Surtani, Surtani (2016) Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara Efektif dan Efisien. In: Prosiding Seminar Nasional Geografi: Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran dan Perencanaan Pembangunan, 19 November 2016, Padang.
AbstractSumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Peranan manusia dalam pengelolaan sumber daya alam yaitu (1) Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana terutama terhadap SDA yang tidak dapat diperbaharui, (2) Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian aneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir, (3) Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya, (4) Melakukan sistem pertanian secra tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah, (5) Tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus, dan (6) Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup. Disini manusia adalah makhluk yang paling berhak mengatur, menata, dan memanfaatkan lingkungan sesuai dengan kebutuhannya. Berkat kemampuan dalam hal berpikir dan bernalar, manusia dapat mengatur serta memanfatkan sumber daya alam hayati maupun non hayati untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan untuk kemakmuran hidup, kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia beserta kehidupan anak turunnya Actions (login required)
4.Pernyataan berikut yang termasuk contoh shadaqah adalah.... A. Ibu menyusukan bayinya selama 2 tahun B. Ayah membelikan sepeda untuk anaknya C. Zahr … hubungan antara harga dan jumlah penawaran harga dan penawaran nomor 1 2 3 4 5 harga per kilogram 70 60 40 20 10 jumlah barang yang ditawarkan 50 kg 4 … apa yang dimaksut dengan jembatan 31. Kebudayaan Pacitan dan Ngandong 32 1jokken moddinger 33. Kebudayaan megalithilum /zaman bani besar 34 Zaman logam 35. Alat mara berburu dan mengum … nilai X sama dengan? 1. Penyebab kelangkaan 2. Pengertian oikonomiá 3. Kebutuhan primer 4. Contoh kebutuhan selaunder. 5. Macam kebutuhan menurut waktu. 6. Kebutuhan rohan … sebutkan letak astronomis dan letak geografis ASEAN? mengapa sebagian besar negara-negarar beriklim tropis? Saat beras sulit didapatkan, Ibu Yono membeli kentang sebagai pengganti beras .Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, maka kentang termasuk jenis … 12. Jelaskan cara hidup manusia kurban paleolitikum dan mesolitikum kemasa neolitikum 5. Berikut ini merupakan ciri-ciri badan usaha. Soal HOTS A B C 1. Modal terdiri 1. Bisa 1. Orientasi laba atas saham mengalihkan 2. Adanya modal 2. P … Pendahuluan Berbicara mengenai organisasi tentu tidak akan terlepas dari konsepsi sumber daya manusia (SDM). Berdasarkan beberapa literatur dapat dikatakan bahwa SDM bagi organisasi adalah asset atau unsur yang paling penting di antara unsur-unsur lainnya. SDM sangat berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sekedar sebagai sumber daya saja, melainkan lebih sebagai modal atau asset bagi institusi atau organisasi. Oleh karena itu kemudian muncullah istilah baru diluar Human Resourcess (HR), yaitu Human Capital. Disini SDM dilihat bukan sekedar sebagai asset utama, tetapi asset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan dan dikembangkan untuk kebutuhan organisasi. Artikel ini mendeskripsikan bagimana tips mengelola SDM yang efektif dengan mengkaitkan adanya beberapa macam perilaku psikologis SDM yang ada dalam organisasi, sehingga setidak-tidaknya dapat memberikan manfaat bagi Leader dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Mengenal Berbagai Tipe Kepribadian Manusia Pada dasarnya setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain. Penelitian tentang kepribadian manusia dilakukan para ahli sejak dulu kala. Kita mengenal Hippocrates dan Galenus yang mengemukakan bahwa manusia bisa dibagi menjadi 4 (empat) tipe kepribadian, yakni :
C.G. Jung, seorang ahli penyakit jiwa dari Swiss, membuat pembagian tipe manusia dengan cara lain lagi. Ia menyatakan bahwa perhaian manusia tertuju pada dua arah, yakni keluar dirinya yang disebut extrovert, dan kedalam dirinya yang disebut introvert. Jadi, menurut jung tipe manusia bisa dibagi menjadi 2 (dua) golongan besar, yakni :
Kretschmer, ahli penyakit jiwa berkebangsaan Jerman, mengemukakan adanya hubungan yang erat antara tipe tubuh dengan sifat dan wataknya. Ia memebagi manusia dalam 2 (dua) golongan menurut tipe atau bentuk tubuhnya masing-masing, yakni :
Masih banyak tipe-tipe kepribadian lain yang dikemukakan oleh para ahli dari sejak zaman dahulu hingga sekarang. Perbedaan orientasi dalam menafsirkan kepribadian membuat teori yang dihasilkan oleh mereka tentang tipe-tipe kepribadian juga berbeda. Dengan mendasarkan beberapa teori tentang tipe kepribadian manusia tersebut diatas, SDM yang ada pada beberapa organisasi pada era sekarang ini tipe-tipe kepribadiannya tidak jauh berbeda, sehingga dapat disimpulkan bahwa tipe kepribadian SDM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) tipe SDM, yakni :
TIPS MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF Dengan adanya berbagai tipe SDM tersebut, seorang atasan tentu membutuhkan strategi dalam mengelola SDM agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif. Berikut ini beberapa tips yang dapat dipergunakan oleh seorang atasan dalam mengelola SDM. 1. Tipe Konstruktif Tipe orang ini memiliki ciri-ciri, antara lain :
Tips mengelolanya :
2. Tipe Rutin
Tips mengelolanya :
3. Tipe Impulsif
Tips mengelolanya :
4. Tipe Subversif
Tips mengelolanya :
OLEH : PRASTOWO SOEBAGIO /Kanwil DJKN Kalimantan Barat |