Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor

Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Bahan yang sering ditemukan dalam limbah antara lain senyawa organik yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap, senyawa organik yang sulit terurai, logam berat yang toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia pathogen, dan parasit.

3 Karakteristik Air Limbah yang Dapat Mencemari Lingkungan

Perkembangan sektor industri di Indonesia semakin pesat saat ini, turut memberikan dampak pada sector lain, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari perkembangan industri ini begitu terasa pada sektor perekonomian yang mana begitu banyak lapangan pekerjaan tercipta, tidak hanya itu, banyak pula pemanfaatan teknologi baru yang akhrnya diaplikasikan di berbagai bidang. Adapun dampak negatif yang begitu dirasakan berasal dari limbah industri yang di buang berupa, limbah cair yang mengandung zat-zat yang merugikan pada masyarakat sekitar.

Karena adanya dampak negatif yang berasal dari limbah industri, maka setiap perusahaan perlu melakukan pengelolaan limbah industri.

Jenis Limbah Industri

Berdasar pada karakteristiknya, limbah industri ini dibagi menjadi empat macam, diantaranya adalah:

Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat- tempat umum.

Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air (baca: jenis air) pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati. Sementara apabila dibuang di wilayah daratan (baca: ekosistem darat)  tanpa adanya proses pengolahan, maka akan mencemari tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah industri padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.

Limbah cair dikenal sebagai entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya, yang disebut sebagai limbah cair adalah limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya limbah industri cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, sungai bahkan lautan.

Limbah cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat. Limbah industri  yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti sungai (baca: ekosistem sungai), laut, maupun selokan tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak makhluk hidup yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari industri ini antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.

Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara. Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran  pabrik, asap pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.

  1. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Selain limbah padat, cair dan juga gas, ada satu lagi jenis limbah yang dikategorikan sebagai limbah B3, yakni limbah bahan berbahaya dan beracun. Limbah B3 yang dimaksud adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya, konsentrasinya, maupun jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Pemantau dan Analis Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Peraturan

Pengolahan Limbah Industri

Setelah mengetahui contoh-contoh dari limbah industri yang umum dihasilkan oleh industri, tahap selanjutnya adalah kita harus mengetahui bagaimana cara mereka mengelolanya. Suatu syarat wajib dari Pemerintah Indonesia yang harus dimiliki oleh setiap pelaku industri adalah memiliki suatu rencana pengolahan limbah. Setiap keuntungan yang didapatkan dari proses industri haruslah dibarengi dengan pengolahan limbah supaya tidak merugikan bagi lingkungan maupun bagi makhluk hidup yang lainnya. Adapun pengolahan limbah ini ada banyak sekali macamnya sesuai dengan masing- masing jenis limbah. Agar lebih jelas, kita akan membahasnya sebagai berikut mengenai pengolahan limbah industri:

Proses industrialisasi memang banyak sekali menimbulkan limbah. salah satu jenis limbah yang dapat dihasilkan dari proses industri adalah limbah yang berbentuk padat. Untuk mengatasi limbah padat cara yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut:

a. Penimbunan terbuka

Penimbunan terbuka merupakan solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada limbah padat. Limbah padat dibagi menjadi organik dan juga non organik. Limbah padat organik akan lebih baik ditimbun, karena akan diuraikan oleh organisme-organisme pengurai sehingga akan membuat tanah menjadi lebih subur.

b. Sanitary landfill

Sanitary landfill ini menggunakan lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan juga plastik untuk mencegah pembesaran di tanah dan gas metana yang terbentuk dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

c. Insenerasi

Insenerasi atau pembakaran sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal. Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan panas

d. Membuat kompos padat

Seperti halnya penimbunan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwasannya limbah padat yang bersifat organik akan lebih bermanfaat apabila dibuat menjadi kompos. Kompos ini bisa dijadikan sebagai usaha masyarakat yang sangat bermanfaat bagi banyak orang.

e. Daur ulang

Limbah padat yang bersifat non organik bisa dipilah- pilah kembali. Limbah padat yang masih bisa diproses kembali bisa di daur ulang menjadi barang yang baru atau dibuat barang lain yang bermanfaat atau bernilai jual tinggi. sebagai contoh adalah kerajinan dari barang- barang bekas.

