banyak yang malas belajar apabila orang tua hanya memberikan perintah saja. Namun, jika ditemani anak akan lebih semangat dan merasa diperhatikan.

5. Mengadakan Belajar Kelompok 

Belajar kelompok merupakan metode belajar yang hingga saat ini masih digunakan. Hal ini bukan tanpa alasan karena belajar kelompok bisa membuat siswa menjadi lebih aktif dibandingkan dengan belajar sendiri. Dalam satu kelompok terdiri dari beberapa siswa dengan karakteristik dan kemampuan yang berbeda sehingga bisa saling melengkapi. 

6. Memberikan Pujian 

Ketika anak mengalami kesulitan belajar, guru ataupun orang tua sebaiknya membantu siswa mengatasi masalah tersebut. Cara sederhana dan sangat mudah untuk dilakukan yaitu dengan memberikan pujian kepadanya. Contoh kalimat pujian yang bisa diberikan seperti “anak pintar”, “bagus sekali” dan sebagainya. Dengan memberikan pujian maka siswa menjadi lebih termotivasi dan meningkatkan rasa percaya dirinya. 

7. Berhenti Membandingkan Anak dengan Anak Lainnya 

Siapapun itu pasti tidak akan senang saat dibandingkan dengan orang lain, tanpa kecuali anak-anak. Orang tua yang membandingkan anaknya dengan anak lainnya akan membuatnya menjadi tertekan. Terlebih anak yang dijadikan perbandingan merupakan anak yang berprestasi. 

Itulah 7 cara mengatasi kesulitan belajar yang bisa dilakukan oleh orang tua maupun guru. Ketika anak sedang mengalami kesulitan dalam belajar sebaiknya jangan dimarahi. Sebaliknya, bantu dia untuk bisa mengatasi masalah tersebut sehingga memiliki semangat dan motivasi untuk belajar.

Pengetahuan mengenai kesulitan belajar masih sangat rendah di masyarakat. Perlu adanya edukasi bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar agar memiliki solusi tepat untuk membimbing anak. Terdapat artikel mengenai belajar memahami anak dengan kesulitan belajar, sangat direkomendasikan untuk membaca artikel tersebut bagi Anda yang belum membacanya.

Anak dengan kesulitan belajar sebenarnya cerdas atau lebih pintar dari rekan-rekan mereka. Tetapi mereka mungkin memiliki kekurangan pada titik tertentu seperti kesulitan membaca, menulis, mengeja, penalaran, mengingat, dan / atau mengorganisir informasi apabila disuruh untuk mencari hal-hal sendiri atau jika diajarkan dengan cara konvensional. Inilah yang membuat kita memiliki kewajiban untuk selalu memperhatikan anak yang memiliki learning disability.

Baca juga : 6 Penyebab kesulitan belajar pada anak

Bagaimana sikap seorang guru dalam mengatasi masalah anak yang lambat dalam belajar

Peran guru dan orang tua untuk mengatasi kesulitan belajar

Cara Mengatasi Kesulitan Belajar yang Bisa Dilakukan oleh Guru

Kesulitan belajar merupakan ketidakmampuan siswa dalam menggunakan atau memaksimalkan fungsi kemampuan secara spesifik, contohnya tidak sempurna dalam mengeja atau membaca. Sehingga dibutuhkan cara belajar khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu anak mengatasi kesulitan belajar.

1. Menggunakan metode pembelajaran prior knowledge

Menggunakan metode pembelajaran dengan mengaktifkan prior knowledge atau pengetahuan awal siswa yang sudah dimiliki sebelumnya untuk mempelajari materi baru yang masih berhubungan. Penggunaan pengetahuan awal akan memudahkan siswa mengingat materi baru sesuai konteks materi yang telah dipelajari sebelumnya. Prior knowledge salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan tugas membaca materi di rumah yang akan dipelajari esok hari.

2. Menggunakan mind mapping

Mengajarkan kemampuan pembelajaran untuk belajar, karena sebagian siswa dengan kesulitan belajar tidak memiliki strategi yang baik untuk belajar. Contohnya siswa dapat diajarkan membuat catatan atau mind map untuk mempermudah siswa dalam belajar.

3. Sering memberikan umpan balik

Siswa dengan kesulitan belajar memiliki keterbatasan tidak sanggup mengerjakan tugas atau belajar dalam jangka waktu panjang. Sehingga guru disarankan untuk memberikan tugas yang singkat dan konkret yang langsung diberi nilai.

4. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

Menggunakan strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pelajaran. Siswa dengan kesulitan belajar cenderung berkinerja lebih baik jika mereka terlibat secara aktif dalam pelajaran. Guru dapat menggunakan metode kooperatif dan proyek praktis. Cara mengatasi kesulitan belajar dengan melibatkan siswa ini memerlukan kesabaran dan keuletan guru.