Di atas merupakan beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi keberadaan limbah industri yang berbentuk padat.

Selain limbah padat, industri juga akan menghasilkan limbah cair. Limbah cair penanganannya berbeda dengan limbah padat, tentu saja hal ini karena bentuknya yang berbeda. Untuk limbah cair sendiri, pengolahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Pengolahan primer dengan proses penyaringan, pengolahan awal, pengendapan dan pengapungan. Pengolahan ini efektif untuk polutan minyak dan juga lemak.
  • Pengolahan sekunder, menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan.
  • Pengolahan tersier yang bersifat khusus
  • Desinfeksi
  • Slude treatment atau pengolahan lumpur.
  • Pengolahan limbah gas

Pengolahan limbah gas pada bidang industri dapat dilakukan sebagai berikut:

  • Mengontrol emisi gas buang
  • Menghilangkan materi partikulat dari udara pembuangan
  • Pengolahan limbah B3

Limbah B3 yang sangat berbahaya apabila dibiarkan saja tentu akan menimbulkan dampak yang buruk. Oleh karena itulah kita harus bisa mengolahnya supaya tidak berbahaya. Pengelolaan Limbah B3 dapat dilakukan dengan:

  • Metode pengolahan secara fisika, kima dan biologi
  • Metode pembuangan limbah B3, yang terdiri atas sumur dalam/ sumur injeksi, kolam penyimpanan, dan landfill.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengolahan limbah industri. Cara- cara tersebut dapat dilakukan untuk mengurangi polutan yang berasal dari limbah sisa industri  agar lingkungan tetap terjaga dan lestari. Adakah contoh limbah industri lain yang ingin kalian ketahui cara pengelolaannya?

Disusun oleh: Tri Utami Pramudyastuti

Pengertian Limbah Gas, Sumber, dan Cara Penanganannya

Gurubagi.com. Pencemaran udara akibat limbah gas dapat disebabkan oleh beberapa hal. Penanganan dan pengolahan limbah gas juga dapat dipertimbangkan dari sumbernya.

Limbah adalah bahan sisa atau bekas yang dihasilkan dari suatu kegiatan produksi. Fungsi bahan ini telah berubah dari aslinya dan biasanya tidak berguna atau dipakai lagi.

Limbah gas merupakan limbah yang menggunakan media udara. Pada umumnya, udara mengandung unsur kimia O2, N2, NO2, dan CO2.

Terdapat dua jenis zat pencemar yang terdapat dalam limbah gas, yaitu partikel dan gas itu sendiri. Partikel dapat berupa butiran halus, tetapi masih bisa dilihat secara kasat mata, misalnya asap, debu, uap air, dan sebagainya.

Zat pencemar berupa gas hanya bisa dirasakan oleh indera penciuman. Bahkan, ada pula yang tak tercium, tetapi memiliki dampak yang berbahaya.

Kualitas udara akan menurun jika terjadi pencemaran dari limbah gas yang melebihi kandungan udara alami. Hal ini dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan.

Meskipun tidak terlihat, limbah gas juga mengandung partikel padat dan cair. Ukurannya sangat kecil dan ringan. Partikel yang disebut materi partikulat ini dapat dibawa angin dengan mudah, sehingga membuat jangkauan pencemaran makin luas.

Sumber Limbah Gas

Berikut ini beberapa sumber limbah gas

1. Transportasi

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor

Transportasi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pencemaran udara. Alat transportasi berupa kendaraan bermotor adalah sumber limbah gas dengan kategori bergerak.

Di dalam kategori ini, penyebaran limbah gas lebih luas sesuai jalur-jalur transportasi yang digunakan.

Di Indonesia, pencemaran udara akibat transportasi sangat dominan karena banyak faktor, seperti jumlah kendaraan yang bertambah dengan cepat, jenis bahan bakar yang digunakan, faktor perawatan kendaraan, dan sebagainya.

 2. Pembakaran Sampah

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor

Sumber limbah gas lainnya yang merupakan penyebab pencemaran udara adalah kegiatan membakar sampah. Sampah adalah limbah rumah tangga berbentuk padat yang tidak digunakan lagi.

Selama pembakaran, partikel yang dilepaskan adalah merkuri serta hidrokarbon aromatik polisiklik. Banyaknya jumlah kadar partikel ini di udara dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti kanker, jantung, dan gangguan saraf.

 3. Kegiatan Rumah Tangga

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor

Polusi atau pencemaran udara juga bisa disebabkan oleh kegiatan di dalam rumah tangga. Salah satunya, penggunaan produk pembersih.

Di dalam produk pembersih, ada zat-zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan jika terhirup dalam jumlah banyak, seperti amonia dan klorin.

4. Kegiatan Industri

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor

Penghasil limbah gas yang juga tak kalah berpengaruh adalah industri. Industri manufaktur, misalnya, melepaskan gas karbon monoksida, hidrokarbon, hingga senyawa organik dan bahan kimia ke udara dalam proses produksinya.

Industri yang melakukan proses peleburan, seperti semen, keramik, aspal, dan baja juga menghasilkan polutan yang mencemari udara.

Cara Penanganan Limbah Gas

Di dalam menangani dan mengolah limbah udara atau gas, ada beberapa metode pengolahan yang bisa dilakukan, sebagai beirkut.

1. Mengontrol Emisi Gas Buang

Pengendalian gas buang seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrokarbon dan sulfur oksida dilakukan melalui beberapa metode.

Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dengan cara menurunkan suhu pembakaran kendaraan bermotor. Gas sulfur oksida dapat dikurangi dengan cara desulfurisasi hasil pembakaran bahan bakar menggunakan filter basah.

Produksi gas karbon monosida dan hidro karbon dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik untuk menyempurnakan pembakaran pada kendaraan bermotor.

Selain itu, emisi gas buang dapat dikurangi dengan cara mengurangi kegiatan pembakaran bahan bakar, dan mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

2. Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuangan

Berikut ini beberapa cara penanganan meghilangkan materi partikulat dari udara

a. Filter udara

Filter udara adalah alat untuk menghilangkan materi partikulat padat, seperti debu, serbuk sari dan spora dari udara.

Alat tersebut terbuat dari bahan yang dapat menangkap materi partikulat sehingga udara yang melewatinya akan tersaring dan keluar sebagai udara bersih.

Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong.

Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh dengan abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.

 Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses industri, apakah berdebu   banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain   sebagainya.

Fungsi utama filter udara adalah menyaring udara yang akan masuk ke ruang bakar (digunakan untuk proses pembakaran).

Alat ini terbuat dari bahan yang dapat menangkap materi partikulat sehingga udara yang melewatinya akan tersaring dan keluar sebagai udara bersih (bebas dari materi partikulat).

Filter udara dapat digunakan pada ventilasi ruangan atau bangunan, mesin atau cerobong pabrik, mesin kendaraan bermotor, atau pada area lain yang membutuhkan udara bersih.

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor
Gambar dari filter udara pembakaran (pada engine), sistem hidrolik

Jenis dan bahan yang digunakan sebagai filter udara bermacam-macam, tergantung pada kandungan udara yang disaring, misalnya tergantung kadar debu, bersifat asam atau alkalis dan sebagainya

b. Pengendap Siklon

Pengendap siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.

Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara atau gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif   “berat” akan jatuh ke bawah.

Ukuran partikel atau debu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor
Bentuk Skematis sebuah Pengendapan Siklon

c. Filter Basah

Filter basah adalah alat membersihkan udara yang kotor dengan cara menyalurkan udara ke dalam filter kemudian menyemprotkan air ke dalamnya.

Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alt, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat.

Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah. Filter Basah seperti tampak pada gambar di bawah ini

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor
Filter Basah

d. Pengendap elektrostatik

Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah volume yang relatif besar dan pengotor udaranya umumnya adalah aerosol atau uap air.

Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan elektroda yang dialiri arus searah (DC). Udara kotor disalurkan ke dalam alat dan elektroda akan menyebabkan materi partikulat yang terkandung dalam udara mengalami ionisasi.

Baca :

Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan kemudian terhembus keluar.

Berikut ini gambar alat pengendap elektrostatik.

Bagaimana cara menangani limbah gas buang kendaraan bermotor
Alat Pengendap Elektrostatik

Demikian ulasan mengenai pengertian limbah gas. sumber, dan cara penanganannya. Semoga bermanfaat.