5. Self-monitoring

Self-monitoring bertujuan agar siswa mampu menjaga dan mengontrol perilakunya yang dimunculkan. Terdapat dua komponen: self-evaluation dan self-recording. Contohnya, siswa yang telah menyelesaikan tugas matematika dapat mengevaluasi pekerjaannya dengan melihat jawaban benar dan melaporkan berapa jawaban benar yang dia kerjakan. Setelah beberapa hari menyelesaikan beberapa tugas matematika, guru dan siswa dapat melihat laporan kemajuan belajar matematika siswa. Dari sini guru dapat mengetahui apakah siswa masih mengalami kesulitan di konsep matematika tertentu atau tidak.

6. Scaffolded instruction

Guru menyediakan asisten kepada siswa dalam mempelajari materi atau tugas-tugas baru, dan secara perlahan mengurangi kehadiran asisten kepada anak sehingga anak dapat belajar secara mandiri.

7. Reciprocal teaching

Reciprocal teaching meliputi dialog interaktif antara guru dan siswa yang memunculkan hubungan yang lebih dekat antara siswa dan guru. Guru memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas dengan cara tahapan penyelesaian tugas, namun guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan asumsi mereka sendiri dalam menyelesaikan tugas.

Cara mangatasi kesulitan belajar menggunakan reciprocal teaching akan meningkatkan kedekatan guru dengan siswanya, sehingga siswa akan termotivasi untuk menggali kemampuan dirinya. Contohnya guru memberikan tugas membedakan tumbuhan berkayu dan tidak berkayu, guru bertanya pada siswa tumbuhan berkayu itu seperti apa dan yang tidak berkayu seperti apa. Kemudian siswa diberi kebebasan untuk menyebutkan contoh dan mencari ciri-ciri lain dari tumbuhan berkayu dan tidak berkayu.

8. Instruksi secara langsung (direct instruction)

Fokus kepada proses dari instruksi yang disampaikan. Program ini dapat diterapkan pada beberapa bidang akademis, seperti membaca, berhitung, sains, sosial dan lain sebagainya. Instruksi disampaikan dengan langsung bertatap muka kepada siswa, serta dilakukan secara bertahap sesuai dengan materi yang akan dipelajari serta menekankan program praktek (practice) dan penyampaian materi yang berulang (drill).

9. Peer tutoring

Guru menyusun program pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa-siswa dalam beberapa kelompok dan kemudian menetapkan siswa yang memiliki kemampuan yang lebih untuk membantu teman-teman yang lain dalam memahami materi yang dipelajari. Bekerjasama dengan teman sekelas, dapat meningkatkan keefektifan dalam belajar, didukung oleh adanya kebebasan dalam menyampaikan materi sesuai dengan analogi yang dimiliki dan tepat dengan tujuan pembelajaran.

10. Self-instruction

Guru mengajarkan siswa untuk menyadari jenis-jenis pemecahan masalah terhadap tugas-tugas yang dihadapi, kemudian diaplikasikan dalam perilaku yang dimunculkan tanpa dikontrol atau instruksi secara verbal. Cara mengatasi kesulitan belajar dengan self-instruction tepat digunakan untuk siswa kelas 5 hingga 6 yang mengalami kesulitan belajar. Terdapat 5 langkah dalam menerapkan self-instruction:

  • Mendefinisikan masalah : “Apa yang harus saya lakukan?”
  • Rencana : “Bagaimana saya dapat menyelesaikan tugas ini?”
  • Penggunaan strategi : “Lima tahap strategi akan membantu saya mencari kata-kata penting?”
  • Self-evaluation : “Bagaimana tugas yang telah saya selesaikan?”
  • Self-reinforcement : “Kerja bagus. Aku dapat menyelesaikan tugas dengan baik”.

11. Service Delivery Models

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, siswa yang mengalami kesulitan belajar ditempatkan pada satu ruang khusus, sehingga siswa diberikan metode dan materi khusus untuk memfasilitasi siswa sepenuhnya dan mendorong keinginan siswa untuk belajar dengan serius.

Cara Mengatasi Kesulitan Belajar yang Dapat Dilakukan Orangtua

Orangtua dapat berperan aktif dalam membimbing siswa yang memiliki kesulitan belajar. Peran orangtua diharapkan dapat membantu guru dalam mengetahui cara terbaik untuk mengajarkan pendidikan pada anak. Berikut ini beberapa peran yang bisa dilakukan oleh orangtua :

  1. Menjalin komunikasi dengan guru kelas. Orangtua dapat mengetahui dimana kemampuan dan kesulitan yang dialami anak.
  2. Mengulang materi pelajaran yang telah diberikan di sekolah.
  3. Kepekaan orang tua terhadap kondisi anak, tidak menuntut berlebihan di luar batasan kemampuan yang dimiliki anak, dan juga tidak mengabaikan anak atas kelemahan yang terdapat dalam diri anak. Karena harapan orangtua yang terlalu tinggi pada kemampuan anak justru akan menjadi anak tertekan dan akan berdampak lebih buruk.
  4. Berikan motivasi pada anak. Walaupun kemajuan kemampuan seperti membaca, menulis atau berhitung lebih lambat dari teman-teman yang lain, yakinkan anak bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan tugas sekolah dengan baik.
  5. Hindari membandingkan anak dengan saudara ataupun dengan teman yang lain.
  6. Mendampingi anak ketika belajar agar anak lebih mudah bertanya atau meminta bantuan ketika mengalami kesulitan.